Herman S. Wattimena,
2015
Pengembangan program perkuliahan eksperimen fisika berorientasi keterampilan berpikir kreatif dalam bereksperimen bagi mahasiswa calon guru fisika
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
77
100 i
diobservas yang
item Banyaknya
ya observer
jawaban Jumlah
KP Persentase
…... 3.13 Kriteria keterlaksanaan program pembelajaran yang diterapkan oleh dosen, da-
pat diinterpretasi berdasarkan Tabel 3.9 Saul Redish, 1998. Tabel 3.9. Kriteria keterlaksanaan program oleh dosen
KP Kriteria
KP = 0 Tidak satu pun kegiatan terlaksana
0 KP 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana
25 KP 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana
KP = 50 Setengah kegiatan terlaksana
50 KP 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana
75 KP 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana
KP = 100 Seluruh kegiatan terlaksana
4. Observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa
Data aktivitas mahasiswa diperoleh dari hasil observasi oleh para observer me- lalui lembar observasi, dan hasil penilaian diri oleh mahasiswa. Persentase penilaian
aktivitas mahasiswa AM oleh observer, dan mahasiswa sesuai persamaan 3.14.
100 observasi
item Banyaknya
ya ahasiswa
observerm Jawaban
AM Persentasi
.… 3.14
Kriteria keterlaksanaan AM dalam pembelajaran dapat dihitung berdasarkan Tabel 3.10 Saul Redish, 1998.
Tabel 3.10. Kriteria keterlaksanaan program oleh mahasiswa AM
Kriteria KP = 0
Tidak satu pun kegiatan terlaksana 0 KP 25
Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25 KP 50
Hampir setengah kegiatan terlaksana KP = 50
Setengah kegiatan terlaksana 50 KP 75
Sebagian besar kegiatan terlaksana 75 KP 100
Hampir seluruh kegiatan terlaksana KP = 100
Seluruh kegiatan terlaksana
Herman S. Wattimena,
2015
Pengembangan program perkuliahan eksperimen fisika berorientasi keterampilan berpikir kreatif dalam bereksperimen bagi mahasiswa calon guru fisika
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
78
5. Kuesioner dan pedoman wawancara
Instrumen kuesioner untuk menjaring informasi guru, dan dosen dalam studi pendahuluan; dan informasi dosen dan mahasiswa pada tahap pengembangan prog-
ram, dianalisis secara kuantitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan meng- hitung persentase jawaban responden pada setiap item, yang terlebih dahulu ditrans-
formasikan dengan Method of Successive Interval MSI. Hasil kuesioner sebagai da- ta ordinal harus ditransformasikan menjadi data interval misalnya dengan MSI, se-
hingga proses analisisnya memenuhi syarat pengolahan data Hays, 1976. Hasil ana- lisis data kuesioner secara lengkap, ditunjukkan dalam Lampiran 13 dan 14.
Pedoman wawancara sebagai instrumen pengumpulan data kualitatif kual, di- gunakan dalam menjaring informasi guru, mahasiswa, dan dosen untuk ditancapkan
pada rancangan kuantitatif KUAN. Analisis hasil wawancara dilakukan secara kua- litatif, untuk membandingkan: 1 hasil kuesioner guru dengan hasil observasi kegiat-
an praktikum fisika sekolah; 2 hasil kuesioner dosen dan mahasiswa terhadap pene- rapan program; 3 hasil kuesioner dosen dan mahasiswa terhadap hasil observasi ke-
terlaksanaan perkuliahan; 4 hasil kuesioner mahasiswa terhadap penyelesaian tugas dan 5 hasil kuesioner mahasiswa terhadap hasil pretest-posttest.
Herman S. Wattimena,
2015
Pengembangan program perkuliahan eksperimen fisika berorientasi keterampilan berpikir kreatif dalam bereksperimen bagi mahasiswa calon guru fisika
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini telah menghasilkan produk program perkuliahan eksperimen fisika ber- orientasi keterampilan berpikir kreatif dalam bereksperimen PEF-BKBK-DB, dengan ka-
rakteristik yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa dalam bereksperimen, melalui perkuliahan eksperimen fisika.
Program PEF-BKBK-DB mendapat tanggapan positif mahasiswa dan dosen setelah
dim- plementasikan
. Berdasarkan hasil uji implimentasinya, program PEF-BKBK-DB juga me- miliki keunggulan, dan kelemahan. Secara keseluruhan, kesimpulan hasil penelitian ini da-
pat diuraikan sebagai berikut. 1.
Karakteristik program PEF-BKBK-DB ditandai dengan lima urutan proses pembelajar- an melalui empat pola pembelajaran kreativitas yang diadaptasi, yaitu:
a Penjelasan umum. Dalam proses ini, dosen memfasilitasi mahasiswa melalui pan-
duan bahan ajar tentang substansi materi yang akan dilatihkan. Proses ini dilakukan melalui pola pembelajaran latihan terbimbing.
b Modeling. Kegiatan ini dilakukan dosen secara interaktif dengan mahasiswa untuk
memahami contoh-contoh desain kegiatan praktikum yang terdapat dalam bahan ajar, melalui pola pembelajaran latihan terbimbing.
c Diskusi kelompok. Melalui pola pembelajaran sintesis ide-ide, mahasiswa dilatih
dalam diskusi kelompok untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya. d
Tugas individu. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dilatih melalui pola pembelajaran aplikasi ide-ide untuk mengaplikasikan ide-ide kreatifnya secara individu.
e Tugas kelompok. Kegiatan ini dipandu dengan pola pembelajaran pengujian ide-ide
secara kelompok, terkait rancangan mahasiswa yang telah dilakukan dalam diskusi kelompok dan tugas individu.
2. Program PEF-BKBK-DB memiliki tiga struktur materi pembelajaran, meliputi:
a Eksplorasi kit peralatan praktikum. Dalam eksplorasi kit peralatan praktikum, ma-