PENGANTAR SIKLUS PRODUKSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA Analisis Perancangan Sistem Informasi Akutansi Biaya pada PT Niagara Kosmetik Surakarta.

8 BAB II SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA

2.1 PENGANTAR

Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yanh disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat denan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi. Sistem informasi akuntansi biaya dalam perusahaan terutama pada proses produksi diperlukan untuk menyediakan informasi biaya yang dapat digunakan pihak manajemen. Informasi tersebut akan dipakai untuk mengelola alokasi berbagai sumber ekonomi untuk menjamin hasil output memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan nilai input yang dikorbankan

2.2 SIKLUS PRODUKSI

Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali. Transaksi yang mengubah persediaan produk jadi, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, dan persediaan suku cadang, bersangkutan dengan transaksi intern perusahaan dan transaksi yang menyangkut pihak luar perusahaan penjaualan dan pembelian, sedangkan transaksi yang mengubah persediaan produk dalam proses seluruhnya berupa transaksi intern perusahaan. Pada Tabel 2.1 menunjukkan jenis-jenis persediaan yang ada dalam perusahaan manufaktur, transaksi, serta sistem dan prosedur yang bersangkutan. Tipe Persediaan Transaksi Sistem dan Prosedur yang Bersangkutan 1. Persediaan produk jadi Produk selesai produksi Penjualan Retur Penjualan Penghitungan fisik persediaan Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi Prosedur pencatatan harga produk jadi yang dijual Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli Sistem penghitungan fisik persediaan 2. Persediaan produk dalam proses Produk selesai diproduksi Readjustment Penghitungan fisik persediaan Prosedur pencatatan produk jadi Prosedur Readjustmen persediaan produk dalam proses Sistem penghitungan fisik persediaan 3. Persediaan bahan baku Pembelian Retur pembelian Pemakaian barang gudang dicatat sebagai biaya bahan baku Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang Pengembalian barang gudang Penghitungan fisik persediaan Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang Sistem penghitungan fisik persediaan 4. Persediaan bahan penolong Pembelian Retur pembelian Pemakaian barang gudang dicatat sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya Pengembalian barang gudang Penghitungan fisik persediaan Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang Prosedur pencatatantambahan harga produk persediaan karena pengembalian barang gudan Sistem penghitungan fisik persediaan 5. Persediaan bahan habis pakai, persediaan suku cadang Pembelian Retur pembelian Pemakaian barang gudang dicatat sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang Pengembalian barang gudang Penghitungan fisik persediaan Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang Sistem penghitungan fisik persediaan. Tabel 2.1 Tabel Persediaan, Transaksi, Sistem dan Prosedur yang Bersangkutan

2.3 METODE PENCATATAN