Pengaruh Rapid Palatal Expansion terhadap lengkung gigi. Kerangka Teori Kerangka Konsep

Baccetti dkk mempelajari 46 pasien masa gigi bercampur dan menemukan bahwa perubahan maksila secara signifikan terjadi pada tahap dini masa gigi bercampur dibandingkan tahap akhir. 1 Menurut Baccetti dkk, RPE digunakan pada pasien masa prepubertal dan pubertal. Pengaruh RPE yang terjadi pada pasien dewasa sangat kecil. Pada penelitian Wertz dan Dreskin mencatat dari penemuan histologis yang dilakukan bahwa perubahan ortopedi lebih besar dan lebih stabil pada pasien yang dirawat di bawah usia 12 tahun. Namun, Merwin dkk, menemukan bahwa adanya persamaan respon skeletal pada grup pasien usia lebih muda 5 sd 8 tahun dengan grup usia lebih tua 9 sd 12 tahun. 5,12 6 Dalam bidang Ortodonti, faktor usia sangat mempengaruhi hasil perawatan. Oleh karena itu, berdasarkan tahap tumbuh kembang manusia dengan metode CVM dan penelitian yang dilakukan Melson terhadap sutura midpalatal secara histologis, maka pada penelitian ini yang termasuk usia non growing yaitu usia di atas 15 tahun dengan menggunakan metode maturasi skeletal CVM pada Cvs 3 dan Cvs 4.

2.5. Pengaruh Rapid Palatal Expansion terhadap lengkung gigi.

Perubahan lebar lengkung, panjang lengkung dan perimeter lengkung ditandai dengan perubahan lebar interkaninus, dan intermolar. Gigi premolar dan molar maksila memperlihatkan kemiringan crown bukal yang berbeda secara individual. Ekspansi palatal menghasilkan peningkatan panjang lengkung sekitar 0,7 kali perubahan lebar intermolar. Menurut Adkins dkk perubahan intermolar dan interkaninus diprediksikan sebagai penambah perimeter lengkung dan direpresentasikan dalam persamaan Y = 0,68 X + 0,56 dimana Y adalah Universitas Sumatera Utara pertambahan perimeter lengkung yang terjadi dan X adalah pertambahan intermolar. Pergeseran palatal dari insisivus maksila menyebabkan panjang lengkung gigi akan berkurang, menurut Adkins dkk tahun 1990 ekspansi RPE akan mengurangi panjang lengkung Kemiringan crown bukal dari gigi penjangkar juga terlihat sebagai akibat dari ekspansi alat. 2,6,18 Tipping mahkota bukal gigi penjangkar juga terjadi sekitar 6 + 6°. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan secara statistik antara tipping gigi penjangkar dengan usia, lebar palatal awal dan jumlah ekspansi. 6,16,19 Gambar 10 Prediksi perubahan perimeter lengkung gigi untuk tingkat ekspansi tertentu membantu dalam perencanaan perawatan kasus dengan RPE dan bisa mempermudah perawatan orthodontik tanpa pencabutan. 6 Gambar 10. Garis yang ditarik melalui kedua ujung cusp gigi penjangkar memperlihatkan perubahan angulasi molar dan premolar sebelum dan sesudah ekspansi dengan RPE Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Teori

RPE Skeletal Dental Pengaruh - Sutura midpalatal - Vertikal dari basis apikal tinggi wajah -Anteroposterior dari maksila - Lebar lengkung - Panjang lengkung - Perimeter lengkung Defisiensi maksila Growing Non growing Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konsep

RPE Non growing 15 thn Pengaruh Dental

1. Perubahan lebar lengkung Lebar interkaninus

Lebar intermolar 2. Perubahan panjang lengkung 3. Perubahan perimeter lengkung Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Analitik dengan desain retrospektif. 20

3.2. Tempat dan Waktu

Tempat penelitian : Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU Waktu penelitian : Tahun 2010 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Pasien usia di atas 15 tahun metode pengukuran model gigi yang menggunakan RPE tipe Hyrax Expander dengan lengan tambahan extention arm di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU pada tahun 2005-2010.

3.3.2. Sampel

Perkiraan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel purposif, yaitu besar sampel 8 orang.

3.4. Kriteria Sampel

21 Kriteria inklusi : • Pasien yang menggunakan RPE tipe Hyrax Expander dengan lengan tambahan extention arm pada cincin 14, 24. • Pasien usia 15 tahun Universitas Sumatera Utara