Kesimpulan Saran Adapun beberapa saran yang diperlu dipertimbangkan dari Teori Umum

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada pembuatan aplikasi monitoring cuaca ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem monitoring kondisi cuaca dengan menggunakan modul GSM dapat menyajikan dan memberikan informasi mengenai data-data dari parameter cuaca disekitar yang meliputi suhu, kelembaban, kecepatan angin dan arah angin secara real time. 2. Sistem monitoring cuaca ini dapat menampilkan data dalam bentuk tabel dan grafik dengan baik. 3. Sistem monitoring ini berjalan dengan baik di semua browser engine, dalam arti semua fungsi yang ada pada program dapat ditampilkan dan dapat digunakan dengan baik. 4. Notifikasi berjalan dengan baik. 5. Persentase kaeberhasilan pengiriman data sebesar 91,87 rata rata per hari dalam jangka waktu 20 hari

5.2 Saran Adapun beberapa saran yang diperlu dipertimbangkan dari

1. Pada pengembangan alat dapat dilakukan penambahan pada alat sensor untuk melengkapi parameter yang belum ada sehingga penggunaan alat ini menjadi lebih kompleks 2. Pemilihan pada poros baling-baling untuk kecepatan angin harus lebih kuat dan memiliki putaran yang lebih halus sehingga kecepatan angin dapat terdeteksi dengan baik 3. Penggunaan sistem catu daya dapat dikembangkan dengan menggunakan solar cell atau tenaga surya sehingga lebih ramah lingkungan. 4. Penggunaan website dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan beberapa fitur sehingga menjadi lebih menarik dan responsif. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Monitoring Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan Mercy, 2005. Pada umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan. Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. Monitoring dapat memberikan informasi berupa proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung. Level kajian sistem monitoring mengacu pada kegiatan per kegiatan dalam suatu bagian Wrihatnolo, 2008. Pada dasarnya, monitoringmemiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu compliance monitoring dan performance monitoring Mercy, 2005.Compliance monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan atau rencana. Sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan. Output monitoring berupa progress report proses. Output tersebut diukur secara deskriptif maupun non-deskriptif. Output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme proses ataupun kegiatan di mana monitoring dilakukan. Sistem monitoringakan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan dilakukan secara efektif Mercy, 2005. Berikut kriteria sistem monitoring yang efektif Universitas Sumatera Utara 1. Sederhana dan mudah dimengerti. Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat, jelas, dan padat. Singkat berarti sederhana, jelas berarti mudah dimengerti, dan padat berarti bermakna berbobot. 2. Fokus pada beberapa indikator utama. Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu cakupan tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada pelaksanaan sistem tidak terarah. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau. 3. Perencanaan matang terhadap aspek-aspek teknis. Tujuan perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dipersiapkan secara matang. 4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data. Selain itu, data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada proses yang berjalan harus memiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini ditujukan untuk kemudahan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data. Prosedur yang tepat akan menghindari proses input dan output data yang salah. 2.1.2 Tujuan Sistem Monitoring Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan sistem monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring yaitu Amsler, dkk, 2009 yaitu: 1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Sehingga, proses berjalan sesuai jalur yang disediakan. 2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring. 3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses dengan cepat tanpa menunggu proses selesai. 4. Menumbuh kembangkan motivasi dan kebiasaan positif pekerja. Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Konsep Dasar Sinyal Sinyal adalah energi elektrik arus atau gelombang yang dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pulaintensitas.Variasi energi disebut juga dengan sinyal terbagi atas 2 bagian. Yaitu: a. Sinyal Analog Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.Kuswanto, 2014. b. Sinyal Digital Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret.Kuswanto, 2014. 2.1.4 Physical computing Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain-desain alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya. Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat Universitas Sumatera Utara penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukanmengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta..Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses prototyping menjadi mudah Feri, 2011.

2.1.5 Database Management System DBMS

Database atau basis data adalah kumpulan atau koleksi terpadu dari data-data yang Saling berkaitan dari suatu enterprise yang didesain untuk mempermudah untuk melakukan sharing data. Sedangkan Database Management System DBMS adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program utilitas yang digunakan untuk mengakses dan merawat database. Pada awalnya DBMS hanya digunakan untuk menyimpan dan mengambil data. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi maka DBMS juga berkembang sehingga dapat melakukan aktivitas lain yang lebih luas seperti penyediaan kesempatanyang luas untuk akuisisi, diseminasi, pengambilan dan pemformatan dataMannino, 2001.

2.2 Perangkat Keras