Latar Belakang Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Sepeda Motor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota.

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada negara berkembang pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan pertumbuhan kepemilikan sepeda motor menjadi cepat. Perkembangan tersebut menyebabkan perubahan sistem transportasi dan perilaku perjalanan masyarakat dalam waktu dekat Morichi, 2009. Woro 2011 mengatakan bahwa angka kepemilikan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan roda empat. Hal ini juga didukung oleh laporan Bank Dunia tahun 2005 yang menyatakan bahwa kepemilikan sepeda motor mencapai 80 pada tahun 2005. Kepemilikan sepeda motor di Indonesia cenderung tinggi dikarenakan penghasilan penduduk yang masih rendah Hsu dan Lin, 2007. Seiring dengan berkembangnya negara dan pertumbuhan ekonomi yang cepat, maka kebutuhan bergerak juga akan meningkat Kaltheier, 2009. Pergerakan ini juga dipengaruhi oleh alasan dan tujuan dari masing-masing perjalanan McGuckin dan Nakamoto, 2004. McGuckin dan Nakamoto 2004 mengungkapkan bahwa dalam suatu tujuan perjalanan, seseorang akan melakukan beberapa persinggahan dengan maksud tertentu sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Hal ini dikenal sebagai rantai perjalanan. Suatu perjalanan akan menjadi lebih kompleks apabila kebutuhan pribadi, rumah tangga, atau aktivitas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas mengurus anak digabungkan dalam kebiasaan perjalanan menuju tempat bekerja Bianco dan Lawson, 1998. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa lebih dari 90 tujuan perjalanan berbasis tempat tinggal, artinya memulai perjalanan dari tempat tinggal rumah dan mengakhiri perjalanannya kembali ke rumah Triwibowo, 2006. 2 Universitas Kristen Maranatha Anggota rumah tangga lebih banyak melakukan perjalanan jarak pendek ataupun panjang dengan tujuan untuk bekerja, rekreasi, belanja, maupun pendidikan dengan menggunakan sepeda motor Wedagama, 2009. Di Indonesia, sepeda motor sudah pula menjadi kendaraan untuk mudik. Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa ada 2,47 juta sepeda motor yang digunakan untuk pulang mudik lebaran Kompasiana, 2011. Alasan utama rumah tangga memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi yang mungkin adalah karena sepeda motor merupakan sarana transportasi yang paling mudah Kurniawan, 2010. Pada umumnya masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi untuk melakukan perpindahan dikarenakan kurangnya penyediaan layanan angkutan publik Hayashi, 1996. Lubis 2009 mengatakan bahwa alasan penghematan menjadi alasan utama bagi rumah tangga untuk memilih sepeda motor sebagai moda transportasi. Prabnasak dan Taylor 2002 mengungkapkan bahwa perkembangan ekonomi di beberapa negara Asia mengakibatkan kebutuhan bergerak ikut meningkat. Leong dan Sadullah 2007 mengatakan bahwa pendapatan rumah tangga, jumlah mobil dalam rumah tangga, kepemilikan surat ijin mengemudi, dan ukuran rumah tangga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kepemilikan kendaraan bermotor. Tingginya kepemilikan sepeda motor mengakibatkan kepadatan lalulintas campuran yang tinggi dan dapat menimbulkan risiko pada aspek keselamatan lalulintas Hsu et al, 2007 dan Leong dan Sadullah, 2007. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan tentang kepemilikan sepeda motor, misalnya Tuan dan Shimizu 2005 membuat model kepemilikan sepeda motor dengan perilaku rumah tangga di Kota Hanoi. Petragradia et al. 2009 membahas karakteristik kepemilikan sepeda motor berdasarkan karakteristik rumah tangga. Studi yang perlu dilakukan adalah membandingkan hubungan tujuan perjalanan menggunakan sepeda motor dengan kepemilikan sepeda motor dalam rumah tangga di kota-kota di Indonesia. Studi ini diharapkan dapat melengkapi studi yang sudah ada tentang karakteristik dan seluk beluk penggunaan sepeda motor di Indonesia 3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Inti Permasalahan