BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis sampaikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
1. Kedaulatan negara di ruang udara berdasarkan Konvensi Chicago 1944,
yaitu Kedaulatan suatu negara merupakan kekuasaan yang tertinggi dalam batas batas wilayah negara itu sendiri, baik wilayah darat, laut maupun
udara, bahwa setiap negara memiliki kedaulatan penuh dan ekslusif pada ruang udara diatasnya. Namun demikian kedaulatan tersebut dibatasi oleh
hak –hak negara lain untuk melintas diwilayah ruang udara
2. Pelanggaran kedaulatan wilayah yang telah dilakukan oleh pesawat F-18
Hornet milik Amerika Serikat. Pelanggaran kedaulatan wilayah udara RI oleh Amerika Serikat AS berkait dengan manuver lima pesawat f-18
Hornet di Bawean, Jawa Timur. Maka dari itu, Indonesia tengah menyiapkan nota protes kepada AS. Di samping itu, menurut Panglima
TNI, ternyata, AS belum menyampaikan surat izin kepada Indonesia mengenai rombongan Navy Seal yang akan melintasi perairan Indonesia.
Padahal, sebelumnya, pihak AS menyatakan telah mengajukan izin kepada pemerintah Indonesia.
3. Akibat hukum pelanggaran pesawat F-18 Hornet milik Amerika Serikat
diwilayah kedaulatan Indonesia ditinjau dari Konvensi Chicago Tahun
Universitas Sumatera Utara
1944. hukum Internasional pesawat udara negara tidak boleh disidik atau diperiksa oleh pejabat penyidik, namun demikian pesawat udara negara,
khususnya F-18 Hormet dapat diusir oleh pesawat udara negara Indonesia dalam hal ini pesawat TNI, keluar wilayah wilayah kedaulatan RI. Dalam
hal ini pelanggaran wilayah udara yang dilakukan oleh pesawat udara F-18 Hormet, pemerintah Indonesia.
D. Saran
Saran-saran yang dapat penulis berikan dengan melihat kondisi yang diuraikan di atas adalah :
1. Perlunya revisi tentang ADIZ. Penetapan ADIZ yang dilakukan oleh
Indonesia menimbulkan permasalahan apabila dikaitkan dengan adanya penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia. Pengaturan berkaitan dengan
Hak danKewajiban Kapal dan Pesawat Udara Asing dalam melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan melalui Alur Laut Kepulauan yang telah
ditetapkan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2002. ALKI I yang meliputi Selat Sunda dan Selat Lombok yang telah diajukan
kepada International Maritime Organization over lapping dengan ADIZ Indonesia yang di sekitar atas udara sebagian kecil Sumatera Selatan, Jawa
dan Madura, Bali, Lombok dan sebagian kecil Pulau Sumbawa. 2.
Perlunya untuk menyegerakan membuat peraturan yang merupakan turunan dari UU No 1 Tahun 2009 Pasal 9 yang berbunyi ketentuan lebih
lanjut mengenai pelanggaran wilayah kedaulatan, penetapan kawasan udara terlarang, kawasan udara terbatas, pelaksanaan tindakan terhadap
Universitas Sumatera Utara
pesawat udara dan personel pesawat udara, serta tata cara dan prosedur pelaksanaan tindakan pemaksaan oleh pesawat udara negara diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB II KEDAULATAN NEGARA DI RUANG UDARA BERDASARKAN
KONVENSI CHICAGO 1944
D. Pengertian Ruang Udara dan Wilayah Udara Indonesia