Pengolahan hasil test Pengolahan dan Analisis Data

Ali Syahbana, 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan untuk mengamati subjek penelitian dan dicatat dalam lembar-lembar observasi dari hasil pengamatan terhadap subjek penelitian. Lembar observasi digunakan sebagai panduan dalam mengamati dan memperoleh data tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Alat Evaluasi

Alat evaluasi merupakan soal-soal yang disusun untuk disebarkan kepada siswa yang berfungsi untuk memperoleh nilai hasil belajar siswa setelah materi belajar disampaikan kepada siswa.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan hasil test

Dalam pemgolahan hasil tes, data yang diperoleh pada setiap tindakan dianalisis sebagai berikut : a. Kategorisasi data Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : 1 Data kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan hasil belajar siswa yang diukur melalui tes formatif 2 Data kualitatif adalah data yang berkenaan dengan aktivitas keseharian siswa yang meliputi sikap, minat, dan motivasi siswa ketika pembelajaran berlangsung seperti hasil observasi Data-data yang diperoleh dihitung dengan teknik kuantitatif dan kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Data hasil tes dapat dihitung dengan mengguanakan rumus sebagai berikut: Ali Syahbana, 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pencapaian 100    um skormaksim jawabbenar skoryangdi Arikunto, 2002: 242 Nilai tes merupakan hasil belajar kognitif siswa, yang merupakan perbandingan antara hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa sesudah tindakan. b Data hasil observasi dihitung dengan menggunakan rumus: Pencapaian 100    um skormaksim peroleh skoryangdi Nilai yang diperoleh dari hasil observasi merupakan hasil belajar psikomotorik dan afektif. c Menghitung keberhasilan kelas ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu persentase siswa yang tuntas belajar sesuai dengan indikator keberhasilan, dihitung dengan rumus: Ketuntasan Belajar Siswa 100    kelas adalam satu Banyaksisw arnya untasbelaj Siswayangt Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui hasil tes, observasi, format prilaku positif siswa selama pembelajaran. Data yang diperoleh pada setiap tindakan penelitian, dianalisis dengan menggunakan prinsip triangulasi. Semua data yang diperoleh harus dicocokkan dengan hasil dari semua instrumen yang digunakan. Menurut Denzin dalam permana,2001 prinsip triangulasi adalah sebagai berikut : 1. Data penelitian berasal dari sumber 2. Melakukan studi kasus dari fakta berdasarkan masing-masing sumber data 3. Melihat hubungan dari fakta yang satu dengan fakta yang lainnya. Ali Syahbana, 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 2.1 Kriteria Nilai Rata-Rata siswa dan Persentase KKM No Nilai Persentase Kategori 1 90-100 90-100 Baik Sekali 2 70-89 70-80 Baik 3 50-69 50-60 Cukup 4 30-49 30-40 Kurang 5 29 29 Sangat Kurang Ali Syahbana, 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini penulis akan membahas keseluruhan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian, yaitu dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi “Perubahan Wujud Benda ”.

A. Simpulan

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan ketujuh komponen pendekatan kontekstual yang meliputi: konstruktivisme constructivism, menemukan inquiry, bertanya questioning, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, refleksi reflection, dan penilaian yang sebenarnya authentic assesment. Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa LKS, lembar observasi terbuka guru dan siswa, serta angket siswa. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual mencakup tujuh komponen yaitu: a konstruktivisme constructivism dilakukan dengan cara menggali pengetahuan awal siswa untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya yang terkait dengan materi yang akan dipelajari untuk membangun sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya; b menemukan inquiry dilakukan dengan cara mendorong siswa untuk dapat menemukan permasalahan dan pemecahan masalah itu sendiri melalui kegiatan LKS; c bertanya questioning dilakukan dengan memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada siswa agar berani bertanya, baik pada teman atau pun kepada guru; d masyarakat belajar learning community

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Inkuiri Bagi Siswa Kelas IV SDN I Ngemplak Tahun 2013/2014.

0 0 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Inkuiri Bagi Siswa Kelas IV SDN I Ngemplak Tahun 2013/2014.

0 0 14

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BENDA LANGIT.

0 1 37

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA.

0 0 30

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL.

0 0 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

0 1 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR TANAH MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 35

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27