ANALISIS PENGETAHUAN PEMAKAIAN ASSESORIS PENGANTIN KARO OLEH PERIAS PENGANTIN DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN.

(1)

ANALISIS PENGETAHUAN PEMAKAIAN ASSESORIS

PENGANTIN KARO OLEH PERIAS PENGANTIN DI

KECAMATAN MEDAN SELAYANG

KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Tata Rias

Oleh

ELYSABET FLORENTINA BUKIT

NIM :508143015

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Elysabet florentina bukit: nim 508143015, analisis pengetahuan pemakaian assesoris pengantin karo oleh perias pengantin di kecamatan medan selayang kota medan.Skripsi: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik : Universitas

Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo terhadap hasil busana pengantin Karo yang benar oleh perias pengantin yang berada di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

Metode yang digunakan dalam peneltiian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakter subjek, hal subjek, atau menggambarkan situasi atau frekwensi kejadian sesuatu. Penelitian ini terdiri dari satu variable. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 30 perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang Teknik pengambilan sampe menggunakan teknik total sampling, yaitu 30 perian pengantin. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo.

Berdasarkan hasil perhitungan penilaian tes pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo pada perias pengantin, diperoleh rata-rata = 80,10 dan simpangan baku = 8,38 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 61. Dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase. Dan rata-rata hasil tes dari semua indicator pada tees pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo rata-rata perias pengantin menjawab benar. Dari hasil tingkat kecenderungan data dari 30 orang sampel penelitian didaptkan 2 orang (6,7%) memiliki pengetahuan yang sangat baik, 15 orang (50%) memiliki pengetahuan yang baik, 9 orang (30%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 4 ornag (13,3%) memiliki pengetahuan yang kurang. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang cenderung baik yaitu sebesar 50 %. Dengan demikian, jika pengetahuan perias pengantin semakin baik tentang pemakaian assesoris pengantin Karo, maka perias pengantin dapat dengan tepat dan benar melakukan pemakaian assesoris pada busana pengantin Karo.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan pada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, dengan judul: Analisis Pengetahuan

Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Oleh Perias Pengantin Di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis banyak menghadapi masalah, baik masalah pengalaman menulis, penyediaan literatur, waktu, tenaga, biaya dan lain-lainnya. Namun berkat dukungan, dorongan, bimbingan yang ikhlas dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat juga menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu. Untuk itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Rohana Aritonang, M.Pd Selaku Pembimbing Skripsi.

2. Dr. Dina Ampera, M.Si Selaku Ketua Jurusan PKK Universitas Negeri Medan,Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus Dosen Penguji I

3. Dra. Siti Wahidah, M.Si Selaku Ketua Prodi Tata Rias sekaligus Dosen Penguji II 4. Dra. Marnala Tobing, M.Pd Dosen Penguji III.

5. Bapak / Ibu Dosen Jurusan PKK Prodi Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung selama perkuliahan.

6. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua saya yang sangat luar biasa Pt.Matius Bukit, S.Pd dan Sondang br Situmeang yang telah mendoakan saya serta mendukung baik dari sisi materi maupun semangat, serta abang saya Jhoni Syahputra Bukit, S.Sos dan kakak saya Renni br Ginting, Amd yang selalu memberi semangat.

7. Semua keluarga yang selalu memberi semangat dan doa.

8. Para Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang , terimakasih untuk semangat dan dukungannya kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terkasih keluarga besar Permata Bethel GBKP Runggun Bena Meriah, terimakasih untuk doa, dukungan dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Untuk semua orang yang saya kasihi, Immanuel Suranta Ginting, S.Pd, Fayola

Bellvania Annora br Bukit, Devi Yanti Silaen, Ikke Faulisa C, terima kasih untuk setiap semangat yang kalian berikan.

11. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

iii

Sekali lagi penulis mengucapkan sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas segala dukungan ,bantuan, dorongan dan bimbingannya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat memenuhi fungsinya.

Medan, Agustus 2015 Penulis

Elysabet Florentina br Bukit NIM 508143015


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 6

1. Pengertian Analisis ... 6

2. Pengertian Pengetahuan ... 6

3. Pengertian Aksesoris ... 7

4. Aksesoris Pengantin Batak Karo ... 9

4.1. Bagian Kepala ... 9

4.2. Bagian Leher dan Bahu ... 17

4.3. Bagian Lengan dan Jari ... 20

4.4. Bagian Pinggang ... 21

5. Pemakaian Aksesoris Pengantin Karo ... 22

5.1. Pada Wanita ... 22

5.2. Pada Pria ... 26

6. Busana dan Aksesoris Pengantin Karo ... 31


(9)

v

C.Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 34

B.Definisi Operasional ... 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

1.Populasi ... 35

2.Sampel ... 36

D.Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 36

E.Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 52

B.Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Daftar perias pengantin Karo di Kecamatan Medan Selayang

32

2 Kisi-kisi pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang

34

3 Interpretasi Jawaban 36

4 Distribusi Variabel Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

38

5 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Kepala

39

6 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Leher dan Bahu

41

7 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Lengan

43

8 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Pinggang

43

9 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Busana Pengantin Wanita Karo

45

10 Tingkat Kecenderungan Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Aksesoris kepala 9

2 Kelam-kelam 10

3 Uis junjungen 10

4 Pembuatan tudung 11

5 Sertali layang-layang 15

6 Kodang-kodang 15

7 Aksesoris kepala pria 16

8 Beka buluh 16

9 Sertali 17

10 Sertali layang-layang 18

11 Dasi 18

12 Kalung sertali layang-layang 19

13 Beka buluh 19

14 Kain Songket 20

15 Gelang leang balgoek 20

16 Uis nipes 21

17 Uis gatip 21

18 Uis gatip atau sinjang 22 19 Rambut dicepol di kepala 22

20 Tudung 23

21 Pemasangan tudung 23

22 Pemasangan sertali pada tudung 24 23 Pemasangan pada kodang-kodang 24 24 Pemasangan sertali layang-layang 25 25 Pemasangan uis julu-julu 25 26 Pemakaian uis nipes 26 27 Pemasangan bulang-bulang 26 28 Pemasangan tudung mayang 27 29 Pemasangan Sertali tanduk kerbau 27


(12)

ix

30 Pemakaian selendang songket 28 31 Pemasangan cekok-cekok 28 32 Pemasangan kalung sertali tanduk kerbau 29 33 Pemakaian gelang leang balgoek 29 34 Pemakaian uis julu-julu 30 35 Busana dan assesoris pengantin karo 31 36 Histogram data pengetahuan pemakaian assesoris

pengantin karo pada perias pengantin di kecamatan Medan Selayang

42

37 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada bagian kepala

44

38 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada bagian leher dan bahu

45

39 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada bagian pinggang

47

40 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada busana pengantin wanita karo


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) membawa dampak langsung terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, satu diantaranya adalah perkembangan fasion terutama pada mode busana dan assesoris busana. Busana yang serasi umumnya tampil dengan pelengkap busana yaitu milineris dan assesoris (Riyanto,2003). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), assesoris adalah barang tambahan,barang yang berfungsi sebagai pelengkap dalam busana.Assesoris juga memiliki jenis yang bermacam-macam seperti perhiasan (anting-anting, cincin, kalung, gelang, bros), selendang, sabuk, dasi, syal, sarung tangan, topi, tas, arloji, manik-manik dan pin.Pada pakaian adat atau pakaian tradisional memiliki assesoris khas yang biasanya dikenakan dengan pelambang sesuatu yang mempunyai arti lebih.

Salah satu parameter ketinggian budaya suatu suku bangsa dapat dilihat dari tingkat kemajuan seni kriyanya (ornamen).Perwujudan dari perkembangan seni kriya tersebut dapat dilihat dari keterampilan dalam memuat busana dan assesoris perhiasan tradisional.Pengantin Indonesia juga memiliki perkembangan yang pesat dalam berbusana dan pemakaian aksesoris,salah satunya pengantin Karo.Suku Karo adalah salah satu suku bangsa yang mendiami dataran tinggi karo,Sumatera Utara,Indonesia.Suku yang memiliki populasi 4.000.000 jiwa (2015) ini memiliki salah satu ciri khas pada pengantinnya,baik pengantin wanita maupun pengantin prianya yang terletak pada tutup kepala yang unik.Pada


(14)

2

pengantin wanita tutup kepalanya terbuat dari kain kelam-kelam dan kain beka buluh yang dihiasi dengan sertali layang-layang dan anting kodang-kodang yang sering dinamakan dengan tudung.Sedangkan pada pengantin pria,tutup kepalanya berupa bulang-bulang yang terbuat dari beka buluh,sertali rumah-rumah kitik dan tudung mayang.Selain tutup kepala yang unik,kain atau pun ulos yang dimiliki suku batak karo juga mempunyai warna yang khas yaitu merah,hitam,putih dan emas ( Nurlina, 2014) .Pemakaian kain atau pun ulos dilakukan dengan berlapis-lapis dan bertingkat-tingkat yang sesuai dengan urutannya.

Pada zaman dahulu pemakaian assesoris pengantin karo belum dipergunakan seperti sekarang ini.Pada sekitar tahun 1800 pakaian adat barulah mulai dikenal. Tetapi setelah pertengahan tahun 1850 terjadilah perubahan pada pakaian adat dan aksesoris pengantin karo.Perubahan-perubahan itu terjadi dikarenakan masyarakat tanah Karo sudah dapat bersosialisasi dengan penduduk sekitar tanah Karo. Dan semenjak zaman Jepang datang ke Indonesia khususnya di tanah Karo pakaian adat dan assesoris pengantin Karo tidak hanya digunakan oleh keturunan raja-raja melainkan masyarakat umum pun bisa memakai busana dan assesoris pengantin Karo (Nurlina, 2014) .

Seiring dengan perkembangan zaman,banyak perias pengantin khususnya Karo yang tidak sesuai dengan aturan lagi ataupun mengurangi pemakaian dari pada assesoris pengantin Karo tersebut,seperti pemakaian sertali layang-layang yang menghalangi pandangan mata pengantin,pemakaian kain atau pun ulos yang tidak sesuai dengan urutan dan sering salah dalam menggunakannya,pemakaian tudung yang mengenai alis mata begitu juga dengan pemakaian bulang-bulang


(15)

3

pada pria yg mengenai alis mata, pemakaian tudung mayang yang salah peletakannya. Seharusnya pemakaian sertali yang tidak menghalangi pandangan mata,pemakaian tudung dan bulang-bulang berada diatas alis pengantin, peletakan tudung mayang berada di sebelah kanan dan diselipkan di dalam bulang-bulang pengantin.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :“Analisis

Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Perias pengantin di Kecamatan Medan Selayangmasih kurang dalam pemakaian assesoris pengantin Karo.

2. Perias pengantin diKecamatan Medan Selayang,kurang mengetahui kelengkapan aksesoris pengantin Karo.

3. Perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang masih kurang dalam pemakaian pelengkap busana pengantin Karo.

4. Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang masih kurang dalam pengetahuan nama-nama assesoris pengantin Karo.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dan terlalu luas dari apa yang akan diteliti, serta mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan sarana penunjang lainnya, maka penulis membatasi penelitian ini :


(16)

4

1. Pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo yang terdiri dari tudung, bulang-bulang, sertali layang-layang, tudung mayang, kodang-kodang, kalung sertali layang-layang, gelang leang balgoek.

2. Perias pengantin yang diteliti adalah perias pengantin yang ada di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 30 perias pengantin.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanaanalisis pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengetahuanpemakaianaksesoris pengantin Karo terhadap hasil busana pengantin Karo yang benar oleh perias pengantin yang ada di Kecamatan Medan Selayang.

F. Manfaat Penelitian

Adapun masalah yang diterapkan dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang

2. Sebagai bahan masukan pada perias pengantin tentang pemakaian assesoris pengantin Karo di Kecamatan Medan Selayang

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang relevan dan melanjutkan hasil penelitian.


(17)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pengetahuan pemakaian assesoris pengantin karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang termasuk dalam kategori baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 80,10. Hasil tingkat kecenderungan pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 6,7 % dan Baik sebesar 50%. Dengan demikian, jika pengetahuan perias pengantin semakin baik tentang pemakaian assesoris pengantin karo, maka perias pengantin dapat dengan tepat dan benar melakukan pemakaian assesoris pada busana pengantin Karo.

B. Implikasi

Hasil penelitian pengumpulan data tentang pengetahuan assesoris pengantin Karo oleh perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan ditemukan bahwa 50 % di kategorikan memiliki pengetahuan ang baik dan 50 % lagi kurang baik. Oleh karena itu bagi perias pengantin yang belum memiliki pengetahuan yang baik dalam pemakaian assesoris pengantin Karo diharapkan dapat menambah wawasannya dengan cara sering membaca buku, ikut serta dalam pelatihan-pelatihan, dan mencari info-info di internet. Dengan demikian


(18)

50

dapat tercipta perias-perias pengantin suku Karo yang memiliki pengetahuan yang baik sehingga dapat mengikuti kepakeman yang sudah di tentukan.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para perias pengantin yang memiliki pengetahuan yang kurang diharapkan mencari sumber pengetahuan yang berhubungan dengan pemakaian assesoris pengantin, sehingga dapat melakukan pemakaian assesoris pengantin Karo yang tepat,benar dan tidak menyalahi kepakeman yang ada dan rajin mengikuti pelatihan tentang pengantin Karo.

2. Bagi perias pengantin yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan meningkatkan pengetahuannya lagi dalam pemakaian assesoris pengantin Karo.

3. Bagi Perias pengantin Karo dituntut untuk terampil dalam merias pengantin terutama pada pemakaian assesoris, maka dari itu para perias pengantin harus belajar memakaikan berbagai macam jenis assesoris seperti perhiasan (anting-anting, cincin, kalung, gelang, bros), selendang, sabuk, dasi, syal, sarung tangan, topi, tas, arloji, manik-manik dan pin.


(19)

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimin (2006).Prosedur Penelitian.Jakarta : PT.Asdi Mahasutya

Bukit, Jhony Syaputra (2010) Observasi Kondisi Sarana Dan Prasarana Fitnes Di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Provinsi Sumatera Utara 2009. Laporan Penelitian. Medan

Bunga Rimna. (2011).Kain Adat Karo.Diakses pada 20 Maret 2015 dari https://bungarimna.wordpress.com/2011/12/18-100.html..

Gaung Atmaja. (2013) Hasil Belajar Kimia Dengan Pembelajaran Menggunakan Metode Snowball Throwing dan Drill di SMA Pada Pokok Bahasa Koloid. Laporan Penelitian. Medan

Ginting Suka,Sada Kata (2014). Ranan Adat (Rev.ed).. Medan: Yayasan MergaSilima

Gunawan Imam, (2004).Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid, dkk (2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Lubis Desy Afianty,(2010).Etika dan Penampilan Seorang Perias Pengantin.Medan Nadeak Dame. (2014) Hubungan konsep diri dengan pengetahuan pengolahan buah

SMP Negeri 1 Parbuluan Kabupaten Dairi.Skripsi .Universitas Negeri Medan: Medan

Nazir Moh (2005). Metode Penelitian.Bogor : PT.Ghalia Indonesia Riyanto, A.A (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo

Tarigan Sarjani. (2009). Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya. Medan: Si BNB-BABKI

Tien Santoso. (2010).Tata Rias dan Busana Pengantin Seluruh Indonesia. Jakarta : PT.Gramedia


(1)

pada pria yg mengenai alis mata, pemakaian tudung mayang yang salah peletakannya. Seharusnya pemakaian sertali yang tidak menghalangi pandangan mata,pemakaian tudung dan bulang-bulang berada diatas alis pengantin, peletakan tudung mayang berada di sebelah kanan dan diselipkan di dalam bulang-bulang pengantin.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :“Analisis Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di

Kecamatan Medan Selayang ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Perias pengantin di Kecamatan Medan Selayangmasih kurang dalam pemakaian assesoris pengantin Karo.

2. Perias pengantin diKecamatan Medan Selayang,kurang mengetahui kelengkapan aksesoris pengantin Karo.

3. Perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang masih kurang dalam pemakaian pelengkap busana pengantin Karo.

4. Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang masih kurang dalam pengetahuan nama-nama assesoris pengantin Karo.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dan terlalu luas dari apa yang akan diteliti, serta mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan sarana penunjang lainnya, maka penulis membatasi penelitian ini :


(2)

1. Pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo yang terdiri dari tudung, bulang-bulang, sertali layang-layang, tudung mayang, kodang-kodang, kalung sertali layang-layang, gelang leang balgoek.

2. Perias pengantin yang diteliti adalah perias pengantin yang ada di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 30 perias pengantin.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanaanalisis pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengetahuanpemakaianaksesoris pengantin Karo terhadap hasil busana pengantin Karo yang benar oleh perias pengantin yang ada di Kecamatan Medan Selayang.

F. Manfaat Penelitian

Adapun masalah yang diterapkan dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang

2. Sebagai bahan masukan pada perias pengantin tentang pemakaian assesoris pengantin Karo di Kecamatan Medan Selayang

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang relevan dan melanjutkan hasil penelitian.


(3)

49 A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pengetahuan pemakaian assesoris pengantin karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang termasuk dalam kategori baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 80,10. Hasil tingkat kecenderungan pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 6,7 % dan Baik sebesar 50%. Dengan demikian, jika pengetahuan perias pengantin semakin baik tentang pemakaian assesoris pengantin karo, maka perias pengantin dapat dengan tepat dan benar melakukan pemakaian assesoris pada busana pengantin Karo.

B. Implikasi

Hasil penelitian pengumpulan data tentang pengetahuan assesoris pengantin Karo oleh perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan ditemukan bahwa 50 % di kategorikan memiliki pengetahuan ang baik dan 50 % lagi kurang baik. Oleh karena itu bagi perias pengantin yang belum memiliki pengetahuan yang baik dalam pemakaian assesoris pengantin Karo diharapkan dapat menambah wawasannya dengan cara sering membaca buku, ikut serta dalam pelatihan-pelatihan, dan mencari info-info di internet. Dengan demikian


(4)

dapat tercipta perias-perias pengantin suku Karo yang memiliki pengetahuan yang baik sehingga dapat mengikuti kepakeman yang sudah di tentukan.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para perias pengantin yang memiliki pengetahuan yang kurang diharapkan mencari sumber pengetahuan yang berhubungan dengan pemakaian assesoris pengantin, sehingga dapat melakukan pemakaian assesoris pengantin Karo yang tepat,benar dan tidak menyalahi kepakeman yang ada dan rajin mengikuti pelatihan tentang pengantin Karo.

2. Bagi perias pengantin yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan meningkatkan pengetahuannya lagi dalam pemakaian assesoris pengantin Karo.

3. Bagi Perias pengantin Karo dituntut untuk terampil dalam merias pengantin terutama pada pemakaian assesoris, maka dari itu para perias pengantin harus belajar memakaikan berbagai macam jenis assesoris seperti perhiasan (anting-anting, cincin, kalung, gelang, bros), selendang, sabuk, dasi, syal, sarung tangan, topi, tas, arloji, manik-manik dan pin.


(5)

(6)

Arikunto Suharsimin (2006).Prosedur Penelitian.Jakarta : PT.Asdi Mahasutya

Bukit, Jhony Syaputra (2010) Observasi Kondisi Sarana Dan Prasarana Fitnes Di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Provinsi Sumatera Utara 2009. Laporan Penelitian. Medan

Bunga Rimna. (2011).Kain Adat Karo.Diakses pada 20 Maret 2015 dari https://bungarimna.wordpress.com/2011/12/18-100.html..

Gaung Atmaja. (2013) Hasil Belajar Kimia Dengan Pembelajaran Menggunakan Metode Snowball Throwing dan Drill di SMA Pada Pokok Bahasa Koloid. Laporan Penelitian. Medan

Ginting Suka,Sada Kata (2014). Ranan Adat (Rev.ed).. Medan: Yayasan MergaSilima

Gunawan Imam, (2004).Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid, dkk (2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Lubis Desy Afianty,(2010).Etika dan Penampilan Seorang Perias Pengantin.Medan Nadeak Dame. (2014) Hubungan konsep diri dengan pengetahuan pengolahan buah

SMP Negeri 1 Parbuluan Kabupaten Dairi.Skripsi .Universitas Negeri Medan: Medan

Nazir Moh (2005). Metode Penelitian.Bogor : PT.Ghalia Indonesia Riyanto, A.A (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo

Tarigan Sarjani. (2009). Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya. Medan: Si BNB-BABKI

Tien Santoso. (2010).Tata Rias dan Busana Pengantin Seluruh Indonesia. Jakarta : PT.Gramedia