TINJAUAN PUSTAKA Penilaian Ibu Hamil Yang Melakukan Kunjungan ANC (K4) Terhadap Kualitas Pelayanan Antenatal di Klinik Bersalin Bidan Sitorus Pematangsiantar Tahun 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Definisi Penilaian

Mudhofir 2001, mendefinisikan penilaian sebagai pengatahuanevaluasi intuitif langsung tentang ide atau situasi atau kemampuan memiliki pengetahuan atau penilaian semacam itu. Bertalian dengan proses pemahaman insight. Penilaian biasanya dianggap sebagai pengaturan dan interpretasi data indera yang masih kasar. Penilaian adalah pemahaman, pengetahuan, dan lain-lain yang diperoleh dengan pemahaman atau ide, konsep, pengaruh yang spesifik dan lain-lain Neufeldt, 1996. Menurut Siagian, faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian adalah diri orang yang bersangkutan, sasaran penilaian dan faktor-faktor situasi. 1. Diri orang yang bersangkutan sendiri, mempengaruhi karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap, kepentingan, minat, pengalaman, dan harapan 2. Sasaran penilaian berupa orang, benda, atau peristiwa, sifat sasarannya mempengaruhi penilaian orang yang melihatnya 3. Faktor situasi, mempengaruhi penumbuhan penilaian seseorang. Berdasarkan definisi tersebut, penilaian dapat dikatakan mengamati dan mengartikan dunia sekitar, proses penilaian yang terjadi juga melibatkan masalah penerimaan dan seleksi, karena perbedaan dan keunikan individu, maka persepsi bersifat subyektif dan dapat diukur. Universitas Sumatera Utara

2. 2 Kunjungan Ibu Hamil

Cakupan kunjungan ibu hamil DepKes, 2003 a. Cakupan K1 : cakupan pelayanan antenatal yang dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil b. Cakupan K4 : ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ketiga atau disebut juga K4, untuk melihat kualitas Dijelaskan kepada ibu hamil bahwa perlu diadakan pemeriksaan secara teratur, makin tua usia kehamilannya, makin cepat pemeriksaan harus diulang Prawirohardjo, 2002. Pada setiap kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting, seperti asuhan maternal Standar Pelayanan Kebidanan, 2001 :

1. Kunjungan Trimester Pertama sebelum minggu ke 14

Informasi penting : a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil b. Mendeteksi masalah dan menanganinya c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan Universitas Sumatera Utara d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesispsn untuk menghadapi komplikasi e. Mendorong perilaku yang sehat gizi, latihan dan kebersihan, istirahat, dan sebagainya

2. Kunjungan Trimester Kedua sebelum minggu ke 28

Informasi penting : a. Sama seperti informasi pada kunjungan pertama, ditambah kewaspadaan khusus mengenal preeklampsia tanya ibu tentang gejala-gejala preeklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria

3. Kunjungan Pertama Trimester Ketiga 1 kali antara 28-36 minggu Informasi penting :

a. Sama seperti informasi trimester sebelumnya, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda

4. Kunjungan Kedua Trimester Ketiga 1 kali setelah 36 minggu

Informasi penting : a. Sama seperti informasi trimester sebelumnya, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit Universitas Sumatera Utara Beberapa kemungkinan penyebab ibu tidak memeriksakan kehamilannya Asuhan Kebidanan Antenatal, 2005 : 1. Ibu seringkali tidak berhak memutuskan sesuatu; karena hal itu hak suami atau mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya memeriksakan kehamilan dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional. 2. Fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau perlakuan petugas yang kurang memuaskan. petugas tidak melakukan asuhan sayang ibu 3. Beberapa ibu tidak mengetahui mereka harus memeriksakan kehamilannya, maka ibu tidak melakukannya. 4. Transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupun bagi bidan untuk mendatangi mereka. 5. Kurangnya dukungan tradisi dan keluarga yang mengizinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya. 6. Takhyul atau keraguan untuk memeriksakan kehamilan kepada petugas kesehatan. 7. Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatan pemerintah. 8. Ibu dan atau anggota keluarganya tidak mampu membayar atau tidak mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilan. Universitas Sumatera Utara Menurut Saifudin 2003, kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : kehamilan trimester pertama 14 minggu satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua 14-28 minggu satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga 28-36 minggu, dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan. Walalupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali Salmah, 2006.

2. 3 Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh profesional dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang meliputi 7T : timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toksoid TT, ukur tinggi fundus uteri, dan pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama masa kahamilan, test terhadap penyakit menular seksual PMS, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan DepKes, 2000. Pelayanan antenatal mencakup : 1. Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal, untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelainan yang timbul, Universitas Sumatera Utara dan untuk mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan, dan periode postnatal. 2. Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara- cara mengatasi gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup, hampir setiap pertemuan dengan ibu hamil dan suaminya memberikan kesempatan untuk mendapatkan penyuluhan. 3. Persiapan baik fisik maupun psikologis bagi persalinan serta kelahiran, dan pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam perawatan bayi. 4. Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis. Enam standar pelayanan antenatal, yaitu : 1. Identifikasi Ibu Hamil Pernyataan standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

2. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Pernyataan standar : Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga haruis mengenali kehamilan resiko tinggikelainan, khususnya anemia, kurang Universitas Sumatera Utara gizi, hipertensi, PMSinfeksi Human Immunodeficiency Virus HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, maka mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

3. Palpasi Abdominal

Pernyataan standar : Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4. Pengelolaan Anemia dalam Kehamilan

Pernyataan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara

5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Pernyataan standar : Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

6. Persiapan Persalinan

Pernyataan standar : Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untyuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini Standar Pelayanan kebidanan, 2003 Tujuan Pelayanan Antenatal Muchtar, 2002 1. Tujuan umum : Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. 2. Tujuan khusus : a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas Universitas Sumatera Utara b. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin c. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak d. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, sehubungan dengan hal-hal diatas, bidan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah seperti berikut : a. Sapa ibu dan juga keluarganya dan membuatnya merasa nyaman b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu c. Melakukan pemeriksaan fisik, seperlunya saja d. Melakukan pemeriksaan laboratorium e. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal :  tekanan darah dibawah 14090 mmHg  edema hanya pada ekstremitas  tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan  denyut jantung janin 120 sampai 160 denyut permenit  gerakan janin terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat ; Universitas Sumatera Utara  bekerjasama dengan ibu, dan keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk : mengidentifikasi penolong serta tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan  bekerjasama dengan ibu, keluarganya, dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk : - mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut - mempersiapkan donor darah - mengadakan persiapan finansial - mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak di tempat g. Memberikan konseling :  gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan menu seimbang  latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah  perubahan fisiologi : tambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang biasa menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas, dan atau varises,hubungan suami isteri boleh dilanjutkan selama kehamilan dianjurkan memakai kondom  menasihati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-tanda bahaya berikut : Universitas Sumatera Utara - perdarahan pervaginam - sakit kepala lebih dari biasa - gangguan penglihatan - pembengkakan pada wajahtangan - nyeri abdomen epigastrik - janin tidak bergerak sebanyak biasanya  merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman di rumah : - sabun dan air - handuk dan selimut bersih untuk bayi - makanan dan minuman untuk ibu selama persalinan - mendiskusikan praktek-praktek tadisional, posisi melahirkan - mengidentifikasi siapa yang dapat membantu bidan selama persalinan  menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia dengan cara dibersihkan dan dikeringkan  menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu yang mempunyai puting susu rata atau masuk ke dalam. Dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit h. Memberikan tablet zat besi sebanyak 90 butir, selama 90 hari mulai minggu ke 20 i. Memberikan imunisasi TT kedua 0,5 cc, jika sebelumnya telah mendapatkan imunisasi TT pertama j. Menjadwalkan kunjungan berikutnya Universitas Sumatera Utara k. Mendokumentasikan kunjungan tersebut

2. 4 Kualitas Pelayanan Antenatal

Kualitas pelayanan antenatal adalah pelayanan antenatal yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan, dimana satu pihak bidan dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai tingkat kepuasan klien, serta pihak lain dalam pemberian pelayanan antenatal. Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas apabila penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan dapat memuaskan pasien Azwar, 1996. Pujiwan 1997, mendefinisikan kualitas pelayanan service quality sebagai hasil penilaian dari perbandingan antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual pelayanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan : 1. Petugas : penampilan, komunikasi, keterampilan pengetahuan, sikap yang ramah 2. Kebersihan tempat pelayanan 3. Ketepatan dalam memberikan pelayanan Persepsi kualitas pelayanan antenatal Wardanie, 2006 : 1. Pemeriksaan sesuai standar pelayanan 2. Pemeriksaan dengan 7T :  Timbang berat badan Universitas Sumatera Utara  Ukur tekanan darah  Ukur tinggi fundus uteri  Imunisasi tetanus toksoid  Pemberian tablet zat besi minuman 90 tablet selama hamil  Test terhadap penyakit menular seksual  Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Tahun 2013

4 96 110

Pengaruh Karakteristik Individu Ibu Hamil Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal di Puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar Tahun 2004

0 40 80

Tindakan Pre Klinik Mandiri Akseptor Iud Yang Mengalami Leukorea Di Klinik Bidan Sitorus Pematangsiantar

0 45 47

Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Ibu Hamil Terhadap Perubahan Fisik Selama Kehamilan Di Klinik Bersalin Sitindaon dan Klinik Bersalin Bidan Sembiring Pematangsiantar Tahun 2008.

0 49 79

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013

0 0 13

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS MERGANGSAN TAHUN 2013

0 0 13

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPS PIPIN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 9