Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

RIKA NUR RAHMATIKA, 2014 Penerapan Value Clarification Technique VCT Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kesadaran Nilai Demokrasi Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesungguhnya. Setelah disetujui oleh pihak SMA Negeri 5 Bandung, maka peneliti mengajukan perizinan dari instansi terkait. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengajukan surat permohonan penelitian kepada Rektor UPI Bandung melalui jurusan dan ditandatangani oleh pihak jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Kemudian permohonan surat izin penelitian dari jurusan diberikan ke fakultas dan diproses selama satu hari. Setelah itu menyerahkan surat tersebut kepada badan administrative dan keuangan dengan menyerahkan fotocopi proposal penelitian. Permohonan surat izin penelitian dari rector UPI Bandung diproses selama satu minggu. 3. Menghubungi SMA Negeri 5 Bandung dengan menemui kepala sekolah bagian kurikulum dan guru yang bersangkutan tentang pelaksanaan mengajar terutama di kelas yang akan diteliti. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melanjutkan dengan proses penjajakan, kaitannya dengan pihak responden di SMA Negeri 5 Bandung. Disamping itu, peneliti tidak lupa mempersiapkan berbagai instrument, yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian, berupa lembar observasi, pedoman wawancara, angket dan sebagainya. Selanjutnya setelah semua koordinasi siap baik antara peneliti, guru mantra maupun subjek penelitian, maka penelitian siap untuk dilaksanakan.

E. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas PTK digambarkan sebagai suatu struktur yang dinamis, yang terdiri dari empat unsur, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas harus difahami bukan sebagai suatu langkah-langkah statis yang akan terselesaikan dengan sendirinya, namun terlebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi Kemmis dan Mc.Taggart dalam Kasbolah, 1999: 14. Keempat kegiatan ini disebut dengan alur Penelitian Tindakan Kelas PTK dan ciri umum yang membedakan antar PTK dengan RIKA NUR RAHMATIKA, 2014 Penerapan Value Clarification Technique VCT Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kesadaran Nilai Demokrasi Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jenis penelitian lainnya. Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas tersebut dapat terlihat pada gambar berikut: Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas Kasbolah, 1999: 70 Berdasarkan skema di atas, tahapan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Rencana Tindakan Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk mendefinisikan tujuan suatu hal, serta membuat strategi untuk mencapai tujuan tersebut sehingga mampu REFLEKSI I RENCANA TINDAKAN I OBSERVASI I PELAKSANAAN TINDAKAN I REFLEKSI II OBSERVASI II PELAKSANAAN TINDAKAN II RENCANA TINDAKAN II RENCANA TINDAKAN III RIKA NUR RAHMATIKA, 2014 Penerapan Value Clarification Technique VCT Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kesadaran Nilai Demokrasi Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengembangkan rencana yang diinginkan. Adapun perencanaan dalam hal ini yaitu perencanaan dalam pembelajaran PKn. Sehingga yang perlu dipersiapkan dalam hal rencana tindakan ini yaitu berupa penyusunan RPP dan silabus. RPP dan silabus dugunakan sebagai acuan dan pedoman untuk melakukan proses pembelajaran PKn di kelas. Selain memepersiapkan RPP dan silabus, peneliti juga mempersiapkan format observasi. Adapun format observasi ini yaitu berupa format penilaian terhadap guru dan siswa selama menerapkan model pembelajaran VCT tipe “Role Playing” di kelas. Rencana tindakan dilakuakan antara peneliti dengan guru mitra untuk mempersiapkan beberapa hal sebelum melakukan penelitian, seperti mempersiapkan jadwal penelitian, materi yang akan disampaikan dan juga persiapan penyusunan RPP. Adapun pelaksanaan tindakan penelitian ini menurut Wiriaatmadja 2005: 98 yakni harus mempertimbangkan situasi kelas sosial yang sesuai dengan karakteristik penelitian bahwa rencana penelitian berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan situasi lapangan. 2. Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu pelaksanaan program pembelajaran, pengumpulan data, mengisi lembar observasi serta membuat catatan lapangan. Pelaksanaan tindakan merupakan praktek perwujudan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan baik berupa perbaikan maupun pengembangan program yang sudah direncanakan sebelumnya. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk memperbaiki keadaan, meningktkan kualitas dan mencari solusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan tiga siklus, sesuai yang dikemukakan oleh Teggar dan Kemmis. Namun pada pelaksanaannya, peneliti menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Sehingga tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dapat tercapai, yaituuntuk meningkatkan kesadaran nilai demokrasi siswa melalui metode pembelajaran VCT tipe “Role Playing”. RIKA NUR RAHMATIKA, 2014 Penerapan Value Clarification Technique VCT Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kesadaran Nilai Demokrasi Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Disamping menerapkan metode pembelajaran VCT, peneliti juga menggunakan catatan lapangan untuk mendeskripsikan kondisi di ruang kelas pada saat penerapan metode ini. Penggunaan catatan lapangan sangat diperlukan untuk melakukan penelitian ini karena mampu menggambarkan dengan jelas situasi yang terjadi pada saat itu, sehingga peneliti akan lebih mampu memahami apa yang menjadi kekurangan ataupun kendala nyata yang terjadi dilapangan. 3. Observasi dan Refleksi Pada tahap obeservasi, peneliti memulai untuk mengumpulkan data yang sebelumnya sudah dibuat, seperti membuat catatan lapangan, mengisi format observasi dan melakukan wawancaraterhadap siswa. Setelah data yang diinginkan terkumpul, maka tahap selanjutnya yaitu tahap analisis. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari proses observasi yang teah dilakukan sebelumnya. Setelah dilakukan tahap obeservasi, maka perlu dilakuakan refleksi terhadap analisis data yang telah diperoleh. Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru mitra untuk merenungkan penelitian yang telah dilakuakan, dari mulai tahap perencanaan, proses sampai pada tahap pengumpulan data. Refleksi terhadap penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara sebelum penelitian ini dilakukan dan juga setelah dilakukan penelitian. Apakah terdapat masalah-masalah dari penerapan tahapan-tahapan ini, sehingga menjadi kendala untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan sebelumnya. Pada saat ditemukan beberapa kendala ataupun permasalahan yang ditemukan melalui tahap refleksi tadi, selanjutnya dilakukan tahap revisi atau perbaikan. Tahap revisi ini dimaksudkan untuk memperbaiki berbagai permasalahan yang ditemukan pada saat proses penerapan rancangan tindakan yang telah dilakukan, sehingga menjadi acuan untuk melakukan program tindakan selanjutnya sampai tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN 2015

2 14 97

MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS V SDN 101774 SAMPALI.

0 4 28

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Metode Value Clarification Technique (VCT) Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SDN Karang Waru 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn TENTANG MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI MODEL VCT (VALUE Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Tentang Menjaga Keutuhan NKRI Melalui Model VCT (Value Clarification Technique) Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Pada Mata pelajaran PKn Kelas V di SD Negeri 2 Nogosari Kabupaten Boyolali

0 0 17

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 1 14

PENERAPAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) MODEL ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) UNTUK MENEKAN PERILAKU BULLYING SISWA DI SMP NEGERI 4 BANDUNG : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII - E SMP Negeri 4 Bandung.

0 1 49

PENERAPAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN SELF CONFIDENCE SISWA KELAS X E SMA NEGERI 5 BANJARMASIN

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) PADA SISWA KELAS XII IPS.5 SMAN 1 KINALI Delfimar SMAN 1 Kinali

1 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE) DI KELAS V SDN SUKOAGUNG PATI

0 0 25