Aspek Ergonomi Ergonomi dan Manual Handling 1. Definisi Ergonomi

dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang menggunakannya Harrianto, 2010. Gambar 2.6 Pendekatan Ergonomi Sumber: Santoso, 2004

2.3.2. Aspek Ergonomi

Berdasarkan International Ergonomics Association, sebagai bidang ilmu yang multidisiplin, ergonomi dapat dibagi menjadi 3 area spesialisasi, yaitu sebagai berikut. 1. Physical Ergonomics, yaitu mengenai anatomi manusia, antropometri, fisiologi dan karakteristik biomekanik yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Meliputi postur saat kerja, mengangkat beban, gerakan berulang, penyakit muskuloskeletal akibat kerja, tata ruang tempat kerja, keamanan, dan kesehatan kerja. 2. Cognitive Ergonomics, yaitu mengenai proses mental, seperti persepsi, memori, pemikiran, dan respon motorik, yang semuanya memengaruhi interaksi antara manusia dan elemen lainnya di dalam sistem. Meliputi beban mental akibat kerja, pengambilan keputusan, performa keterampilan kerja, interaksi manusia-mesin, keandalan manusia, stres kerja, dan latihan yang berhubungan dengan desain manusia-sistem. Manusia Lingkungan Tujuan:  Optimasi  Efisiensi produktifitas  Kesehatan  Keselamatan  Aman  Nyaman -Anatomi -Fisiologi -Psikologi -Biomekanik -Kinesiologi -Enginering -Manajemen Organisasi -Desain redesain Universitas Sumatera Utara 3. Organizational Ergonomics, yaitu mengenai optimisasi sistem sosioteknis termasuk struktur organisasi, berbagai kebijakan dan proses. Meliputi komunikasi, manajemen sumber daya pekerja, desain kerja, desain waktu kerja, kerja tim, desain partisipasi kerja, ergonomi komunitas, kerjasama tim, paradigma kerja yang baru, virtual organizations, pola kerja jarak jauh, dan manajemen kualitas kerja. Suatu lapangan penting dalam ergonomi adalah posisi tubuh work posture dan gerakan seluruh dan anggota badan body and limb movements, yang menentukan besarnya pemakaian energi daan aktivitas sensorimotoris. Ilmu tentang postur kerja dan gerakan seluruh atau sebagian termasuk anggota badan disebut biomekanik Suma’mur, 2009. Oleh karena itu, seorang tenaga kerja dapat dikatakan memenuhi persyaratan biomekanis dalam melakukan pekerjaannya, apabila postur kerja dan gerakan yang dilakukan saat bekerja sesuai dengan keadaan alami dari tubuh serta anggota badan.

2.3.3. Definisi Manual Handling