2017, Direktorat Pembinaan SMA
3
BAB II KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF
A. Pengertian Pembelajaran Aktif
Istilah pembelajaran aktif diperkenalkan oleh seorang sarjana Inggris yaitu R. W. Revans 1907-2003. Pembelajaran aktif menurut Bonwell 1991 merupakan
pembelajaran yang melibarkan berpartisipasi siswa dalam proses pembelajara, di mana siswa melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak
hanya pasif mendengarkan penjelasan guru. Selanjutnya, Weltman 2012 menyatakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu proses belajar di mana siswa
secara aktif atau berdasarkan pengalaman belajarnya terlibat aktif dalam proses belajar. Pembelajaran aktif ini berfokus pada tanggung jawab belajar siswa.
Michel Prince 2004 mendefinisikan pembelajaran aktif sebagai proses belajar yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif menuntut siswa
melakukan kegiatan belajar bermakna dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. Definisi ini dapat mencakup kegiatan, seperti pekerjaan rumah, kegiatan di
kelas, maupun kegiatan di masyarakat. Inti pembelajaran aktif adalah aktivitas siswa dan keterlibatannya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif merujuk
pembelajaran kolaboratif di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam konteks
pembelajaran aktif
ditekankan bahwa untuk belajar siswa harus
melakukan lebih
dari sekadar mendengarkan. Siswa harus membaca,
menulis, mendiskusikan, atau terlibat dalam memecahkan masalah. Kegiatan belajar ini
terkait dengan hasil belajar yang ingin dicapai mencakup tiga dimensi yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mencapainya siswa harus terlibat
dalam
kegiatan pembelajaran
berfikir tingkat
tinggi. Dengan
demikian pembelajaran aktif ada kaitannya kemampuan berfikir tingkat tinggi Higher Order
Thinking SkillsHOTS. Pembelajaran aktif juga merupakan proses pembelajaran yang memberikan ruang
yang cukup bagi aktivitas siswa untuk mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber. Keaktifan siswa tidak hanya sekedar keaktifan fisik tapi juga keaktifan
mental. Pembelajaran aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bermuara pada belajar mandiri. Kemandirian belajar ini merupakan metakognitif. Metakognitif
mengarah kepada kemampuan mengasses kognitif dan kemampuan mengelola perkembangan kognitifnya sendiriself-regulated learning. Siswa yang memiliki
metakognitif akan mampu menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik, mereka mampu merencanakan pembelajaran, mengatur diri, mengontrol diri, dan
mengevaluasi pembelajarannya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang dirancang harus mampu melibatkan siswa secara aktif. Siswa dan guru dalam
belajar aktif memiliki peran yang sama untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna.
Terdapat beragam strategi pendekatan Pembelajaran aktif seperti belajar melalui bermain, belajar berbasis teknologi, pembelajaran berbasis aktivitas belajar,
pembelajaran kerja kelompok, pembelajaran proyek, dan lain-lain. Pembelajaran aktif membutuhkan lebih dari sekadar mendengarkan tetapi membutuhkan