Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat Pelayanan lnformasi Obat PIO

C. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat

Monitoring efek samping obat MESO merupakan kegiatan pemantauan setiap respons terhadap obat yang tidak dikehendaki ROTD yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi. Efek samping obat adalah reaksi obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja farmakologi. Tujuan Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat: 1. Menemukan ESO Efek Samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang. 2. Menentukan frekuensi dan insidensi Efek Samping Obat yang sudah dikenal sekali, yang baru saja ditemukan. 3. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkanmempengaruhi timbulnya Efek Samping Obat atau mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya Efek Samping Obat. Kegiatan Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat: 1. Menganalisa laporan Efek Samping Obat 2. Mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami Efek Samping Obat 3. Mengisi formulir Efek Samping Obat 4. Melaporkan ke Panitia Efek Samping Obat Nasional Faktor yang perlu diperhatikan: 1. Kerjasama dengan Panitia Farmasi dan Terapi dan ruang rawat 2. Ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping Obat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

D. Pelayanan lnformasi Obat PIO

Menurut kepmenkes nomor 1197MenkesSKX2004 tanggal 19 Oktober 2004, PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Tujuan PIO adalah menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit dan pihak lain di luar rumah sakit, membuat kebijakan yang berhubungan dengan obatperbekalan farmasi terutama bagi komitesub komite farmasi dan terapi, dan menunjang penggunaan obat yang rasional. Kegiatan yang dilakukan pada PIO meliputi 1. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumensecara aktif dan pasif. 2. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatanmelalui telepon, surat atau tatap muka. 3. Membuat buletin, leaflet, label obat. 4. Menyediakan informasi bagi KomitePanitia Farmasi dan Terapisehubungan dengan penyusunan Formularium Rumah Sakit. 5. Bersama dengan PKMRS melakukan kegiatan penyuluhan bagipasien rawat jalan dan rawat inap. 6. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga farmasi dantenaga kesehatan lainnya. 7. Mengkoordinasi penelitian tentang obat dan kegiatan pelayanankefarmasian. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah sumber informasi obat, tempat, tenaga dan perlengkapan.

E. Konseling