Rosi Rosita, 2015 PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI GALERI IPTEK
SABUGA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
TABEL 4.19 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
X1 ,997
1,003 X2
,997 1,003
Sumber : Pengolahan Data 2015 Menurut Santoso 2005:370 “Jika VIF lebih besar dari 5, variabel tersebut
mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas yang lainnya”. Tabel 4.19 menunjukkan bahwa variabel X
1,
dan X
2
mempunyai VIF kurang dari 5, dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas.
4.5.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan dan seberapa besar pengaruh experiential marketingdapat dilihat melalui nilai koefisien korelasi dan
determinasi.
TABEL 4.20 OUTPUT PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP
CUSTOMER SATISFACTION DI GALERI IPTEK SABUGA
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F Change df1
df2 Sig. F
Change 1
,729
a
,532 ,522
2,58283 ,532
55,144 2
97 ,000
Sumber : Pengolahan Data 2015 Berdasarkan Tabel 4.20 diperoleh nilai koefisien korelasi experiential
marketing dengan customer satisfaction sebesar 0,729. Selanjutnya nilai tersebut diinterpretasikan pada tabel pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap
koefisien korelasi:
TABEL 4.21 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN
KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Rosi Rosita, 2015 PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI GALERI IPTEK
SABUGA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,5999
Sedang
0,60 – 0,7999
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2010:184
Bila korelasi tersebut diinterpretasikan pada tabel korelasi maka hubungan antara experiential marketing terhadap kepuasan pengunjung memiliki hubungan
yang kuat sesuai dengan klasifikasi koefisien korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien determinasi adalah 0,532.
Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel experiential marketing memberikan kontribusi 53,2 terhadap kepuasan pengunjung, sedangkan sisanya
dipengaruhi faktor lain yang tidak masuk ke dalam penelitian.
4.5.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Simultan Uji F
Untuk menguji signifikasi dapat digunakan uji F, berikut ini tabel mengenai output ANOVA :
TABEL 4.22
OUTPUT TABEL ANNOVA
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
735,729 2
367,864 55,144
,000
b
Residual 647,086
97 6,671
Total 1382,815
99 a. Dependent Variable: totaly
b. Predictors: Constant, x2, x1
Sumber : Pengolahan Data 2015 Berdasarkan Tabel 4.22, diperoleh nilai F
hitung
= 55,144 sedangkan F
tabel
dengan derajat kebebasan pada α 0.05 adalah sebesar 3,09. Dengan demikian F
hitung
55,144 F
tabel
3,09 dengan nilai signifikansinya 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5, sehingga Ho ditolak dan Hi diterima.
Dengan nilai signifikansi 0,000 nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5 maka regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan pengunjung di
Rosi Rosita, 2015 PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI GALERI IPTEK
SABUGA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Galeri Iptek Sabuga atau variabel experiential marketing berpengaruh terhadap customer satisfaction di Galeri Iptek Sabuga pada taraf kepercayaan 95.
4.5.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial Uji t