Gambar 4.1 Proses kalibrasi sensor suhu di Lab. Kalibrasi BBMKG Wil I Medan
4.2 HASIL DATA PENGUJIAN
Data hasil komparasi nilai ketinggian dari sensor HCSR04 dengan ketinggian yang didapat dengan penggaris akan ditampilkan pada tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Perbandingan ketinggian air oleh sensor HCSR04 dengan Penggaris
No Ketinggian air oleh sensor HCSR04
Ketinggian air oleh penggaris
1. 2 cm
2,2 cm 2.
4 cm 4,2 cm
3. 6 cm
6,2 cm 4.
8 cm 8,2 cm
5. 10 cm
10,2 cm 6.
12 cm 12,2 cm
7. 14 cm
14,2 cm 8.
16 cm 16,2 cm
9. 18 cm
18,2 cm
Untuk proses pengujian pompa dilakukan dengan mengisi air pada tempat radiator dengan ketinggian 2 cm kemudian dilihat bagaimana kondisi dari pompa air.
Tabel 4.2Pengujian kondisi pompa air terhadap ketinggian air
No Ketinggian air
Kondisi Pompa AIr
1. 2 cm
HIDUP 2.
4 cm HIDUP
3. 6 cm
HIDUP 4.
8 cm HIDUP
5. 10 cm
HIDUP 6.
12 cm HIDUP
7. 14 cm
HIDUP
8. 16 cm
MATI 9.
18 cm MATI
Data hasil pembacaan kalibrasi sensor suhu LM35 yang dipakai pada alat magnetometer digital hasil rancangan ditunjukkan pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Hasil kalibrasi nilai suhu
o
C pada alat hasil rancangan dengan alat suhu standar merk fluke tipe 502a
Set Point
STANDAR Fluke Tipe 502a Alat yang
dikalibrasi
Koreksi ºC
Pembacaan Koreksi Temperatur Pembacaan
20 ºC 19,452
0,019 19,471
20,00 -0,529
19,451 0,019
19,47 20,00
-0,53 19,453
0,019 19,469
20,00 -0,531
19,454 0,019
19,473 20,00
-0,527 T Max
19,473 20,00
T Min 19,469
20,00 rata -rata
19,471 20,00
-0,529
30 ºC 29,467
0,02 29,487
30,00 -0,513
29,461 0,02
29,481 30,00
-0,519 29,462
0,02 29,482
30,00 -0,518
29,462 0,02
29,482 30,00
-0,518 T Max
29,487 30,00
T Min 29,481
30,00 rata -rata
29,483 30,00
-0,517
40 ºC 40,442
0,024 40,466
40,00 0,466
40,448 0,024
40,472 40,00
0,472 40,455
0,024 40,474
40,00 0,474
40,449 0,024
40,473 40,00
0,473 T Max
40,474 40,00
T Min 40,466
40,00 rata -rata
40,471 40,00
0,471
4.3 HASIL ANALISA
Hasil yang didapat dengan melihat data dari perbandingan ketinggian air dengan sensor HCSR04 dan Penggaris didapat sedikit perbedaan, yaitu 0,2 cm pada setiap set point
yang diukur. Hal ini masih berada di batas wajar karena spesifikasi koreksi dari sensor HCSR04 masih memungkinkan untuk memiliki koreksi 0,2 cm. hal ini menunjukkan bahwa
program yang digunakan dan dibuat untuk mengukur ketinggian air dengan sensor HCSR04 dapat berjalan dengan baik
Proses pengujian kondisi pompa juga menunjukkan hal yang sangat baik yaitu dengan hidupnya pompa air pengisi air radiator ketika ketinggian air berada di bawah dari 5 cm, dan
akan mati secara otomatis ketika ketinggian telah berada diatas 14 cm. hal ini menunjukkan program yang dibuat untuk menghidupkan dan mematikan pompa air otomatis telah berjalan
dengan baik dan teruji Hasil analisis yang didapat dari kalibrasi sensor suhun dengan sensor standar dapat
dilihat pada gambar grafik dibawah ini.Koreksi yang didapat masih dalam batas wajar dan normal.Hal ini menunjukkan sensor suhu yang digunakan dalam keadaan yang baik dan layak
dipakai dalam penelitian ini.
Gambar 4.3Garfik hasil kalibrasi sensor pada alat hasil rancangan dengan senso suhu standar
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Perbandingan SUHU
Series1 Series2
Pengujian pengiriman sistem warning SMS dilakukan dengan men setting suhu pada temperatur chamber menjadi 55
̊C, setelah sensor menunjukkan 51 ̊C alat akan mengirim SMS Sesuai dengan format yang telah dibuat dengan nomor tujuan yang telah dimasukkan di
dalam perogram.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang landasan teori secara umum mengenai genset serta perangkat keras maupun lunak yang digunakan dalam penelitian yang berjudul
“Pengisian Air Radiator dan Monitoring Suhu Genset Berbasis SMS ”.
2.1 GENSET
Genset merupakan singkatan dari generator set, secara harfiah generator adalah pembangkit tenaga, sedangkan set artinya satu paket. Jadi genset adalah sebuah perangkat
yang berfungsi sebagai pembangkit daya listrik. Disebut generator set karena dia merupakan satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu mesin dan generator, dimana
mesin engine yang berfungsi sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau altenator berfungsi sebagai pembangkit listrik.
Gambar 2.1 mesin genset Genset diesel menghasilkan tenaga listrik dengan menggunakan altenator dan mesin
diesel. Mesin ini menggunakan bahan bakar solar untuk beroperasi. Kekuatan mesin ini disajikan sebagai rpm yang ditransformasikan oleh altenator menjadi arus listrik. Arus ini
kemudian di distribusikan ke bangunan yang terhubung ke jaringan listrik. Disisi lain generator diesel juga digunakan untuk tujuan yang sama sebagai uninterruptible power
supply ups artinya jika jaringan listrik mengalami outage, generator dapat memberikan redudansi. Hal ini memungkinkan kantor Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk
mempertahankan operasional secara kontinyusehingga data dan informasi cuaca tetap