Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Sepeda Motor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota.

(1)

HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN

DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR

DALAM RUMAH TANGGA

DI TIGA KOTA

Ronald Octavian Pata’dungan NRP: 0821015

Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRAK

Tujuan perjalanan diduga mempengaruhi jumlah sepeda motor dan jumlah mobil yang dimiliki rumah tangga. Tujuan penelitian adalah mencari hubungan tujuan perjalanan responden terhadap kepemilikan sepeda motor dalam rumah tangga. Kepemilikan sepeda motor dalam studi ini dijelaskan oleh variabel jumlah motor, kepemilikan sepeda motor yang digunakan saat ini. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis menunjukkan bahwa perjalanan yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah untuk bekerja dan sekolah. Analisis menunjukkan pula bahwa ada hubungan yang signifikan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor di Kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kepemilikan kendaraan sepeda motor dengan kepemilikan milik sendiri paling banyak digunakan untuk tujuan perjalanan bekerja, sedangkan kepemilikan milik orang tua adalah kepemilikan terbanyak kedua yang digunakan untuk bersekolah.


(2)

THE RELATIONSHIP BETWEEN

TRIP PURPOSE AND MOTORCYCLE OWNERSHIP

AT HOUSEHOLD IN THREE CITIES

Ronald Octavian Pata’dungan

NRP: 0821015

Supervisor : Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRACT

Trip purpose is anticipated to influence the number of motorcycle and car owned by household. The aim if this study is to analyze the relathionship between trip purpose and the ownership of motorcycle at household. The ownership of motorcycle is explained by the variable of number of motorcycle and type of ownership. Data used in this study is secondary data. Analyses show taht working and studying are the most frequent of trip purpose to be reached using motorcycle. Analyses also show that there is significant relationship between trip purpose and motorcycle ownership in the city of Bandung, Yogyakarta, and Surabaya. Analyses also show that motorcycle ownes by respondent is the most frequent to be used to reach working place, while motorcycle owned by parents is the most frequent type of motorcycle to reach study place.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR NOTASI xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Inti Permasalahan 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Pembatasan Masalah 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Indonesia 4 2.2 Tujuan Perjalanan Dan Pemilihan Moda Dalam Rumah Tangga 5

2.3 Metode Statistika Non Parametrik 7

BAB 3 METODE PENELITIAN 9

3.1 Tahapan Penelitian 9

3.2 Deskripsi Data Responden Di Tiga Kota 13

BAB 4 ANALISIS DATA 18

4.1 Proporsi Tujuan Perjalanan dan Kepemilikan Kendaraan

Bermotor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota 18

4.2 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Sepeda Motor Di Kota Bandung 22

4.3 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Bermotor Di Kota Yogyakarta 29

4.4 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Bermotor Di Kota Surabaya 33

4.5 Perbandingan Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Responden Di Tiga Kota 36

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 38


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Perjalanan Individu 6

Gambar 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian Psikologi Lalulintas 10

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 12

Gambar 3.3 Distribusi Pendidikan Responden 14

Gambar 3.4 Frekuensi Pekerjaan Responden 15

Gambar 3.5 Frekuensi Jenis Kelamin Responden 16

Gambar 3.6 Frekuensi Usia Responden 17

Gambar 4.1 Proporsi Tujuan Perjalanan Responden 19

Gambar 4.2 Proporsi Jumlah Sepeda Motor Responden 20 Gambar 4.3 Proporsi Jumlah Mobil Didalam Rumah Tangga Responden 21 Gambar 4.4 Proporsi Kepemilikan Kendaraan Responden 22


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda

Motor (Joewono, 2010) 13

Tabel 4.1 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah motor Di Kota

Bandung 23

Tabel 4.2 Klasifikasi Silang Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Mobil Di

Kota Bandung 24

Tabel 4.3 Hubungan Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Pada Kota Bandung 25

Tabel 4.4 Hasil Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Di Kota Bandung 26

Tabel 4.5 Kontingensi Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Sepeda Motor 27 Tabel 4.6 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah

Motor Pada Kota Yogyakarta 30

Tabel 4.7 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah mobil responden Di

Kota Yogyakarta 31

Tabel 4.8 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Pada Kota Yogyakarta 31

Tabel 4.9 Analisis Hubungan antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Bermotor Di Kota Yogyakarta 32

Tabel 4.10 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Motor Responden

Pada Kota Surabaya 33

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Mobil

Di Kota Surabaya 34

Tabel 4.12 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Sepeda Motor Pada Kota Surabaya 35 Tabel 4.13 Hasil Analisis Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan

Bermotor Di Kota Surabaya 36

Tabel 4.14 Tabel Perbandingan Hasil Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Kota Bandung, Yogyakarta, dan


(6)

DAFTAR NOTASI

α = Nilai Keterandalan χ2

= Kai kuadrat

% = Persen

df = Degree of freedom fe = Frekuensi observasi fo = Frekuensi dugaan H0 = Hipotesis Null Hi = Hipotesis Alternatif


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

L1.1 Nilai kai kuadrat (Sugiyono, 2010) 43

L2.1 Cover Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor (Joewono,

2010) 44

L2.2 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(Joewono, 2010) 45

L2.3 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(Joewono, 2010) 46

L2.4 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor


(8)

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No. 1304/TA/FTS/UKM/II/2012 tanggal 22 Februari 2012, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada:

Nama : Ronald Octavian Pata’dungan

NRP : 0821015

untuk membuat Tugas Akhir bidang Transportasi dengan judul: HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR

DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA

Pokok pembahasan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan

2. Tinjauan Literatur

3. Studi Kasus dan Pembahasan 4. Kesimpulan dan Saran

Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulis Tugas Akhir ini.

Bandung, 22 Februari 2012

Tri Basuki Joewono, Ph.D. Pembimbing


(9)

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa:

Nama : Ronald Octavian Pata’dungan

NRP : 0821015

Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut diatas dengan judul: HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN

DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR DALAM RUMAH TANGGA

DI TIGA KOTA

dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).

Bandung, 9 Agustus 2012

Tri Basuki Joewono, Ph.D. Pembimbing


(10)

LAMPIRAN 1

L1.1 Nilai kai kuadrat (Sugiyono, 2010)

df

Taraf Signifikansi

50% 30% 20% 10% 5% 1%

1 0,455 1,074 1,642 2,076 3,841 6,635 2 1,386 2,408 3,219 4,605 5,991 9,210 3 2,366 3,665 4,642 6,251 7,815 11,341 4 3,357 4,878 5,989 7,779 9,448 13,277 5 4,351 6,064 7,289 9,236 11,070 15,086 6 5,348 7,231 8,558 10,645 12,592 16,812 7 6,346 8,383 9,803 12,017 14,067 18,475 8 7,344 9,524 11,030 13,362 15,507 20,090 9 8,343 10,656 12,242 14,684 16,919 21,666 10 9,342 11,781 13,442 15,987 18,307 23,209 11 10,341 12,899 14,631 17,275 19,675 24,725 12 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26,217 13 12,340 15,119 16,985 19,812 22,362 27,688 14 13,339 16,222 18,151 21,064 23,685 29,141 15 14,339 17,322 19,311 22,307 24,996 30,578 16 15,338 18,418 20,465 23,542 26,296 32,000 17 16,338 19,511 21,615 24,769 27,587 33,409 18 17,338 20,601 22,760 25,989 28,869 34,805 19 18,338 21,689 23,900 27,204 30,144 36,191 20 19,337 22,775 25,038 28,412 31,410 37,566 21 20,337 23,858 26,171 29,615 32,671 38,932 22 21,337 24,939 27,301 30,813 33,924 40,829 23 22,337 26,018 28,429 32,007 35,172 41,638 24 23,337 27,096 29,553 33,196 35,415 42,980 25 24,337 28,172 30,675 34,382 37,652 44,314 26 25,336 29,246 31,795 35,563 38,885 45,642 27 26,336 30,319 32,912 36,741 40,113 46,963 28 27,336 31,391 34,027 37,916 41,337 48,278 29 28,336 32,461 35,139 39,087 42,557 49,588 30 29,336 33,530 36,250 40,256 43,773 50,892 Sumber: Sugiyono (2010)


(11)

LAMPIRAN 2

KUESIONER PERJALANAN DAN

KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR


(12)

L3.2 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor


(13)

L4.3 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor


(14)

L5.4 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada negara berkembang pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan pertumbuhan kepemilikan sepeda motor menjadi cepat. Perkembangan tersebut menyebabkan perubahan sistem transportasi dan perilaku perjalanan masyarakat dalam waktu dekat (Morichi, 2009). Woro (2011) mengatakan bahwa angka kepemilikan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan roda empat. Hal ini juga didukung oleh laporan Bank Dunia tahun 2005 yang menyatakan bahwa kepemilikan sepeda motor mencapai 80% pada tahun 2005. Kepemilikan sepeda motor di Indonesia cenderung tinggi dikarenakan penghasilan penduduk yang masih rendah (Hsu dan Lin, 2007).

Seiring dengan berkembangnya negara dan pertumbuhan ekonomi yang cepat, maka kebutuhan bergerak juga akan meningkat (Kaltheier, 2009). Pergerakan ini juga dipengaruhi oleh alasan dan tujuan dari masing-masing perjalanan (McGuckin dan Nakamoto, 2004).

McGuckin dan Nakamoto (2004) mengungkapkan bahwa dalam suatu tujuan perjalanan, seseorang akan melakukan beberapa persinggahan dengan maksud tertentu sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Hal ini dikenal sebagai rantai perjalanan. Suatu perjalanan akan menjadi lebih kompleks apabila kebutuhan pribadi, rumah tangga, atau aktivitas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas mengurus anak digabungkan dalam kebiasaan perjalanan menuju tempat bekerja (Bianco dan Lawson, 1998). Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa lebih dari


(16)

Anggota rumah tangga lebih banyak melakukan perjalanan jarak pendek ataupun panjang dengan tujuan untuk bekerja, rekreasi, belanja, maupun pendidikan dengan menggunakan sepeda motor (Wedagama, 2009). Di Indonesia, sepeda motor sudah pula menjadi kendaraan untuk mudik. Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa ada 2,47 juta sepeda motor yang digunakan untuk pulang mudik lebaran (Kompasiana, 2011).

Alasan utama rumah tangga memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi yang mungkin adalah karena sepeda motor merupakan sarana transportasi yang paling mudah (Kurniawan, 2010). Pada umumnya masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi untuk melakukan perpindahan dikarenakan kurangnya penyediaan layanan angkutan publik (Hayashi, 1996). Lubis (2009) mengatakan bahwa alasan penghematan menjadi alasan utama bagi rumah tangga untuk memilih sepeda motor sebagai moda transportasi.

Prabnasak dan Taylor (2002) mengungkapkan bahwa perkembangan ekonomi di beberapa negara Asia mengakibatkan kebutuhan bergerak ikut meningkat. Leong dan Sadullah (2007) mengatakan bahwa pendapatan rumah tangga, jumlah mobil dalam rumah tangga, kepemilikan surat ijin mengemudi, dan ukuran rumah tangga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kepemilikan kendaraan bermotor.

Tingginya kepemilikan sepeda motor mengakibatkan kepadatan lalulintas campuran yang tinggi dan dapat menimbulkan risiko pada aspek keselamatan lalulintas (Hsu et al, 2007 dan Leong dan Sadullah, 2007). Beberapa penelitian yang sudah dilakukan tentang kepemilikan sepeda motor, misalnya Tuan dan Shimizu (2005) membuat model kepemilikan sepeda motor dengan perilaku rumah tangga di Kota Hanoi. Petragradia et al. (2009) membahas karakteristik kepemilikan sepeda motor berdasarkan karakteristik rumah tangga.

Studi yang perlu dilakukan adalah membandingkan hubungan tujuan perjalanan menggunakan sepeda motor dengan kepemilikan sepeda motor dalam rumah tangga di kota-kota di Indonesia. Studi ini diharapkan dapat melengkapi studi yang sudah ada tentang karakteristik dan seluk beluk penggunaan sepeda motor di Indonesia


(17)

1.2 Inti Permasalahan

Berkembangnya suatu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat meningkatkan kebutuhan bergerak. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh tujuan dan alasan masing-masing rumah tangga dalam kesehariannya. Alasan rumah tangga dalam memilih sepeda motor sebagai moda transportasi yang mudah dan irit merupakan alasan yang umum di setiap kota-kota besar.

Namun, tujuan perjalanan pada rumah tangga diduga berbeda-beda di setiap kota. Untuk itu studi ini membahas permasalahan mengenai hubungan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tujuan perjalanan dan kepemilikan sepeda motor di tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

2. Menganalisis hubungan tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor di tiga kota.

1.4 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi Joewono (2010). Data diperoleh dari tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

2. Penelitian hanya meninjau hubungan tujuan perjalanan anggota rumah tangga dengan kepemilikan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor dalam rumah tangga dengan variabel tujuan perjalanan dengan menggunakan sepeda


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang hubungan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan kendaraan sepeda motor dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Data menunjukkan bahwa tujuan perjalanan di Kota Bandung untuk bekerja sebesar 31,1%, untuk sekolah 37,6%, jalan-jalan 19,4%. Pada Kota Yogyakarta proporsi tujuan perjalanan untuk bekerja adalah sebesar 42,27%, sekolah 28,31%, jalan-jalan 16,4%. Proporsi tujuan perjalanan pada Kota Surabaya untuk bekerja adalah 54,2%, sekolah 21,2%, dan jalan-jalan 16,4%.

2. Proporsi jumlah sepeda motor menurut responden di Kota Bandung adalah sebesar 1,5% (0 unit), 46,8% (1 unit), 35,6% (2 unit), dan 16% (3 unit atau lebih). Kota Yogyakarta memiliki proporsi sebesar 1,4% (0 unit), 26,4% (1 unit), 39% (2 unit), 33,2% (3 unit atau lebih). Proporsi pada Kota Surabaya adalah 1,4% (0 unit), 31,7% (1 unit), 43% (2 unit), 23,8% (3 unit atau lebih). 3. Proporsi jumlah mobil di Kota Bandung adalah 35,1% (0 unit), 39,4% (1 unit),

19,7% (2 unit), 5,7% (3 unit atau lebih). Proporsi di Kota Yogyakarta adalah 63,7% (0 unit), 27,1% (1 unit), 6,8%(2 unit), 2,4%(3 unit atau lebih). Untuk Kota Surabaya proporsinya adalah 59% (0 unit), 28,2% (1 unit), 9,1% (2 unit), 3,6% (3 unit atau lebih).

4. Proporsi kepemilikan kendaraan yang digunakan saat ini oleh responden di Kota Bandung adalah milik sendiri (53,6%), milik orang tua (37,7%), milik saudara (3,8%), milik teman (2,9%). Pada Kota Yogyakarta kepemilikan sepeda motor adalah milik sendiri (60,7%), milik orang tua (31%), milik saudara (3%), milik teman (3,2%). Untuk Kota Surabaya distribusi kepemilikan adalah milik sendiri (64,2%), milik orang tua (28,7%), milik saudara (4,2%), dan milik teman (1,9%).


(19)

5. Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan tujuan perjalanan dengan jumlah motor, jumlah mobil, dan jenis kepemilikan sepeda motor yang digunakan. Pada Kota Bandung dan Yogyakarta terdapat hubungan yang signifikan antara tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan kendaraan dalam rumah tangga. Namun, pada Kota Surabaya terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan sepeda motor.

5.2 Saran

Untuk mengembangkan studi ini lebih dalam lagi, maka disarankan untuk: 1. Membangun model antara variabel tujuan perjalanan dengan kepemilikan

kendaraan sepeda motor. Model ini digunakan dikarenakan adanya satu variabel yang bersifat ordinal, yaitu jumlah kendaraan.

2. Melakukan analisis tentang keterkaitan siklus perjalanan menggunakan sepeda motor terhadap kepemilikan sepeda motor, serta menganalisis pula hubungannya dengan penghasilan.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alvinsyah, S., 1997. “Dasar Dasar Sistem Transportasi”, Laboratorium Transportasi

FT – UI, Jakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2008. Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung (Publikasi Hasil SUSEDA).

Bianco, M., Lawson, C., 1998. Trip-Chaining, Childcare, and personal

safety-critical issues in women’s travel behaviour. Pp. 123-143 in proceedings :

Second National Conference on Women’s Travel Issues, October 1996.

Report FHWA, US Department of Transportation.

Hayashi, Y., 1996. Economic Development and its Infrastructure on the Environment: Urbanisation, Infrastructure and Land Use Planning Systems, in Transport, Land-Use and The Environment, eds. Y. Hayashi & J. Roy, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, pp. 3-25.

Hisyam, A., 2010. Buletin Statistik Edisi April / I / 2010, (Online) di akses 2 April 2012.

Hsu, T.P., Lin, Y.J., 2007. Multinomial Logit Model of Motorcycle and Car Ownership in Taiwan, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6 Page 3, Dalian.

Hsu, T. P., Tsai, C. C., and Lin, Y. J., 2007. Comparative Analysis of Household Car and Motorcycle Ownership Characteristics, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, vol. 7, pp. 105-115.

Hsu, T.P., Sadullah, A.F.M., dan Dao, N.X., 2003. “A comparison Study on Motorcycle Traffic Development in some Asian Countries-case of Taiwan,

Malaysia, and Vietnam”, (online), prepare for : The Eastern Asia Society

for Transportation Studies (EASTS).

Ingram, G.K. dan Liu, Z., 1999. “Determinants of Motorization dan Real

Provision” , in Ibanes, J.G., Type , W.B., and Winston, C., editors , 1999,

Essay in Transportation Economics and Policy, A handbook in honor of John R. Meyer, Bookings Institution Press, Washington, D.C.

Joewono, T.B., 2010. Pengembangan Psikologi Lalulintas Dalam Manajemen Lalulintas Perkotaan di Indonesia, Laporan Hibah Kompetensi tahun Ke dua, Bandung.

Kaltheier, R.M., 2002. Urban Transport and Proverty in Developing Countries. Analysis and Options for Transportation for Transport Policy and Planning.


(21)

Division 44 enviromental. Management, water, energy, Transport. The Deutsche Gesellschaft fur Technishe Zusammenarbeit GmbH. Eschborn. Kurniawan, M., 2010. ”Sepeda Motor, Sarana Transportasi Termurah”, (online, di

akses 22 Maret 2012).

Leong, L.V. and Sadullah, A.F.M., 2007, A Study on The Motorcycle Ownership: A Case Study in Penang State, Malaysia, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6.

Lubis, H.A.R.S., 2009. “Motorcycles Growth and its Impact to Urban

Transportation”, 8th International Conference of the Eastern Asia Society

for Transportation Studies, Surabaya.

McGuckin, N., and Nakamoto, Y., 2004. Trips, Chain and Tours-Using an Operational Definition, (online, www.EASTS.com).

McGuckin, N., Zmud, J., Nakamoto, Y., 2005. “Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board”, No. 1917, Transportation Research Board of the National Academies, Washington, D.C., pp. 199–204.

McGuckin, N., Murakami, E., 1963. Examining Trip-Chaining Behavior Comparison of Travel by Men and Women.

Mendenhall, W., Beaver, R.J. and Beaver, B.M., 2006. “Introduction to Probability and Statistics“, 12th edition, CangeLearning.

Morichi, S. 2009. Sustainable transport development in East Asian megacities, International Journal of Environment and Sustainable Development, Vol. 8, No. 3-4, 229-246.

Petragradia, R., Frazilla, R.B., Hendarto, S. dan Wibowo, S.S., 2009.

”Karakteristik Kepemilikan Sepeda Motor Berdasarkan Karakteristik Rumah Tangga” , Simposium XII FSTPT, Surabaya, 14 November hal 1278-1297

Prabnasak, J. Taylor, M.A.P. and Yue, W.L., 2011. Modelling Household Vehicle Ownership in Asian Medium-Sized Urban Area: A Case Study of Khon Kaen City, Thailand, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 9.


(22)

Senbil, Z. dan Fujiwara, A., 2006, Motorcycle Ownership and Use in Jabotabek (Indonesia), Discussion Paper Series vol.2006, Hiroshima.

Susantono, B., 2010. “Peningkatan Kepemilikan Sepeda Motor di Indonesia”, Indonesia

Tamin, O.Z., 1997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung.

Tribowo, D., 2006. “Karakteristik Pergerakan dan Hubungan Dengan Perkembangan Kawasan Pinggiran“, Tesis bidang studi rekayasa transportasi Jurusan Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Walpole, R. E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, Cetakan keenam, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.

Wedagama, D.M.P., 2009. “A Multinomial Logis Model For Estimating The Influence of Household Characteristics on Motorcycle Ownership“: A case Study in Denpasar City, Bali.

Woro, S.L., 2011, Analisis Kepemilikan Sepeda Motor Pada Rumah Tangga di Kabupaten Buleleng Menggunakan Model Regresi Logistik, Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.


(1)

1.2 Inti Permasalahan

Berkembangnya suatu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat meningkatkan kebutuhan bergerak. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh tujuan dan alasan masing-masing rumah tangga dalam kesehariannya. Alasan rumah tangga dalam memilih sepeda motor sebagai moda transportasi yang mudah dan irit merupakan alasan yang umum di setiap kota-kota besar.

Namun, tujuan perjalanan pada rumah tangga diduga berbeda-beda di setiap kota. Untuk itu studi ini membahas permasalahan mengenai hubungan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tujuan perjalanan dan kepemilikan sepeda motor di tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

2. Menganalisis hubungan tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor di tiga kota.

1.4 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi Joewono (2010). Data diperoleh dari tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

2. Penelitian hanya meninjau hubungan tujuan perjalanan anggota rumah tangga dengan kepemilikan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor dalam rumah tangga dengan variabel tujuan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor, jumlah sepeda motor, jumlah mobil, dan kepemilikan kendaraan yang dimiliki saat ini.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang hubungan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan kendaraan sepeda motor dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Data menunjukkan bahwa tujuan perjalanan di Kota Bandung untuk bekerja sebesar 31,1%, untuk sekolah 37,6%, jalan-jalan 19,4%. Pada Kota Yogyakarta proporsi tujuan perjalanan untuk bekerja adalah sebesar 42,27%, sekolah 28,31%, jalan-jalan 16,4%. Proporsi tujuan perjalanan pada Kota Surabaya untuk bekerja adalah 54,2%, sekolah 21,2%, dan jalan-jalan 16,4%.

2. Proporsi jumlah sepeda motor menurut responden di Kota Bandung adalah sebesar 1,5% (0 unit), 46,8% (1 unit), 35,6% (2 unit), dan 16% (3 unit atau lebih). Kota Yogyakarta memiliki proporsi sebesar 1,4% (0 unit), 26,4% (1 unit), 39% (2 unit), 33,2% (3 unit atau lebih). Proporsi pada Kota Surabaya adalah 1,4% (0 unit), 31,7% (1 unit), 43% (2 unit), 23,8% (3 unit atau lebih). 3. Proporsi jumlah mobil di Kota Bandung adalah 35,1% (0 unit), 39,4% (1 unit),

19,7% (2 unit), 5,7% (3 unit atau lebih). Proporsi di Kota Yogyakarta adalah 63,7% (0 unit), 27,1% (1 unit), 6,8%(2 unit), 2,4%(3 unit atau lebih). Untuk Kota Surabaya proporsinya adalah 59% (0 unit), 28,2% (1 unit), 9,1% (2 unit), 3,6% (3 unit atau lebih).

4. Proporsi kepemilikan kendaraan yang digunakan saat ini oleh responden di Kota Bandung adalah milik sendiri (53,6%), milik orang tua (37,7%), milik saudara (3,8%), milik teman (2,9%). Pada Kota Yogyakarta kepemilikan sepeda motor adalah milik sendiri (60,7%), milik orang tua (31%), milik saudara (3%), milik teman (3,2%). Untuk Kota Surabaya distribusi kepemilikan adalah milik sendiri (64,2%), milik orang tua (28,7%), milik saudara (4,2%), dan milik teman (1,9%).


(3)

5. Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan tujuan perjalanan dengan jumlah motor, jumlah mobil, dan jenis kepemilikan sepeda motor yang digunakan. Pada Kota Bandung dan Yogyakarta terdapat hubungan yang signifikan antara tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan kendaraan dalam rumah tangga. Namun, pada Kota Surabaya terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan sepeda motor.

5.2 Saran

Untuk mengembangkan studi ini lebih dalam lagi, maka disarankan untuk: 1. Membangun model antara variabel tujuan perjalanan dengan kepemilikan

kendaraan sepeda motor. Model ini digunakan dikarenakan adanya satu variabel yang bersifat ordinal, yaitu jumlah kendaraan.

2. Melakukan analisis tentang keterkaitan siklus perjalanan menggunakan sepeda motor terhadap kepemilikan sepeda motor, serta menganalisis pula hubungannya dengan penghasilan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alvinsyah, S., 1997. “Dasar Dasar Sistem Transportasi”, Laboratorium Transportasi FT – UI, Jakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2008. Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung (Publikasi Hasil SUSEDA).

Bianco, M., Lawson, C., 1998. Trip-Chaining, Childcare, and personal safety-critical issues in women’s travel behaviour. Pp. 123-143 in proceedings : Second National Conference on Women’s Travel Issues, October 1996. Report FHWA, US Department of Transportation.

Hayashi, Y., 1996. Economic Development and its Infrastructure on the Environment: Urbanisation, Infrastructure and Land Use Planning Systems, in Transport, Land-Use and The Environment, eds. Y. Hayashi & J. Roy, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, pp. 3-25.

Hisyam, A., 2010. Buletin Statistik Edisi April / I / 2010, (Online) di akses 2 April 2012.

Hsu, T.P., Lin, Y.J., 2007. Multinomial Logit Model of Motorcycle and Car Ownership in Taiwan, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6 Page 3, Dalian.

Hsu, T. P., Tsai, C. C., and Lin, Y. J., 2007. Comparative Analysis of Household Car and Motorcycle Ownership Characteristics, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, vol. 7, pp. 105-115.

Hsu, T.P., Sadullah, A.F.M., dan Dao, N.X., 2003. “A comparison Study on Motorcycle Traffic Development in some Asian Countries-case of Taiwan,

Malaysia, and Vietnam”, (online), prepare for : The Eastern Asia Society

for Transportation Studies (EASTS).

Ingram, G.K. dan Liu, Z., 1999. “Determinants of Motorization dan Real Provision” , in Ibanes, J.G., Type , W.B., and Winston, C., editors , 1999, Essay in Transportation Economics and Policy, A handbook in honor of John R. Meyer, Bookings Institution Press, Washington, D.C.

Joewono, T.B., 2010. Pengembangan Psikologi Lalulintas Dalam Manajemen Lalulintas Perkotaan di Indonesia, Laporan Hibah Kompetensi tahun Ke dua, Bandung.

Kaltheier, R.M., 2002. Urban Transport and Proverty in Developing Countries. Analysis and Options for Transportation for Transport Policy and Planning.


(5)

Division 44 enviromental. Management, water, energy, Transport. The Deutsche Gesellschaft fur Technishe Zusammenarbeit GmbH. Eschborn. Kurniawan, M., 2010. ”Sepeda Motor, Sarana Transportasi Termurah”, (online, di

akses 22 Maret 2012).

Leong, L.V. and Sadullah, A.F.M., 2007, A Study on The Motorcycle Ownership: A Case Study in Penang State, Malaysia, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6.

Lubis, H.A.R.S., 2009. “Motorcycles Growth and its Impact to Urban Transportation”, 8th International Conference of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Surabaya.

McGuckin, N., and Nakamoto, Y., 2004. Trips, Chain and Tours-Using an Operational Definition, (online, www.EASTS.com).

McGuckin, N., Zmud, J., Nakamoto, Y., 2005. “Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board”, No. 1917, Transportation Research Board of the National Academies, Washington, D.C., pp. 199–204.

McGuckin, N., Murakami, E., 1963. Examining Trip-Chaining Behavior Comparison of Travel by Men and Women.

Mendenhall, W., Beaver, R.J. and Beaver, B.M., 2006. “Introduction to Probability and Statistics“, 12th edition, CangeLearning.

Morichi, S. 2009. Sustainable transport development in East Asian megacities, International Journal of Environment and Sustainable Development, Vol. 8, No. 3-4, 229-246.

Petragradia, R., Frazilla, R.B., Hendarto, S. dan Wibowo, S.S., 2009. ”Karakteristik Kepemilikan Sepeda Motor Berdasarkan Karakteristik Rumah Tangga” , Simposium XII FSTPT, Surabaya, 14 November hal 1278-1297

Prabnasak, J. Taylor, M.A.P. and Yue, W.L., 2011. Modelling Household Vehicle Ownership in Asian Medium-Sized Urban Area: A Case Study of Khon Kaen City, Thailand, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 9.

Quinet, E dan Vickerman, R., 2004. Principles of Transport Economics. Edition 2005. Edward Elgor Publishing, Inc, Northampton.

Siegel, S., 1992, Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. PT. Gramedia, Jakarta.


(6)

Senbil, Z. dan Fujiwara, A., 2006, Motorcycle Ownership and Use in Jabotabek (Indonesia), Discussion Paper Series vol.2006, Hiroshima.

Susantono, B., 2010. “Peningkatan Kepemilikan Sepeda Motor di Indonesia”, Indonesia

Tamin, O.Z., 1997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung.

Tribowo, D., 2006. “Karakteristik Pergerakan dan Hubungan Dengan Perkembangan Kawasan Pinggiran“, Tesis bidang studi rekayasa transportasi Jurusan Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Walpole, R. E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, Cetakan keenam, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.

Wedagama, D.M.P., 2009. “A Multinomial Logis Model For Estimating The Influence of Household Characteristics on Motorcycle Ownership“: A case Study in Denpasar City, Bali.

Woro, S.L., 2011, Analisis Kepemilikan Sepeda Motor Pada Rumah Tangga di Kabupaten Buleleng Menggunakan Model Regresi Logistik, Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.