2. Antalgin tablet 500 mg strip 10 x10
3. Betamethason 0,1 krim
4. Betason krim
5. Betason-N krim
6. Calcium lactat tablet 500 mg 1000 tabletbotol
7. Dexocort 0,2 krim
8. Ekstrak belladonne tablet 10 mg
9. Fitocassol krim
10. Fungoral krim
11. Gentamisin 0,1 salep
12. Hidrocortison 2,5 krim
13. Parasetamol tablet 500 mg strip 10 x 10
14. Undecyl salep
15. Vitamin B komplek tablet 1000 tabletbotol
16. Glyceryl guaiacolate 100 mg 1000 tabletbotol
17. Kloramfenicol kapsul
3.4 Kegiatan Industri PT Kimia Farma PerseroTbk. Plant Medan
Adapun kegiatan di industri PT Kimia Farma PerseroTbk. Plant Medan adalah:
3.4.1 Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Inventori PPPI
Tugas dan fungsi dari PPPI yaitu: 1.
Merencanakan kebutuhan bahan produksi. 2.
Mengontrol jalannya pembuatan obat. 3.
Merencanakan pengiriman obat jadi. 4.
Melakukan stok opname ke gudang pada tiap akhir triwulan.
Universitas Sumatera Utara
Dasar perencanaan adalah pesanan yang berasal dari direktorat pemasaran di Jakarta per triwulan. Dari jumlah pesanan tersebut dikonversikan per batch karena tiap
produk memiliki ukuran batch yang berbeda. Untuk pemesanan bahan, PPPI memperhatikan stok bahan baku yang ada di
gudang, stok produk ruahan atau setengah jadi dari stok produk jadi di gudang, sehingga dapat diketahui beberapa bahan yang akan dipesan.
Setelah semua jumlah bahan yang diperlukan untuk produksi dihitung, maka PPPI mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian Bahan SPPB ditujukan kepada bagian
pembelian. Pembelian ada dua cara yaitu: secara terpusat di Jakarta dan secara lokal di Medan. Bagian pembelian ini akan memilih pemasok yang paling murah tetapi memenuhi
spesifikasi bahan yang diminta, kemudian bagian pembelian menerbitkan surat pemesanan Purchase OrderPO dan ditandatangani pimpinan. Dibuat tembusan satu
lembar arsip pesanan kebagian gudang agar disiapkan tempatnya. Bahan pesanan yang datang diterima oleh bagian gudang dimana bagian gudang
akan memeriksa kecocokan nomor pesanan, jumlah, spesifikasi bahan yang diminta pada arsip pesanan dengan bahan yang akan diantarkan. Bahan tersebut akan dikarantina dan
diberi label kuning sementara bagian gudang membuat surat permohonan periksa ke bagian pengawasan mutu untuk melakukan sampling dan pemeriksaan terhadap bahan
tersebut. Bila bahan memenuhi syarat akan diberi label hijau disertai Hasil Pemeriksaan Laboratorium HPL, jika tidak memenuhi syarat akan diberi label merah dan HPL serta
dikembalikan ke pihak pemasok. Setelah semua bahan yang dipesan lengkap, maka PPPI membuat Surat Perintah
Kerja SPK ke bagian produksi yang ditandatangani pimpinan. Pada SPK tersebut ditulis No. SPK, nama sediaan, No Batch, dan kapan obat tersebut diharapkan siap diproduksi.
SPK dari PPPI yang dikirim kebagian produksi dilampiri catatan pengolahan batch,
Universitas Sumatera Utara
catatan pengemasan batch, Surat Perintah Pengeluran Bahan Baku SPPBB dan Bahan Pengemasan SPPBK. SPK dibuat rangkap 4 dengan distribusi ke produksi, gudang,
laboratorium dan arsip. Obat jadi yang telah siap diproduksi dan dikemas kemudian dikirim kegudang
penyimpanan obat jadi. Setelah dilakukan finished pack analysis oleh petugas pengawasan mutu. Obat jadi tersebut akan dikirimkan oleh PPPI ke Unit Logistik Sentral
ULS Jakarta, maka PPPI membuat surat kebagian gudang untuk menyiapkan obat jadi tersebut untuk dikirimkan ke Jakarta akan dilakukan stock opname. Pada bahan yang
telah di stock opname akan diberi label stock opname yang dituliskan tanggal dilakukan stock opname, nama bahan dan jumlahnya.
3.4.2 Produksi