Pemodelan Analisis Perbandingan Kompresi Citra Menggunakan Metode Joint Photographic Experts Group (Jpeg) Dan Burrows-Wheeler Transform (Bwt)

2. Lakukan perulangan pada tabel pemetaan sebanyak n data dari output BWT. Hasil data dari tabel ketiga merupakan masukan untuk tabel pertama pada perulangan selanjutnya. 3. Setelah perulangan selesai, ambil baris dengan nilai I Indeks sebagai hasil dari proses dekompresi. 4. Hasil proses dekompresi yang masih berbentuk satu dimensi kembali dirubah menjadi dua dimensi agar dapat ditampilkan dalam bentuk citra. Lalu hitung waktu dekompresi.

3.2 Pemodelan

Pada penelitian mengenai analisis perbandingan kompresi citra menggunakan metode Joint Photographic Experts Group JPEG dan Burrows-Wheeler Transform BWT ini digunakan Unified Modeling Languange UML sebagai bahasa pemodelan yang berfungsi untuk membantu merancang sistem. Model UML yang digunakan dalam penelitian ini yaitu use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

3.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram menunjukkan hubungan antara pengguna actor dengan kasus yang digunakan dalam sebuah sistem. Sebuah model use case terdiri dari satu atau lebih diagram use case dan dokumen pendukung lainnya seperti spesifikasi use case dan definisi actor Ambler, 2005. Use case diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user. Gambar 3.2 berikut ini merupakan use case diagram dari sistem yang telah dibangun. Universitas Sumatera Utara Sistem Metode Joint Photographic Experts Group JPEG Ambil citra bertipe bitmap .bmp Kompresi citra Simpan file hasil kompresi .mat Hitung rasio dan waktu kompresi Simpan citra hasil dekompresi Pengguna Metode Burrows-Wheeler Transform BWT Dekompresi citra Hitung waktu dekompresi Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pada sistem analisis perbandingan kompresi citra menggunakan metode Joint Photographic Experts Group JPEG dan Burrows-Wheeler Transform BWT ini terdapat pengguna yang dapat memilih metode mana yang akan digunakan untuk melakukan kompresi citra yaitu metode JPEG maupun metode BWT, kemudian sistem akan meminta pengguna untuk memasukkan citra yang selanjutnya akan diproses sistem sehingga pengguna dapat mengetahui hasil kompresi citra dari metode yang telah dipilih berdasarkan parameter yang digunakan sebagai perbandingan dari kedua metode yaitu rasio kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah teknik pemodelan yang dinamis. Sequence diagram biasanya digunakan untuk Ambler, 2005: 1. Validasi dan penyempurnaan logika serta kelengkapan dari skenario penggunaan. 2. Menjelajahi desain yang akan dibangun. 3. Mengetahui kompleksitas dari sistem yang akan dibangun. 4. Mendeteksi kerumitan dalam sistem yang memiliki desain berorientasi objek. Gambar 3.3 dan 3.4 berikut ini merupakan sequence diagram dari sistem yang telah dibangun. Input Metode JPEG Kompresi Menghitung rasio dan waktu kompresi Metode JPEG Dekompresi Menghitung waktu dekompresi Pengguna Input citra bertipe bitmap .bmp Proses kompresi dengan metode JPEG Menyimpan file hasil kompresi .mat Perhitungan rasio dan waktu kompresi Menampilkan nilai rasio dan waktu kompresi Proses dekompresi dengan metode JPEG Menampilkan dan menyimpan citra hasil dekompresi Perhitungan waktu dekompresi Menampilkan waktu dekompresi Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Metode Joint Photographic Experts Group JPEG Universitas Sumatera Utara Input Metode BWT Kompresi Menghitung rasio dan waktu kompresi Metode BWT Dekompresi Menghitung waktu dekompresi Pengguna Input citra bertipe bitmap .bmp Proses kompresi dengan metode BWT Menyimpan file hasil kompresi .mat Perhitungan rasio dan waktu kompresi Menampilkan nilai rasio dan waktu kompresi Proses dekompresi dengan metode BWT Menampilkan dan menyimpan citra hasil dekompresi Perhitungan waktu dekompresi Menampilkan waktu dekompresi Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Metode Burrows-Wheeler Transform BWT Pada kedua sequence diagram yang telah diberikan terdapat actor yaitu pengguna, dimana hal pertama yang dilakukan pengguna kepada sistem adalah melakukan proses input citra ke dalam sistem. Pada saat memproses citra, sistem hanya menerima citra bertipe bitmap .bmp sebagai citra yang akan diproses ke dalam sistem. Selanjutnya hal yang dapat dilakukan pengguna adalah melakukan proses kompresi menggunakan metode JPEG atau metode BWT. Sistem akan memberikan hasil kompresi kepada pengguna berupa file dengan format Microsoft Access Table .mat ke dalam folder yang telah ditentukan sistem. Kemudian sistem akan menghitung rasio dan waktu kompresi yang hasilnya akan diberikan kepada pengguna. Setelah itu pengguna dapat melakukan proses dekompresi dengan metode JPEG atau metode BWT. Selanjutnya sistem akan menampilkan citra hasil dekompresi kepada pengguna dan meyimpan citra hasil dekompresi ke dalam folder yang telah ditentukan sistem. Hal terakhir yang dilakukan sistem adalah menghitung Universitas Sumatera Utara waktu dekompresi dan sistem akan menampilkan waktu dekompresi kepada pengguna.

3.2.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alir aktivitas dalam sistem, yaitu dimulai dari bagaimana sistem berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Gambar 3.5 dan 3.6 berikut ini merupakan activity diagram dari sistem yang telah dibangun. Universitas Sumatera Utara Pengguna Sistem Input Citra Baca Citra Menampilkan Citra Citra Grayscale Biner .bmp Citra RGB .bmp Ya Tidak Ya Tidak Menekan Button Kompresi Melakukan Proses Kompresi dengan Metode JPEG Menghitung Rasio dan Waktu Kompresi Menekan Button Dekompresi Menyimpan File Hasil Kompresi .mat ke Direktori Penyimpanan Melakukan Proses Dekompresi dengan Metode JPEG Menampilkan Citra Hasil Dekompresi Menampilkan Nilai Rasio dan Waktu Kompresi Menghitung Waktu Dekompresi Menampilkan Waktu Dekompresi Menyimpan Citra Hasil Dekompresi ke Direktori Penyimpanan Konversi Citra RGB ke YCbCr dan Mengambil Citra Y Grayscale Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Metode Joint Photographic Experts Group JPEG Universitas Sumatera Utara Pengguna Sistem Input Citra Baca Citra Menampilkan Citra Citra Grayscale Biner .bmp Citra RGB .bmp Ya Tidak Ya Tidak Menekan Button Kompresi Melakukan Proses Kompresi dengan Metode BWT Menghitung Rasio dan Waktu Kompresi Menekan Button Dekompresi Menyimpan File Hasil Kompresi .mat ke Direktori Penyimpanan Melakukan Proses Dekompresi dengan Metode BWT Menampilkan Citra Hasil Dekompresi Menampilkan Nilai Rasio dan Waktu Kompresi Menghitung Waktu Dekompresi Menampilkan Waktu Dekompresi Menyimpan Citra Hasil Dekompresi ke Direktori Penyimpanan Konversi Citra RGB ke YCbCr dan Mengambil Citra Y Grayscale Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Metode Burrows-Wheeler Transform BWT Universitas Sumatera Utara Pada kedua activity diagram yang telah diberikan, pertama sekali pengguna melakukan proses input citra lalu sistem akan memproses citra. Sistem hanya menerima citra bertipe bitmap .bmp yang terdiri dari tiga jenis yaitu citra grayscale , citra biner, dan citra RGB. Tetapi citra RGB akan dikonversi menjadi YCbCr dan mengambil citra Y grasycale sebagai citra yang akan diproses ke dalam sistem. Jika citra yang diproses sistem bukan citra bertipe bitmap .bmp, sistem akan menghentikan pemrosesan ke tahap selanjutnya. Selanjutnya jika citra telah sesuai dengan batasan sistem, sistem akan menampilkan citra yang telah dimasukkan oleh pengguna. Pengguna dapat merespon dengan menekan button kompresi dan sistem akan memproses yaitu melakukan proses kompresi dengan metode JPEG atau metode BWT sesuai dengan pilihan pengguna. Sistem akan memberikan hasil kompresi kepada pengguna berupa file dengan format Microsoft Access Table .mat ke direktori penyimpanan yang telah ditentukan oleh sistem. Kemudian sistem akan menghitung rasio dan waktu kompresi serta menampilkan hasilnya kepada pengguna. Pengguna dapat merespon kembali dengan menekan button dekompresi dan sistem akan memproses yaitu melakukan proses dekompresi dengan metode JPEG atau metode BWT sesuai dengan pilihan pengguna. Setelah proses dekompresi selesai sistem akan menampilkan citra hasil dekompresi dan sistem akan menghitung waktu dekompresi yang kemudian akan ditampilkan kepada pengguna. Terakhir citra hasil dekompresi akan disimpan ke direktori penyimpanan yang telah ditentukan oleh sistem.

3.3 Pseudocode Program