Pengelolaan Panen dan Pasca Panen Bunga Krisan Potong di PT. Alam Indah Bunga Nusantara Cipanas - Cianjur Jawa Barat

i

PENGELOLAAN PANEN DAN PASCA PANEN
BUNGA KRISAN POTONG DI PT. ALAM INDAH BUNGA
NUSANTARA, CIPANAS – CIANJUR JAWA BARAT

Anne Syifaurrahmah
A24070035

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

ii

RINGKASAN

ANNE SYIFAURRAHMAH. Pengelolaan Panen dan Pasca Panen
Bunga Krisan Potong di PT. Alam Indah Bunga Nusantara,
Cipanas




Cianjur

Jawa

Barat.

(Di

bawah

bimbingan

MEGAYANI SRI RAHAYU DAN DEWI SUKMA).
Magang ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan segi teknik dan
manajerial dalam budidaya bunga krisan potong, serta dapat bekerja secara nyata
pada perusahaan. Magang dilaksanakan di PT. Alam Indah Bunga Nusantara
(ABN) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 14 Febuari sampai dengan

14 Juni 2011.
Permasalahan yang sering muncul dalam usaha bunga krisan potong ketika
panen dan pasca panen adalah kehilangan hasil yang disebabkan oleh teknik
budidaya, faktor iklim mikro, faktor fisiologis, serangan hama dan penyakit, serta
penanganan panen dan pasca panen. Oleh karena itu untuk memperoleh kualitas
bunga krisan potong yang baik, usahatani perlu dirancang dengan baik sejak awal
mulai dari pemilihan bibit, teknik budidaya hingga panen dan pasca panen, hal
tersebut harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai serta
penggunaan teknologi yang tepat.
Salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi
dan ekspor bunga krisan potong adalah PT. Alam Indah Bunga Nusantara.
Perusahaan tersebut memproduksi beberapa bunga diantaranya krisan potong,
krisan pot, dan anyelir potong. Produksi rata-rata bunga krisan potong di
perusahaan ini pada tahun 2010 sebanyak 4 921 550 tangkai.
Aspek khusus dari kegiatan yang dilakukan yaitu panen dan pasca panen.
Hasil pengamatan panen menunjukkan bahwa tanaman krisan yang ditanam
perusahaan memiliki umur panen berkisar antar 12-16 MST. Perusahaan tidak
mengelompokkan varietas krisan berdasarkan kecepatan tumbuh dan umur panen
yang sama dalam budidayanya, hal ini mengakibatkan beberapa varietas krisan
memiliki tinggi tanaman dan panjang tangkai bunga yang kurang seragam, bahkan

tidak memenuhi standar grade perusahaan yaitu 75 cm. Persentase panen varietas

iii

krisan potong pada blok M selama 3 kali periode tanam memiliki rata-rata standar
hasil panen 79 %. Varietas Anastasia dan Winn memiliki persentase panen paling
rendah karena tingkatan serangan hama dan penyakit pada varietas tersebut cukup
tinggi. Perusahaan mengantisipasi permasalahan tersebut dengan melakukan
penanaman lebih banyak untuk varietas-varietas yang diinginkan konsumen.
Bangunan greenhouses memberikan persentase hasil panen yang tinggi
(74.4 %- 90.6 %), namun pada greenhouse tipe sere di D04 mempunyai
persentase hasil panen yang rendah (74.4 %), dikarenakan konstruksi atap
bangunan pada saat itu rusak oleh terpaan angin, sehingga kondisi iklim mikro
pada greenhouse D04 kurang mendukung budidaya bunga krisan.
Hasil pengamatan pasca panen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
standar kelas mutu bunga krisan potong yang mengacu pada standar nasional
Indonesia dan permintaan pasar, sehingga bunga yang dihasilkan memiliki
kualitas baik, yang dapat di ekspor ke luar negeri. Penanganan panen yang telah
sesuai dengan kriteria panen dan penanganan pasca panen yang baik
menyebabkan hasil panen bunga krisan potong di perusahaan memiliki rata-rata

persentase grade A (54.2 %) lebih tinggi dibandingkan dengan persentase grade B
(22.8 %) dan grade C (18.3 %). Metode penyimpanan bunga krisan di perusahaan
masih kurang baik karena bunga krisan yang disimpan dalam cool storage lebih
dari 3 hari dengan suhu 7-15 0C akan mengalami penurunan grade.
Analisis usahatani bunga krisan potong pada varietas Anastasia selama
tiga kali periode tanam dengan persentase panen 80% memberikan keuntungan
dengan nilai B/C rasio sebesar 0.4 dan R/C rasio sebesar 1.4.

iv

PENGELOLAAN PANEN DAN PASCA PANEN
BUNGA KRISAN POTONG DI PT. ALAM INDAH BUNGA
NUSANTARA, CIPANAS – CIANJUR JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Anne Syifaurrahmah
A24070035


DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

v

Judul : PENGELOLAAN PANEN DAN PASCA PANEN
BUNGA KRISAN POTONG DI PT. ALAM INDAH
BUNGA NUSANTARA CIPANAS – CIANJUR JAWA
BARAT
Nama : ANNE SYIFAURRAHMAH
NIM : A24070035

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II


Ir. Megayani Sri Rahayu, MS

Dr. Dewi Sukma, SP., MSi

NIP 19640520 1988 03 2 001

NIP 197000404 1997 02 2 001

Mengetahui.
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc.Agr.
NIP 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus : ..............................................

vi


RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 23 Febuari 1989 di Jakarta. Penulis merupakan
anak pertama dari Bapak Asep Syaifurrahman dan Ibu Dewi Suryani.
Tahun 2001 penulis lulus dari MI AL-KHAIRIYAH Jakarta. Tahun 2004
menyelesaikan studi di MTS AL-HAMIDIYAH Depok dan Tahun 2008 penulis
lulus dari MA AL-KHAIRIYAH Jakarta. Penulis diterima di IPB melalui jalur
USMI pada tahun 2007. Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen
Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.
Pada tahun 2008, penulis aktif di HIMAGRON sebagai staf divisi
kewirausahaan dan koperasi HIMAGRON sebagai penanggungjawab operasional
produk. Pada tahun 2009 penulis menjadi peserta PIMNAS dalam Program
Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Penulis juga mengikuti
berbagai kepanitian baik dalam organisasi maupun non organisasi selama aktif
menjadi mahasiswa.

vii

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat-Nya
skripsi dengan judul Pengelolaan Panen dan Pasca Panen Bunga Krisan Potong di
PT. Alam Indah Bunga Nusantara, Cipanas – Cianjur Jawa Barat ini dapat
menyelesaikannya dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua, adik-adik, abang Ismet, dan seluruh keluarga penulis atas doa
dan dukungan yang telah diberikan hingga akhirnya penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
2. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Dewi Sukma, SP., MSi selaku
pembimbing skripsi yang telah banyak membantu penulis baik selama
magang maupun penulisan skripsi.
3. Dr. Ir. Syarifah Iis Aisyah, MSc. Agr selaku dosen penguji skripsi yang
telah memberikan saran.
4. Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, MSc selaku pembimbing akademik yang
telah membantu dan membimbing penulis selama menjalani kegiatan
perkuliahan.
5. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura serta staf
Komisi Pendidikan yang telah membantu penulis selama menjadi
mahasiswa Agronomi dan Hortikultura.

6. Manajemen PT. Alam Indah Bunga Nusantara yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan magang dan memberikan bimbingan
kepada penulis selama kegiatan magang.
7. Seluruh karyawan perusahaan atas segala doa, nasihat, pelajaran hidup
yang sangat berharga bagi penulis, dan bantuannya dalam melaksanakan
kegiatan magang.
8. Keluarga Pak Lurah Unang desa Kawungluwuk dan keluarga Teh Uni
atas kebersamaanya sebagai keluarga baru selama magang.

viii

9. Seluruh teman-teman AGH 44, khususnya Gina, Afifah, Eka, Eva, Soni,
Risa, Evi, Afdol, Andin, Siti Khalimah, Ira, Titin, Enen, dan Yanti Jayanti
yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
10. Seluruh teman-teman kos di Pondok Rizki yang telah membantu dan
memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi,
khususnya Indin, Mita, Karlina, Reni, Putri, Muti, mba Umi, dan mba
Yani.


Bogor, November 2011
Penulis

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL……………………………………………………….

xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….

xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….

xiv

PENDAHULUAN……………………………………………………... ..

Latar Belakang…………………………………………………...
Tujuan………………………………………………………...... ..

1
1
2

TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….
Botani Krisan…………………………………………………... ..
Syarat Tumbuh……………………………………………….... ...
Panen dan Pasca Panen…………………………………………. .

3
3
4
5

METODE MAGANG…………………………………………………....
Tempat dan Waktu……………………………………………... ..
Metode Pelaksanaan……………………………………………...
Pengamatan dan Pengumpulan Data…………………………......
Analisis Data dan Informasi……………………………………...

9
9
9
10
11

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG................................................
Sejarah Perusahaan……………………………………………….
Sarana dan Prasarana Perusahaan…………………………...........
Letak Geografi dan Wilayah Administrasi…………………….....
Keadaan Iklim dan Tanah………………………………………..
Luas Areal dan Tata Guna Lahan………………………………..
Keadaan Tanaman dan Produksi………………………………....
Struktur Organisasi…………………………………………….....

12
12
13
15
15
15
17
18

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG…………………………......
Aspek Teknis…………………………………………………......
Persiapan Lahan untuk Motherstock dan Produksi Krisan
Potong……………………………………………………….
Persemaian Stek Krisan……………………………………..
Budidaya Motherstock (MS) Krisan Potong….......................
Budidaya Bunga Krisan Potong………………………….....
Panen dan Pasca Panen Krisan Potong……………………..
Aspek Manajerial………………………………………………...

22
22
22
26
32
36
49
60

HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….….
Aspek Umum......................………………………………….......
Aspek Khusus....................……………………...………………...
Analisis Usahatani………………………………………………...

65
65
67
80

x

KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………..
Kesimpulan…………………………………………………….....
Saran……………………………………………………………...

83
83
83

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. ..

84

LAMPIRAN……………………………………………………………...

87

xi

DAFTAR TABEL

Nomor
1.

Halaman

Syarat Mutu Bunga Krisan Potong Segar Berdasarkan Dewan
Standarisasi Nasional Tahun 1998.........…………………………

8

Susunan dan Presentase Kepemilikan Saham PT. Alam Indah
Bunga Nusantara…………………………………………………

12

3.

Fasilitas yang Terdapat di PT. Alam Indah Bunga Nusantara…...

13

4.

Luas Areal Kebun dan Komoditas yang ditanam di PT. Alam
Indah Bunga Nusantara…………………………………………..

16

Bunga Krisan Potong yang Terdapat di PT. Alam indah Bunga
Nusantara……………………..........……………………………

18

Jumlah Karyawan PT. Alam Indah Bunga Nusantara Tahun
2011 Berdasarkan Jabatan dan Jenjang Pendidikan……….……

20

7.

Konsentrasi Larutan Pupuk Stok A dan B…………………………

40

8.

Kelas Mutu Bunga Krisan Potong Tipe Standar dan Spray
di PT. Alam Indah Bunga Nusantara…………………...………

53

Harga Bunga Krisan Potong di PT. Alam Indah Bunga Nusantara
Tahun 2011.....................................................................................

63

Penjualan Bunga Krisan Potong Tipe Standar dan Spray Per ikat
di PT. Alam Indah Bunga Nusantara Tahun 2011…......……..

64

Karakteristik Panen Krisan Potong Tipe Spray di Blok M Pada
Bulan Mei – Juni 2011 di PT. Alam Indah Bunga
Nusantara………………………………………………….…….

71

Karakteristik Panen Krisan Potong Tipe Standar di Blok M Pada
Bulan Mei – Juni 2011 di PT. Alam Indah Bunga Nusantara...…

72

Panen Bunga Krisan Potong Pada Blok M Selama Bulan Juli
2010 – Juni 2011………..…..........................................................

74

Klasifikasi Hasil Panen Bunga Krisan Potong Per Tangkai
Berdasarkan Grade Permintaan Pasar pada Bulan Maret-Mei
2011……………………………………………………………...

77

Sortasi dan Grade Krisan Potong Per Tangkai pada Bulan
Maret-Mei 2011…………………….........................................

78

Analisis Usaha Tani Bunga Krisan Potong Varietas Anastasia
Selama Satu Tahun (Tiga Periode Tanam)...............………….....

81

2.

5.
6.

9.
10.
11.

12.
13.
14.

15.
16.

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1.

Morfologi Organ Penyusun Tanaman Krisan Potong……………...…

4

2.

Bangunan Greenhouse yang terdapat di PT. Alam Indah Bung
Nusantara…………………………………………………………….

14

Kegiatan Persiapan Lahan untuk Motherstock dan Produksi Krisan
Potong………………………………………………………………..

22

4.

AlatPengukur pH Meter Tanah.........................……………………..

23

5.

Pengolahan Lahan dengan Menggunakan Mobil Traktor...................

24

6.

Sterilisasi Fumigasi di Lahan Motherstock..........................................

25

7.

Sterilisasi Steaming di Budidaya Krisan Potong…………………….

25

8.

Langkah-Langkah Persiapan Media Persemaian Stek Krisan.............

27

9.

Aktifitas Penyiapan dan Penanaman Stek Pucuk di Nursery..............

28

10.

Penyinaran Pada Malam Hari di Ruang Persemaian ......…………..

29

11.

Alat Pengukur Intensitas Cahaya (Lux Meter)……. ……………....

29

12.

Sistem Pengkabutan di Ruang Persemaian……………………….....

30

13.

Sistem Buka-Tutup Paranet Pada Atap Ruang Persemaian………...

31

14.

Hasil Panen Bibit Krisan di Nursery….……………………....……..

32

15.

Pengambilan Stek Pucuk di Motherstock Secara Manual..................

36

16.

Kegiatan Penanaman Bibit Krisan di Lahan Produksi.......................

37

17.

Penyinaran Tanaman Krisan di Greenhouse Pada Malam Hari.........

39

18.

Aplikasi Pupuk Pada Tanaman Krisan……………….......................

40

19.

Pengaruh Kelebihan atau Kekurangan dalam Pemberian Air Pada
Tanaman Krisan……………………………………………………..

41

20.

Kolam Penampungan Air……………………………...…………....

42

21.

Ruang Mesin Pompa Air…………………………………………....

42

22.

Kegiatan Perompesan Daun Pada Tanaman Krisan…………………

43

23.

Tanaman Krisan yang Sudah dirompes….......………………………

43

24.

Tanaman Krisan yang diwiwil...........................................................

44

25.

Tanaman Krisan yang diknopping.....................................................

44

26.

Kerusakan Bunga dari Lahan yang Disebabkan Oleh Pencontongan
Bunga..................................................................................................

45

3.

xiii

27.

Pencontong Bunga Krisan Tipe Standar di Lahan………….............

46

28.

Pengendalian Hama Secara Preventif.................................................

47

29.

Gejala Serangan Hama dan Penyakit Pada Krisan Potong di
PT.Alam Indah Bunga Nusantara………........…………………….

48

30.

Power Sprayer untuk Aplikasi Pestisida………………………........

49

31.

Teknik Pemanenan Bunga Krisan Potong…………………..………

50

32.

Langkah-Langkah Penanganan Bunga yang Telah dipanen untuk
diangkut ke Ruang Pasca Panen……...............................................

51

33.

Bunga yang Tidak Memenuhi Kelas Mutu C Perusahaan................

52

34.

Langkah-Langkah Penyortiran dan Seleksi Kelas Mutu Bunga
Krisan Potong ………………….…………..………………………

54

35.

Pembungkusan Bunga Krisan Potong…………………………….....

55

36.

Metode Penyimpanan Krisan Potong di PT. Alam Indah Bunga
Nusantara……………………………………………………………

56

37.

Alat yang digunakan untuk Mengikat Kardus dengan Tali.............

58

38.

Kegiatan Pengiriman Barang Melalui Jasa Pengiriman Kargo di
Bandara Soekarano Hatta……………………………………….....

59

39.

Alur Perencanaan Produksi Bunga Krisan Potong di PT.ABN..........

60

40.

Counter Bunga Krisan PT.ABN di Taman Bunga Nusantara……....

62

41.

Diagram Pemasaran Bunga Krisan Potong di PT.ABN………….....

63

42.

Pemanenan Bunga yang Tidak Serempak..........................................

73

43.

Panen Bunga Krisan Potong Pada Beberapa Greenhouse Bulan
April-Juni 2011..............................................................................

75

Pengaruh Penyimpan Krisan Potong dalam Cool Storage….............

79

44.

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor
1.

Halaman

Jurnal Harian Magang Penulis di PT. Alam Indah Bunga
Nusantara, Desa Kawungluwuk, Cipanas, Jawa Barat……………

88

Volume dan Prestasi Kerja Karyawan Harian Lapang dan Penulis
di PT. Alam Indah Bunga Nusantara ……………………………..

89

Layout Peta Lokasi Kebun PT. Alam Indah Bunga Nusantara,
Desa Kawungluwuk, Cipanas, Jawa Barat………………………...

90

Denah Lokasi Kebun PT. Alam Indah Bunga Nusantara, Desa
Kawungluwuk, Cipanas, Jawa Barat ……………………………...

91

Morfologi Bunga Krisan Potong Tipe Standar dan Spray
di PT. Alam Indah Bunga Nusantara…………...............................

92

Data produksi bunga krisan potong di PT. Alam Indah Bunga
Nusantara pada tahun 2009 – 2010………………………………..

93

Struktur Organisasi PT. Alam Indah Bunga Nusantara, Desa
Kawungluwuk, Cipanas, Jawa Barat Tahun 2011…………..…......

94

8.

Pestisida pada Tanaman Krisan di PT.ABN Tahun 2011….………

95

9.

Umur Panen Berbagai Varietas Krisan Potong di PT. ABN……....

96

10.

Contoh Krisan Potong yang Memenuhi Kelas Mutu Perusahaan….

97

11.

Sidik Ragam Karakteristik Vegetatif dan Generatif Krisan Potong
Tipe Standar……………………………………………………...

98

Sidik Ragam Karakteristik Vegetatif dan Generatif Krisan Potong
Tipe Spray…………………………………………………………

99

2.
3.
4.
5.
6.
7.

12.

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan komoditas tanaman hias semakin tumbuh dengan pesat di
Indonesia, ditambah dengan introduksi tanaman hias dari luar negeri yang dapat
dibudidayakan di Indonesia. Salah satu tanaman hias dari luar negeri yang dapat
dibudidayakan di Indonesia adalah krisan.
Krisan merupakan tanaman hias perdu yang berasal dari dataran Cina.
Pada saat ini bunga krisan yang banyak dikenal adalah bunga krisan hasil
persilangan tetua-tetuanya yang disebut Dendrathema sp. Berbagai jenis krisan
yang banyak di tanam di Indonesia umumnya diintroduksi dari luar negeri
terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang (Sabari dan Sunarmani
2008).
Daerah sentra produksi tanaman hias krisan di Indonesia, antara lain
Cipanas (Cianjur), Sukabumi, Lembang (Bandung), Bandongan (Jawa Tengah),
Malang (Jawa Timur), dan Brastagi (Sumatera Utara). Tanaman krisan juga telah
dibudidayakan di daerah-daerah lainnya, seperti NTB, Bali, Sulawesi Utara, dan
Sumatera Selatan (PUTLITBANGHORT, 2006).
Bunga krisan dapat diusahakan dalam bentuk bunga potong atau tanaman
dalam

pot

dan

berpotensi

untuk

diambil

minyak

atsirinya

(Sabari dan Sunarmani 2008). Bunga krisan potong merupakan salah satu
tanaman hias yang eksotik dan bernilai tinggi diantara produk bunga potong
lainnya seperti anyelir, mawar, lili, anthurium, dan tulip (Sanjaya, 1994).
Permintaan bunga krisan potong cenderung meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup masyarakat terutama di
perkotaan. Peluang ekspor bunga krisan potong masih terbuka lebar dengan
negara tujuan antara lain Jepang, Singapura, Arab Saudi, Kuwait, Abu Dhabi, dan
Negara Timur Tengah lainnya (Florikultura, 2007). Produksi bunga potong krisan
di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 107 847 072 tangkai
dan pada tahun 2010 sebesar 185 232 970 tangkai (BPS, 2011), hal ini

2

membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan
budidaya bunga krisan potong.
Kualitas bunga krisan potong sangat ditentukan oleh penampilan luar
mulai dari tangkai, daun, dan mahkota bunga. Faktor utama dalam menjaga
kualitas bunga krisan adalah pengelolaan panen dan pasca panen yang tepat
sehingga memerlukan penanganan yang khusus pada saat panen dan pasca panen.
Pemutuan dalam pasca panen bunga potong krisan juga penting karena
berpengaruh

besar

terhadap

harga,

kualitas,

dan

penilaian

konsumen

(Asmara, 2005).
Permasalahan yang sering muncul dalam usaha bunga krisan potong ketika
panen dan pasca panen adalah kehilangan hasil yang disebabkan oleh teknik
budidaya, faktor iklim mikro, faktor fisiologis, serangan hama dan penyakit, serta
penanganan panen dan pasca panen. Oleh karena itu untuk memperoleh kualitas
bunga krisan potong yang baik, usahatani perlu dirancang dengan baik sejak awal
mulai dari pemilihan bibit, teknik budidaya hingga panen dan pasca panen, hal
tersebut harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai serta
penggunaan teknologi yang tepat (Dewi, 2008).
Salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi
dan ekspor bunga krisan potong adalah PT. Alam Indah Bunga Nusantara.
Perusahaan tersebut memproduksi beberapa bunga diantaranya krisan potong,
krisan pot, dan anyelir potong. Permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah
kegiatan

teknik

budidaya,

dimana

penanaman

tanaman

krisan

tidak

dikelompokkan berdasarkan kecepatan tumbuh, serta penanganan pasca panen
yang kurang maksimal ketika penyimpanan di cool storage.

Tujuan
Tujuan umum kegiatan magang ini adalah meningkatkan kemampuan segi
teknik dan manajerial dalam budidaya bunga krisan potong dan dapat bekerja
secara nyata pada perusahaan. Tujuan khusus kegiatan magang ini adalah
mempelajari proses pengelolaan bunga krisan potong khususnya aspek panen dan
pasca panen di PT. Alam Indah Bunga Nusantara.

3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Krisan
Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) termasuk dalam klasifikasi
kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi Angiospermae, kelas
Dicotiledonae, ordo Asterales, famili Asteraceae, genus Dendranthema, dan
spesies Dendranthema grandiflora Tzvelev (Rukmana dan Mulyana, 1997).
Tanaman krisan sebagai bunga hias di Indonesia digunakan sebagai bunga
pot dan bunga potong. Bentuk bunga krisan yang biasa digunakan sebagai bunga
potong dapat digolongkan menjadi beberapa tipe yaitu single, anemone, pompom,
decorative, dan standar. Tipe single (tunggal) merupakan tipe bunga krisan yang
mirip dengan bunga daisy, bunganya tersusun dari satu atau dua baris bunga pita
dengan bunga cakram di tengahnya. Tipe anemone mirip dengan tipe single, akan
tetapi cakram bunganya lebih lebar dan tebal, serta memiliki warna yang berbeda.
Tipe pompon bunganya berupa susunan rangkaian bunga pita yang pendek dengan
bunga cakram yang tidak nampak. Tipe decorative mirip dengan pompon tidak
nampak bunga cakramnya. Tipe large flower (standar) merupakan bunga krisan
yang memiliki diameter bunga yang besar yaitu 10.16 cm, cakram bunga tidak
tampak, serta memiliki empat subdivisi yaitu incrurved, spider, spoon, dan lainlain (Rimando, 2001).
Menurut Kofranek (1992) krisan sebagai bunga potong dibedakan menjadi
dua tipe sesuai dengan budidaya dan permintaan pasar, yaitu tipe standar dan tipe
spray. Tipe standar adalah tipe bunga krisan yang tunas terminalnya dipelihara
pada satu batang, sedangkan tunas bunga lateralnya dibuang untuk menghasilkan
satu bunga pada satu tangkai bunga dengan ukuran besar. Tipe spray adalah tipe
bunga krisan yang seluruh tunas bunga lateralnya dibiarkan berkembang, akan
tetapi bunga yang pertama berkembang dibuang agar tunas lateral yang tumbuh
lebih banyak dan berukuran kecil (diameter 2-3 cm) pada satu tangkai bunga.
Menurut Rukmana dan Mulyana (1997) batang tanaman krisan tumbuh
tegak, berstruktur lunak dan berwarna hijau jika dibiarkan tumbuh menerus
batang menjadi keras (berkayu) dan berwarna kecokelat-cokelatan. Perakaran
tanaman krisan dapat menyebar kesemua arah pada kedalaman 30-40 cm. Daun

4

pada tanaman krisan merupakan ciri khas dari tanaman ini. Bentuk daun tanaman
krisan yaitu bagian tepi bercelah atau bergerigi, tersusun berselang-seling pada
cabang atau batang. Buah yang dihasilkan dari proses penyerbukan berisi banyak
biji. Biji tersebut digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Biji krisan berukuran kecil dan berwarna cokelat sampai hitam. Menurut Hasyim
dan Reza (1995) akar krisan mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh
lingkungan yang kurang baik dikarenakan akar tanaman krisan berjenis serabut.
Morfologi organ penyusun tanaman krisan potong disajikan pada Gambar 1.

a

b

c

Gambar 1. Morfologi Organ Penyusun Tanaman Krisan Potong
Akar Krisan (a), Daun Krisan (b), Batang Krisan (c)
Rukmana dan Mulyana (1997) menyatakan bahwa jenis dan varietas
tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida berasal dari Belanda, Amerika
Serikat, dan Jepang. Krisan yang ditanam di Indonesia adalah krisan lokal (krisan
kuno) yang berasal dari luar negeri tetapi telah lama beradaptasi di Indonesia
sehingga dianggap sebagai krisan lokal. Ciri-ciri krisan lokal antara lain sifat
hidupnya berhari netral dan lama siklus hidup antara 7-12 bulan dalam satu kali
penanaman. Krisan introduksi (krisanida) hidupnya berhari pendek dan siklus
hidupnya pun relatif singkat sebagai tanaman annual (musiman) sedangkan krisan
produk Indonesia merupakan krisan hasil buatan Indonesia yang dihasilkan oleh
balai-balai penelitian yang ada di Indonesia.

Syarat Tumbuh
Krisan pada umumnya dapat tumbuh dengan baik di dataran medium
sampai dataran tinggi, yaitu pada kisaran 600-1200 mdpl. Tanaman krisan kurang
menyukai cahaya matahari dan percikan air hujan langsung serta tanah yang

5

tergenang. Hujan deras atau curah hujan tinggi yang langsung menerpa tanaman
krisan dapat menyebabkan tanaman mudah roboh, rusak, dan menghasilkan bunga
dengan kualitas rendah (Budiarto dan Sulyo, 2008).
Krisan dapat tumbuh pada setiap jenis tanah tergantung penanganannya.
Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur lempung berpasir, subur,
gembur, mempunyai drainase dan aerasi yang baik, serta mengandung bahan
organik yang tinggi dengan pH 5.5-6.7 (Rukmana dan Mulyana, 1997).
Suhu udara siang hari yang ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan
berkisar antara 20 0C-26 0C dengan batas maksimum 30 0C dan batas minimum
17

0

C. Suhu udara pada malam hari merupakan faktor penting dalam

mempercepat pembentukan tunas bunga yang berkisar antara 16 0C- 18 0C jika
suhu turun < 16 0C maka akan memperlambat pertumbuhan generatif yaitu
tanaman lambat berbunga dan bertambah tinggi, namun pada suhu tersebut dapat
meningkatkan intensitas warna bunga. Suhu udara pada siang hari terlalu tinggi
mengakibatkan memudarnya warna bunga, sehingga penampilan warna bunga
tampak kusam (Hasim dan Reza, 1995).
Pertumbuhan bunga krisan sangat dipengaruhi oleh faktor kelembapan.
Tanaman krisan membutuhkan kelembapan 90-95 % pada awal pertumbuhan
akarnya, sedangkan pada tanaman dewasa pertumbuhan optimal tercapai pada
kelembapan udara sekitar 70-85 % (Budiarto dan Sulyo, 2008).

Panen dan Pasca Panen
Panen
Panen bunga harus dilakukan pada saat yang tepat ketika tingkat
kematangan bunga sudah optimal, yaitu tidak terlalu kuncup dan tidak terlalu
mekar sesuai dengan standar masing-masing jenis bunga. Bunga yang dipanen
terlalu kuncup maka bunga akan sukar mekar atau akan mekar jika mendapatkan
perlakuan khusus yang memerlukan biaya tambahan. Bunga yang dipanen terlalu
mekar akan memperpendek umur bunga di dalam vase life (Supari, 1999).
Pemanenan pada tanaman krisan potong dilakukan saat tanaman berumur
12-14 MST. Krisan tipe spray dipanen jika sedikitnya empat bunga telah mekar
dan diikuti lebih dari dua bunga setengah mekar, sedangkan tipe standar dapat

6

dipanen jika sedikitnya dua lingkaran luar mahkota bunga telah mekar dan masih
terlindungi oleh pembungkus (Isabella, 2003).
Rismunandar (1995) menyatakan bahwa waktu panen yang baik adalah
pada pagi hari sebelum pukul 07.00 WIB atau setelah pukul 15.00 WIB sore hari.
Pemanenan dilakukan bila bunga yang berada ditengah telah membuka dan bunga
disekelilingnya telah berkembang penuh, sedangkan Supari (1999) menyatakan
bahwa waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari yaitu pukul
06.00-08.00 waktu setempat. Pada saat tersebut kandungan air dan kandungan
makanan lainnya didalam tanaman masih cukup dengan terlihat tanda
penampakan bunga masih segar.
Bunga yang dipanen pada pagi hari akan lebih tahan lama dan mempunyai
vase life yang lebih panjang, sedangkan bunga yang dipanen pada sore hari
sebaiknya diperlakukan secara khusus, yaitu pangkal tangkai bunga direndam di
dalam air yang dicampur dengan bahan nutrisi tanaman, misalnya glukosa agar
bunga tidak cepat layu. Pemberian glukosa dilakukan untuk memberi bahan
makanan tambahan pada bunga yang telah dipotong karena bunga yang dipanen
pada sore hari telah mengalami proses metabolisme atau perombakan karbohidrat,
sehingga bunga yang telah dipotong pada sore hari tidak mempunyai persediaan
bahan makanan yang cukup untuk mempertahankan vase life nya (Supari, 1999).
Menurut Widiati (1992) pemanenan dilakukan dengan cara memilih
tanaman yang bunganya siap dipanen dengan memotong bunga 15 cm dari
permukaan tanah dengan menggunakan gunting panen. Teknik panen yang perlu
diperhatikan adalah pemotongan tangkai krisan dengan sudut kemiringan sekitar
450 untuk memberikan bidang serapan air yang luas sehingga ketahanan bunga
semakin baik, sedangkan Supari (1999) menyatakan bahwa pemanenan bunga
krisan dilakukan dengan cara mencabut bunga bersama dengan akarnya kemudian
bagian pangkalnya dipotong dengan menggunakan gunting. Tanaman krisan yang
sudah waktunya dipanen harus segera dipanen karena keterlambatan panen akan
menurunkan kualitas bunga.
Pada waktu pemanenan bunga sebaiknya dilakukan juga seleksi bunga
berdasarkan kualitasnya (grade I dan II). Bunga yang tidak termasuk grade I dan
II, sebaiknya tidak dipanen dan dibuang pada saat pembongkaran tanaman.

7

Supari (1999) menyatakan bahwa kriteria bunga krisan potong tipe spray untuk
grade I dan II adalah sebagai berikut :
1. Grade I
Bunga mekar (tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup), segar, tidak
bergerombol, tidak terserang HPT, pada pingggir kelopak bunga tidak ada busuk
kehitaman. Batang besar sesuai dengan jenisnya, tegar dan lurus, panjang
minimum 75 cm, daun hijau segar, tidak kering, dan tidak terserang HPT. Bentuk
bunga normal dan tidak ada kelainan-kelainan yang menyimpang dari bentuk atau
warna aslinya.
2. Grade II
Bunga mekar, segar, boleh bergerombol tetapi tidak terserang HPT. Batang
boleh agak kecil tetapi harus lurus dengan panjang minimal 50 cm. Kriteria lain
sama dengan kriteria grade I dengan sedikit toleransi, misalnya jika daun
terserang HPT tetapi tidak terlalu parah masih dapat dimasukkan dalam grade II.
Pasca Panen
Penanganan pasca panen bunga merupakan suatu kegiatan yang
memberikan perlaukan-perlakuan terhadap bunga setelah bunga tersebut dipanen
sampai bunga itu diterima oleh konsumen. Penanganan pasca panen meliputi
pengumpulan bunga yang telah dipotong, pengangkutan ke tempat sortasi, sortasi
dan

grading,

pengikatan,

pembungkusan,

perendaman,

penyimpanan,

pengepakan, dan pengiriman ke tempat penjualan (Supari, 1999).
Dewan Standarisasi Nasional (1998) menyatakan bahwa kualitas bunga
krisan potong segar ditentukan berdasarkan panjang tangkai minimum, diameter
tangkai bunga, diameter bunga setengah mekar, jumlah kuntum bunga setengah
mekar per tangkai pada tipe spray, kesegaran bunga, benda asing, keadaan tangkai
bunga, daun pada 2/3 bagian tangkai bunga, dan penanganan pasca panen
minimum. Syarat mutu bunga krisan potong segar berdasarkan Dewan
Standarisasi Nasional (DSN), dapat dilihat pada Tabel 1.

8

Tabel 1. Syarat Mutu Bunga Krisan Potong Segar Berdasarkan Dewan
Standarisasi Nasional Tahun 1998
No
1

2

3

4
5
6
7

8
9
10

Jenis Uji
Panjang tangkai minimum
tipe standar
tipe spray
Aster
Kancing
Santini
Diameter tangkai bunga
tipe standar, aster, dan kancing
Santini
Diameter bunga 1/2 mekar
tipe standar
tipe spray
Aster
Kancing
Santini
Jumlah kuntum bunga 1/2
mekar per tangkai tipe spray
Kesegaran bunga
Benda asing/ kotoran
Keadaan tangkai bunga

Keseragaman kultivar
Daun pada 2/3 bagian tangkai bunga
Penanganan pasca panen

Sumber : Dewan Standarisasi Nasional, 1998

Satuan

Kelas Mutu
B

AA

A

cm

76

70

61

Asalan

cm
cm
cm

76
76
60

70
70
55

61
61
50

Asalan
Asalan
Asalan

mm
mm

>5
>4

4.1-5
3.5-4

3-4.0
3-3.5

Asalan
Asalan

mm

>80

71-80

60-70

Asalan

mm
mm
mm
kuntum

>40
>35
>30
>6

>40
>35
>30
>6

>40
>35
>30
>6

Asalan
Asalan
Asalan
Asalan

Segar
3
kuat,
lurus,
tidak
pecah
Seragam
Lengkap
mutlak
perlu

segar
5
kuat,
urus,
tidak
pecah
Seragam
Lengkap

Segar
10
kuat,
urus,
tidak
pecah
Seragam
Lengkap

Asalan
>10

Seragam
Asalan

perlu

Perlu

Asalan

%

C

Asalan

9

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan dimulai pada
14 Febuari sampai dengan 14 Juni 2011. Pelaksanaan magang bertempat
di PT. Alam Indah Bunga Nusantara (ABN) yang berlokasi di Jalan Raya
Mariwati km 5 Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi Cipanas, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat 43254.

Metode Pelaksanaan
Kegiatan magang meliputi aspek teknis dan manajerial. Kegiatan tersebut
dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan dengan mengikuti standar
operasional perusahaan. Selama kegiatan magang dilakukan pembuatan jurnal
harian tentang kegiatan yang telah dilakukan. Pengisian jurnal harian selama
kegiatan magang dapat dilihat pada Lampiran 1. Prestasi kerja karyawan harian
lapang dan magang dapat dilihat pada Lampiran 2.
Kegiatan aspek teknis dilakukan selama satu bulan pertama. Kegiatan
yang dilakukan mengikuti kegiatan karyawan harian lepas (KHL) mencakup
teknik budidaya di lapangan hingga kegiatan pemasaran bunga.
Kegiatan aspek manajerial dilakukan pada bulan kedua sampai dengan
keempat. Mahasiswa melakukan kegiatan sebagai pendamping foreman pada
bulan kedua dan sebagai pendamping kepala kebun pada bulan ketiga dan
keempat.

Kegiatan

pendamping

foreman

adalah

membantu

pembuatan

perencanaan biaya dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
suatu pekerjaan, membantu mengawasi pekerjaan KHL, membantu melakukan
persiapan sebelum kegiatan di kebun, membantu membuat laporan harian,
mingguan, dan bulanan foreman. Kegiatan pendamping kepala kebun meliputi
membantu dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP),
membantu pengawasan dan pengelolaan tenaga kerja, dan melakukan analisa
terhadap setiap kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan budidaya hingga
pasca panen.

10

Pengamatan dan Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan cara mengikuti kegiatan yang ada di lapangan dan
wawancara langsung dengan pihak perusahaan. Data primer meliputi persemaian
stek krisan, budidaya motherstock (MS), budidaya bunga krisan potong, panen
dan pasca panen, serta pemasaran bunga. Data sekunder diperoleh dari perusahaan
meliputi sejarah perusahaan, sarana dan prasarana perusahaan, letak geografi dan
wilayah administrasi, keadaan iklim dan tanah, luas areal dan tata guna lahan,
keadaan tanaman dan produksi krisan potong, serta struktur organisasi dan
ketenagakerjaan.
Aspek umum yang diamati adalah seluruh kegiatan persemaian stek
krisan, budidaya motherstock, budidaya bunga krisan potong, dan pemasaran
bunga. Aspek khusus yang diamati adalah kegiatan panen dan pasca panen.
Kegiatan panen dilakukan di greenhouses perusahaan dengan pengamatan yang
meliputi umur panen, karakteristik panen, dan persentase panen. Kegiatan pasca
panen dilakukan di ruang pasca panen dengan melakukan pengamatan yang
meliputi standar kelas mutu bunga krisan potong, persentase panen dalam pasca
panen, serta metode penyimpanan bunga krisan potong.
Perusahaan memiliki 55 blok yang terdiri dari blok A hingga blok R.
Luasan blok-blok tersebut berkisar antara 2 096 m2 hingga 5 423 m2. Pengamatan
karakteristik panen dilakukan pada greenhouse dengan musim tanam yang sama
yaitu blok M, karena lahan bangunan ini luas sehingga varietas krisan yang
ditanam beragam serta mempermudah pengamatan karakteristik berbagai varietas
krisan saat panen dengan perlakuan dan pemeliharaan yang sama. Pengamatan
karakteristik panen menggunakan 23 varietas bunga krisan potong (8 tipe standar
dan 15 tipe spray), dengan menggunakan 5 tanaman contoh yang diambil secara
acak dan diulang sebanyak 5 kali. Peubah yang diamati saat panen, yaitu :
1. Karakteristik vegetatif yaitu tinggi tanaman, panjang tangkai, diameter batang
(tipe standar dan spray), serta jumlah cabang (tipe spray).
2. Karakteristik generatif yaitu diameter bunga (tipe standar dan spray), serta
jumlah bunga dalam satu tangkai (tipe spray).

11

Analisis Data dan Informasi
Data aspek umum dan khusus yang bersifat kualitatif dianalisis secara
deskriptif dibandingkan dengan literatur, sedangkan data yang bersifat kuantitatif
dianalisis menggunakan rata-rata, persentase, serta Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak (RKLT).
Persentase panen bunga krisan potong
= Jumlah tanaman yang dapat dipanen X 100%
Jumlah tanaman yang ditanam
Persentase panen dalam pasca panen
= Jumlah bunga yang masuk kelas mutu A, B, atau C X 100 %
Jumlah bunga yang dipanen
Analisis data dan informasi karakteristik panen menggunakan Rancangan
Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor. Tiap 23 perlakuan diulang
sebanyak lima kali sehingga percobaan seluruhnya berjumlah 115 satuan
percobaan.
Model statistik yang digunakan untuk rancangan tersebut adalah :
Yij = µ + τi + βj + εij
Dimana:
i

= 1, 2, 3… 23 dan j = 1,2, 3... 5

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ

= Rataan umum

τi

= Pengaruh perlakuan ke-i

βj

= Pengaruh kelompok ke-j

εij

= Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

Data yang menunjukkan nilai yang berbeda nyata atau sangat nyata akan
dilakukan uji lanjut setelah analisis ragam dengan menggunakan uji beda nyata
terkecil (BNT). Selain itu data dan informasi yang diperoleh dideskripsikan dalam
seluruh kegiatan.

12

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Sejarah Perusahaan
PT. Alam Indah Bunga Nusantara merupakan sebuah perusahaan bunga
yang didirikan berdasarkan akta notaris Nyoya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H.
No. 2010 tanggal 15 November 1989 di Jakarta. Akta tersebut disempurnakan
kembali dengan akta No. 256 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia

pada

tanggal

11

juni

1991

berdasarkan

surat

keputusan

No. C2.2077.HT.01.Th 1991. Adapun susunan dan presentase kepemilikan saham
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Susunan dan Persentase Kepemilikan Saham PT. ABN
No
1.

Pemegang Saham
PT. Dani Prisma Mitra

Persentase Saham
27.50 %

2.

Ny. Hj. Suhardani Bustanil Arifin

20.00 %

3.

Tn. Drs. H. Ahmad Nurhani

17.50 %

4.

PT. Usahatama Bunga Bersama

12.50 %

5.

Tn. Ir. Darmasto Kusumaningrat

12.50 %

6.

Koperasi Karyawan PT. ABN

10.00 %

Sumber : PT. ABN, 2011

PT. Alam Indah Bunga Nusantara mengawali kegiatannya sekitar tahun
1989-1990, yang dimulai dengan pembangunan infrastruktur, survey pasar dan
pembangunan fasilitas pokok perusahaan, seperti instalansi listrik, irigasi,
bangunan tunnel, ruang pompa, ruang boiler, dan kantor. Keseluruhan sarana dan
prasaran pokok kegiatan perusahaan dibangun di atas tanah seluas 6.5 ha dengan
lahan produksi 3.1 ha. Perusahaan ini dibantu oleh tenaga kerja asing yang
bertugas membangun seluruh fasilitas produksi dan memberikan pengarahan
secara langsung tentang metode budidaya bunga krisan dan bunga anyelir.
Pada bulan Oktober 1991 dilakukan penanaman pertama bunga krisan
potong dan bunga krisan pot, sedangkan penanaman pertama bunga anyelir
potong dilakukan pada bulan Juli 1992. Pada tahun 1999, perusahaan menambah

13

luas areal produksi seluas 4 ha dengan membangun greenhouse tipe sere yang
dirancang oleh teknisi perusahaan dan dibantu dengan tenaga kerja asing.

Sarana dan Prasarana Perusahaan
PT. Alam Indah Bunga Nusantara memiliki sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan produksi bunga krisan potong, krisan pot, dan anyelir
potong. Fasilitas tidak hanya untuk keperluan di kebun tetapi untuk diluar kebun,
seperti pendataan di kantor. Fasilitas yang terdapat di perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3. Fasilitas yang Terdapat di PT. Alam Indah Bunga Nusantara
Fasilitas
Kantor

Jumlah
(unit)
1

Fungsi
Sebagai pusat kegiatan administrasi dan
rapat umum pemegang saham (RUPS)
Untuk memudahkan pembukuan kegiatan
dan administrasi
Tempat penyimpanan bahan dan alat yang
diperlukan untuk produksi bunga
Sebagai pusat pengendalian air dan listrik

Komputer

6

Gudang

1

Ruang pompa

3

Greenhouses
- krisan potong
- krisan pot
- anyelir potong
- mother stock (MS)
- Nursery

49
1
2
3
2

Lahan produksi bunga krisan potong
Lahan produksi bunga krisan pot
Lahan produksi bunga anyelir potong
Tempat produksi bibit krisan
Tempat pengakaran stek krisan potong,
krisan pot, dan anyelir potong

Ruang pasca panen

2

Ruang ganti karyawan

2

Kantin
Mushola
Cool storage

1
1
4

Motor kaisar

2

Mobil pick up

1

Mobil traktor
Mobil box

1
2

Tempat sortasi, grading, pengepakan, dan
transaksi jual beli bunga
Tempat karyawan untuk mengganti baju dan
beristirahat
Tempat makan untuk semua pegawai
Tempat beribadah
Tempat penyimpanan bunga yang telah
disortasi dan digrading
Untuk pengangkutan hasil panen dari lahan
ke ruang pasca panen
Untuk pengangkutan sampah, alat, dan
bahan yang dibutuhkan untuk produksi bunga
Untuk membajak dan meratakan lahan
Untuk pengangkutan bunga yang akan
dipasarkan

Sumber : PT. ABN, 2011

14

Bangunan greenhouse yang dimiliki perusahaan terbagi menjadi 2 tipe
yaitu tunnel dan sere. Tipe bangunan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Tunnel
yaitu rumah plastik berbentuk setengah lingkaran dengan ukuran panjang 59 m,
lebar 8.5 m, dan tinggi bangunan 4 m. bangunan tersebut memiliki luas 500 m2
yang dilengkapi dua unit kipas besar (exhaust fan) dengan ukuran 2500 watt yang
dipasang disisi kanan dan kiri bangunan. Adapun tujuan pemasangan kipas besar
(exhaust fan) adalah untuk sirkulasi udara agar suhu di dalam bangunan dan diluar
bangunan seimbang. Bangunan tipe ini merupakan bangunan yang dirancang oleh
tenaga kerja asing saat awal pendirian perusahaan.
Keuntungan bangunan menggunakan plastik tipe tunnel adalah radiasi
matahari yang ditransmisikan ke dalam selalu mencapai tingkat maksimum
sepanjang hari dan mudah dalam pemasangan atap (Suhardiyanto, 2009).
Kelemahan bangunan ini adalah suhu udara didalam bangunan tinggi sekitar
30-38 0C pada siang hari di perusahaan, sehingga membutuhkan tambahan
exhaust fan dan memerlukan listrik dengan daya yang cukup besar yaitu
2500 watt.

a

b

c

Gambar 2. Bangunan Greenhouse yang terdapat di PT. ABN
(a) Tunnel, (b) Sere, dan (c) Rumah Kaca
Sere merupakan bangunan yang bagian sampingnya ditutupi dengan jaring
(screen) dan memiliki luas bangunan yang berbeda-beda. Keuntungan bangunan
ini adalah hemat listrik karena hanya membutuhkan kipas kecil untuk sirkulasi
udaranya dan luas lahan bangunan ini yang lebih besar dari tunnel sehingga
jumlah tanaman yang bisa ditanam lebih banyak.
Rumah kaca yang digunakan sebagai tempat pengakaran stek (nursery)
dengan ukuran panjang 40 m, lebar 25 m, dan tinggi bangunan 4 m. Lantai rumah
kaca disemen agar kondisi didalam rumah kaca tetap higienis. Ambal atau keset

15

kaki dan irigasi curah diletakkan didepan pintu masuk untuk membersihkan alas
kaki digunakan untuk menghindari kotoran sebagai sumber patogen yang terbawa
oleh alas kaki.
Letak Geografi dan Wiayah Administrasi
PT. Alam Indah Bunga Nusantara memiliki dua lokasi kerja, yaitu kantor
pusat yang berlokasi di Jalan Duren Tiga Indah Raya Blok 1 No. 12 Jakarta
Selatan dan kebun produksi berlokasi di Jalan Raya Mariwati km 5 Desa
Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
43254. Layout peta yang menunjukkan arah ke lokasi kebun PT. ABN dapat
dilihat pada lampiran 3.
Perusahaan memiliki dua kebun produksi, yaitu di sebelah timur dari arah
Cipanas terdapat PT. Alam Indah Bunga Nusantara I dan sebelah barat dari arah
Cipanas terdapat PT. Alam Indah Bunga Nusantara II. Kedua areal kebun tersebut
dipisahkan dengan batas jalan raya Cipanas-Mariwati. PT. Alam Indah Bunga
Nusantara I memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan kurang dari
2 %, sedangkan PT. Alam Indah Bunga Nusantara II memiliki topografi yang
relatif terjal dengan kemiringan 2-10% dengan tekstur tanah pasir.

Keadaan Iklim dan Tanah
Kebun produksi PT. Alam Indah Bunga Nusantara terletak pada
ketinggian 770 meter dari atas permukaan laut dengan kontur lahan datar dan tipe
tanah campuran antara tanah latosol dan tanah andosol serta memiliki pH tanah
6-7 (pH meter tanpa dikalibrasi). Suhu udara daerah tersebut 18-34 0C dengan
curah hujan 3000 mm per tahun dan kelembapan nisbi 65 %. Suhu rata-rata pada
bulan Febuari 2011 di sere pada pagi 23 0C, siang 37 0C, dan sore 34 0C
sedangkan suhu rata-rata di tunnel pada pagi 24 0C, siang 38 0C dan sore 35 0C.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan
Lahan yang dimiliki PT. Alam Indah Bunga Nusantara adalah seluas 15 ha
akan tetapi yang telah digunakan untuk produksi bunga seluas 6.3 ha. Luas areal
produksi bunga dapat mengalami perluasan jika permintaan bunga di perusahaan

16

semakin meningkat. Luas areal kebun dan komoditas yang ditanam dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Luas Areal Kebun dan Komoditas yang ditanam di PT. ABN
Areal

Blok

Nursery

GH1

Luas Baru
(m2)
1 000

HG 2

399

Komoditas
Bibit krisan potong
Bibit krisan pot

Produksi

Blok A 1 s/d 11

5 423

Krisan potong dan anyelir potong

Produksi

Blok B 1 s/d 11

5 423

Krisan potong dan anyelir potong

Produksi

Blok C 0 s/d 11

5 916

Krisan potong

Produksi

Blok C 12

1 094

Krisan potong

Produksi

Blok D 1

1 776

Krisan potong

Produksi

Blok D 2

2 462

Krisan potong

Produksi

Blok D 3

2 841

Krisan potong

Produksi

Blok D 4

2 010

Krisan potong

Produksi

Blok D 5

2 225

Krisan potong

Produksi

Blok D 6

2 253

Krisan potong

Produksi

Blok E

2 555

Krisan potong

Produksi

Blok F

1 800

Krisan potong

Pot

Blok G

2 909

Krisan pot

Produksi

Blok H

2 096

Krisan potong

Produksi

Blok I

1 872

Krisan potong

Produksi

Blok J

1 872

Krisan potong

Produksi

Blok K

2 620

Krisan potong

Produksi

Blok L

2 620

Krisan potong

Produksi

Blok M

2 620

Krisan potong

Produksi

Blok N

1 572

Krisan potong

Produksi

Blok O

2 521

Krisan potong

Mother Stock

Blok P

923

Mother stock krisan potong dan pot

Mother Stock

Blok Q

1 989

Mother stock krisan potong dan pot

Mother Stock

Blok R

1 800

Mother stock krisan potong

Total

62 591

Sumber : PT. ABN, 2011

Areal kebun I terdiri dari blok A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, gudang media,
ruang ganti karyawan, mushola, kantin, kantor, ruang pasca panen, show room
dan pos satpam. Blok A, B, dan C merupakan bangunan tipe tunnel. Pada
bangunan blok C terdapat bangunan tipe sere berjumlah 4 bangunan, yaitu pada
bangunan C12 hingga C15. Bangunan tipe sere juga terdapat pada blok E, F, G,

17

H, I, dan J. Areal kebun II terdiri dari blok K, L, M, N, O, P, Q, dan R merupakan
bangunan tipe sere. Areal kebun ini terdapat halaman yang cukup luas dimana
setiap hari kamis seluruh pegawai perusahaan mengikuti senam pagi bersamasama. Denah kebun PT. Alam Indah Bunga Nusantara dapat dilihat pada
Lampiran 4.

Keadaan Tanaman dan Produksi
PT. Alam Indah Bunga Nusantara adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang agribisnis tepatnya sebagai produsen dan trading company
bunga krisan potong, anyelir potong, dan bunga krisan pot. Komoditas utama
yang terdapat di perusahaan adalah bunga krisan potong.
Bibit krisan yang diperoleh merupakan bibit yang belum berakar
(unrooted cutting) dan diimpor langsung dari Belanda. Perusahaan memiliki
49 varietas krisan potong yang terdiri dari varietas lokal, impor, penemuan,
koleksi, dan 14 varietas baru yang diproduksi oleh BALITHI, akan tetapi varietas
yang diproduksi hanya 34 varietas. Varietas bunga krisan potong yang terdapat di
perusahaan, dapat dilihat pada Tabel 5. Morfologi bunga beberapa varietas krisan
potong yang diproduksi perusahaan, dapat dilihat pada Lampiran 5.
Produksi bunga krisan potong di PT. Alam Indah Bunga Nusantara pada
tahun 2009 sebesar 3 584 271 tangkai. Produksi tersebut mengalami peningkatan
pada tahun 2010 menjadi 4 921 550 tangkai, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya perusahaan melakukan peremajaan Motherstock (MS) dengan
mengimpor bibit baru dari Belanda, penempatan tanaman MS yang lama dengan
MS baru pada greenhouse yang berbeda, pengurangan dalam penanaman varietas
krisan potong yang rentan terhadap hama dan penyakit, perbaikan greenhouse,
serta pengangkatan karyawan harian menjadi penanggung jawab blok di
greenhouses agar budidaya bunga krisan dapat terkontrol dengan baik. Perbaikanper