Uji hipotesis 4 Latihan akurasi tendangan long pass kelompok isotonik

Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh secara signifikan antara tes awal dengan tes akhir latihan akurasi tendangan long pass. kelompok isotonik dan isometrik alternating.

4. Uji hipotesis 4 Latihan akurasi tendangan long pass kelompok isotonik

Tabel 4.18. Paired Sample T-test Latihan Akurasi Tendangan long pass Kelompok Isotonik Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 tesawal tesakhir -8.666 3.518 .908 -10.615 -6.718 -9.539 14 .000 Output Paired Sample T-Test Output ini menjelaskan tentang hasil uji t sampel berpasangan. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05 secara default SPSS sudah menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dan uji 2 sisi. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan akurasi tendangan long pass antara tes awal dengan tes akhir kelompok isotonik. Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ha : Ada pengaruh secara signifikan akurasi tendangan long pass antara tes awal dan tes akhir kelompok isotonik. 2. Menentukan t hitung Dari output diketahui nilai t hitung adalah -9.539 3. Menentukan t tabel T tabel dapat dilihat pada tabel statistic pada signifikansi 0.05 : 2 = 0.025 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n-1 atau 15-1 =14, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.145-2.145 lihat pada lampiran tabel t. 4. Kriteria pengujian Jika - tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka Ho ditolak. Berdasar Signifikansi : Jika Signifikansi 0.05 maka Ho diterima. Jika Signifikansi 0.05 maka Ho ditolak 5. Membuat kesimpulan Nilai -t hitung -t tabel -9.539 -2.145 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara tes awal dengan tes akhir latihan akurasi tendangan long pass kelompok isotonik. Pengambilan Keputusan Berdasar Signifikansi Berdasar signifikansi, jika signifikansi 0.05 maka Ho ditolak, dan jika signifikansi 0.05 maka Ho diterima. Karena signifikansi 0.000 0.05 maka Ho Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ditolak. Artinya ada pengaruh secara signifikan antara tes awal dengan tes akhir latihan akurasi tendangan long pass kelompok isotonik. 5. Uji hipotesis 5 Perbedaan pengaruh kelompok latihan isotonik dan isometrik alternating dengan kelompok latihan isotonik terhadap peningkatan jarak hasil tendangan dan akurasi tendangan long pass Tujuan hipotesis ini untuk mengetahui adanya perbedaan secara signifikan atau tidak signifikan antara kelompok latihan isotonik dan isometrik alternating dengan kelompok latihan isotonik terhadap peningkatan jarak hasil tendangan dan akurasi tendangan long pass Tabel 4.19. Independent Sample T-Test Tendangan long pass Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper DATA Equal variances assumed .006 .938 4.020 28 .000 1.40000 .34824 .68667 2.11333 Equal variances not assumed 4.020 27.828 .000 1.40000 .34824 .68647 2.11353 Output ini menjelaskan tentang hasil uji t sampel berpasangan. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05 secara default SPSS sudah menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dan uji 2 sisi. Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata jarak hasil tendangan long pass antara tes awal dengan tes akhir ke dua kelompok latihan. Ha : Ada perbedaan rata - rata jarak hasil tendangan long pass antara tes awal dengan tes akhir ke dua kelompok latihan. 2. Menentukan t hitung Dari output diketahui nilai t hitung adalah -4.020 3. Menentukan t tabel T tabel dapat dilihat pada tabel statistic pada signifikansi 0.05 : 2 = 0.025 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n-2 atau 15-2 =13, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.160 lihat pada lampiran tabel t. 4. Kriteria pengujian Jika - tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka Ho ditolak. 5. Membuat kesimpulan Nilai -t hitung -t tabel -4.020 -2.160 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata jarak hasil tendangan long pass antara kelompok latihan isotonik dan isometrik alternating dengan kelompok latihan isotonik. Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari rata-rata dapat dilihat bahwa kelompok latihan isotonik dan isometrik alternating memiliki pengaruh jarak hasil tendangan yang lebih baik dari pada kelompok latihan isotonik. Tabel 4.20. Independent Sample T-Test Akurasi Tendangan long pass Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper DATA Equal variances assumed .162 .690 3.598 28 .001 18.66667 5.18851 8.03849 29.29485 Equal variances not assumed 3.598 27.037 .001 18.66667 5.18851 8.02141 29.31192 Output ini menjelaskan tentang hasil uji t sampel berpasangan. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05 secara default SPSS sudah menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dan uji 2 sisi. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata akurasi tendangan long pass antara tes awal dengan tes akhir ke dua kelompok latihan. Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ha : Ada perbedaan rata - rata akurasi tendangan long pass antara tes awal dengan tes akhir ke dua kelompok latihan. 2. Menentukan t hitung Dari output diketahui nilai t hitung adalah -3. 598 3. Menentukan t tabel T tabel dapat dilihat pada tabel statistic pada signifikansi 0.05 : 2 = 0.025 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n-2 atau 15-2 =13, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.160 lihat pada lampiran tabel t. 4. Kriteria pengujian Jika - tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka Ho ditolak. 5. Membuat kesimpulan Nilai -t hitung -t tabel -3.598 -2.160 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata akurasi tendangan long pass antara kelompok latihan isotonik dan isometrik alternating dengan kelompok latihan isotonik. Dari rata-rata dapat dilihat bahwa kelompok latihan isotonik dan isometrik alternating memiliki pengaruh akurasi tendangan yang lebih baik daripada kelompok latihan isotonik. Hendra Rustiawan, 2014 PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Hasil Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI DOSIS LATIHAN ISOTONIK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT Pengaruh Variasi Dosis Latihan Isotonik Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Pada Usia Lanjut.

0 3 14

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIK OTOT QUADRICEPS PADA PERMASALAHAN OSTEOATRITIS KNEE “Pengaruh Penambahan Latihan Pembebanan Isotonik Otot Quadriceps Pada Permasalahan Osteoatritis Knee.

0 2 18

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIK OTOT “Pengaruh Penambahan Latihan Pembebanan Isotonik Otot Quadriceps Pada Permasalahan Osteoatritis Knee.

1 13 14

PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DENGAN METODE RESISTANCE Pengaruh Latihan Isotonik Dengan Metode Resistance Training Terhadap Nyeri Oleh Karena Faktor Otot Pada Osteoarthritis Lutut.

1 3 15

BEDA PENGARUH LATIHAN PENGUATAN SECARA ISOMETRIK DAN ISOTONIK PADA OTOT KUADRISEP FEMURIS TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP PADA ATLET BASKET.

0 1 7

Pengaruh Latihan Menggunakan Alat Bantu Tahanan Karet dan Pemberat Kaki Terhadap Power Tungkai dan Implikasinya Pada Long Passing Cabang Olahraga Sepakbola.

2 14 23

PERBEDAAN TERAPI LATIHAN ISOTONIK DAN ISOMETRIKOTOT QUADRICEPS FEMORIS SETELAH PEMBERIAN Perbedaan Terapi Latihan Isotonik Dan Isometrik Otot Quadriceps Femoris Setelah Pemberian Infra Red Radiation Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Penderita Osteoartritis

2 4 14

PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOTONIK+ISOMETRIK ALTERNATING TERHADAP JARAK DAN AKURASI TENDANGAN LONG PASS PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA - repository UPI T POR 1004743 Title

0 0 4

PERBANDINGAN LATIHAN ISOTONIK DAN LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP KEKUATAN OTOT KUADRISEPS FEMORIS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 55

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN ISOTONIK DAN LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA OSTEOARTHRITIS GENU NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN ISOTONIK DAN LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FU

0 0 20