Perancangan Sign System Pasar Baru Trade Center Bandung

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN SIGN SYSTEM PASAR BARU

TRADE CENTER BANDUNG

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Rully Prayogi NIM : 51907142 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga akhir masa.

Hanya dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun bisa menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Perancangan Sign system Pasar Baru Trade Center Bandung “ penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.

Tujuan dari membuat laporan Tugas Akhir ini untuk mengembangkan pengetahuan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan Laporan Tugas Akhir.

Penulis melaksanakan penelitian di salah satu satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung yang beralamat di Jl. Otto Iskandardinata 70, Bandung.

Menyadari sepenuhnya bahwa dalam Laporan Penelitian Tugas Akhir

ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan dan

kesalahan. penyusun merasa sangat beruntung dan bersyukur karena begitu

banyak orang-orang yang dengan tulus membantu, mendukung, dan


(3)

Untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat umumnya bagi kita semua, dan khususnya bagi penulis.

Bandung, 5 Agustus 2011


(4)

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam kesempatan ini penyusun merasa sangat beruntung dan bersyukur karena begitu banyak orang-orang yang dengan tulus mendukung, mendoakan dan meluangkan waktu untuk membantu maka penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Denny Nugraha, S.Sn. sebagai dosen pembimbing.

2. Kankan Kasmana, S.Sn. sebagai Koordinator Mk.Tugas Akhir/Skripsi.

3. Nia Kurniati sebagai Sekretaris Center Manager pihak Pasar Baru Trade Center Bandung yang dalam kesibukannya telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan dukungan dan ilmu selama penulis melaksanakan penelitian. Serta telah memberikan penulis kesempatan untuk dapat melaksanakan penelitian di Pasar Baru Trade Center Bandung.

4. Devin Herginsyah sebagai Staff Building Inspector pihak Pasar Baru Trade Center Bandung yang selama penulis melakukan penelitian senantiasa membimbing dalam mengenalkan fasilitas-fasilitas yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung .

5. CV. Sailan Industries beserta staf yang selama ini telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.

6. Kedua Orang Tua, adik, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu mendukung, mendoakan dan membantu dalam segala hal.

Terima kasih banyak atas doa, waktu, dukungan dan bantuannya selama ini.


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat merupakan tempat yang mempunyai mobilitas penduduk yang cukup tinggi, pertumbuhan ekonominya yang meningkat serta jumlah penduduk yang semakin tinggi, membuat pemerintah kota tidak menyia-nyiakan kesempatan ini guna meningkatkan pendapatan kota. Berbagai pusat perbelanjaan tersedia, baik di pinggiran kota apalagi di pusat kota. Tidak hanya pusat perbelanjaan saja yang tersedia di kota Bandung, mulai dari hiburan, tempat wisata, kebudayaan, sampai kuliner. Dalam hal ini dengan demikian Bandung mempunyai daya tarik tersendiri bagi kota-kota besar lainnya.

Salah satu tempat perbelanjaan yang ada di Bandung adalah Pasar Baru Trade Center yang terletak di dekat pusat kota atau tepatnya di jalan Otto Iskandardinata. Meskipun pembangunan pusat perbelanjaan di Bandung semakin menjamur, namun Pasar Baru Trade Center siap untuk berkompetisi. Pasar Baru Trade Center merupakan pusat perbelanjaan yang mempunyai keunggulan sebagai pusat perbelanjaan grosir dan eceran terbesar, terlengkap dan juga mempunyai harga yang sangat terjangkau.


(6)

dengan kios-kios nya, sampai pada akhirnya pemerintah kota merencanakan pembangunan gedung untuk Pasar Baru untuk mengumpulkan pedagang-pedagang itu menjadi pusat perbelanjaan modern, sehingga muncul Pasar Baru Trade Center Bandung pada tahun 2004. Infrastruktur yang ada sekaligus sebagai fasilitas penunjang mobilitas pengunjung di dalam gedung telah tersedia, mulai dari eskalator, lift, kios-kios, lahan parkir, toilet, food court, sampai dengan masjid. Dengan mengunakan konsep specialty shop dimana barang-barang yang ditawarkan telah dikelompokkan menurut jenis barang yang hendak dijual. Sehingga, pengunjung yang berbelanja di Pasar Baru Trade Center Bandung yang hendak berbelanja barang tertentu cukup mendatangi satu area saja yang pembagiannya berada di setiap lantai gedung.

Dari tahun ke tahun sampai sekarang, pusat perbelanjaan ini mengalami peningkatan pada pengunjung. Tidak hanya pengunjung lokal dari dalam kota dan dari luar kota saja, bahkan wisatawan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun datang untuk berbelanja ke Pasar Baru Trade Center Bandung yang kebanyakan berasal dari kalangan ibu-ibu usia antara 30-50 tahun turut meramaikan pusat perbelajaan ini.

Berdasarkan hasil yang didapat dari badan operasional Pasar Baru Trade Center Bandung yang dihitung tiap bulannya, bahwa lonjakan pengunjung semakin meningkat khususnya pada saat weekend. Selain itu pengunjung lokal baik dari dalam maupun luar


(7)

kota dan juga wisatawan mancanegara seperti Malaysia dan Singapura diperkirakan akan terus meningkat.

Gambar 1.1 Pasar Baru Trade Center Sumber : Dokumentasi pribadi

Pasar Baru Trade Center Bandung mengalami kenaikan 15% dari penjualannya pada saat weekend dibandingkan dengan weekend biasanya. Dan sebagian besar konsumen merupakan wisatawan mancanegara dari Malaysia, bahkan mencapai 60% terhadap total konsumen selama hari Jumat sampai hari Minggu (Bisnis Jabar, 4 Maret 2011, h.11).

Dengan semakin bertambahnya jumlah pengunjung yang meramaikan Pasar Baru Trade Center Bandung, fasilitas yang tersedia tentunya sangatlah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Akan tetapi, hal ini menyebabkan timbulnya suatu ketidaknyamanan baik di dalam maupun luar gedung pusat


(8)

dapat menampung kendaraan yang datang, membuat suasana lalu lintas yang ada di luar pusat perbelanjaan menjadi ramai dan seringkali mengalami kemacetan lalu lintas karena sulitnya mencari lahan parkir.

Pinggiran jalan sekitar pusat perbelanjaan seringkali digunakan sebagai tempat parkir kendaraan terutama kendaraan roda dua, akses keluar masuk kendaraan yang terus menerus berlangsung, ditambah pedagang kaki lima yang ikut berjualan di pelataran luar gedung khususnya di sepanjang jalan akses masuk gedung Pasar Baru Trade Center yang menghambat laju kendaraan sekaligus menambah hiruk pikuk keramaian pusat perbelanjaan.

Banyaknya pengunjung yang hendak membeli kebutuhannya di dalam pusat perbelanjaan yang ramai, menimbulkan kesulitan untuk mengakses segala kebutuhan akan fasilitas yang ada, terkecuali bagi mereka yang sudah sering datang, namun sebaliknya bagi mereka para pengunjung yang jarang bahkan baru mendatangi Pasar Baru Trade Center Bandung.

Sistem identitas seperti sign system di Pasar Baru Trade Center sebagai sarana penunjang laju mobilitas pengunjung sebenarnya sudah tersedia. Akan tetapi perhatian akan media informasi ini masih kurang, terbukti dari banyaknya pengunjung khususnya ibu-ibu yang datang ke Pasar Baru Trade Center kebingungan mencari arah jalan menuju tempat yang dituju sampai ada yang harus mengelilingi semua tempat terlebih dahulu atau


(9)

mengandalkan pihak keamanan yang sedang berjaga untuk menanyakan keberadaan tempat yang mereka tuju

Signage atau papan petunjuk yang ada jarang terdapat di setiap persimpangan, warna huruf dan background terbilang ramai akan pemakaian image, sehingga membingungkan pengunjung yang melihatnya, hingga pada akhirnya tidak terperhatikan secara efektif. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang ke Pasar Baru Trade Center Bandung.

Gambar 1.2 Persimpangan Sumber : Dokumentasi pribadi

Mengingat bahwa Pasar Baru Trade Center Bandung merupakan pusat perbelanjaan yang dikenal dengan pusat perbelanjaan grosir dan eceran terlengkap dan murah, wisatawan


(10)

mengunjunginya. Sehingga sangat terbuka peluang bagi Pasar Baru Trade Center Bandung untuk mengembangkan usahanya lebih luas. Karena kenyamanan pengunjung merupakan hal yang paling penting untuk di perhatikan.

Perlu adanya solusi agar pengunjung Pasar Baru Trade Center Bandung tidak mengalami kesulitan dalam mengakses kebutuhannya. Sehingga, pengunjung yang datang ke Pasar Baru Trade Center Bandung merasakan kenyamanan dalam berbelanja dan melakukan segala kebutuhannya. Hal ini dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi pihak pengelola Pasar Baru Trade Center Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada, yaitu:

a. Bertambahnya jumlah pengunjung mancanegara yang meramaikan Pasar Baru Trade Center Bandung.

b. Semakin ramainya pengunjung yang datang pada saat weekend mengakibatkan timbulnya suatu ketidaknyamanan berbelanja.

c. Banyaknya pengunjung ibu-ibu (30-50 tahun) yang kebingungan mencari arah jalan menuju tempat yang dituju di dalam pusat perbelanjaan.

d. Lahan parkir yang tersedia seringkali tidak dapat menampung kendaraan yang datang,


(11)

e. Sulitnya mencari lahan parkir, pinggiran jalan sekitar pusat perbelanjaan seringkali digunakan sebagai tempat parkir kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan.

f. Signage dengan warna huruf dan background yang terbilang ramai akan pemakaian image, membingungkan pengunjung yang melihat.

1.3 Fokus Masalah

Fokus masalah terdapat pada masih banyaknya pengunjung ibu-ibu (30-50 tahun) yang masih mengalami kesulitan mencari arah jalan menuju tempat yang dituju di dalam pusat perbelanjaan. Mengingat bahwa salah satu misi Pasar Baru Trade Center Bandung adalah memberikan suatu pelayanan yang terbaik, maka bagaimana merancang sebuah sistem informasi bagi pengunjung yang datang melalui sistem identitas yang dibuat secara efektif, menarik, dan mudah dipahami.

1.4 Tujuan Perancangan

Agar pengunjung khususnya ibu-ibu (30-50 tahun) yang berbelanja di Pasar Baru Trade Center Bandung tidak kebingungan dalam mencari arah tempat yang dituju sesuai kebutuhannya. Sehingga, pengunjung merasa dipermudah dalam berbelanja dan


(12)

BAB II

PERANCANGAN SIGN SYSTEM PUSAT PERBELANJAAN PASAR BARU TRADE CENTER BANDUNG

2.1 Sign 2.1.1 Sign

Tanda dan simbol sudah dikenal sejak awal mula peradaban manusia. Simbol merupakan cara berkomunikasi yang efektif sebelum dikenalkannya tulisan pada 10.000-5.000 SM. Lebih dari 30.000 tahun yang lalu di daratan Eropa yang sekarang menjadi negara Perancis dan Spanyol, manusia mulai membuat obyek-obyek yang tidak jelas kegunaannya seperti ornamen, perhiasan, dan sepotong kecil tulang atau batu yang didekorasi. Benda-benda ini diberi tanda menggunakan garis dan titik yang berirama dan diatur dalam urutan tertentu dengan jarak yang sama. Tanda yang sama juga ditemukan di dinding-dinding gue dan tempat-tempat berlindung pada periode waktu yang bersamaan (Georges Jean. 1998, h.11).

Salah satu cara yang paling primitif untuk berekspresi adalah dengan bahasa tubuh. Bahasa tubuh ini menjadi lebih teratur dan berkembang menjadi tanda. Bentuk tubuh merupakan tanda yang akrab dengan kemanusiaan. Setara dengan bahasa lisan, bentuk tubuh mampu menspesifikasikan atau menonjolkan apa yang hendak dikatakan. Kadang kala,


(13)

bahasa tubuh dapat menjadi sangat efisien sehingga tidak lagi perlu disertai dengan kata-kata. Bahasa tubuh dapat berupa gerak tubuh atau ekspresi wajah. Dalam masyarakat modern, dikenal juga pengodean bahasa tubuh khusus bagi penderita tuna rungu dan tuna wicara dengan menggunakan jari dan tangan. (Ibid, h.31)

Dalam keadaan perang atau situasi yang menuntut tindakan secara cepat, dibutuhkan pengiriman dan penerimaan informasi secara cepat. Untuk menyampaikan dan menerima pesan jarak jauh tanpa mengacaukan maksud pesan merupakan salah satu tujuan universal dari sistem komunikasi di sepanjang jaman. Salah satu bentuk paling primitif dalam berkomunikasi jarak jauh adalah dengan menggunakan asap. Namun sistem ini sangat terbatas dan kurang dipercaya. Kemudian muncullah penandaan lain dengan menggunakan pengibaran bendera tinggi-tinggi. Penggunaan api efektif untuk malam hari, sedangkan untuk siang hari, pengibaran bendera bekerja lebih baik. (Ibid, h.47)

Seiring perkembangan jaman, tanda dan simbol menjadi semakin teratur dan mempunyai beragam kegunaan. Kini bukan hanya unsur informatifnya saja, namun unsur estetika juga mendapat perhatian, yaitu bagi tanda-tanda visual modern


(14)

dapat dipungkiri bahwa sign merupakan cara menyampaikan informasi yang penting dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat modern.

2.1.2 Jenis Sign Menurut Penempatan

Berdasarkan lokasi penempatannya, ada dua jenis sign, yaitu sign yang terletak di dalam ruangan (interior sign) dan sign yang terletak di luar ruangan (exterior sign).

2.1.3 Pertimbangan dalam Pembuatan Sign Interior dan Eksterior Dalam membuat sign interior perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Karakteristik arsitektur ruangan. Karakteristik ini misalnya. pada tempat parkir, biasanya hanya terdapat sangat sedikit tembok, karena itu perlu dipertimbangkan pemakaian sign dengan cara menggantungnya di langit-langit atau mengecatnya pada tiang yang rendah.

2. Fungsi ruangan. Di dalam lorong-lorong yang ramai seperti di rumah sakit misalnya, sign biasanya akan berfungsi maksimal bila diletakkan secara menggantung pada langit-langit atau ditempelkan dengan sudut pandang yang tepat di dinding dengan ketinggian yang labih tinggi dari kepala.


(15)

3. Halangan/rintangan. Ada dua macam jenis penghalang pandangan yang perlu diperhatikan. Jenis yang pertama adalah bangunan arsitektural yang biasanya dapat dilihat melalui gambar perencanaan arsitektural. Yang termasuk di dalamnya antara lain dinding, tiang, tangga, eskalator, dan lain sebagainya yang mungkin dapat menggali pandangan terhadap sign. Jenis yang kedua adalah perabotan atau peralatan yang dapat dipindahkan yang biasanya t idak dapat dilihat m elalui gam bar perencanaan arsitektural. Yang termasuk di dalamnya antara lain. pot-pot tanaman, perabotan. penempatan lampu yang tidak umum, dan lain sebagainya.

4. Sudut pandang. Sign yang baik harus dapat dibaca dari beberapa sudut pandang sekaligus. Jangan sampai sebuah sign menjadi tidak terlihat bila dilihat dart sudut pandang tertentu.

5. Hubungan dengan rambu lain. Dalam menempatkan sebuah sign sedapat mungkin tidak mengganti maksud atau pesan yang hendak disampaikan oleh sign lainnya.


(16)

Sedangkan dalam membuat exterior sign perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:

1. Ukuran dari exterior sign berkaitan erat dengan ukuran huruf yang ditampilkan. Hal mendasar yang harus diperhatikan adalah, seberapa panjang pesan yang dicantumkan dan seberapa jauh pesan tersebut harus dapat terbaca.

2. Untuk pembuatan exterior sign pada bangunan yang sudah jadi, perlu dilakukan pengambilan foto lokasi dari sudut pandang pengamat. Hal ini penting, agar penempatan sign tidak terganggu oleh benda-benda seperti pepohonan ataupun bentukan arsitektural yang mungkin tidak terdapat dalam gambar rancangan bangunan. Sedangkan untuk bangunan yang belum jadi, desainer dapat merujuk pada perencanaan landscape dan pencahayaan atau berkonsultasi dengan bagian yang menangani masalah penempatan pohon dan lampu-lampu. Ukuran akhir yang dapat dicapai oleh sebuah pohon juga perlu diperhatikan untuk mencegah pertumbuhan pohon di kemudian hari yang dapat mengganggu penglihatan terhadap sign yang dipasang.

3. Alur pergerakan kendaraan dan pejalan kaki dalam lokasi penempatan sign juga perlu diperhatikan agar sign dapat diletakkan pada lokasi yang memberikan efisiensi


(17)

maksimum terhadap alur lalu lintas.

4. Sign harus ditempatkan Iebih tinggi daripada objek-objek penghalang pandangan yang bersifat sementara seperti pejalan kaki atau kendaraan yang melintas. Untuk sign yang terletak di trotoar umum, ketinggian ratarata yang banyak dipakai adalah 2,4 meter.

5. Keberadaan sebuah sign jangan sampai mengganggu sign lainnya. Sebaliknya juga jangan sampai penempatan sebuah sign terganggu oleh sign lainnya. Karena itu diperlukan perencanaan yang matang dan menyeluruh agar tidak terjadi tumpang tindih seperti ini.

6. Sebuah sign yang diletakkan di jalan atau persimpangan harus dapat dibaca dari berbagai sisi sesuai arah target yang dituju oleh isi pesan. Sedangkan jarak antara garis pandang dan permukaan depan sebuah sign tidak boleh kurang dari 60° agar dapat dibaca dengan mudah.

7. Sign yang hendak memberitahukan kepada pengendara untuk berhenti, menurunkan kecepatan, atau berbelok harus diletakkan cukup jauh dari tempat penempatan sign tersebut agar pengendara dapat melakukan perintah sign tersebut dengan aman. Penjelasan lebih lanjut ada pada table di bawah ini.


(18)

.

Tabel 1.1 Kecepatan Melihat

Sumber: John Pollis, and Dave Hammer, Architectural Signing and Graphics, New York: Whitney Library of Design, 1979, h.22

Untuk sign yang dilihat oleh pengamat yang tidak bergerak, ada pula standar untuk menentukan tinggi huruf berdasarkan jarak pengamat terhadap sign.

Standar ini dapat berlaku untuk sign eksterior maupun sign interior.

Jarak Pandang Ukuran Simbol (mm)

< 7 meter 60 x 60

7-18 meter 100 x 100

- 18 meter 200 x 200 – 450 x 450

Tabel 1.2 Standar Jarak Pandang Sumber: Public Works Department, 1995


(19)

Adapun standar tinggi huruf adalah pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.3 Standar tinggi huruf Sumber: Public Works Department, 1995

2.1.4 Material Pembuatan Sign Interior dan Eksterior

Berikut ini beberapa jenis bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat sign interior beserta contoh bahan dan kegunaannya.

- Kayu. Contohnya, kayu mahogani, kayu pinus, dan Jarak Pandang Tinggi Huruf Minimum

2 meter 6 mm

3 meter 12 mm

6 meter 20 mm

8 meter 25 mm

12 meter 40 mm

15 meter 50 mm

25 meter 80 mm

35 meter 100 mm

40 meter 130 mm


(20)

sign yang diukir, dengan ukiran atau potongan huruf serta pewarnaan menggunakan teknik dicat atau disepuh.

- Triplek. Contohnya dari bahan kayu birch,atau pinus putih. Kegunaannya untuk membuat sign yang berbentuk panel-panel atau potongan-potongan huruf, dan diwarnai dengan cara dicat.

- Triplek berlapis papas fiber. Contohnya merek Duraply. Kegunaannya untuk sign yang berbentuk panel-panel dan diwarnai dengan cara dicat.

- Laminasi dengan tekanan tinggi. Contohnya formica, micarta, textolite, dan lain sebagainya. Kegunaannya sebagai pelapis triplek.

- Logam. Contohnya aluminium, tembaga, dan kuningan untuk membuat huruf-huruf atau tanda peringatan yang berupa cetakan, buatan, atau potongan. Besi untuk huruf buatan dan panel-panel. Besi stainless sebagai pendukung (tiang atau rangka).

- Plastik. Contohnya akrilik untuk huruf-huruf buatan, panel-panel, dan item-item lainnya. Vinil untuk potongan-potongan huruf, bentuk-bentuk khusus, bingkai, atau sebagai tutup pelindung. Fiberglass untuk membuat bentukan-bentukan rumit yang tidak umum. Polikarbonat untuk sign yang bila pecah, pecahannya tidak akan melukai, dan sebagai pilihan bahan pelindung selain kaca dan akrilik.


(21)

- Laminasi plastik. Contohnya laminasi plastik dua warna sebagai tanda yang terdiri dari dua lapisan, dimana lapisan kedua dapat terlihat melalui lapisan pertama.

- Kaca. Biasanya digunakan untuk sign yang transparan. (John Pollis and Dave Hammer.op.cit, h.50)

Bahan untuk membuat exterior sign berbeda dengan bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat sign interior. Bahan untuk membuat exterior sign lebih terbatas jumlahnya karena factor sinar matahari dan cuaca yang bersifat merusak. Berikut ini contoh beberapa bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat exterior sign. (Ibid, h.47-48)

- Lembaran logam. Besi atau baja adalah material dominan yang biasa dipergunakan dalam membuat exterior sign. Di tangan seorang ahli, lembaran tipis logam dapat berubah menjadi bentukan rumit atau potongan huruf tiga dimensi. Lembaran logam harus dilapis atau dicat untuk mencegah karat.

- Rangka struktur baja. Tiang atau silinder sangat umum digunakan sebagai penopang sign berukuran kecil. Namun dalam skala yang besar, rangka baja ini juga dapat digunakan untuk sign berukuran besar seperti billboard atau sign pada jalan tol. Seperti lembaran


(22)

- Kayu. Kayu padat merupakan salah satu material tertua dalam pembuatan exterior sign. Sign yang mudah rusak atau perlu diganti setiap beberapa tahun sekali Iebih sering dibuat menggunakan triplek yang dilekatkan pada rangka kayu. Material kayu bisa dibuat tanpa finishing atau diberi pewarna, atau dicat dengan bahan yang tahan cuaca.

- Triplek untuk eksterior. Triplek khusus ini dibuat dengan perekat yang tahan air schingga banyak digunakan scbagai bahan exterior sign yang murah.

- Plastik akrilik. Biasanya bahan ini digunakan untuk exterior sign dengan pencahayaan untuk menimbulkan efek bersinar. Namun kelemahan bahan ini adalah ukurannya yang mudah berubah bergantung pada kondisi temperatur. Penggunaan akrilik sebagai exterior sign harus memberi tempat bagi perubahan ukuran yang mungkin terjadi.

- Tembaga dan alumunium. Kedua logam ini cocok untuk membuat potongan-potongan huruf. Namun beberapa jenis tembaga dapat berubah warna menjadi hijau bila tidak diberi lapisan pelindung. Banyak pula jenis alumunium yang mengalami oksidasi bila tidak diberi peindung. Pelindung ini tersedia dalam bentuk bening dan berwarna. Alumunium cocok untuk sign yang


(23)

berbentuk panel.

- Batu, marmer, granit, gampin/kapur, dan jenis batu-batuan lainnya dapat digunakan untuk membuat sign monolitis dengan menggunakan huruf yang diukirkan, dipotong, atau ditonjolkan. Beberapa jenis batu dapat mudah ternoda atau terserang kabut asap, terutama gamping dan marmer. Ukiran tangan pada bebatuan merupakan seni mahal yang dapat memudar.

- Fiberglass. terbuat dari resin polyester yang digabung dengan serat kaca. Dapat digunakan untuk membuat bentukan-bentukan khusus secara manual atau sejumlah bentukan yang sama menggunakan mesin pencetak. Berbagai bentuk yang terbuat dari fiberglass berwarna buram maupun jernih. Bila diberi penerangan yang tepat dari dalam, seluruh bentuk dapat bersinar sehingga cocok sebagai bahan pembuat sign yang bercahaya.

2.2 Pusat Perbelanjaan

2.2.1 Pengertian Pusat Perbelanjaan

Pusat perbelanjaan pada awalnya berfungsi sebagai tempat perdagangan (tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi) dibidang barang atau jasa yang


(24)

juga diartikan sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu komplek atau bangunan.

Menurut Jeffrey D. Fisher, Rober, Martin dan Paige Mosbaugh (1991:121) definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran, yang umumnya terdiri dari satu atau lebih toko serba ada, toko grosir dan tempat parkir.

Bloch, Ridgway dan Nelson (Service Scapes 1991 : h.445 - 456) mengatakan bahwa pusat perbelanjaan telah menjadi pusat perkumpulan, menawarkan daya tarik rekreasi pada pengunjung seperti musik, bioskop, permainan, aktivitas seperti makan diluar, menghadiri pertemuan, dan bertemu dengan teman.

Pusat perbelanjaan tidak hanya sebagai tempat untuk membeli produk atau jasa, tetapi juga sebagai tempat untuk melihat-lihat, memegang, tempat bersenang-senang, tempat rekreasi, tempat yang dapat memberikan rangsangan yang mendorong oran untuk membeli, dan bersosialisasi dengan tujuan untuk tempat bersantai juga dapat terjadi.


(25)

2.2.2 Jenis Pusat Perbelanjaan Menurut Fisik

Menurut jenis fisik dari bangunan, toko dibedakan menjadi: 1. Shopping Street

Toko-toko yang berderet di sepanjang jalan. 2. Shopping Center

Kompleks Pertokoan yang terdiri dari stand-stand toko yang disewakan atau dijual.

3. Shopping Precinct

Kompleks pertokoan dimna bagian depan stand-stand (toko) menghadap keruang terbuka yang bebas dari kendaraan. 4. Department Store

Merupakan toko yang sangat besar, terdiri dari beberapa lantai, menjual macam-macam barang.

5. Supermarket

Toko yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan “self service”.

6. Super Store

Toko satu lantai yang menjual barang-barang kebutuhan sandang dengan system “self service”.

7. Shopping Mall

Shopping Prencinct dimana ruang terbukanya (mall) merupakan pusat orientasi dari kompleks pertokoan ini.


(26)

8. Retail Shop

Toko eceran yang menjual bermacam-macam jenis barang. 9. Whole Sale

Toko yang menjual berbagai macam barang secara grosir.

2.2.3 Jenis Pusat Perbelanjaan Menurut Variasi Barang yang dijual.

Menurut variasi barang yang dijual, antara lain: 1. Specialty Shop

Toko yang menjual barang sejenis seperti, sepatu, pakaian dan sebagainya.

2. Variety Shop

Toko yang menjual bermacam-macam barang dengan skala kecil. (Beddington, 1982, h:113)


(27)

2.3 Pasar Baru Trade Center Bandung 2.3.1 Sejarah

Gambar 2.3 Pasar Baru Trade Center Bandung Sumber : Dokumentasi pribadi

Pasarbaru dibangun pada tahun 1906. Saat itu Pasarbaru masih merupakan pasar tradisional sampai dengan 1920. Sampai pada akhirnya baru pada tahun 1926 pasar baru mulai direnovasi menjadi sebuah pasar modern. Berbagai macam jenis perdagangan dengan barang-barang yang ditawarkan seperti tekstil, pakaian, batik dan terutama makanan-makanan yang khas, juga sayuran, ikan dan lain-lain ada ditempat ini. Akhirnya Pasarbaru disebut sebagai pasar yang komplit jenis usahanya.

Pasarbaru terkenal hingga seluruh pelosok daerah di Indonesia dengan makanan yang khas, sayuran, daging dan


(28)

2.3.2 Profil Perusahaan

PT. Atanaka Persada Permai (APP) adalah anak perusahaan dari Istana Grup yang merupakan developer dan pengelola Pasar Baru Trade Center yang sebelumnya dikenal dengan nama Pasarbaru Bandung.

Setelah beberapa tahapan, pemerintah kota Bandung bekerjasama dengan PT. Atanaka Persada Permai selaku pengembang berhasil membangun kembali Pasarbaru Bandung menjadi suatu pusat belanja yang baru yang lebih megah dalam waktu yang cukup singkat dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya, yang dikenal saat ini dengan nama Pasar Baru Trade Center.

Selaku pengelola, PT. Atanaka Persada Permai dalam mengelola Pasarbaru Trade Center berusaha untuk mencapai tujuan utama dari pengelolaaan yaitu untuk tetap mempertahankan dan memaksimalkan nilai dari gedung Pasarbaru Trade Center.

2.3.3 Visi Misi Perusahaan

Visi dari Pasarbaru Trade Center adalah menjadikan Pasarbaru Trade Center sebagai suatu pusat belanja terkemuka dan terlengkap di Jawa Barat khususnya Bandung dan di Indonesia.


(29)

Misi dari Pasarbaru Trade Center adalah menjadi pusat belanja grosir dan eceran terkemuka di Bandung Raya yang terlengkap, terbesar, dan termurah.

Sehingga dengan tercapainya misi itu maka Pasarbaru Trade Center dapat memberikan pelayanan terbaik, mengikuti perkembangan da kebutuhan pasar dan konsumen.

2.3.4 Spesifikasi Teknis Perusahaan

Semua informasi dan spesifikasi berikut ini adalah data yang sesungguhnya, perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut spesifikasi teknis Pasar Baru Trade Center Bandung: - Lokasi : Jl. Otto Iskandardinata 70, Bandung. - Tahun Berdiri : 1906

- Direnovasi : Tahun 2002-2003

- Peresmian : 23 Agustus 2003 (Oleh Walikota Bandung)

- Pengelola : PT. Atanaka Persada Permai (APP) - Luas Lahan : 8,920 m2

- Luas Bangunan : 100.000 m2

- Tinggi Bangunan : 50 m (Dari Jalan Otto Iskandardinata) - Jumlah Lantai : 12 Lantai


(30)

Lantai Dasar 2 : Pusat Komoditi Tekstil Lantai 1 : Pusat Komoditi Tekstil

Lantai 2 : Bank, Toko Perhiasan & Logam Mulia, Lantai 3 : Pakaian Jadi

Lantai 4 : Pakaian Jadi & Aksesoris Lantai 5 : M2X (Muda Mudi Xenter)

Lantai 6 : Food Court (90 Unit Kios + Counter) Lantai 7 : Parkir

Lantai 8 : Parkir

Total Tempat Berjualan : 4.000 Unit

- Fasilitas & Utilitas

1. 8 Lift (4 Lift Barang & 4 Lift Penumpang) 2. 49 Escalator

3. 1 Mushola, 1 Masjid

4. 1.500 tempat duduk di food court 5. 1.500 kapasitas parkir mobil 6. 4.000 Line telepon

7. Full security 24 jam

8. 16 Area toilet pria/wanita tersebar di 12 lantai

9. Proteksi kebakaran : Sprinkle, Fire Hidrant, Fire Hose, Smoke&Heat Detector, Fire Alarm, APAR (Alat Pemadam Api RIngan)


(31)

11. Power Back Up dengan 3 Genset @ 1.000 kva, 3 Trafo @2000 kva

12. Sumber air : PDAM & Deep Well 2 titik kapasitas : 120 Liter/menit

13. Sistem Pengolahan Sampah:

a. Penampungan sampah di Basement 2 (Menampung 4 kontainer)

b. Koker sampah

c. STP (Sewer Treatment Plant) di Basement 2

d. Fasilitas Gutter, sumpit dan cuci bersama Pasar Tradisional

e. Sistem Tata Udara : AC Central (Cooling Tower 4x4 cell, Chiller 4 unit, Air Handling Unit 19 Unit) untuk Lt. 1 s/d 6 f. Jumlah luas toilet pria 553 m2, dengan jumlah WC pria

76 unit

g. Jumlah luas toilet wanita 452.8 m2, dengan jumlah WC wanita 66 unit

h. Jumlah wastafel pria 39 unit dan wastafel wanita 52 unit i. Di lantai 6, jumlah wastafel luar 12 unit dan wastafel


(32)

- Operasional

Gambar 2.4 Data jumlah pengunjung pada bulan Januari 2011 tercatat 1.104.929.


(33)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN

3.1 Konsep dan Tema Perancangan

Perancangan sistem informasi yang ada di pusat perbelanjaan Pasar Baru Trade Center Bandung ini berlandaskan pada pemberian informasi yang efektif kepada pengunjung Pasar Baru Trade Center Bandung terutama pengunjung yang baru mengunjungi dan para wisatawan mancanegara yang datang untuk berbelanja, khususnya ibu-ibu yang berusia kisaran 30-50 tahun, dimana kalangan ini merupakan masa dewasa dini menuju kearah masa usia madya. (Elizabeth B. Hurlock. 1980.)

Landasan Perancangan sistem informasi melalui sign system ini adalah memberikan suatu daya tarik pengunjung yang datang di tengah suasana pusat perbelanjaan yang ramai, yang secara tidak langsung meningkatkan perhatian pengunjung terhadap media agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

3.1.1 Target Audience

Untuk membentuk media sistem informasi ini, dengan memperlihatkan bagaimana sign system yang efektif dan juga menarik pada ibu-ibu (30-50 tahun), maka pemahaman


(34)

1. Segmentasi Demografis

Usia 30- 50 tahun (yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara)

2. Segmentasi Geografis

Pengunjung dari dalam dan luar kota Bandung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara yang ada dilingkungan Pasar Baru Trade Center Bandung.

3. Segmentasi Psikologis

Media informasi ini ditujukan kepada target audience yang memiliki kesulitan untuk mengakses semua fasilitas yang ada, agar pesan yang disampaikan media perancangan ini efektif dan efesien.

3.1.2 Strategi Pendekatan

Berdasarkan atas kebutuhan pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara terhadap sistem informasi, strategi pendekatan pada konsep perancangan ini disampaikan melalui media secara efektif. Dalam strategi pendekatan psikologi yang digunakan untuk menarik perhatian dan menggugah emosional kepada target audience. Secara khusus media informasi ini dapat menarik perhatian melalui sign system pada pengunjung dan dapat memudahkan pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara yang akan mengakses segala kebutuhan. Pesan


(35)

yang disampaikan memberikan informasi dengan jelas agar pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh target audience. Dengan demikian pendekatan yang dilakukan adalah merancang bentuk visual yang komunikatif, informatif, dan dapat dimengerti oleh pengunjung. Selain itu juga dapat menarik perhatian dan, mempermudah dalam mengingat.

3.2 Strategi Komunikasi

Agar pesan yang disampaikan pada sasaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan, perancangan dapat ditentukan strategi komunikasi yang tepat untuk target audience yang dituju sebagai berikut:

a. Informatif

Dalam hal ini pesan yang disampaikan melalui sign system dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Agar pengunjung dapat dengan cepat memahami informasi tersebut.

b. Komunikatif

Pesan yang disampaikan kepada komunikan memberi kesan dan pemahaman makna yang sama dengan makna


(36)

3.3 Strategi Kreatif

Strategi yang digunakan dalam media informasi ini adalah berdasarkan konsep 5W+H, perancangan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

- What

Walaupun saat ini media informasi yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung sudah ada, namun pemahaman dan tata letak untuk pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara belum bisa dipahami.

- Who

Target utama sistem informasi ini adalah pengunjung yang baru mengunjungi dan wisatawan mancanegara, khususnya ibu-ibu. Sedangkan target pendukungnya adalah pengunjung yang sudah sering berkunjung ke Pasar Baru Trade Center Bandung. - Why

Perencanaan sistem informasi ini dibuat karena adanya kebutuhan akan media informasi bagi pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara, dan diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dipahami.


(37)

- Where

Sistem informasi ini diperuntukkan bagi pengunjung Pasar Baru Trade Center yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara terutama target sasaran.

- When

Pembuatan sistem informasi ini dibuat tanpa batas waktu. - How

Untuk membujuk target agar tertarik, maka media informasi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dilengkapi dengan elemen pendukung yang sederhana namun dapat mudah dimengerti target audience.

3.4 Strategi Media

Dalam Perancangan sistem informasi yang ada di Pasar Baru Trade Center ini, jenis media berupa sign system dalam rangka mencapai tujuan perancangan. Dimana sign tersebut akan berperan sebagai petunjuk arah untuk mengakses segala kebutuhan yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung.

- Tujuan Media

Tujuan dari perancangan media ini adalah untuk menyampaikan informasi secara menarik kepada pengunjung khususnya target audience sehingga memudahkan pengunjung


(38)

- Kekuatan Media

Penampilan media dikemas secara sederhana agar mudah dipahami oleh pengunjung.

- Memudahkan pengujung dalam mengakses segala kebutuhan.

3.5 Visualisasi Karya

Tujuan utama dari media informasi yang berupa sign system ini adalah memudahkan pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara untuk mengakses segala kebutuhan yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung. Bentuk media pembelajaran ini dikemas sederhana, dengan warna yang sesuai dengan kebutuhan target audience sehingga mudah untuk memahaminya. Media informasi ini dibuat berdasarkan studi indikator yang dilakukan untuk memperoleh warna, garis, dan bentuk.

3.5.1 Bentuk

Bentuk perancangan media informasi bagi pengunjung Pasar Baru Trade Center, konsep bentuk dititikberatkan pada segi kesederhanaan struktur bentuk/shape tanpa terlepas dari segi keamanan bentuk sign.

Aplikasi dari media terutama pada bentuk dan bahan harus aman, nyaman, dan komunikatif, tanpa tambahan ukiran dan ornamen yang tujuannya untuk menghindari detail tajam yang dapat menimbulkan bahaya dan membuat pengunjung


(39)

tidak fokus. Maka elemen bentuk media perancangan ini mengambil bentuk dasar persegi dan lingkaran.

Gambar 3.5 Elemen yang digunakan sebagai bentuk dasar

3.5.2 Warna

Warna yang digunakan pada perancangan media proses pembelajaran ini adalah warna kontras, agar perhatian pengunjung pada media meningkat. Penggunaan warna bertujuan pula untuk membedakan warna sekeliling agar sign terlihat mencolok.


(40)

- Warna Orange : semangat dan aksi

- Warna Kuning : kebahagiaan dan optimise - Warna Magenta : jiwa muda

- Warna Hitam : keberanian dan dominasi - Warna Hijau : alam dan keharmonisan - Warna Merah : energi dan kehangatan

- Warna Biru : ketenangan, kreatifitas dan seni - Warna Abu : aman, pandai dan serius

3.5.3 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu hal yang paling penting dalam memegang komunikasi dari sebuah sign system sekaligus sebagai salah satu bahasa universal. Dalam perancangan ini ilustrasi digunakan sebagai pelengkap teks atau informasi yang diberikan.

Gaya penggambaran dibuat sederhana karena disesuaikan dengan kebutuhan target audience agar mudah memahaminya. Untuk itu, Ilustrasi yang digunakan pada sign system ini diambil dari bentuk arsitektur art deco yang dikombinasikan dengan gaya post-modern berupa ikon atau simbol tempat sesuai kebutuhannya dengan menggunakan teknik vektor.


(41)

Gambar 3.7 Ilustrasi yang digunakan untuk perancangan visual

3.5.4 Tipografi

Tipografi pada perancangan proses system informasi ini memiliki kriteria yaitu:

- Informatif, yaitu memberikan informasi yang sejelas-jelasnya bagi pengunjung.

- Mudah dibaca. Dengan memperhatikan kenyamanan dan keterbacaan dalam membaca.

Untuk itu jenis huruf/ font yang dipakai pada sign system ini berjenis sans serif, sehingga huruf memberikan kesan


(42)

Helvetica LT Bold

ABCDEFGHUJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789

Helvetica LT Regular

ABCDEFGHUJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789

Helvetica LT Italic

ABCDEFGHUJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 012345678


(43)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Utama

4.1.1 Wayfinding Sign


(44)

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai alat yang menandakan posisi lantai.

- Ukuran : a. Panjang 100 cm Lebar 30 cm

b. Panjang 60 cm Lebar 30 cm - Bahan : Multiplex dan Sticker - Teknik Produksi : Cat dan digital printing - Tempat : Digantung disetiap lantai

4.1.2 Sign Area Blok


(45)

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai alat yang menandakan blok - Ukuran : Panjang 30 cm

Lebar 30 cm

- Bahan : Multipleks dan Sticker - Teknik Produksi : Cat dan digital printing - Tempat : Digantung disetiap lantai

4.2 Media Pendukung 4.2.1 Sign Plat Lift

Gambar 4.10 Sign Plat Lift Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai penanda keberadaan lift - Ukuran : Panjang 20 cm

Lebar 20 cm - Bahan : Plastik


(46)

4.2.2 Sign Keterangan Lantai

Gambar 4.11 Sign Keterangan Lantai

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai alat menunjukan lantai - Ukuran : Panjang 400 cm

Lebar 200 cm

- Teknik Produksi : Digital Printing dan Neon Box - Tempat : Ditempel di dinding lift


(47)

4.2.3 Sign Lift

Gambar 4.12 Sign Lift

Spesifikasi :

- Fungsi : menunjukan keberadaan lift - Ukuran : Panjang 20 cm

Lebar 30 cm - Bahan : Plastik - Teknik Produksi : Cetak Grafo


(48)

4.2.4 Sign Tangga Umum

Gambar 4.13 Sign Tangga Umum

Spesifikasi :

- Ukuran : Panjang 29.7 cm Lebar 21 cm - Bahan : Acrylic

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Di tempel di dinding setiap tangga

4.2.5 Sign Pemadam api


(49)

Spesifikasi :

- Ukuran : Panjang 20 cm Lebar 20 cm - Bahan : Acrylic

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Diatas atas tempat tabung pemadam

4.2.6 Sign Keluar dan Emergency Exit

a. b.

Gambar 4.15 Exit Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai petunjuk arah Jalan Keluar - Ukuran : a. Panjang 40 cm, Lebar 20 cm

b. Panjang 25 cm, Lebar 25 cm

- Bahan : Acrylic dan Neon Box - Teknik Produksi : Digital Printing


(50)

4.2.7 Sign Area Rokok

Gambar 4.16 Sign Area Rokok

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai petunjuk tempat - Ukuran : Panjang 20 cm

Lebar 22.17 cm - Bahan : Acrylic

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Didepan pintu masuk area merokok.

4.2.8 Sign Kantor a.

b.


(51)

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai penanda tempat Pengelola (Kantor)

- Bahan : Multiplex dan sticker - Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Di dinding dan diatas pintu masuk

4.2.9 Sign Sanitasi

Gambar 4.18 Sign Sanitasi

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk menandakan tempat sanitasi - Ukuran : Panjang 25 cm

Lebar 25 cm

- Bahan : Neon box dan Acrylic - Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Ditempel di atas pintu toilet dan tempat wastafel.


(52)

4.2.10 Sign Larangan

Gambar 4.19 Sign Larangan

Spesifikasi :

- Fungsi : Larangan merokok dan mengambil foto - Ukuran : Panjang 8 cm

Lebar 8 cm - Bahan : Sticker

- Teknik Produksi : Digital Printing - Tempat : Ditempel dinding

4.2.11 Sign Mesjid dan Musholla


(53)

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai petunjuk arah tempat ibadah. - Bahan : Multiplex dan sticker

- Teknik Produksi : Digital Printing

4.2.12 Sign Pasar

Gambar 4.21 Sign Pasar

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk membedakan jenis barang yang Dijual


(54)

4.2.13 Sign ATM a.

b.

Gambar 4.22 Sign ATM

Spesifikasi :

- Fungsi : Sebagai petunjuk tempat pengambilan Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

- Bahan : Sticker dan Neon Box

- Ukuran : a. Panjang 42 cm, Lebar 29.7 cm b. Panjang 100 cm, Lebar 500 cm - Teknik Produksi : Digital Printing


(55)

4.2.14 Sign Informasi

Gambar 4.23 Sign Informasi

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk mengetahui informasi seputaran Pasar Baru Trade Center

- Bahan : Acrylic dan Multiplex - Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Diatas meja informasi

4.2.15 Sign Telepon Umum


(56)

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk menandakan tempat telepon umum - Bahan : Acrylic

- Teknik Produksi : Digital Printing

4.2.16 Sign Kios

Gambar 4.25 Sign Kios

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk mengklasifikasikan jenis kios atau Toko

- Ukuran : Panjang 300 cm

Lebar 50 cm

- Bahan : MDF (Medium Density Fiberglass) - Teknik Produksi : Digital Printing


(57)

4.2.17 Banner

Gambar 4.26 Banner

Spesifikasi :

- Bahan : PVC

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Digantung di tempat yang telah Disediakan

4.2.18 Stiker Food Court


(58)

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk memberikan informasi pemesanan makanan atau minuman

- Bahan : Sticker

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Ditempel di meja makan Food Court

4.2.19 Leaflet

Gambar 4.28Leaflet

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk memberikan informasi pengunjung - Bahan : HVS

- Ukuran : Panjang 29.7 cm Lebar 21 cm - Teknik Produksi : Digital Printing


(59)

4.2.20 Sign lainnya

Gambar 4.29 Sign Lainnya

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk memberikan informasi pengunjung - Bahan : Acrilyc, Sticker, Neon Box

- Teknik Produksi : Digital Printing


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Bisnis Jabar. 2011 (4 Maret). Penjualan di Pasarbaru Naik Hingga 15%. Tersedia di: http://bisnis-jabar.com/berita/penjualan-di-pasar-baru-naik-hingga-15.html

Die-Gestalten. 2006, Tres Logos. Berlin: Die Gestalten Verlag

Hurlock, Elizabeth B. 1980, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Wijanarko, Lizard. 2011 (11 Juli).Pentingnya Tipografi dalam Readibilitas Legibilitas. Tersedia di: http://www.ahlidesain.com/pentingnya-tipografi-dalam-readibilitas-legibilitas.html

Madamagdalenah. 2010 (6 Desember). Wisata Bandung : Tahukah Kamu Tentang Sejarah Pasar Baru?. Tersedia di:

http://www.bandungreview.com/id/articles/index/detail/node/wisata-bandung-tahukah-kamu-tentang-sejarah-pasar-275

San-Interior. 2007 (12 April).Pengertian & Sirkulasi Pusat Belanja. Tersedia di: http://www.shopingmall.blogspot.com/

Thames & Hudson. 1995, Signage System + Information Graphics. London: Thames & Hudson .Ltd


(61)

Suwarni, Yuli Tri. 2006 (31 Juli).Pasar Baru: Bandung, West Java, Indonesia. Tersedia di: http://www.planetmole.org/indonesian-news/pasar-baru-bandung-west-java-indonesia.html


(1)

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk menandakan tempat telepon umum - Bahan : Acrylic

- Teknik Produksi : Digital Printing

4.2.16 Sign Kios

Gambar 4.25 Sign Kios

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk mengklasifikasikan jenis kios atau Toko

- Ukuran : Panjang 300 cm

Lebar 50 cm


(2)

4.2.17 Banner

Gambar 4.26 Banner

Spesifikasi :

- Bahan : PVC

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Digantung di tempat yang telah Disediakan

4.2.18 Stiker Food Court


(3)

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk memberikan informasi pemesanan

makanan atau minuman

- Bahan : Sticker

- Teknik Produksi : Digital Printing

- Tempat : Ditempel di meja makan Food Court

4.2.19 Leaflet

Gambar 4.28Leaflet

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk memberikan informasi pengunjung

- Bahan : HVS

- Ukuran : Panjang 29.7 cm Lebar 21 cm


(4)

4.2.20 Sign lainnya

Gambar 4.29 Sign Lainnya

Spesifikasi :

- Fungsi : Untuk memberikan informasi pengunjung - Bahan : Acrilyc, Sticker, Neon Box

- Teknik Produksi : Digital Printing


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bisnis Jabar. 2011 (4 Maret). Penjualan di Pasarbaru Naik Hingga 15%. Tersedia di: http://bisnis-jabar.com/berita/penjualan-di-pasar-baru-naik-hingga-15.html

Die-Gestalten. 2006, Tres Logos. Berlin: Die Gestalten Verlag

Hurlock, Elizabeth B. 1980, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Wijanarko, Lizard. 2011 (11 Juli).Pentingnya Tipografi dalam Readibilitas Legibilitas. Tersedia di: http://www.ahlidesain.com/pentingnya-tipografi-dalam-readibilitas-legibilitas.html

Madamagdalenah. 2010 (6 Desember). Wisata Bandung : Tahukah Kamu Tentang Sejarah Pasar Baru?. Tersedia di:

http://www.bandungreview.com/id/articles/index/detail/node/wisata-bandung-tahukah-kamu-tentang-sejarah-pasar-275

San-Interior. 2007 (12 April).Pengertian & Sirkulasi Pusat Belanja. Tersedia di: http://www.shopingmall.blogspot.com/

Thames & Hudson. 1995, Signage System + Information Graphics. London: Thames & Hudson .Ltd


(6)

Suwarni, Yuli Tri. 2006 (31 Juli).Pasar Baru: Bandung, West Java, Indonesia. Tersedia di: http://www.planetmole.org/indonesian-news/pasar-baru-bandung-west-java-indonesia.html