Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.4 Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian mengenai keterlibatan pariwisata pesisir terhadap kehidupan masyarakat nelayan Tanjung Binga ini akan memberikan
manfaat. Adapun manfaat yang di dapat dalam penelitian ini di antaranya: 1.
Penelitian karya ilmiah ini diharapkan dapat memperkaya khazanah dalam penelitian tentang sejarah lokal yang dapat dijadikan sebagai sumber
referensi penelitian-penelitian lainnya. 2.
Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan gambaran mengenai perubahan kehidupan masyarakat nelayan akibat perkembangan pariwisata
pesisir di kecamatan sijuk Kabupaten Belitung sehingga memotivasi para pelaku dan generasi muda menjaga dan melestarikannya.
3. Memberikan informasi bagi pihak lain yang akan mengkaji lebih lanjut
mengenai sejarah lokal terutama di bidang perikanan dan pariwisata
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Struktur Organisasi Penelitian penelitian merupakan sebuah gambaran
secara menyeluruh mengenai penelitian yang dilakukan sampai pada proses penelitiannya. Data atau hasil yang didapatkan melalui proses observasi, kajian
pustaka, studi dokumentasi, dan wawancara selanjutnya dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah laporan yang terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan,
kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta bagian terakhir yaitu simpulan dan rekomendasi. Selain itu dilengkapi pula dengan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran. Bab I Pendahuluan merupakan bagian awal penelitian mengenai perubahan
sosial ekonomi masyarakat nelayan Tanjung Binga akibat perkembangan kawasan wisata bahari di Kecamatan Sijuk, didalamnya diuraikan latar belakang
masalah penelitian yang diangkat oleh peneliti dilihat dari kesenjangan yang nampak dari sebuah realita yang ada dengan suatu kondisi yang ideal dari masalah
tersebut sehingga dengan begitu terlihat alasan mengapa persoalan penting untuk diangkat. Selain dari latar belakang masalah penelitian, pada bagian ini juga
terdapat rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang hendak
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dicapai oleh peneliti, manfaat penelitian yang diharapkan oleh peneliti dengan dilakukannya penelitian ini, serta struktur organisasi dari penelitian juga dimuat
pada bab pendahuluan. Bab II Kajian Pustaka mengkaji literatur yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Pada kajian literatur ini peneliti memaparkan mengenai konsep-konsep yang digunakan serta tinjauan teoritis yang menunjang penelitian yang peneliti
lakukan, yaitu mengenai “Perkembangan Kawasan Wisata Bahari dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Mayarakat Nelayan Tanjung Binga Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung Tahun 1990-
2011”. Bab III memaparkan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam
menyusun skripsi ini, yaitu metode historis. Tahapan yang peneliti lalui dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari: pertama, tahap persiapan penelitian yang
meliputi pengajuan tema penelitian, menyusun rancangan penelitian, mengurus perizinan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, dan bimbingan. Kedua,
pelaksanaan penelitian dengan menerapkan metode historis yang meliputi heuristik atau pengumpulan sumber berupa sumber tertulis, arsip, gambar, dan
peta, kemudian kritik atau analisis sumber berupa kritik eksternal maupun internal, lalu interpretasi atau penafsiran atas sumber yang telah melalui tahap
kritik. Terakhir adalah historiografi yang merupakan tahapan penelitian sejarah. Selanjutnya, langkah- langkah penyusunan laporan penelitian yang terdiri dari
teknik penelitian laporan dan langkah-langkah penyusunan laporan penelitian yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar serta pedoman penelitian
skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bab IV Pembahasan yang merupakan jawaban dari rumusan dan batasan
masalah yang telah peneliti tentukan. Pembahasan dalam bab ini akan diuraikan dengan bentukan uraian deskriptif-analitis, tentu saja uraian ini merupakan hasil
dari penelitian yang telah peneliti lakukan dari literatur-literatur yang telah peneliti kaji.Pembahasan pada bab ini akan dimulai dengan gambaran umum
mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan sebelum adanya pengembangan kawasan wisata bahari di Tanjung Binga Kecamatan Sijuk
Kabupaten Belitung. Selanjutnya mengenai proses perkembangan kawasan wisata
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bahari di Tanjung Binga Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung. Pembahasan terakhir mengenai dampak dari pengembangan kawasan wisata bahari terhadap
kehidupan sosial-ekonomi masyarakat nelayan Tanjung Binga. Bab V Kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang dikaji
dalam penelitian ini, dimana peneliti memberikan suatu kesimpulan mengenai hasil penelitian “Perkembangan Kawasan Wisata Bahari dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Mayarakat Nelayan Tanjung Binga Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung Tahun 1990-2011
”. Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan dari penelitian
secara keseluruhan. Simpulan ini menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah yang relevan dengan tema yang diangkat. Sehingga nanti akan
memunculkan saran-saran yang direkomendasikan untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah selanjutnya, terutama mengenai permasalahan dengan tema yang
serupa. Selanjutnya Daftar Pustaka yang pada bagian ini dicantumkan sumber-
sumber tertulis. Sumber-sumber tersebut berupa buku, artkikel, jurnal, surat kabar, sumber internet dan lain sebagainya.
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai metode serta teknik penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan
skripsi yang berjudul “Perkembangan Kawasan Wisata Bahari dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Tanjung Binga Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung Tahun 1990-
2011”. Metode yang digunakan untuk mengkaji penelitian yaitu dengan menggunakan metode historis
dibantu dengan studi dokumentasi, studi literatur dan wawancara sebagai teknik penelitiannya. Metode sejarah digunakan untuk menguji dan menganalisis secara
kritis rekaman dan peninggalan masa lampau Gottsclak, 1986: 32. Pendapat lainnya mengenai metode sejarah ialah dari Sjamsuddin 1996: 63 bahwa metode
sejarah ialah suatu proses pengkajian, penjelasan, penganalisaan secara kritis terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau. Lebih lanjut mengenai metode
historis dikemukakan oleh Edson dalam Supardan 2007: 306, bahwa : Metode historis menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk
diselidiki; mencari sumber tentang fakta historis; meringkas dan mengevaluasi sumber-sumber historis; dan menyajikan fakta-fakta yang
bersangkutan dalam suatu kerangka interpretatif.
Metode historis merupakan cara untuk mengkaji suatu peristiwa, tokoh atau permasalahan yang dianggap layak dan penting yang terjadi pada masa lampau
secara deskriptif, kritis dan analitis. Penelitian sejarah tidak hanya mengungkapkan suatu peristiwa secara kronologis, lebih dari itu perlu adanya
kajian dan analisis tajam yang didukung dengan teori yang relevan. Menurut Kuntowijoyo 2005: 90 penelitian sejarah mempunyai lima tahap, yaitu:
pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi kritik sejarah dan keabsahan sumber, interpretasi: analisis dan sintesis, dan yang terakhir ialah historiografi.
Adapun langkah-langkah penelitian ini mengacu pada proses metodologi penelitian sejarah, yang mengandung empat langkah penting.
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Heuristik, merupakan sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, atau mencari materi sejarah atau evidensi sejarah
Sjamsuddin, 2007: 86. Tentunya sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan penelitian, dimana nantinya sumber yang ditemukan dapat
menceritakan kepada kita baik secara langsung maupun tidak langsung terkait aktivitas manusia pada periode yang telah lalu. Dalam proses
mencari sumber-sumber ini, peneliti mengunjungi berbagai perpustakaan, berbagai toko buku, browsing internet serta berusaha mencari tulisan-tulisan
yang sejaman dalam surat kabar dan berkaitan dengan inti bahasan penelitian.
b. Kritik, sumber-sumber sejarah yang ditemukan diteliti lebih lanjut baik itu konten tulisan maupun bentuknya yaitu dilakukannya kritik internal dan
eksternal. Kritik internal dilakukan peneliti untuk melihat kelayakan konten dari sumber-sumber yang telah didapatkan untuk selanjutnya dijadikan
bahan untuk penelitian dan penelitian skripsi. Kritik eksternal dilakukan untuk melihat bentuk dari sumber-sumber yang ditemukan, peneliti
berusaha melakukan kajian terhadap sumber-sumber yang diperoleh dan tentunya berkaitan dengan topik penelitian.
c. Interpretasi, peneliti memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Dalam tahap ini, peneliti
membuat deskripsi, analisis kritis serta pemilihan fakta-fakta. Kegiatan penafsiran dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data dengan
konsep dan teori yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Peneliti juga memberikan makna terhadap fakta dan data kemudian disusun,
ditafsirkan, dan dikorelasikan satu dengan lainnya. Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan menjadi ide pokok sebagai kerangka dasar
penelitian, dalam kegiatan ini peneliti memberikan penekanan penafsiran terhadap fakta dan data yang diperoleh dari sumber-sumber primer dan
sekunder yang berkaitan dengan penelitian sejarah masyarakat nelayan dan perkembangan pariwisata.
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
d. Historiografi, merupakan langkah terakhir dalam penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti menyajikan hasil temuan pada tahapan heuristik, kritik, dan
interpretasi yang dilakukan sebelumnya dengan cara menyusunnya menjadi sebuah tulisan yang jelas dalam bahasa yang mudah dimengerti dan
menggunakan kaidah-kaidah ilmiah serta kaidah penelitian yang baik dan benar.
Agar metode sejarah memiliki makna yang utuh dan komprehensip, maka dalam melaksanakan penelitian sejarah sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut :
1. Dalam historiografi diperlukan pendekatan fenomenologis yang didasarkan atas pengalaman dan pemahaman pelaku sendiri.
2. Pengungkapan yang bersifat reflektif, sehingga dimungkinkan tetap adanya kesadaran akan subjektivitas diri sendiri, seperti kepentingan, perhatian,
logika, metode, serta latar belakang historisnya. 3. Bersifat komprehensip sehingga memiliki relavensi terhadap realitas sosial
dari berbagai tingkat dan ruang lingkup. 4. Perlu pula memiliki relavensi terhadap kehidupan praktis.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada dasarnya terdapat suatu kesamaan dalam menjelaskan metode historis ini. Pada umumnya langkah-
langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah pengumpulan sumber, menganalisis dan mengajikannya dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Untuk mempertajam analisis dalam penelitian maka peneliti mengunakan pendekatan interdisipliner. Arti dari pendekatan interdisipliner disini adalah suatu
pendekatan yang meminjam konsep pada ilmu-ilmu sosial lain seperti geografi, sosiologi, budaya dan ekonomi. Konsep-konsep yang dipinjam dari ilmu sosiologi
seperti status sosial, kesenjangan sosial, peranan sosial, perubahan sosial dan lainnya. Sedangkan konsep-konsep dari ilmu ekonomi seperti pendapatan
masyarakat, pendapatan daerah, kesejahteraan masyarakat nelayan, kebutuhan, dan pasar.
Teknik penelitian yang digunakan peneliti selama proses penelitian yaitu studi literatur, studi dokumentasi dan wawancara. Teknik tersebut digunakan
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dalam upaya mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah penelitian yang dikaji, teknik tersebut ialah :
a. Studi literatur, teknik ini dilakukan dengan membaca dan mengkaji buku-
buku serta artikel yang dapat membantu peneliti dalam memecahkan masalah yang dikaji yaitu mengenai masyarakat nelayan dan
perkembangan pariwisata. Berkaitan dengan ini, dilakukan kegiatan kunjungan pada perpustakaan-perpustakaan di UPI, perpustakaan Batu api
di Jatinangor, Badan Kepustakaan dan Kearsipan Daerah BAPUSIPDA Jawa Barat, dan Perpustakaan di Belitung yang mendukung dalam
penelitian ini. Setelah berbagai literatur terkumpul dan cukup relavan sebagai acuan penelitian maka peneliti mempelajari, mengkaji dan
mengidentifikasi serta memilih sumber yang relavan dan dapat digunakan dalam penelitian.
b. Studi dokumentasi, teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data baik
berupa data angka maupun gambar. Dalam hal ini dilakukan pengkajian terhadap arsip-arsip yang telah ditemukan berupa data tersebut.
c. Wawancara, Teknik ini merupakan teknik yang paling penting dalam
menyusun skripsi ini. Karena sebagian besar sumber diperoleh melalui wawancara. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh sumber lisan,
yang dilakukan dengan cara berkomunikasi dan berdiskusi dengan beberapa pihak yang terlibat atau mengetahui secara langsung maupun
tidak langsung bagaimana kondisi kehidpan masyarakat nelayan Tanjung Binga dan Keterlibannya dalam perkembangan pariwisata di Kecamatan
Sijuk. Wawancara yang dilakukan adalah teknik wawancara gabungan yaitu perpaduan antara wawancara terstruktur dengan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur atau berencana adalah wawancara yang terdiri dari suatu daftar perencanaan yang telah direncanakan atau disusun
sebelumnya. Semua responden yang diwawancarai diberi pertanyaan yang sama dengan kata-kata dan tata urutan yang seragam. Sedangkan
wawancara yang tidak terstuktur adalah wawancara yang tidak mempunyai
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
persiapan sebelumnya dari suatu daftar pertanyaan dengan susunan kata- kata dan tata urut yang harus dipatuhi peneliti.
Pengunaan wawancara sebagai teknik untuk memperoleh data berdasarkan pertimbangan bahwa priode yang menjadi bahan kajian dalam
penelitian ini masih memungkinkan didapatkannya sumber lisan mengenai perubahan sosial budaya masyarakat nelayan Tanjung Binga. Selain itu
nara sumber mengalami, melihat dan merasakan sendiri permasalahan yang menjadi objek kajian sehingga sumber yang akan diperoleh akan
menjadi objektif. Teknik wawancara yang digunakan erat kaitannya dengan sejarah lisan oral history. Sejarah lisan yaitu ingatan tangan
pertama yang dituturkan sejarah lisan oleh orang-orang yang diwawancara sejarahwan Sjamsuddin, 2007 :78. Dalam teknik wawancara peneliti
mendapatkan informasi dari para responden dan informan yang mengetahui tentang perihal tersebut, seperti tokoh masyarakat, nelayan,
pedagang, pengusaha, dan masyarakat setempat sekitar serta dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Belitung.
Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti menggunakan beberapa langkah penting yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah, yaitu :
a. Memilih sebuah topik yang sesuai; b. Mengusut semua evidensi yang relevan dengan topik penelitian yang
diangkat; c. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan
dengan topik yang ditemukan ketika proses penelitian berlangsung; d. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan dalam
hal ini dilakukan sebuah kritik terhadap sumber; e. Menyusun hasil-hasil penelitian menjadi sebuah pola yang benar sejalan
dengan sistematika yang berlaku dan telah dipersiapkan sebelumnya; f.
Menyajikan hasil penelitian menjadi sebuah gambaran yang dapat menarik dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat
dimengerti sejelas mungkin Sjamsuddin, 1996: 69.
Nama Lengkap, 2013 PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TANJUNG BINGA KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNG TAHUN 1990-2011
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian skripsi ini, peneliti berusaha menjabarkan langkah- langkah penelitian dengan menggunakan metode historis tersebut menjadi tiga
bagian, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penelitian laporan penelitian.
3.1 Persiapan Penelitian