Saran EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS PORTOFOLIO.

231 7. Ada perbedaan yang signifikan prestasi hasil belajar PKn antara mahasiswa yang mendapatkan perkuliahan PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio dengan mahasiswa yang yang mendapat perkuliahan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Perkuliahan PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio lebih efektif, lebih baik dan lebih produktif daripada perkuliahan PKn yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan prestasi hasil belajar PKn. 8. Ada hubungan yang signifikan antara proses pembelajaran berbasis portofolio dengan hasil belajar PKn mahasiswa. 9. Ada perbedaan yang signifikan antara sumbangan pembelajaran berbasis portofolio dengan sumbangan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar PKn.

C. Saran

Berdasarkan temuan kesimpulan penelitian ini, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : 1. Dosen PKn hendaknya berusaha agar tanggapan mahasiswa terhadap matakuliah PKn tidak negatif. Sudah semestinya dosen PKn dalam memberikan kuliah PKn tidak lagi bersifat indoktrinasi. Di samping itu tidak senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang konvensional yang menimbulkan kejenuhan pada mahasiswa dan hanya sekedar menyentuh ranah kognitif, sedangkan ranah afektif dan psikomotorik belum tersentuh. Sebaiknya menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio, karena 232 terbukti lebih efektif, lebih baik dan lebih produktif, dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional terutama dalam pembentukan tanggapan mahasiswa terhadap PKn. 2. Dosen PKn hendaknya berusaha untuk mengembangkan sikap demokratis mahasiswa. Dosen PKn dituntut untuk memodifikasi metode pembelajaran PKn. Harus menyadari pula bahwa mengajarkan demokrasi, mestinya dalam suasana yang demokratis. Dalam hal ini ia dapat menerapkan prinsip belajar partisipatorik, dengan pendekatan model pembelajaran berbasis portofolio karena model ini sangat efektif dalam rangka mengembangkan sikap demokratis mahasiswa lewat matakuliah PKn, karena dengan model ini mahasiswa benar-benar belajar sambil melakoni. 3. Dosen PKn ikut bertanggung jawab terhadap pembentukan akhlak yang mulia terhadap mahasiswanya. Oleh karenanya dosen PKn dalam memberikan kuliah PKn di samping harus memberikan teladan yang baik, tentunya dituntut untuk menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk pembentukan akhlak mahasiswa. Oleh karena itu dosen PKn hendaknya menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio yang telah terbukti lebih efektif dalam pembentukan akhlak mahasiswa melalui kuliah PKn. 4. Dosen PKn mempunyai kewajiban untuk membentuk tanggapan mahasiswa yang positif terhadap pentingnya integritas nasional. Oleh karena itu dosen PKn harus berusaha memantapkan pemahaman kepada mahasiswa, bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk, sehingga harus saling memahami dan menghargai adanya perbedaan yang ada di masyarakat. Oleh 233 karena itu dosen PKn hendaknya menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio, karena melalui kuliah PKn model pembelajaran ini terbukti efektif dalam rangka pembentukan tanggapan mahasiswa terhadap pentingnya integritas nasional. 5. Kesadaran hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warganegara sangat penting untuk ditanamkan dan diwujudkan pada mahasiswa, karena hal itu merupakan syarat objektif dalam organisasi negara demokratis. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dosen PKn dalam proses pembelajran hendaknya tidak sekedar menekankan ranah kognitif, tetapi ranah afektif dan psikomotorik lebih diutamakan. Untuk menanamkan kesadaran tersebut dosen PKn hendaknya menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio, karena melalui kuliah PKn model tersebut terbukti sangat efektif untuk menanamkan kesadaran hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warganegara. 6. Salah satu kewajiban antarmanusia adalah saling menghormati hak asasinya. Hanya proses pembelajaran yang kondusif yang mampu menumbuhkan kesadaran ini. Oleh karena itu dosen PKn harus mampu memilih materi yang tepat, mengkondisikan suasana pembelajaran PKn sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan kesadaran untuk saling menghormati sesama manusia pada diri mahasiswa. Dalam hal ini penggunaan model pembelajaran berbasis portofolio oleh dosen PKn sangat tepat, karena model ini telah terbukti sangat efektif untuk mengembangkan tanggapan mahasiswa terhadap hak asasi manusia. 234 7. Prestasi belajar merupakan bukti hasil belajar. Keberhasilan belajar dinyatakan dengan adanya perubahan tingkah laku yang nyata. Dosen PKn harus reaktif, artinya di samping harus mengajar yang baik, ia harus mampu menumbuhkan motivasi mahasiswa, meyakinkan mahasiswa akan kemanfaatan materi pembelajaran PKn, di samping ia harus mampu menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Model pembelajaran berbasis portofilio sangat tepat digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar PKn, oleh karena itu dosen PKn hendaknya menggunakan model pembelajaran ini guna meningkatkan prestasi hasil belajar PKn. 235 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Airasian W. 1994. Clasroom Assessment. Boston,Va : Mc Graw Hill,Inc. Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa. Ali, M. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Aminah, M. 2002. Penerapan Asesmen Portofolio dalam Pembelajaran untuk Mengembangkan Kemampuan dan Pemahaman Matematika Siswa SMU. Tesis pada Program Pascasarjana UPI : tidak diterbitkan. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Prakte. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, S. 1995. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Aryani, I.K. 2002. Model Pembelajaran Portofolio dalam membina Nilai Kepemimpinan pada Diri Siswa Penelitian Tindakan pada Pembelajaran PKn di SLTPN 9 Purwakarta. Tesis pada Program Pascasarjana UPI : tidak diterbitkan. Ashkenas Ron.2000. The Boundarlyless Organization Breaking Chains of Organizational Structure. San Franscisco : Jossey-Bass Publishers. Azwar, S. 1998. Sikap Manusia Teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bakri, U. 1993. Akhlak Muslim. Bandung : Angkasa. Barnet G.1995. Portofolio Us in Educational Leadership Preparation Program : From Teory to Practise. New York : Human Sciences Press. Basrie, C.,2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MKPK Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 236 Best W. 1977. Research In Education. Englewood Cliffs : Prentice-Hall. Boediono 2002. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Badan Penelitian dan pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Borg W.R. Hall M.D. 1989. Educational Research. London : Longman Group. Budimansyah, D. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofoli. Bandung: PT Genesindo. Castels H., 1998. Nasionalisme Kontemporer dan Relevansinya bagi Indonesia. Yogyakarta : Gadjahmada University Press. Chadwick A..; Bahr and Albrecht 1991. Social Science Research Methods. Wellington New Zaeland: WhitehallBooks Limited. Chamim, A.I., et al. 2003, Civic Education Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Yogyakarta : Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, LP3M UMY, The Asia Foundation. Cipto, B.,2002. Pendidikan KewarganegaraanCivic Education . Yogyakarta : LP3 UMY. Coombs H.1985. The World Crysis in Education The View From the Eighties. New York : Oxford University Press. Creswell. W. 994. Research Desigh Qualitative Quantitative Approaches. New Delhi : Sage Publications. Daroeso, B. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: CV Aneka Ilmu. Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan . Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. 237 Djohar, 1999. Reformasi dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia Sebuah Rekonstruksi Pemikiran. Yogyakarta:IKIP Negeri Yogyakarta. Edwards A.L. 1951. Techniques of Attitude Scale Construction. New York : Appleton-Century-Crofts, Inc. El-Jazairi, A. B. J.997. Pola Hidup Muslim Minhajul Muslim Thaharah, Ibadah, dan Akhlak alih Bahasa Rachmat Djatnika dan Ahmad Sumpeno. Bandung : Remaja Rosdakarya. Fajar, A. 2002. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Fauzie, S. 2003. Pengembangan Model Penilaian Portofolio dalam pembelajaran PPKn bagi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen di SMUN 3 Bandung. Tesis pada Program Pasca Sarjana UPI.: tidak diterbitkan. Furqon, 1997. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Giddens A. 1999. Runaway Wolrd. London : Profil Books Ltd. Gipayana, M. 2002. Pengajaran Literasi dan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Menulis di SD Penelitian Tindakan kelas di SDN Pisang Candi I, II, III Kotamadya Malang. Disertasi pada Program Pascasarjana UPI : tidak diterbitkan. Ghozali, I.2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadi, Amirul,dan Haryono 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Hadjar, I. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Halim, M.N.A. 2002. Menghias Diri dengan Akhlak Terpuji.Yogyakarta : Mitra Pustaka. Haris, S. 1995. Demokrasi di Indonesia Gagasan dan Pengalaman. Jakarta :Pustaka LP3ES Indonesia. 238 Harrison E. and Huntington S.P. 2000. Culture Matters. New York : Basic Books. Hasan, F. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Balai Pustaka. Ilyas, Y.2002. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam. Irawan, P., Suciati dan Wardani, I.G.A.K.1997. Teori Belajar, Motivasi dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Joice B. and Marsha W. 1992. Models of Teaching. New Jersey : Prentice Hall, Inc. Kerlinger N, 1986. Foundation of Behavioral Reserarch Third Edition,Eugene. Oregon:Winston Inc.All. Koentjaraningrated1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas, 1994. Kewiraan Untuk Mahasioswa. Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama. Lembaga Ketahanan Nasional dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997. Kewiraan Buku Induk Pendidikan KewiraanKewarganegaraan. Jakarta : Lembaga Ketahanan Nasional. Lopa, B., 1999. Al Quran dan Hak-hak Asasi Manusia. Yogyakarta : PT Dana Bhakti Prima Yasa. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah 2004, Direktori Perguruan Tinggi Muhammadiyah PTM. Yogyakarta : Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah. Mas’ud, M. 1998. Nasionalisme dan Tantangan Global Masa Kini. Yogyakarta : Gadjahmada University Press. Micklethwait J.2000. A Future Perfect. New York : Crown Publisher. 239 Millan Mc Schumacher S. 2001.Research in Education. London : Longman Muller J.t.t, . Measuring Social Attitudes A Handbook for Reseachers and Parctitioners. New York and London: Teachers College Press. Nasoetion, A.H. dan Barizi 1979. Metode Statistika. Jakarta : PT Gramedia. National Council for the Social Studies1962. The Role of the Social Studies. Social Education,XX. Nazir, M. 1999.Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nurkancana, W. dan Sumartana, 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Oemar Bakry,1993. Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa. Panduan Akademik 2001-2002, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pannen, P dan Malati, I.1997. Mengajar di Perguruan Tinggi Bagian Dua Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pannen, P. dan Sekarwinahyu M. 1997. Mengajar di Perguruan Tinggi Bagian Dua Belajar Aktif. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . Popham W. 1995. Clasroom Assesment What Teacher Need to Know. Boston : Simon Schuster Company. Prayitno, B., 1991. Apakah Demokrasi itu ?. Jakarta : United States Information Agency. Quesem, A. 1988, . Etika Al Ghazali. Bandung : Pustaka Setia. Reigeluth M. 1983 Instructional –Design Theories and Models : An Overview of Their Current Stutus. London : Lawrence Erlbaum Associates. Riyanto, M. 2002. Pendekatan dan Metode Pembelajaran. Malang : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP. 240 Rosyada, D. 2004. Paradigma Pendidikan Demokrasi Sebuah model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta : Prenada Kencana. Ruseffendi,H.E.T, dan Ahmad Sanusi, 1998. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksata Lainnya. Semarang : IKIP Semarang Press. Sardiman, 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Soekamto, T., Wardani,I.G.A.K., dan Winataputra,U.S. 1993. Prinsip Belajar dan Pembelajaran. Jakarta . Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sumantri, N. 1976. Metode Mengajar Civics. Jakarta : Erlangga. Sumantri, M.N. 2002. Masalah Hak dan Kewajiban warganegara. dalam Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa Bagian I, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sudjana, N. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru. Sukaya, E.Z.2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma. Sulaiman, W. 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta : Penerbit Andi Sumarsono, S. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Lembaga Ketahanan Nasional. Suseno, F.M. 1996. Kedaulatan Rakyat, bukan Kedaulatan Tuan dalam Demokrasi dan Civil Society. Jakarta : LP3ES. Tim Peneliti Program Pascasarjana UNY 2002. Ragam Strategi Penilaian di Kelas. Yogyakarta : Program Pascasarjana UNY. Ubaidillah,A. 2000. Pendidikan KewargaanCivic Education Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta : IAIN Jakarta Press. Unesco, 1998. Learning to Live Together in Peace and Harmony. Bangkok : Unesco Proap. 241 Unesco, 1999. Learning: The Treasure Within. Terjemahan Napitupulu Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wand E., and Gerald W. B.1957. Essentials of Educational Evaluation. New York : Holt Rineehart and Winston. Winataputra, U.S. 2000. Kata Pengantar, dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education. Jakarta: IAIN Jakarta Press. Winkel, W.S.1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi belajar. Jakarta : Gramedia. Wiyono,B.B., dan Tumardi 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Pendidikan. Wulan, A.R.,2003. Permasalahan yang Dihadapi dalam Pembelajaran Praktikum Biologi di SMU dan Upaya Penanggulangannya Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif dengan menggunakan Assesmen Bervariasi pada Siswa dan Asesmen Portofolio pada Guru. Disertasi pada Program Pascasarjana UPI : tidak diterbitkan. Zainul, A. Dan Nasution, A. 1994. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan dan Kebudayaan. Zamroni, 2001, Pendidikan untuk Demokrasi Tantangan Menuju Civil Society.Yogyakarta : Bigraf Publishing.

B. Jurnal

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 15 118

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 6 118

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 6 117

IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON Implementasi Model Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 7 12

IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON Implementasi Model Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 5 14

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KESENJANGAN Simulasi Model Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis Kesenjangan Harapan-Kenyataan Tentang Penerapan Demokrasi Di Indonesia.

0 2 22

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KESENJANGAN HARAPAN- Simulasi Model Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis Kesenjangan Harapankenyataan Tentang Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Asasi Ma

0 2 21

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KESENJANGAN HARAPAN- Simulasi Model Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis Kesenjangan Harapankenyataan Tentang Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Asasi Ma

0 3 17

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

0 0 19

Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan

0 0 11