Analisis Tegangan Pipa Analisis Defleksi Pipa
Tabel 6.7. Data pengecheckan kebocoran flange
Line Piping
Node Dia.
Rating Gasket
Gasket Joint
Case Temp.
Mat. Flange
Calculation Load
No.
Class Type
Out. Dia.
Width
No.
Axial Force
Moment a1
J Direct.
Fx Fy
Fz Mx
My Mz
in. mm
mm
O
C N
N N
N.m N.m
N.m
1 B31.1
10 8
150 flat
279 30
L1
170 CS
x -40
400 -53
-1169 -251
9 flat
279 30
L2 CS
x 427
2384 129
-790 3150
-535 flat
279 30
L3 CS
x -27
445 -36
-825 -175
-26 flat
279 30
L4 CS
x -1695
-356 -249
2248 -6265
184 flat
279 30
L5 CS
x -98
-311 -40
1761 -758
832 flat
279 30
L6 CS
x -414
-36 -1188
411 -5215
17 flat
279 30
L7 CS
x -1219
-351 -165
1567 -4617
393 flat
279 30
L8 CS
x -1063
-138 -2518
800 -11234
203 flat
279 30
L9 CS
x 454
1939 165
36 3325
-509 flat
279 30
L10 CS
x -2206
-703 -1472
4420 -12238
984 flat
279 30
L11 CS
x -2277
-489 -2682
2367 -15851
596 flat
279 30
L12 CS
x -2233
-258 -1512
3595 -12413
1007 flat
279 30
L13 CS
x -2304
-44 -2718
1542 -16026
570
Prosentase ratio tertinggi flange node 10 yang ditunjukkan pada tabel ratio, terjadi pada load case 13 OPE W+T5+P1+H sebesar 79,3 . Ratio
tertinggi tersebut memiliki arti sebagai tanda flange node 10 tidak mengalami kebocoran karena ratio 79,3 adalah hasil perbandingan antara tekanan
equivalen peq dengan P
ASME
maximum allowable working pressure yang telah distandarkan oleh ASME B16.5 dan kurang dari 100 .
Untuk flange ratio 79,3 didapat dari perhitungan tekanan equivalen peq ditambah P tekanan operational dan dibagi dengan
β ,
namun ratio tersebut bisa dinyatakan lebih tinggi dari 79,3 bilamana faktor β
tidak ada. Faktor β ditentukan oleh temperatur flange dan pipa, sehingga metode
dapat digunakan. Penjabaran , metode yang
mendapatkan rasio sebesar 79,3 adalah sebagai berikut : ratio =
ratio = = 12,58
ratio = Dengan :
Peq = tekanan equivalen bar
Peq = 46,23 bar P
ASME
= maximum allowable working pressure ASMEB16.5 bar
P
ASME
didapat dari ASME B16.5 tabel 2 yang di tentukan oleh temperatur yang di ubah ke fahrenhait dan tekanan yang diubah ke psig, tekanan diambil dari
piping material clasess.
P
ASME
= 230 psig x 0.0689476 = 15,86 bar P = tekanan operasi bar
β = beta pada statik loads and dynamic loads fungsinya untuk
mengkoreksi batasan seluruh tekanan. β didapat dari tabel statik loads yang di tentukan oleh diameter luar pipa
dan rating pipa, rating pipa diambil dari piping material clasess. Berdasarkan penjabaran metode ratio
diatas P tekanan operasional dan β beta, tidak berpengaruh besar terhadap ratio antara tekanan equivalen peq dengan P
ASME
maximum allowable working pressure yang telah distandarkan pada ASME B16.5 untuk flange. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa yang berpengaruh
besar terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pada flange node 10 adalah besarnya angka gaya dan momen yang terjadi pada flange node 10 yang
menjadikan angka tekanan equivalen peq tinggi. Besarnya angka gaya dan momen dipengaruhi oleh beban
–beban yang terjadi pada flange node 10 seperti beban tekanan, beban temperatur, beban berat, beban angin dan beban gempa.
Yang sangat perlu diwaspadai terjadinya kebocoran flange adalah beban –beban
tersebut. Beban – beban tersebut juga digolongkan kedalam beban Operating,
beban Occassional, beban Sustained, beban Expantion, dan beban Hydrotest yang tergantung dari intensitas cara kerjanya dan cara kerjanya itu sendiri.