Sifat Fisik Tanah Nilai Kekasaran Manning dan Chezy Pada Ketiga Saluran

seperti kerikil dan kerakal kerikil yang ukurannya lebih besar berdiameter 10-15 mm. Bila bahannya halus, nilai N rendah dan relatif tidak terpengaruh oleh perubahan tarafdebit aliran. Bila bahan terdiri dari kerikil dan kerakal, nilai N biasanya tinggi terutama pada taraf air tinggi atau rendah.

2. Sifat Fisik Tanah

Sifat Fisik tanah terdiri dari : a Tekstur Tanah Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi pasir, debu dan lempung. Berdasarkan persentase perbandingan fraksi-fraksi tanah, maka tekstur tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu; halus, sedang dan kasar. Makin halus tekstur tanah mengakibatkan kualitasnya semakin menurun karena berkurangnya kemampuan mengisap air. Tanah berpasir yaitu tanah dengan kandungan pasir 70, porositasnya rendah 40, aerasi baik, daya hantar air cepat, tetapi kemampuan menyimpan air dan zat hara rendah. Tanah dengan kadar pasir yang tinggi, apabila letaknya berada di dalam saluran irigasi akan meningkatkan nilai kekasaran N dari saluran Harry dan Nyle, 1982. b Kerapatan Massa Tanah Bulk density Bulk density merupakan berat suatu massa tanah persatuan volume tertentu, dimana volume kerapatan tanah termasuk didalamnya adalah ruang pori, yang satuannya adalah gcm 3 Bulk density BD = Berat tanah kering oven g volume tanah cc ………….. 3 . Secara Matematis dapat dituliskan sebagai : Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka nilai dari bulk density juga semakin tinggi, ini berarti makin sulit pula Universitas Sumatera Utara meneruskan air atau makin sulit ditembus oleh akar tanaman, dan apabila tanah yang memiliki bulk density yang tinggi berada di dalam saluran irigasi maka akan sulit digerus oleh air. Dikarenakan tanah dengan bulk density yang tinggi akan kokoh dan tidak tergerus air, sehingga besarnya nilai kekasaran ditentukan pada keteraturankerataan dasar dan dinding saluran itu. Apabila dasar saluran dan dinding saluran tidak teratur ditambah lagi dengan kondisi tanah yang bulk density PDgcc = Berat tanah keing oven g volume tanah − volume ruang pori cc ………. 4 Faktor- faktor yang mempengaruhi partikel density adalah BD bulk density dan bahan organik, semakin tinggi BD bulk density tanah dan bahan organik tanah maka partikel density dalam tanah tersebut akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya Hardjowigeno, 1992. nya tinggi maka akan mengakibatkan nilai kekasaran N rendah Hardjowigeno, 1992. c Kerapatan Partikel Tanah Partikel Density Partikel density PD adalah berat tanah kering persatuan volume partikel- partikel tanah tidak termasuk volume pori-pori tanah . Secara matematis dapat dirumuskan sebagai : Pada umumnya kisaran partikel density tanah-tanah mineral adalah 2,6- 2,93 gcm 3 . Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-mineral berat sepereti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gcm 3 . Besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaruh dengan partikel density. Ini salah satu penyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang Universitas Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya. Karena banyak mengandung bahan organik Hakim, 1986. d Porositas Tanah Total Ruang Pori Tanah Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Total ruang pori tanah diartikan sebagai persentase perbandingan antara volume total ruang pori tanah dengan volume tanah volume padatan tanah, secara matematis dapat dituliskan sebagai : Porositas = Volume ruang pori volume tanah x 100 …….….…5 atau Porositas = 1- �� �� x 100......................................6 Tanah berpasir memiliki porositas rendah 40 , sebagian besar ruang pori berukuran besar sehingga aerasinya baik, daya hantar air cepat, tetapi kemampuan menyimpan air dan zat hara rendah. Tanah liat memiliki porositas yang relatif tinggi 60, tetapi sebagian besar merupakan pori berukuran kecil sehingga daya hantar air sangat lambat dan sirkulasi udara kurang lancar Islami dan Wani, 1995. Tanah bertekstur kasar pori makro memiliki porositas lebih kecil daripada tanah bertekstur halus pori mikro, sehingga sulit menahan air Hardjowigeno, 2007. Jadi semakin tinggi porositas tanah, ukuran butir-butir bahannya akan semakin halus sehingga nilai koefisien kekasarannya semakin rendah pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Chow 1997 yang menyatakan bahwa butir-butir bahan yang halus seperti pasir, lempung, liat, memiliki porositas total yang lebih besar sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap nilai n yang lebih rendah dan efek hambatannya menjadi lebih kecil. Demikian juga sebaliknya bila bahannya kasar seperti kerikil dan kerakal maka porositas total Universitas Sumatera Utara akan lebih rendah sehingga secara tidak langsung mengakibatkan nilai n yang lebih besar dan efek hambatannya menjadi lebih besar juga. Begitu pun dengan partikel density, semakin rendah partikel density suatu tanah di dalam saluran irigasi maka akan mengakibatkan penggerusan ataupun pengikisan dasar saluran sehingga mengakibatkan ketidakteraturan dasar saluran. Artinya semakin kasar dasar saluran tersebut koefisien kekasaran besar dan demikian juga sebaliknya. e Bahan Organik Bahan Organik merupakan dekomposisi dari seresah atau bagian tubuh binatang yang masih terlihat bentuknya dan menjadi sumber hara atau nutrisi bagi tanaman. Kandungan bahan organik pada masing-masing horizon tanah merupakan petunjuk besarnya akumulasi bahan organik dalam keadaan lingkungan yang berbeda. Komponen bahan organik yang penting adalah C dan N. Kandungan bahan organik ditentukan secara tidak langsung yaitu dengan mengalikan kadar C dengan suatu faktor, yang umumnya yaitu kandungan bahan organik = C x 1,724. Bila C organik dalam tanah dapat diketahui maka kandungan bahan organic tanah juga dapat dihitung. Kandungan bahan organik merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan tanah. Menurut Foth 1994 C- Organik tanah adalah pengaturan jumlah karbon di dalam tanah untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan keberlanjutan umur tanaman karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan penggunaan hara secara efisien. Universitas Sumatera Utara

3. Ketidakteraturan Saluran

Dokumen yang terkait

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

3 76 102

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 9

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 1

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 4

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 19

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 2

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 27

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

1 1 32

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

0 0 25

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

0 0 10