Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

b. Bagi Pendidik 1 Dapat memberikan alternatif model pembelajaran yang baru untuk meningkatkan hasil belajar dan kreativitas peserta didik. 2 Dapat menambah pengetahuan model pembelajaran yang lebih tepat dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. c. Bagi Lembaga Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, di samping itu untuk memberikan motivasi kepada pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran lainnya untuk mengembangkan model pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan inovatif.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan: 1. Terdapat perbedaan kemampuan memahami siswa yang diajar dengan model inkuiri berbasis pembuatan media animasi dan model kooperatif dalam pembelajaran teks anekdot. 2. Terdapat perbedaan kemampuan memahami antara kelompok siswa dengan kreativitas tinggi dengan kelompok siswa dengan kreativitas rendah. 3. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan kreativitas dalam memengaruhi kemampuan memahami teks anekdot siswa. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi memberikan peningkatan pada kemampuan memahami teks anekdotnya dengan penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis pembutan media animasi. Sedangkan untuk siswa yang memiliki kreativitas rendah peningkatannya tidak sebesar siswa yang memiliki kreativitas tinggi. Selanjutnya bagi siswa yang memiliki kreativitas tinggi maupun kreativitas rendah memberikan sedikit peningkatan pada kemampuan memahami teks anekdotnya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif. 172

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri berbasis pembuatan media animasi memiliki kemampuan memahami teks anekdot lebih tinggi dibandingkan jika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif. Dengan demikian diharapkan agar para guru di Sekolah Menengah Atas mempunyai pengalaman, pemahaman, dan wawasan dalam memilih model-model pembelajaran. Penguasaan model-model pembelajaran tersebut dapat menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Selain itu, dibutuhkan pula sosialisasi kepada guru-guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia tentang penerapan model-model pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri berbasis pembuatan media animasi berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia. Hal ini terjadi sampai manusia menjadi dewasa. Seiring kedewasan itu, keingintahuan manusia pun berkembang terus- menerus. Pengetahuan tersebut bermakna meaningfull manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah model pembelajaran inkuiri dikembangkan. Perkembangan teknologi juga tidak bisa dilepaskan dari pembelajaran saat ini. Media internet menjadi kebutuhan utama. Oleh sebab itu, menggunakan internet