xliii Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer, yaitu teks cerbung berbahasa Jawa dengan judul “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani yang dimuat
dalam majalah berbahasa Jawa, Jaya Baya, edisi no. 34, tanggal 20 April 1986 hingga edisi no. 46, tanggal 13 Juli 1986.
Sumber data sekunder yaitu informan yang dalam hal ini Yunani selaku pengarang cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini juga dibagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primernya yaitu berupa elemen dasar
fiksi dalam cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” ini dan data sekundernya berupa hasil wawancara dengan pengarang.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Analisis Isi Content Analysis Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kajian isi. Berelsom dalam Moleong 2000: 163, mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara
obyektif, sistematis, dan kualitatif tentang manifestasi komunikasi. Holsti dalam Moleong 2000: 163 mengatakan bahwa kajian isi
merupakan teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan
sistematis.
xliv Dengan menggunakan teknik tersebut, maka cara kerjanya yaitu dengan
cara menemukan unsur-unsur struktur dalam cerbung berbahasa Jawa dengan judul “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani.
2. Wawancara Interview Wawancara adalah langkah yang dipakai untuk memperoleh informasi
melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti. Dalam melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung akan membantu dalam
mendapatkan data-data yang menunjang penelitian ini. Wawancara adalah percakapan yang dilangsungkan dengan maksud
tertentu. Percakapan dalam wawancara dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan oleh pewawancara.
Wawancara dengan pengarang dilakukan secara terbuka yaitu termasuk pembicaraan formal dengan pendekatan yang menggunakan petunjuk untuk
wawancara, yang dimaksudkan untuk bisa mendapatkan data yang lengkap dan jelas mengenai biografi pengarang, hasil karyanya, dan keterangan-keterangan
lain yang mendukung penelitian.
D. Teknik Analisis Data
xlv Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
struktural. Analisis struktural merupakan analisis tahap awal dan dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penelitian selanjutnya. Titik fokus analisis struktural
ini lebih kepada komponen yang membangun struktur karya sastra yang berupa unsur-unsur intrinsik karya sastra. Analisis struktural dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan unsur-unsur struktural dalam karya fiksi berdasarkan teori fiksi berdasarkan teori Robert
Stanton berupa fakta-fakta cerita, yang terdiri dari karakter, alur, latar, dilengkapi juga dengan tema, sarana-sarana sastra yang mencakup konflik, klimaks, tone dan
gaya, dan sudut pandang, serta simbolisme dan ironi dalam cerita bersambung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani.
Milles dan Hubberman 1992: 16 mengatakan bahwa data yang muncul berwujud kata-kata, dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah
dikumpulkan dalam aneka macam cara dan yang biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, tetapi
analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas. Dalam analisis data semacam itu ada tiga langkah yang
ditempuh, yaitu : 1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Sebagaimana diketahui, reduksi data berlangsung terus-menerus. Selama proyek yang berorientasi kualitatif
berlangsung.
xlvi 2. Penyajian Data
Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan
melihat penyajian-penyajian, akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi, dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan
berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran seorang peneliti selama mengadakan penelitian, suatu tinjauan
ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan memakan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman
sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan intersubjektif” atau juga upaya- upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat
data yang lain.
xlvii
BAB IV PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PENGARANG 1.