Latar Belakang Latar Be

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri proyek konstruksi merupakan salah satu industri yang sangat rawan akan risiko kecelakan kerja maupun penyakit akibat kerja, dimana didalam suatu proyek konstruksi terdapat serangkaian kegiatan yang melibatkan sumber daya material, alat, pekerja, metode, dan uang dalam jumlah yang besar secara bersamaan. Penggunaan material secara efektif akan menghemat penggunaan material selama waktu konstruksi. Pemilihan alat yang tepat akan mempengaruhi kecepatan proses konstruksi. Begitu juga penggunaan metode yang sesuai dapat memperlancar proses kontruksi. Oleh karena itu, keberhasilan proyek konstruksi tergantung kepada efektifitas pengelolaan setiap sumber daya. Pekerja konstruksi adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan konstruksi secara langsung, karena itu pekerja konstruksi merupakan salah satu aset yang penting dalam berlangsungnya pembangunan suatu proyek konstruksi. Pekerja konstruksi juga merupakan sumber daya yang tidak mudah dikelola karena setiap pekerja memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka perusahaan konstruksi hendaknya dapat mengatur setiap sumber daya secara optimal agar tercapai tujuan suatu proyek yaitu kelancaran dan keberhasilan pembangunan, serta penyelesaian proyek konstruksi secara tetap waktu. Namun kurangnya perhatian perusahaan-perusahaan konstruksi terhadap pekerjanya menyebabkan peningkatan risiko kecelakan kerja maupun penyakit

1.1 Latar Be

e la la k kang Indu du st ri proye y k ko k nstruk uk si si m m er e up upak akan an s s al al ah satu indu st st ri yang sangat rawa a n n akan ris s ik ik o kece ce la l kan kerj j a ma ma up up un un p p enyakit ak akibat k k er e ja j , dima a na n didalam su suatu pr r oy oyek ek k konstru ru k ks i terdapat serangkaian keg iata n n ya y ng m m el elib ib atkan su sumber daya a m m at aterial, l, a lat, p eker ja, metode, da n uang dalam jum la h h yang ng b be esar sec c ar a a be ers rsam am aan n. Penggunaan material sec ar a efekti f ak an mengh em mat p p engg gg un u aan n ma ma te rial l s el ama wa ktu konstr uk si. Pe mi lihan al at yang tepat akan m mempe pe ng ng ar a uhi kecepa a ta n proses kon stru ks i. Beg it u ju ga pen ggunaa n me tode yang s sesuai dap apa at m memp p er lancar proses kontru ks i. Oleh karena i tu , keberhasilan proye k k kons ns tr uks si tergantung k ep p ad ad a a ef efek ek ti ti fi fi ta ta s pe p ng ngel e olaan se se t tiap p s s um um be be r r da da ya ya. . Pekerja konstruksi adalah or o ang-orang yang melakukan pek ker er ja ja a an ko ko ns ns tr t uk ksi si s s ec ec ar ar a a la la ng ng su su ng ng, ka ka re r na itu peker er ja ja k k on on st st ru ru ks ks i i me me ru ru pa pa k kan sa sa la lah h s satu as as et t y y an an g g pentin in g g da da l lam m be be rl rl an a gsun ngn gn ya ya pem m ba ba ng ng un u an n s s ua ua tu t proye y k k ko ko ns ns t truksi. Pekerja k konstruksi juga merupak kan sum mber daya yang tid d k ak mudah dikelola karena setiap pekerja memiliki k k arakteristik k yang berbeda-beda, maka perusahaan konstruksi hendaknya dapat men n ga g tur se e t tiap sumber daya secara optimal agar tercapai tujuan suatu proyek yaitu kel lancaran dan keberhasilan pembangunan, akibat kerja dalam proyek konstruksi. Faktor-faktor lainnya seperti area kerja yang terbuka, pengaruh iklim dan cuaca, serta lingkungan kerja yang dapat dikatakan padat pekerja, alat, dan material menyebabkan semakin tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia. Tingginya kecelakaan kerja di bidang jasa konstruksi menyebabkan Indonesia menduduki peringkat pertama dengan kecelakaan kerja tertinggi di ASEAN seperti dalam gambar 1.1. Gambar 1.1 Data PT Jamsostek Terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat membuat produktivitas kerja dari pekerja menurun. Kecelakaan yang terjadi pada suatu pekerjaan konstruksi disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah perilaku pekerja yang tidak aman kurang hati –hati saat bekerja, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti standar prosedur kerja, dan tidak memakai alat pelindung diri, tidak berpengalaman terhadap apa yang dia kerjakan, peralatan yang sudah tidak layak untuk dipakai, kondisi lingkungan kerja yang tidak aman, manajemen perusahaan yang kurang peduli sepenuhnya terhadap keselamatan dan kesehatan 83741 94736 96341 98711 99491 2007 2008 2009 2010 2011 Kasus Kecelakaan Ker ja di Indonesia menurut PT Jamsostek Tahun 2007-2011 Kasus Kecelakaan kerja di Indonesia dikatakan padat pekerja, alat, , d d an an material me meny ny ebabkan semakin tingginya angka kecelakaan kerja y y an ang terjadi di Indonesia. Tingginya ke ke celakaan kerja di bidang jasa konstru u ks ksi menyebabkan I Indo do ne n si si a a me m nd nd uduki peringka kat t pertama dengan kecelaka kaan kerja terti ting ng g gi d di ASEAN sepert i da d la la m m ga gam mbar 1.1. Ga Ga mb mb ar ar 1 1 .1 Dat t a a PT PT J Jam am so so st st ek ek Te Te rj rj ad ad in inya ya k kec ec el elakaan n ke k rja da dan pe pe n nyakit a a ki ki ba t t ke ke rj rj a a da da pa pat t m membuat produktivitas kerja dari pekerja menurun n . . Kecelakaan yang terjadi pada suatu pekerjaan konstruksi disebabkan n oleh banya yak faktor, diantaranya adalah perilaku pekerja yang tidak aman kurang ha hati –hati i saat bekerja, tidak mematuhi peraturan, – tidak mengikuti standar prosedur ker erja ja, dan tidak memakai alat pelindung diri, 83741 94736 96 34 1 98711 99 491 2007 2008 2009 2010 2011 Ka a s s u s Kecelaka a n Ker ja di I n d d o o nesi i a a K K menuru t P T Jamsost ek Tahun 2 007-2011 Kasus Kece la ka an kerja d i In donesia pekerja, serta metode kerja yang kurang tepat. Efek kecelakaan kerja yang terjadi memberikan pengaruh yang buruk pada proyek konstruksi seperti rusaknya peralatan yang digunakan, rusaknya lingkungan sekitar proyek, hilangnya nyawa pekerja, menghambat jadwal penyelesaian proyek project delay, pembengkakan biaya konstruksi yang tidak sedikit, tingkat absensi yang tinggi, intensitas kerja yang kurang, dan produksi kerja yang sedikit. Efek kecelakaan kerja diatas merupakan beberapa hal yang dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan dan berujung pada kerugian bagi pihak perusahaan konstruksi Hartono, 2012. Penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan salah satu kebijakan perusahaan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan meminimalkan risiko-risiko, dimana risiko merupakan kondisi akan kemungkinan timbulnya kecelakaan atau penyakit akibat kerja oleh karena adanya suatu bahaya. Beberapa faktor penting dalam penerapan K3 konstruksi yaitu peran manajemen, kondisi dan lingkungan kerja, serta kesadaran dan kualitas pekerja. Manajemen K3 yang efektif dan efisien diperlukan untuk memberikan prioritas utama terhadap risiko-risiko penting sebelum memulai proyek konstruksi. Perusahaan konstruksi dengan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 memberikan jaminan akan perlindungan pekerja dan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien. Dengan demikian perusahaan memberikan dorongan terhadap kinerja pekerja sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang dihasilkan. Dengan adanya peralatan yang digunakan, ru u sa sa kn knya lingkun n ga ga n n sekitar proyek, hilangnya nyawa pekerja, menghamba ba t t ja dwal penyelesaian proyek proj ojec ec t delay , pembengkakan biaya konstr r uk uksi yang tidak se e d diki ki t, , tin n gk gk at at abs b ensi yang ting g gi gi , intensitas kerja yang k k u urang, dan p p ro ro du duks k i kerja yang sed dik ik i it. . Ef Efek ek kecelakaan ke k rja diatas me merupakan n be bebe be rapa h h al al y ang dapat me ngak k ib ib at at kan ke kete te rl rl am a batan n dalam peny y el el es es ai aia an p p ek ek erja an dan berujun g pada kerug ia n ba agi gi p i ihak ak p p er e usah ahaan ko o ns n t truksi H Hart ono, 201 2 . Pe Pe nerapan program Ke selama ta n dan Ke sehatan Kerja K K 3 3 m m er er up up ak a an salah s sa tu kebijak an p erusahaa n un tu k me nc eg ah kec el ak aa n kerja d dan penyak ki it akibat kerja dengan me mi nimalkan risiko-risiko , dimana risiko merup paka n n kond dis is i i ak an k em un gk gk in in an an t t im im bu b lnya kecelak ak aa aa n n at at au au p p en ya ki t ak ib at at k kerja o o le le h h ka k rena adanya suatu bahaya. Be be bera a pa pa faktor penting dalam penerapa a n n K3 K3 ko kons s tr tr uk u si yaitu peran manajemen, kondisi dan lingkungan kerja, sert rt a a ke kesa sada dar ran da dan n kual l i itas p k ek er ja ja . Ma Ma najeme e n n K3 K3 y yan ang g efekti i f f da da n n ef ef i is i ie n di diperluk k an an u untuk memb mb er er ikan p p ri ri or or it itas utama ter r ha h dap ri i s siko-risiko pen n ti ti ng ng seb el el um um memulai proyek konstruksi. Perusahaan konstruksi d dengan p p e enerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 memberika kan ja aminan akan perlindungan pekerja dan menciptakan tempat kerja yang aman n nyaman dan efisien Dengan demikian implementasi program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 diharapkan mampu mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kondisi pekerja yang sehat secara fisik maupun mental dan memiliki perlindungan diri dapat membuat mereka semakin produktif, sehingga produktivitas kerja juga semakin meningkat. yang sehat secara fisik maup up un un mental da da n n memiliki perlindungan diri dapat membuat mereka s s em emakin produktif, sehingga produkt ktiv iv itas kerja juga semakin meningkat.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah