6 Ait-1
= Total asset perusahaan i pada periode t ∆REVt
= Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t ∆RECt
= Perubahan piutang perusahaan i pada periode t PPEt
= Aset tetap property, plant equipment perusahaan tahun t DAit
= Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t NDAit
= Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t β1, β2, β3
= Koefisien regresi ε
= error 3.3.2 Variabel Independen
a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya
perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan log natural total asset perusahaan pada akhir tahun
Asward dan Lina, 2015.
b. Stuktur Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah saham yang dimiliki oeh manajemen secara pribadi maupun
saham yang dimiliki oleh anak cabang perusahaan bersangkutan beserta afiliasinya. Indikator untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase perbandingan jumlah saham yang dimiliki
pihak manajemen dengan seluruh modal saham yang beredar Agustia, 2013. c. Komite Audit
Berdasarkan Surat Edaran dari Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE 008BEJ12-2001 tanggal 7 Desember 2001 serta Pedoman Pembentukan Komite Audit menurut BAPEPAM perihal
keanggotaan komite audit, disebutkan bahwa jumlah anggota komite audit sekurang-kurangnya 3 tiga orang, termasuk ketua komite audit. Konsisten dengan penelitian Lin et al. 2006, variabel
ini diukur secara numeral, yaitu dilihat jumlah nominal dari anggota audit Anggraeni dan Basuki, 2013.
d. Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan
bahwa perusahaan melaksanakan GCG. Ukuran dewan komisaris diukur dengan menggunakan jumlah anggota dewan komisaris baik yang berasal dari internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan Jao dan Gagaring, 2011.
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif
7 Statistik deskriptif penelitian dilakukan guna mencari nilai minimum, maksimum, mean dan
standar deviasi dari variabel-variabel penelitian, sepertiyang ditunjukkan dalam tabel 4.
Variabel N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation
SIZE 155
4,57 9,71
6,828 1,196
SKM 155
0,00 0,56
0,108 0,151
KOMITE 155
2,00 6,00
3,77 0,944
KOMISARIS 155
3,00 9,00
4,94 1,506
Man. Laba 155
-0,0000029 0,0000477
0,0000006 0,0000039
Sumber: data sekunder diolah, 2016 4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
NamaVariabel Kolmogorov
Smirnov p
Status
Unstrandardized Residual 1,251
0,087 Normal
Berdasarkan hasil penujian normalitas dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa besarnya nilai Kolmogorov Smirnov Z adalah sebesar 1,251 dengan nilai p = 0,087.
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai p 0,05; sehingga dapat diketahui bahwa distribusi data dalam penelitian ini normal.
4.2.2 Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
SIZE 0,976
1,025 Tidak Terjadi Multikolinearitas
SKM 0,920
1,087 Tidak Terjadi Multikolinearitas
KOMITE 0,850
1,176 Tidak Terjadi Multikolinearitas
KOMISARIS 0,846
1,183 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber: data sekunder diolah, 2016 Dengan melihat hasil pengujian multikolinearitas di atas, diketahui bahwa tidak ada satupun
dari variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance lebih kecil dari 0,1. Begitu juga nilai VIF masing-masing variabel tidak ada yang lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak ada korelasi yang sempurna antara variabel bebas independent, sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Variabel t
hitung
P Keterangan
SIZE 1,720
0,088 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
SKM 1,024
0,308 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
KOMITE -1,109
0,269 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
KOMISARIS 1,169
0,244 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Sumber: data sekunder diolah, 2016
8 Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas diketahui bahwa pada masing-masing
variabel tidak menunjukkan hasil yang signifikan p 0,05, maka hal itu mengindikasikan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3 Uji Hipotesis 4.3.1 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Coefficient
Beta t
hitung
p
Constant -0,00000365
-1,618 0,108
SIZE 0,0
0000060 0,184
2,295 0,023
SKM 0,00000243
0,093 1,125
0,262 KOMITE
-0,00000053 -0,126
-1,471 0,143
KOMISARIS 0,00000038
0,147 1,712
0,089 R
2
= 0,063 F
hitung
= 2,527 F
tabel
= 2,44 t
tabel
= 1,984
Sumber: Data sekunderdiolah, 2016 Dari tabel 4.3 yang merupakan hasil pengujian regresi linier berganda dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
DA = -0,00000365 + 0,0 0000060 SIZE + 0,00000243 SKM -0,00000053 KA
+ 0,00000038 UDK+ e
4.3.2 Uji Statistik t Nilai signifikan variabel independen yaitu: a ukuran perusahaan UP sebesar 0,023
0,05 sehingga H1 diterima, b struktur kepemilikan manajerial SKM sebesar 0,262 0,05 sehingga H2 ditolak, c komite audit KA sebesar 0,143 0,05 sehingga H3 ditolak, d ukuran
dewan komisaris UDK sebesar 0,089 0,05 sehingga H4 ditolak.
4.3.3 Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh F
hitung
= 2,5272,44 p= 0,043 0,05; sehingga H
a
ditolak dan H diterima, artinya ukuran perusahaan, struktur kepemilikan manajerial,
komite audit dan ukuran dewan komisaris secara simultan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2010-2014, sehingga pemilihan variabel ukuran perusahaan, struktur kepemilikan manajerial, komite audit dan ukuran dewan komisaris sebagai prediktor dari manajemen laba pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 sudah tepat atau model regresi dinyatakan fit.
4.3.4 Uji Koefisien Determinasi Uji R2
Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,063. Hal ini berarti perubahan manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
9 tahun 2010-2014 sebesar 6,3 dapat dijelaskan oleh variabel ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan manajerial, ukuran komite audit dan ukuran dewan komisaris, sedangkan sisanya sebesar 93,6 dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model.
Pembahasan 1.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan hasil pengujian untuk pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014 diperoleh
nilai t
hitung
sebesar 2,295 dengan p = 0,023. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan nilai t
hitung
t
tabel
2,295 1,984 dan juga nilai p 0,05 sehingga H
1
diterima, artinya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap tingkat manajemen laba. Hasil ini konsisten dengan penelitian terdahulu Nariastiti dan Ratnadi 2014 dan didukung dengan penelitian Zeptian dan Abdul 2013 yang
membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba.
2. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba