PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA KEUANGAN, DAN KEBIJAKAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan, Dan Kebijakan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan Go Public Yang Masuk Dala

(1)

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA KEUANGAN, DAN KEBIJAKAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

( Pada Perusahaan Go Public yang Masuk dalam Penilaian CGPI Tahun 2006-2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Penyusunan Skripsi Jenjang Satrata Satu pada Program Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

Yuliana Indriastuti

B200120269

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016


(2)

PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA KEUANGAN, DAN KEBIJAKAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN”.

Yang ditulis oleh: YULIANA INDRIASTUTI

B200120269

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Pembimbing

(Dr. Triyono, SE, M.Si) Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(3)

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA KEUANGAN, DAN KEBIJAKAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

( Pada Perusahaan Go Public yang Masuk dalam Penilaian CGPI Tahun 2006-2013)

ABSTRAKS

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh good corporate governance yang diproksi dengan corporate governance perception index, kinerja keuangan yang diproksi dengan profitabillitas, likuiditas, dan aktivitas , serta kebijakan keuangan yang diproksi dengan kebijakan hutang dan kebijakan dividen

terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam penilaian corporate governance perception index tahun 2006-2013. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, aktivitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan corporate governance perception index, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Corporate Governance Perception Index, profitabilitas, likuiditas, aktivitas, kebijakan hutang, kebijakan dividen


(4)

ABSTRACT

The purpose of this study was to test the effect of good corporate governance proxy for corporate governance perception index, financial performance proxy for profitabillitas, liquidity, and activity and financial policy proxy for debt policy and dividend policy on firm value as measured by Tobin's Q.

The population in this study is a company registered in the assessment of corporate governance perception index in 2006-2013. The sample is determined by purposive sampling technique. The hypothesis test uses multiple linear regression analysis.

The results showed that the profitability, liquidity, activity affect the value of the company. While corporate governance perception index, debt policy and dividend policy does not affect the value of the company.

Keywords: Firm Values, Corporate Governance Perception Index, profitability, liquidity, activity, debt policy, dividend policy


(5)

A. PENDAHULUAN

Salah satu tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan tersebut yang dapat dicerminkan dari harga sahamnya. Setiap perusahaan tentunya menginginkan nilai perusahaan yang tinggi sebab hal tersebut juga secara tidak langsung menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008).

Menurut Brigham & Houston (2001) dalam Cahyaningtyas (2015), nilai perusahaan dapat mencerminkan kemampuan manajemen pendanaan dalam menentukan target struktur modal (aktivitas pendanaan), kemampuan manajemen investasi dalam mengefektifkan penggunaan aktiva (aktivitas investasi) dan kemampuan manajemen operasi dalam mengefisienkan proses produksi dan distribusi (aktivitas operasi) perusahaan. Nilai perusahaan dapat mencerminkan kesejahteraan pemilik perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan (Haryanto, 2014).

Di Indonesia dalam upaya peningkatan GCG, telah dilakukan penilaian indeks tata kelola perusahaan setiap tahunnya yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Kegiatan utama yang dilakukan adalah melaksanakan riset penerapan GCG yang dilakukan oleh


(6)

perusahaan, yang kemudian hasilnya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Corporate governance perception index merupakan informasi yang dapat digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dan penilaian nilai saham sehingga dapat memicu pergerakan nilai perusahaan. Dengan mengacu pada nilai CGPI, para pemegang saham berharap semakin baiknya tata kelolaperusahaan akan membuat kinerja perusahaan semakin baik sehingga diharapkan akan memberikan peningkatan nilai perusahaan yang tercermin dari meningkatnya nilai saham perusahaan di pasar (Utama dan Rohman, 2013 ).

Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan semakin baik kinerja keuangan ( Sianturi, 2015). Rasio keuangan perusahaan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan return on assets (ROA). Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya ( Anzlina dan Rustam, 2013 ). Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR). Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-asetnya secara efektif dan efisien (Siswoyo dan Oetomo, 2012). Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur dengan menggunakan Total Assets Turnover (TATO).


(7)

Mengingat pentingnya CGPI dan rasio keuangan yang dijadikan faktor untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, maka tidak mengherankan bila banyak peneliti yang melakukan penelitian mengenai CGPI dan rasio keuangan yang dipandang mempengaruhi nilai perusahaan untuk dijadikan barometer bagi para investor untuk melakukan investasi. Namun penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti masih banyak mengalami inkonsistensi satu dengan yang lainnya. Adanya inkonsistensi dalam penelitian tersebut menyebabkan munculnyan research gap. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh good corporate governance yang diproksi dengan corporate

governance perception index, kinerja keuangan yang diproksi dengan

profitabillitas, likuiditas, dan aktivitas , serta kebijakan keuangan yang diproksi dengan kebijakan hutang dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q.

B. LANDASAN TEORI 1. Teori Keagenan

Jensen dan Meckeling (1976:311) dalam Wibowo dan Aisjah (2013) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah hubungan antara dua pihak yang dinamakan pihak agen sebagai pihak yang diberi wewenang untuk menjalankan suatu tugas atau manajer serta pihak prinsipal yaitu pihak yang memberikan wewenang dan tugas kepada agen atau pemegang saham. Teori keagenan menekankan adanya pemisahan fungsi kepemillikan (prinsipal) dengan fungsi manajemen/agen. Pemisahan fungsi tersebut dapat menimbulkan konflik antara principal dan agen yang disebut agency problem.


(8)

2. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan pencapaian sebuah perusahaan sebagai indikator dari kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini.Pengertian nilai perusahaan dicerminkan pada kekuatan tawar menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan mempunyai prospek pada masa yang akan datang, maka nilai sahamnya menjadi tinggi. Semakin tinggi nilai saham maka semakin tinggi nilai perusahaan. Sebaliknya, apabila perusahaan dinilai kurang memiliki prospek maka harga saham menjadi rendah, Usunariyah (2003:54) dalam Mardiyati et al (2012).

3. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan atau sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberi nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan moral, etika, budaya dan aturan berlaku lainnya. Dimana pihak yang berkepentingan tersebut terdiri atas pihak internal yang bertugas mengelola perusahaan dan pihak eksternal yang meliputi pemegang saham, kreditur, dan lain-lain, demi tercapai tujuan perusahaan ( Meythi dan Devita, 2011) dalam Warenda (2013).


(9)

4. Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Corporate GovernancePerception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapantata kelola perusahaan yang baik diIndonesia pada perusahaan yang diselenggarakan oleh IICG. Program ini dilaksanakan sejak tahun 2001 dilandasipemikiran pentingnya mengetahui sejauhmana perusahaan-perusahaan publik telah menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan), keikutsertaan program ini bersifat sukarela (Haryanto, 2014).

H1: Corporate Governance Perception Index berpengaruh terhadap nilai perusahaan

5. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2003 dalam Sianturi, 2015). Rasio keuangan merupakan alat analisis kinerja keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan.

a. Rasio profitabilitas: rasio ini mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik perusahaan.

H2: Rasio profitabilitas berpengaruhterhadap nilai perusahaan b. Rasio likuiditas: merupakan indikator yang baik apakah perusahaan

memiliki masalah dalam arus kas atau tidak.

H3: Rasio likuiditas berpengaruhterhadap nilai perusahaan

c. Rasio aktivitas: rasio yang menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut.


(10)

6. Kebijakan Keuangan

Manajemen keuangan merupakan keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut, sedangkan kebijakan keuangan merupakan salah satu area yang dapat dipakai meningkatkan nilai perusahaan melalui kebijakan-kebijakan yang diambil (Morrow, 2007; Murtini, 2008) dalam Cahyaningdyah dan Ressany (2012).

a. Kebijakan hutang: merupakan kebijakan keuangan perusahaan dalam menentukan proporsi pendanaan hutang untuk membiayai kebutuhan perusahaan yang bersumber dari eksternal.

H5: Kebijakan hutang berpengaruhterhadap nilai perusahaan

b. Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. H6: Kebijakan dividen berpengaruhterhadap nilai perusahaan C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat Indonesian Capital Market Directory (ICMD) laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta instrumen yang dipublikasikan IICG berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI ) pada tahun 2006-2013.


(11)

2. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam pemeringkatan The Indonesian Institute for Corporate Gonvernance (IICG) yang dipublikasikan tahun 2007-2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan go public yang masuk dalam penilaian CGPI tahun 2006-2013. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data kuantitatif yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari ICMD dan peringkat CGPI yang didapat di pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode studi pustaka. Metode ini dilakukan melalui pengumpulan dan pencatatan data laporan keuangan tahunan (ICMD) sampel serta skor CGPI yang terdapat pada pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, jurnal-jurnal dan referensi pendukung lainnya.

5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Nilai perusahaan

Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q. Tobin’s Q merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan nilai pasar saham


(12)

suatu perusahaan dengan total asset (Smithers Wright, 2000) dalam Yulita (2014). Rumus perhitungan Tobin’s Q sebagai berikut :

Tobin’s Q = MVE + DEBT

TA

b. Good Corporate Governance

Pengukuran penerapan GCG dilakukan dengan menggunakan skor CGPI yang dipublikasikan oleh IICG. Skor CGPI tersebut akan dijadikan acuan untuk menentukan peringkat perusahaan yang memiliki skor tertinggi sampai terendah.

c. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan diproksikan dengan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio aktivitas.

1.Rasio profitabilitas, ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu (Hanafi dan Halim 2009). Perhitungan Return On Asset sebagai berikut:

ROA = Laba bersih setelah pajak Total Aset

2.Rasio likuiditas, CR adalah kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar (Hanafi dan Halim 2009). Rumus perhitungan Current ratio sebagai berikut :

CR = Aktiva lancar Hutang lancar

3.Rasio aktivitas, dalam penelitian ini menggunakan TATO adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang


(13)

diinvestasikan untuk menghasilkan revenue (Hanafi dan Halim 2009). Rumus perhitungan Asset turnover sebagai berikut :

TATO = Penjualan Total aktiva d. Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan diproksikan dengan kebijakan hutang dan kebijakan deviden.

1.Kebijakan hutang, setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Proxy dari kebijakan hutang pada penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Rumus perhitungan Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut:

DER = Total Hutang Ekuitas

2 Kebijakan dividen, adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksi dengan Dividend Payout Ratio (Hanafi dan Halim, 2009). Rumus perhitungan Dividend Payout Ratio adalah sebagai berikut:

DPR = Dividen per lembar saham Laba per lembar saham 6. Metode Analisa Data

a. Analisis statistik deskriptif, digunakan untuk memberikan deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Menurut Ghozali (2011), deskripsi atau gambaran empiris tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maximum, dan minimum.


(14)

b. Analisis Regresi Linear Berganda,

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu pengujian pengaruh corporate governance perception index, profitabilitas, likuiditas, aktivitas, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis sesuai dengan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

TOBINS Q = α + β1CGPI + β2ROA + β3CR + β4TATO + β5DER + β6DPR + e

Keterangan :

TOBINS Q = Nilai perusahaan; α= Konstanta; β= Koefisien Regresi;

e = Kesalahan Pengganggu; CGPI=Corporate Governance Perception Index ROA = Return On Asset; CR= Current Ratio; TATO =Asset Turnover DER= Debt to Equity Ratio; DPR= Deviden Payout Ratio

c. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau mendekati normal dan bebas dari asumsi klasik. Dalam uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

d. Uji Ketepatan Model

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen atau menguji goodness-fit dari model regresi yang dapat mengungkapkan ketepatan regresi sampel (Ghozali, 2011). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam


(15)

model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

e. Uji Hipotesis dengan Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa ketentuan. Pengambilan sampel penelitian ini digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.1

Sampel Penelitian Tahun 2006-2013

Kriteria Jumlah

Perusahaan yang masuk dalam penilaian IICG 237 Perusahaan go public yang masuk dalam penilaian IICG 155 Perusahaan yang tidak mengeluarkan dividen dan tidak lengkap

menerbitkan rasio keuangannya

(105)

Tersedia laporan tahunan lengkap 50

Data outlier (3)

Jumlah sampel diolah 47

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

1. Pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,282 > p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa corporate governance perception index (CGPI) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa CGPI yang bernilai tinggi belum tentu menunjukkan nilai perusahaan yang baik. Perengkingan/penilaian CGPI oleh IICG belum tentu memberikan pengaruh yang besar dalam penetapan harga saham yang digunakan untuk menarik investor berinvestasi sehingga menaikkan harga saham dan mempengaruhi nilai


(16)

perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, perusahaan memang belum memiliki kepedulian terhadap CGPI sebagaimana yang disinyalir oleh Kompas 2/12/2002 (dalam Zulfikar 2006). Kedua, beberapa item yang digunakan dalam pemeringkatan Good Corporate Governance lebih merupakan anjuran yang bersifat tidak mengikat.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,006 < p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H2 diterima. Sebuah perusahaan yang memiliki tingkat rasio profitabilitas tinggi mengakibatkan timbulnya pandangan kepada investor bahwa kinerja perusahaan berjalan baik dengan memaksimalkan aktiva secara efektif untuk menghasilkan laba dan dikategorikan menguntungkan bagi masa mendatang, sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan sehingga akan mendorong harga saham naik. Sehingga dengan demikian profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,027 < p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H3 diterima. Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) dengan perbandingan hutang jangka pendek dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan nilai perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi, maka pasar akan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan, bahwa perusahaan tersebut dapat menjaga tingkat likuiditasnya, yang artinya perusahaan mampu membayar atau memenuhi kewajiban jangka


(17)

pendeknya. Dengan mampunya perusahaan menjaga kelangsungan perusahaan melalui likuiditasnya maka dapat dikatakan kinerja perusahaan dalam hal keuangan baik. Hal ini akan mempengaruhi minat investor untuk menginvestasikan dananya sehingga akan menaikkan harga saham yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.

4. Pengaruh Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,031 < p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa aktivitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H4 diterima. Semakin tinggi efektivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk memperoleh penjualan diharapkan perolehan laba perusahaan semakin baik. Semakin baiknya perputaran penjualan perusahaan akan menarik para investor untuk menanam modal yang akan mendorong harga saham naik sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan.

5. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,153 > p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H5 ditolak. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani-Miller (1958) dalam Fenandar dan Raharja (2012) menyatakan bahwa rasio hutang tidak relevan dan tidak ada hubungannya dengan struktur modal yang optimal. Nilai perusahaan bergantung pada arus kas yang akan dihasilkan dan bukan pada rasio hutang dan ekuitas. Inti dari teori ini adalah tidak ada rasio hutang yang optimal dan rasio hutang tidak menjelaskan nilai perusahaan.


(18)

6. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,469 > p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H6 ditolak. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani-Miller (1961) dalam Mardiyati et al (2012) mengenai teori ketidakrelevanan dividen yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak tergantung pada besarnya proporsi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, dikarenakan pemegang saham hanya ingin mengambil keuntungan dengan jangka waktu pendek dengan cara memperoleh capital gain.

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

a. Good corporate governance (GCG) yang diproksi dengan corporate

governance perception index (CGPI) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

b. Kinerja keuangan yang diproksi dengan profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

c. Kinerja keuangan yang diproksi dengan likuiditas (CR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

d. Kebijakan keuangan yang diproksi dengan kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

e. Kebijakan keuangan yang diproksi dengan kebijakan deviden (DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Saran

1. Peneliti selanjutnya disarankan dapat menambah variabel independen lainnya yang diperkirakan mampu mempengaruhi nilai perusahaan.


(19)

2. Peneliti menyarankan agar menggunakan variabel lain untuk menilai penerapan GCG pada perusahaan misalnya adalah dengan menggunakan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusi, komite audit, dan lain-lain, sehingga menghasilkan penilaian yang lebih relevan dalam menilai penerapan GCG.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah populasi dalam penelitian, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan banding.

F. DAFTAR PUSTAKA

Anzlina, Corry Winda dan Rustam.2013.Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI Tahun 2006 – 2008. Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

Cahyaningdyah, Dwi dan Yustieana Dian Ressany.2012.Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan terhadap Nilai Perusahaan.JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: 20-28 http : //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm

Cahyaningtyas, Arfianty Reka.2015.Pengaruh Corporate Governance Perception Index dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.Sripsi publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang Fernander, Gany Ibrahim dan Surya Raharja.2012.Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.1, No.2, hal.1-10.

Ghozali, Imam.2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafi, Mahmud M. dan Abdul Halim.2009.Analisis Laporan Keuangan.Edisi Empat.Yogyakarta: Unit Penerbit Percetakan STIE YKPN

Haruman, Tendi, 2008. Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan. Finance and Banking Journal Vol. 10 No. 2 Desember

Haryanto,Sugeng.2014.Identifikasi Ekspektasi Investor melalui Kebijakan Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan CGPI.Jurnal Dinamika Manajemen, Vol.5, No.2, hal.183-199.

Mardiyati, Umi., Ahmad, Gatot Nazir., Putri, Ria., 2012, Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005 –


(20)

2010, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), volume 3 nomor 1, halaman 1 – 17.

Sianturi, M Wanti Ernita.2015. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2

Siswoyo, Eko dan Hening Widi Oetomo.2012.Analisis Rasio Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan yang diukur dengan Metode TobinsQ pada Perusahaan Kertas yang Go Public di BEI.Jurnal Ilmu & Riset Vol.1 No.9

Utama, Tito Albi. dan Abdul Rohman.2013.Pengaruh Corporate Gonvernance Perception Index, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Saham. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.2, No.2, hal.1-9. Warenda, Okajaya Kusuma.2013. Pengaruh Good Corporate Governance

Perception Index, Risiko, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan.Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammaddiyah Surakarta

Wibowo, Ramadani dan Siti Aisjah.2013.Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Brawijaya,Malang.

Yulita, Nola.2014.Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Kepemillikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.Skripsi dipublikasikan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri, Padang.

Zulfikar.2006.Analisis Good Corporate Governance di Sektor Manufaktur: Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Return On Asset,dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Pasar Perusahaan. Journal Benefit, Vol. 10, No. 2, Desember 2006


(1)

model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

e. Uji Hipotesis dengan Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa ketentuan. Pengambilan sampel penelitian ini digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.1

Sampel Penelitian Tahun 2006-2013

Kriteria Jumlah

Perusahaan yang masuk dalam penilaian IICG 237 Perusahaan go public yang masuk dalam penilaian IICG 155 Perusahaan yang tidak mengeluarkan dividen dan tidak lengkap

menerbitkan rasio keuangannya

(105)

Tersedia laporan tahunan lengkap 50

Data outlier (3)

Jumlah sampel diolah 47

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

1. Pengaruh Corporate GovernancePerception Index terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,282 > p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa corporate governance perception index (CGPI) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa CGPI yang bernilai tinggi belum tentu menunjukkan nilai perusahaan yang baik. Perengkingan/penilaian CGPI oleh IICG belum tentu memberikan pengaruh yang besar dalam penetapan harga saham yang digunakan untuk menarik investor berinvestasi sehingga menaikkan harga saham dan mempengaruhi nilai


(2)

perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, perusahaan memang belum memiliki kepedulian terhadap CGPI sebagaimana yang disinyalir oleh Kompas 2/12/2002 (dalam Zulfikar 2006). Kedua, beberapa item yang digunakan dalam pemeringkatan Good Corporate Governance lebih merupakan anjuran yang bersifat tidak mengikat.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,006 < p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H2 diterima. Sebuah perusahaan yang memiliki tingkat rasio profitabilitas tinggi mengakibatkan timbulnya pandangan kepada investor bahwa kinerja perusahaan berjalan baik dengan memaksimalkan aktiva secara efektif untuk menghasilkan laba dan dikategorikan menguntungkan bagi masa mendatang, sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan sehingga akan mendorong harga saham naik. Sehingga dengan demikian profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,027 < p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H3 diterima. Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) dengan perbandingan hutang jangka pendek dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan nilai perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi, maka pasar akan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan, bahwa perusahaan tersebut dapat menjaga tingkat likuiditasnya, yang artinya perusahaan mampu membayar atau memenuhi kewajiban jangka


(3)

pendeknya. Dengan mampunya perusahaan menjaga kelangsungan perusahaan melalui likuiditasnya maka dapat dikatakan kinerja perusahaan dalam hal keuangan baik. Hal ini akan mempengaruhi minat investor untuk menginvestasikan dananya sehingga akan menaikkan harga saham yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.

4. Pengaruh Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,031 < p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa aktivitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H4 diterima. Semakin tinggi efektivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk memperoleh penjualan diharapkan perolehan laba perusahaan semakin baik. Semakin baiknya perputaran penjualan perusahaan akan menarik para investor untuk menanam modal yang akan mendorong harga saham naik sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan.

5. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,153 > p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H5 ditolak. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani-Miller (1958) dalam Fenandar dan Raharja (2012) menyatakan bahwa rasio hutang tidak relevan dan tidak ada hubungannya dengan struktur modal yang optimal. Nilai perusahaan bergantung pada arus kas yang akan dihasilkan dan bukan pada rasio hutang dan ekuitas. Inti dari teori ini adalah tidak ada rasio hutang yang optimal dan rasio hutang tidak menjelaskan nilai perusahaan.


(4)

6. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,469 > p-value sebesar 0,05, menunjukkan bahwa kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H6 ditolak. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani-Miller (1961) dalam Mardiyati et al (2012) mengenai teori ketidakrelevanan dividen yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak tergantung pada besarnya proporsi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, dikarenakan pemegang saham hanya ingin mengambil keuntungan dengan jangka waktu pendek dengan cara memperoleh capital gain.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Good corporate governance (GCG) yang diproksi dengan corporate

governance perception index (CGPI) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

b. Kinerja keuangan yang diproksi dengan profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

c. Kinerja keuangan yang diproksi dengan likuiditas (CR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

d. Kebijakan keuangan yang diproksi dengan kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

e. Kebijakan keuangan yang diproksi dengan kebijakan deviden (DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Saran

1. Peneliti selanjutnya disarankan dapat menambah variabel independen lainnya yang diperkirakan mampu mempengaruhi nilai perusahaan.


(5)

2. Peneliti menyarankan agar menggunakan variabel lain untuk menilai penerapan GCG pada perusahaan misalnya adalah dengan menggunakan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusi, komite audit, dan lain-lain, sehingga menghasilkan penilaian yang lebih relevan dalam menilai penerapan GCG.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah populasi dalam penelitian, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan banding.

F. DAFTAR PUSTAKA

Anzlina, Corry Winda dan Rustam.2013.Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI Tahun 2006 – 2008. Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

Cahyaningdyah, Dwi dan Yustieana Dian Ressany.2012.Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan terhadap Nilai Perusahaan.JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: 20-28 http : //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm

Cahyaningtyas, Arfianty Reka.2015.Pengaruh Corporate Governance Perception Index dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.Sripsi publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang Fernander, Gany Ibrahim dan Surya Raharja.2012.Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.1, No.2, hal.1-10.

Ghozali, Imam.2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafi, Mahmud M. dan Abdul Halim.2009.Analisis Laporan Keuangan.Edisi Empat.Yogyakarta: Unit Penerbit Percetakan STIE YKPN

Haruman, Tendi, 2008. Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan. Finance and Banking Journal Vol. 10 No. 2 Desember

Haryanto,Sugeng.2014.Identifikasi Ekspektasi Investor melalui Kebijakan Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan CGPI.Jurnal Dinamika Manajemen, Vol.5, No.2, hal.183-199.

Mardiyati, Umi., Ahmad, Gatot Nazir., Putri, Ria., 2012, Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan


(6)

2010, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), volume 3 nomor 1, halaman 1 – 17.

Sianturi, M Wanti Ernita.2015. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2

Siswoyo, Eko dan Hening Widi Oetomo.2012.Analisis Rasio Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan yang diukur dengan Metode TobinsQ pada Perusahaan Kertas yang Go Public di BEI.Jurnal Ilmu & Riset Vol.1 No.9

Utama, Tito Albi. dan Abdul Rohman.2013.Pengaruh Corporate Gonvernance Perception Index, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Saham. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.2, No.2, hal.1-9. Warenda, Okajaya Kusuma.2013. Pengaruh Good Corporate Governance

Perception Index, Risiko, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan.Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammaddiyah Surakarta

Wibowo, Ramadani dan Siti Aisjah.2013.Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Brawijaya,Malang.

Yulita, Nola.2014.Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Kepemillikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.Skripsi dipublikasikan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri, Padang.

Zulfikar.2006.Analisis Good Corporate Governance di Sektor Manufaktur: Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Return On Asset,dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Pasar Perusahaan. Journal Benefit, Vol. 10, No. 2, Desember 2006


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KEBIJAKAN HUTANG DAN CASH HOLDING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Di Sektor Infrastruktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

3 22 21

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013)

0 31 24

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)

1 58 98

GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG

0 0 10

Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Industri Food and Beverage

0 0 14

Pengaruh Corporate Governance, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

0 0 12

Pengaruh Kinerja Keuangan, Size Dan Good Corporate Governance Perusahaan Terhadap Timeliness

1 6 76

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA KEUANGAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN

0 0 11