C akan terhubung ke terminal NO, atau C-NO dalam keadaan energize, dan C-NC dalam keadaan deenergize
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arustegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya
relay 12VDC4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik maksimal sebesar 4 ampere pada tegangan
220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80 saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman. Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi.
Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitkan kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan
saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka off.
2.3.6 Pompa Air 12 VDC
Mesin pompa air 12 VDC ini digunakan sebagai media untuk menarik bahan bakar dari drum bahan bakar ke dalam tangki pada genset.
Gambar 2.10 Tampilan Fisik Pompa Air 12 VCD Pada mesin pompa air ada saluran hisap dan ada saluran buang, alat otomatis atau
sensornya menggunakan sensor tekanan atau disebut juga Pressure Switch dan dipasang pada tabung pada saluran keluaran pompa, ketika pompa dihidupkan atau dihubungkan dengan
tegangan jala-jala, maka pompa akan berputar sehingga dibagian dalam pompa terjadi vaccum karena adanya perbedaan tekanan, sehingga air yang ada didalam profil tank akan
terhisap
.
Gambar 2.11 Rangkaian Mesin Pompa Air 12 VCD Keterangan :
• Ac 220 volt adlah tegangan sumber yang digunakan
• Protector, berfungsi sebagai pelindung motor agar tidak terbakar jika terjadi panas yang
berlebihan pada gulungan mtor akibat kelebihan beban. •
Capasitor berfungsi sebagai starting pada saat motor atau pompa dihidupkan •
Main coil atau gulungan utama berfungsi untuk membangkitkan putaran motor •
Sub coil atau gulungan bantu berfungsi untuk membantu membangkitkan putaran motor pada saat awal motorpompa dihidupkan.
2.3.7 Mikrokontroler Atmega 328
A. Pengertian Mikrokontroler ATmega328 Mikrokontroler ATmega328 memiliki 14 input digital output pin6 output PWM, 6
input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi serial, ICSP header, dan tombol reset. Ini berisi semua fitur yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, cukup hubungkan ke
komputer dengan kabel USB to Serial atau listrik AC yang ke adaptor DCbaterai untuk memulai.
Gambar 2.12 Konfigurasi Pin ATmega328 Datasheet ATmega328
ATmega328 memiliki 28 pin yang masing-masing pin-nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port ataupun sebagai fungsi yang lain. Berikut akan dijelaskan
tentang kegunaan dari masing-masing kaki pada ATmega328. •
VCC : Merupakan supply tegangan untuk digital.
• GND
: Merupakan grounduntuk semua komponen yang membutuhkan grounding. •
Port B : Di dalam port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah port B
adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional IO port
dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor
diaktifkan. Jika ingin menggunakan tambahan kristal, maka cukup menghubungkan kaki dari kristal ke kaki pada pin port B. Namun jika tidak digunakan, maka cukup
dibiarkan saja. Penggunaan kegunaan dari masing-masing kaki ditentukan dari clock fuse setting-nya.
• Port C
: Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional IO port yang di dalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin-nya hanya 7 buah mulai dari pin
C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran output, port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal kemampuan menyerap arus sink ataupun mengeluarkan arus
source.
• Reset PC6 : Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin
IO. Untuk diperhatikan juga bahwa pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka
pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan
suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja. •
Port D : Port D merupakan 8-bit bi-directional IO dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak
terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan IO.
• AVCC
: Pada pin ini memiliki fungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk
analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan, tetap saja disarankan untuk menghubungkan secara terpisah dengan VCC. Cara menghubungkan AVCC adalah
melewati low-pass filter setelah itu dihubungkan dengan VCC. •
AREF : Merupakan pin referensi analog jika menggunakan ADC.
Gambar 2.13 Blok diagram
ATmega328 Datasheet
ATmega328 Pada AVR
status register mengandung
beberapa informasi
mengenai
hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini dapat digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Perlu
diketahui bahwa register ini diupdate setelah semua operasi ALU Arithmetic Logic Unit. Hal tersebut seperti yang telah tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set
Reference. Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang kebutuhan penggunaan
instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat. Register ini
tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus
dilakukan melalui software. Berikut adalah gambar status register.
Gambar 2.14 Status Register ATmega328 Datasheet ATmega328
Masing - masing bit yang terlihat di atas adalah berfungsi sebagai berikut : •
Bit 7 I Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set supaya semua perintah
interupsi dapat dijalankan. Untuk fungsi interupsi individual akan dijelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang individual
maupun yang secara umum akan diabaikan. Bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi dijalankan dan akan di-set kembali oleh perintah
RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi dengan instruksi SEI dan CLI.
• Bit 6 T
Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD Bit LoaD dan BST Bit STore menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah
dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam register file dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin
ke dalam sebuah bit di dalam register pada register file dengan menggunakan perintah BLD.
• Bit 5 H
Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatik BCD.
• Bit 4 S
Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif di antara Negative Flag N dan Two’s Complement Overflow Flag V. S = N V.
• Bit 3 V
Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.
• Bit 2 N
Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negative di dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.
• Bit 1 Z
Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “0” dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.
• Bit 0 C
Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah carry atau sisa dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.
B. Daya Mikrokontroler ATmega328 dapat diaktifkan dengan catu daya eksternal. Adaptor ini
dapat dihubungkan dengan menancapkan plug positif 2.1mm ke colokan listrik. Dari baterai dapat dimasukkan dalamGnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Mikrokontroler
ATmega328 ini dapat beroperasi pada pasokan tegangan eksternal 6 sampai 20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V, pin yang keluaran 5V mungkin pasokannya kurang dari 5
volt dan mikrokontroler ATmega328 mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak IC mikro. Kisaran yang disarankan adalah 7 - 12
volt.Pin sumber daya dalam mikrokontroler ATmega328 ini adalah sebagai berikut: •
VIN : Tegangan masukan pada mikrokontroler
ATmega328menggunakan sumber daya eksternal.
• 5V : Catu daya 5 volt ini digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya
pada board mikrokontroler ATmega328. Hal ini dapat terjadi dilakukan dari pin VIN
melalui regulator on-board, atau melalui port USB atau sumber tegangan lainnya seperti adaptor.
• GND : merupakan pin Ground
C. Memori Mikrokontroler ATmega328 memiliki 32 KB memori flash untuk menyimpan kode
sedangkan 2 KB digunakan untuk bootloader. Mikrokontroler ATmega328 memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM yang dapat dibaca dan ditulis.
D. Komunikasi Mikrokontroler ATmega328 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, atau mikrokontroler lainnya. Mikrokontroler ATmega328 memiliki UART TTL 5V komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 RX dan 1 TX.Sebuah library
Softwear Serial memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin mikrokontroler ATmega328 digital. Mikrokontroler ATmega328 juga mendukung I2C TWI dan
komunikasi SPI.
2.3.8 Arduino Uno