UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL.

(1)

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt karena atas limpahan rahmat yang tidak terhingga penulis diberi kekuatan dan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang sifat dan Perubahan Wujud Benda Melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual” sengaja disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penelitian ini mudah-mudahan dapat memberikan masukan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dan sebagai perbandingan bagi peneliti yang lain dalam melaksanakan penelitian serupa. Amin.

Cianjur, Januari 2013


(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas bimbingan, arahan, dan motivasi berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat

1. Pembimbing I dan II yang dengan kesabarannya memberikan masukan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd. selaku Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Bandung yang telah memfasilitasi dalam pelaksanaan kuliah dan penelitian ini.

3. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen PGSD UPI Bandung yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

4. Bapak dan Ibu petugas tata usaha pada Program PGSD UPI Bandung yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kewajiban administrasi selama perkuliahan.

5. Kepala SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Cianjur dan rekan-rekan guru yang senantiasa memberikan dorongan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi PGSD UPI Bandung.

6. Bapak dan Ibu, serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan doa yang tulus untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPI angkatan 2008 yang telah saling memberikan motivasi untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini.


(3)

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8. Semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dan penyelesaian pendidikan yang penulis tempuh di PGSD UPI Bandung.

Penulis berdoa semoga amal baik yang telah telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan pahala dari Allah Swt. Amin.

Cianjur, Januari 2013


(4)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD

BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARANKONTEKSTUAL

oleh

GINANJAR KAMIL 0810413

ABSTRAK

Penelitian ini tentang penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SDN Mekarmulya dengan jumlah siswa kelas IV sebanyak 32 orang siswa. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran IPA, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA, dan peningkatan hasil pembelajaran IPA pada materi sifat dan perubahan wujud benda. Metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yaitu tes, LKS, observasi, dan wawancara. Kesimpulan penelitian langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui kegiatan yang menggambarkan tujuh komponen kontekstual yang meliputi kontruktivis, menemukan, bertanya, masyarakat belajar (diskusi), pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata. Aktivitas pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siklus I kurang aktif, tetapi pada siklus II dan siklus III menjadi aktif. Hal tersebut karena kelemahan pada siklus I diperbaiki dan dipalikasikan pada siklus II dan III sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran siswa dengan menerapakan pendekatan pembelajaran kontekstual terjadi peningkatan. Hasil pembelajaran pada siklus I mencapai nilai rata-rata 65,11 atau kategori cukup, siklus II mencapai nilai rata 73,44 atau kategori cukup, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80 atau kategori baik. Dalam memilih pendekatan pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik. Selain itu, pendekatan yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan metode yang tepat agar pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya menyiapkan berbagai hal yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran yang akan diterapkan pada komponen kontekstual agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil yang optimal.


(5)

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Penjelasan Istilah ... 6

F. Hipotesis Tindakan ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 7

A. Pendekatan Kontekstual ... 7

B. Hasil Belajar ... 12

C. Pembelajaran IPA ... 16

D. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran IPA tentang Sifat dan Perubahan Wujud Benda ... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Metode Penelitian ... 19

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 20


(6)

D. Prosedur Penelitian ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Teknik Pengolahan Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Hasil Penelitian ... 25

1. Siklus I ... 25

2. Siklus II ... 33

3. Siklus III ... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(7)

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 28

Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 29

Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 35

Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 36

Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 42


(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 28

Grafik 4.2 Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus I ... 30

Grafik 4.3 Nilai Hasil Belajar Individu Siklus I ... 31

Grafik 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 31

Grafik 4.5 Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 35

Grafik 4.6 Hasil Pembelajaran Secara Kelompok Siklus II ... 37

Grafik 4.7 Nilai Hasil Belajar Individu Siklus II ... 38

Grafik 4.8 Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 38

Grafik 4.9 Hasil Evaluasi Secara Kelompok Siklus III ... 42

Grafik 4.10 Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus III ... 44

Gambar 4.11 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 44

Grafik 4.13 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ... 46

Grafik 4.14 Persentase Hasil Pembelajaran Secara Kelompok Siklus I, II, dan III ... 47

Grafik 4.15 Persentase Hasil Pembelajaran Secara Individu Siklus I, II, dan III ... 48


(9)

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian ... 21


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I 2. Lembar Kerja Siklus I

3. Lembar Evaluasi Siklus I 4. Lembar Observasi Siklus I 5. Lembar Wawancara Siklus I 6. Tabel 4.3 Hasil Belajar Individu I

7. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II 8. Lembar Kerja Siklus II

9. Lembar Evaluasi Siklus II 10.Lembar Observasi Siklus II 11.Lembar Wawancara Siklus II 12.Tabel 4.6 Hasil Belajar Individu II

13.Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus III 14.Lembar Kerja Siklus III

15.Lembar Evaluasi Siklus III 16.Lembar Observasi Siklus III 17.Lembar Wawancara Siklus III 18.Tabel 4.9 Hasil Belajar Individu III

19.Surat Keterangan Penunjukkan Pembimbing 20.Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian


(11)

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul :

“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT DAN PERUBAHAN

WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur), ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cianjur, Januari 2013 Yang membuat pernyataan

Ginanjar Kamil NIM. 0810413


(12)

1

BAB I PANDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini pemerintah mengusahakan pendidikan mulai dari pendidikan Taman Kanak-Kanak sampai perguruan tinggi untuk menjawab tujuan yang tersurat pada Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan yang harus dicapai adalah tujuan yang berakar dari budaya bangsa Indonesia dan sesuai dengan dasar negara seperti tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I pasal 1 ayat (2) disebutkan sebagai berikut.

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945”. Pernyataan ini mengandung arti bahwa semua aspek yang terdapat dalam sistem pendidikan nasional akan mencerminkan aktivitas yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 dan berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia.

(KTSP SD/MI : 2006) Menjelaskan mata pelajaran IPA di SD menurut kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prosfek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Selanjutnya juga dikatakan bahwa "Penekanan Pembelajaran IPA di SD lebih dititik beratkan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung


(13)

2

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal ini perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Dengan konsep Salingtemas ( Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat).

Untuk itu pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (Scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai asfek penting kecakapan hidup (life skill)

Tujuan utama pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam semesta (Hadiat, 1996).

Untuk itu guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang mengacu kearah pemecahan masalah aktual yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Agar proses belajar mengajar dapat menciptakan suasana yang dapat menjadikan siswa sebagai subjek belajar yang berkembang secara dinamis kearah positif. Maka diperlukan pemilihan metode yang tepat dan sesuai, yang dapat menunjang keterampilan proses.

Pembelajaran IPA di SD Negeri Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran rata-rata skor tes terbesar 63,75% sedangkan tingkat penguasaan tertinggi hanya sebesar 90% dan tingkat penguasaan terendah sebesar 40% dan jika dilihat dari ketuntasaan belajar siswa, dari 24 siswa, hanya 11 orang (45,63 %) yang tuntas belajar, dalam hal ini ketuntasan belajar klasikal siswa dikatagorikan kurang.

Hal tersebut merupakan masalah yang perlu diperhatikan sebab dapat berpengaruh negatif terhadap hasil yang dicapai siswa. Untuk itu, perlu adanya peningkatan aktivitas dan kreativitas belajar siswa agar hasil belajar yang dicapai dapat meningkat dengan baik. Adapun salah satu cara yang dapat digunakan untuk


(14)

3

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA adalah penerapan pendekatan kontekstual.

Pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda yang disajikan tidak akan tercapai apabila siswa mempunyai aktivitas belajar yang kurang baik sebab sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda sebagai bagian dari materi pelajaran IPA akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran IPA yakni mengembangkan pengetahuan alam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Dengan demikian, berbagai kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA khususnya tentang sifat dan perubahan wujud benda benda harus diatasi oleh guru, salah satunya adalah penggunaan pendekatan kontekstual. Melalui penggunaan pendekatan ini dapat tercipta aktivitas belajar siswa yang tinggi yang tercermin dalam mendengarkan guru pada saat pembelajaran berlangsung, mengerti apa yang dijelaskan guru, dan tidak hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, tetapi bertanya atau menjawab pertanyan yang diajukan guru.

Dengan melihat hal tersebut di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Melalui Penelitian Tindakankan Kelas (PTK) penulis mencoba untuk menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran IPA dengan pokok bahasan sifat dan perubahan wujud benda. Adapun indikator keberhasilan yang akan dicapai melalui penelitian ini yaitu kemampuan membangun pengetahuan sendiri, menemukan, bertanya, bertukar pendapat, dan memperhatikan apa yang dijelaskan guru mengenai sifat dan perubahan wujud benda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini yaitu ”Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi


(15)

4

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual?” Secara khusus rumusan masalah penelitian disajikan berikut ini. 1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran IPA pada materi sifat dan

perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar?

3. Bagaimana hasil belajar IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu kepada masalah yang menjadi pembahasan pada penelitian ini maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui langlah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar.

2. Mengetahui aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar.

3. Mengetahui hasil belajar IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan adanya peningkatan proses pembelajaran IPA di kelas IV SD setelah penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual belajar baik bagi penulis, siswa, guru, maupun bagi sekolah. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :


(16)

5

a. Dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

b. Dapat menciptakan daya nalar siswa untuk berfikir kritis, kreatif, dan aktif.

c. Dapat memberikan pengalaman yang bermakna, meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

d. Dapat memberikan motivasi untuk mengoftimalkan kemampuan berfikir dan mengembangkan potensi peserta didik.

2. Bagi Guru

a. Dapat mengetahui kelemahan peserta didik dalam pembelajaran IPA dan mengetahui kelemahan guru dalam mengajar.

b. Dapat memberikan pengalaman sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pembelajaran IPA.

c. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran IPA dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.

d. Mampu melahirkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan lingkungan.

e. Meningkatkan unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.

3. Bagi Peneliti

Mendapat temuan atau gambaran tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD.

4. Bagi Sekolah

a. Dapat menerapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual sebagai sumber belajar.

b. Dapat memberikan konstribusi yang positif dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran.


(17)

6

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Penjelasan Istilah

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran dalam pelaksanaan penelitian ini.

1. Pendekatan Kontekstual

Suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Aspek yang diperhatkkan adalah membangun pengetahuan siswa, menemukan, bertanya, bertukar pendapat (diskusi), dan memperhatikan guru pada saat melaksanakan pemodelan.

2. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan setelah mengikuti pembelajaran mengenai sifat dan perubahan wujud benda.

3. Materi Pembelajaran Sifat dan Perubahan Wujud Benda

Sifat wujud benda antara lain, bentuknya tidak dapat berubah, mengalir dari tempat tinggi ketempat yang lebih rendah serta menepati ruang.

Perubahan wujud benda antara lain, mencair/melebur, membeku, menguap, mengembun, menyumblin, perubahan wujud benda di atas dapat kembali ke wujud semula, faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda adalah suhu.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang diajukan pada penelitian tindakan kelas ini yaitu jika penerapan pendekatan kontekstual dilakukan dengan prosedur yang tepat, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mekarmulya pada pembelajaran IPA materi pokok sifat dan perubahan wujud benda.


(18)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Aqib (2007:12) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Selanjutnya Aqib (2011:3) mengemukakan sebagai berikut:

Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di klas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan dari kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti. Karena itu, PTK mempunyai karakteristik sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2011:5) yaitu, “Masalah pada PTK muncul dari kesadaran pada diri guru, dilakukan melalui refleksi, dilakukan di dalam kelas, bertujuan memperbaiki proses pembelajaran, dan bagian terpenting dari peningkatan profesionalisme guru.”

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian tindakan kelas erat kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar guru di dalam kelas. Melalui PTK, guru dapat memecahkan permasalahan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas dengan mengujicobakan berbagai pendekatan, model pembelajaran, atau teknik tertentu. Guru sebagai pengajar dapat memperbaiki dengan berbagai masukan teman sejawat yang menjadi pengamat dan siswa sebagai pembelajar.


(19)

20

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Mekarmulya Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur. Jarak Sekolah dari Kantor Desa Sukaratu kira-kira 2 km. Sedangkan dari Kecamatan Bojongpicung yaitu 5 km. Jumlah ruang belajar yaitu 9 kelas yakni masing-masing satu ruangan untuk kelas I s.d III, sedangkan untuk kelas IV s.d VI masing – masing 2 ruangan. Jumlah guru sebanyak 19 orang dan 1 penjaga sekolah. Sekolah tersebut dipimpi oleh seorang kepala sekolah bernama Nanay Najmudin,S.Pd.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Mekarmulya. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV (empat) berjumlah 32 orang, terdiri atas 12 laki-laki dan 20 peremuan. Siswa kelas empat berumur rata-rata antara 8 tahun sampai 10 tahun. Siswa kelas empat SDN Mekarmulya memiliki kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas 7 untuk pelajaran IPA. Siswa kelas IV berasal dari keluarga prasejahtera. Pendidikan orang tua siswa rata–rata hanya lulusan SD.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu berbentuk siklus yang mengacu kepada model Kemmis dan Mc. Taggar (Aqib, 2007:22) yang meliputi atas 4 (empat) kegiatan yang dilakukan dalam siklus yang berulang yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengumumpulan data, dan refleksi. Secara jelas, alur kegiatan penelitian ini disajikan pada gambar berikut ini.


(20)

21

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut:

a. Membuat rencana perencanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual.

Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Tindakan Permasalahan Permasalahan baru hasil

refleksi Perencanaan Tindakan Pengamatan/ Pengumpulan Data Pelaksanaan Tindakan Refleksi Perencanaan Tindakan

Refleksi Pengumpulan Pengamatan/ Data Permasalahan

baru hasil refleksi

Pelaksanaan Tindakan Evaluasi secara keseluruhan dan tindak lanjut Refleksi Pengamatan/ Pengumpulan Data


(21)

22

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SD Negeri Mekarmulya pada materi sifat dan perubahan wujud benda dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

c. Membuat lembar pedoman wawancara untuk memperoleh informasi tentang proses pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

d. Membuat LKS untuk menuangkan permasalahan yang harus dipecahkan siswa secara kelompok.

e. Membuat alat evaluasi belajar untuk dikerjakan secara individu dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi sumber daya alam.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedurnya

Pada tahap ini melaksanakan proses pembelajaran dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada materi sifat benda. Pelaksanaan tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Mekarmulya. Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri/peneliti. Adapun dalam proses observasi, guru bermitra dengan guru dengan bantuan beberapa alat yang diperlukan.

b. Tahap Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran. Adapun hal-hal yang diamati adalah kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran. Adapun pengamatan yang memberikan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah teman sejawat yang telah ditunjuk sebelumnya.


(22)

23

Tahap ini dilaksanakan dengan cara melaksanakan diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran. Setelah diketahui kelemahan pembelajaran, dilanjutkan penentuan alternatif pemecahannya kemudian menyusun rancangan untuk tindakan selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian 1. Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Adapun observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni observer mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas siswa dan guru) selama proses pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui tanya jawab dengan observer tentang kelebihan dan kelemahan penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda.

3. Tes

Tes yang digunakan adalah tes formatif yakni tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Tes formatif setiap siklus selanjutnya dibandingkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan yaitu uraian dengan jenis tertulis.


(23)

24

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E.Teknik Pengolahan Data 1. Analisis Data Hasil Tes

a. Nilai Akhir (NA) NA =

SI SS

x 100 Keterangan: NA = Nilai Akhir

SS = Skor Siswa SI = Skor Ideal b. Rata-rata Nilai

X=

n NxS

Keterangan:

X = rata-rata hitung n = banyak sampel

(NxS) = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan

2. Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi yang berupa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya diolah menggunakan persentase tiap kategori. Adapun pengolahan data tersebut dilakukan untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap observer dan menghitung rata-rata persentase, sebagai berikut.

Persentase Aktivitas Siswa = Penilaian Observer x 100 %


(24)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan masalah mengenai pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di kelas IV SD Negeri Mekarmulya Bojongpicung Cianjur, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Langkah-langkah pembelajaran tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di kelas IV SD Negeri Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Cianjur dilakukan melalui kegiatan yang menggambarkan tujuh komponen kontekstual yang meliputi kontruktivis, menemukan, bertanya, masyarakat belajar (diskusi), pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata.

2. Aktivitas pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda menggunakan pendekatan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada siklus I kurang aktif, tetapi pada siklus II dan siklus III menjadi aktif. Hal tersebut karena kelemahan pada siklus I diperbaiki dan dipalikasikan pada siklus II dan III sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran siswa dengan menerapakan pendekatan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual terjadi peningkatan.

3. Hasil pembelajaran tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual pada siklus I mencapai nilai rata-rata 65,11 atau kategori cukup, siklus II mencapai nilai rata 73,44 atau kategori cukup, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80 atau kategori baik. Dengan demikian, penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SD Negeri Mekarmulya.


(25)

51

Ginanjar Kamil, 2013

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan Pembelajaran kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sehubungan dengan hal tersebut, maka disajikan saran-saran sebagai masukan dalam mengembangkan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

1. Bagi Siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan pendekatan kontekstual yang berhasil, siswa hendaknya memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru agar dapat memahami materi yang disajikan. Selain itu, hendaknya mengaplikasikan kegiatan pembelajaran ini dalam aktivitas sehari-hari sehingga wawasan dan ilmu pengetahuan dapat bertambah luas.

2. Bagi Guru

Dalam memilih pendekatan pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik. Selain itu, pendekatan yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan metode yang tepat agar pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya menyiapkan berbagai hal yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran yang akan diterapkan pada komponen kontekstual agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil yang optimal.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002), Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo.

Aqib, Z. (2007) , Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Yrama Widya.

Depdikbud. (2004), Pedoman Pebelajaran IPS-Geografi Secara Kontekstual, Bandung, Depdikbud.

Hamalik, O. (2005), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara. Higlard, (1984), Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung, Rosdakarya. Ibrahim, R. dan Syaodih, N. (2003), Perencanaan Pengajaran, Jakarta, Rineka

Cipta.

Johnson, E.B. (2008), Contextual Teaching & Learning, Bandung, MLC.(terjemahan)

Nurhadi, dkk. (2004), Pembelajaran Kontekstual, Univeritas Negeri Malang, UM Press.

Poerwadarminta, W.J.S. (2006), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Purwanto, N. 2005, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya. Sagala, S. (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Sagala, S. (2006), Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung, Alfabeta.

Sanjaya, W. (2006), Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media.

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.


(1)

b. Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SD Negeri Mekarmulya pada materi sifat dan perubahan wujud benda dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

c. Membuat lembar pedoman wawancara untuk memperoleh informasi tentang proses pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

d. Membuat LKS untuk menuangkan permasalahan yang harus dipecahkan siswa secara kelompok.

e. Membuat alat evaluasi belajar untuk dikerjakan secara individu dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi sumber daya alam.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedurnya

Pada tahap ini melaksanakan proses pembelajaran dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada materi sifat benda. Pelaksanaan tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Mekarmulya. Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri/peneliti. Adapun dalam proses observasi, guru bermitra dengan guru dengan bantuan beberapa alat yang diperlukan.

b. Tahap Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran. Adapun hal-hal yang diamati adalah kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran. Adapun pengamatan yang memberikan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah teman sejawat yang telah ditunjuk sebelumnya.


(2)

Tahap ini dilaksanakan dengan cara melaksanakan diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran. Setelah diketahui kelemahan pembelajaran, dilanjutkan penentuan alternatif pemecahannya kemudian menyusun rancangan untuk tindakan selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

1. Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Adapun observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni observer mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas siswa dan guru) selama proses pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui tanya jawab dengan observer tentang kelebihan dan kelemahan penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda.

3. Tes

Tes yang digunakan adalah tes formatif yakni tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Tes formatif setiap siklus selanjutnya dibandingkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan yaitu


(3)

E.Teknik Pengolahan Data 1. Analisis Data Hasil Tes

a. Nilai Akhir (NA) NA =

SI SS

x 100 Keterangan: NA = Nilai Akhir

SS = Skor Siswa SI = Skor Ideal b. Rata-rata Nilai

X=

n NxS

Keterangan:

X = rata-rata hitung n = banyak sampel

(NxS) = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan

2. Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi yang berupa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya diolah menggunakan persentase tiap kategori. Adapun pengolahan data tersebut dilakukan untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap observer dan menghitung rata-rata persentase, sebagai berikut.

Persentase Aktivitas Siswa = Penilaian Observer x 100 %


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan masalah mengenai pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di kelas IV SD Negeri Mekarmulya Bojongpicung Cianjur, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Langkah-langkah pembelajaran tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di kelas IV SD Negeri Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Cianjur dilakukan melalui kegiatan yang menggambarkan tujuh komponen kontekstual yang meliputi kontruktivis, menemukan, bertanya, masyarakat belajar (diskusi), pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata.

2. Aktivitas pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda menggunakan pendekatan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada siklus I kurang aktif, tetapi pada siklus II dan siklus III menjadi aktif. Hal tersebut karena kelemahan pada siklus I diperbaiki dan dipalikasikan pada siklus II dan III sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran siswa dengan menerapakan pendekatan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual terjadi peningkatan.

3. Hasil pembelajaran tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual pada siklus I mencapai nilai rata-rata 65,11 atau kategori cukup, siklus II mencapai nilai rata 73,44 atau kategori cukup, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80 atau kategori baik. Dengan demikian, penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SD Negeri


(5)

Sehubungan dengan hal tersebut, maka disajikan saran-saran sebagai masukan dalam mengembangkan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

1. Bagi Siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan pendekatan kontekstual yang berhasil, siswa hendaknya memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru agar dapat memahami materi yang disajikan. Selain itu, hendaknya mengaplikasikan kegiatan pembelajaran ini dalam aktivitas sehari-hari sehingga wawasan dan ilmu pengetahuan dapat bertambah luas.

2. Bagi Guru

Dalam memilih pendekatan pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik. Selain itu, pendekatan yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan metode yang tepat agar pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya menyiapkan berbagai hal yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran yang akan diterapkan pada komponen kontekstual agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil yang optimal.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002), Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo.

Aqib, Z. (2007) , Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Yrama Widya.

Depdikbud. (2004), Pedoman Pebelajaran IPS-Geografi Secara Kontekstual, Bandung, Depdikbud.

Hamalik, O. (2005), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara. Higlard, (1984), Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung, Rosdakarya. Ibrahim, R. dan Syaodih, N. (2003), Perencanaan Pengajaran, Jakarta, Rineka

Cipta.

Johnson, E.B. (2008), Contextual Teaching & Learning, Bandung, MLC.(terjemahan)

Nurhadi, dkk. (2004), Pembelajaran Kontekstual, Univeritas Negeri Malang, UM Press.

Poerwadarminta, W.J.S. (2006), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Purwanto, N. 2005, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya. Sagala, S. (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Sagala, S. (2006), Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung, Alfabeta.

Sanjaya, W. (2006), Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 4 24

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT-SIFAT AIR.

0 2 31

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT BENDA PADA MATA PELAJARAN IPA.

0 1 50

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN.

0 1 18

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA.

0 0 30

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

0 1 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 42

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 22