commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persediaan inventory
a. Pengertian persediaan Persediaan adalah bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis.
Alasannya adalah perusahaan cenderung menyembunyikan persoalan. Dengan memecahkan masalah persediaan membuat permasalahan menjadi sederhana,
namun demikian permasalahan yang sering muncul adalah persediaan sangat mahal dikelola. Akibatnya kebijakan operasi yang bijaksana sangat diperlukan
dalam mengelola persediaan, sehingga tingkat persediaan dapat ditekan sekecil mungkin.
Persediaan inventory ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. Permintaan ini meliputi, persediaan bahan mentah, barang dalam
proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk
perusahaan. Jenis persediaan ini sering disebut dengan istilah persediaan keluaran produk product output.
Sistem persediaan ini diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat
persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan
menjamin tersediannya sumber daya yang tepat. Atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui
penentuan apa, berapa dan kapan pesanan dilakukan secara optimal. Freddy Rangkuti, 2002: 13
Persediaan atau inventory adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat
penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi,
commit to user
barang-barang untuk keperluan operasi, atau untuk barang-barang keperluan suatu proyek.
Manajemen persediaan inventory control atau disebut juga inventory management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi
dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal. Richardus Eko Indrajit dan Richardus
Djokopranoto 2005: 3-4 Persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses work in
process , barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan Riggs, 1976.
Hal ini berhubungan dengan metode pengendalian persediaan yang akan dibahas adalah metode pengendalian persediaan untuk item fisik.
Sitem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang sehubungan dengan persediaan menjadi
output di mana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme sistem ini adalah pembuatan serangkaian
kebijakan yang memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan harus
dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersediannya produk jadi, barang dalam proses, komponen, dan bahan baku secara optimal,
dalam kuantitas yang optimal, dan pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi biaya total yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya
penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan persediaan. Teguh Baroto, 2002: 52-54
Perencanaan strategik bisnis memainkan peranan penting dalam mengedalikan keputusan-keputusan manufakturing terutama yang terkait
dengan manajemen produksi dan inventori production and inventory management . Dengan memahami secara jelas tentang lingkungan strategik
organisasi organisasi bisnis, manajemen industri akan mampu membuat keputusan-keputusan yang lebih tepat berkaitan dengan pemilihan sistem dan
commit to user
teknologi manufakturing,
sistem perencanaan
dan pengendalian
manufakturing, struktur dan kebijakan perusahaan, dan sistem informasi manajemen.
Pemahaman lingkungan strategik bisnis membutuhkan suatu pengakuan dari faktor-faktor yang dimaksudkan untuk memberikan
keunggulan competitive advantage dan keputusan-keputusan mendasar yang berkaitan dengan volume dan varietas produk produk volume and variety
yang ditawarkan. Manajemen produksi dan inventory production and inventory manajemen akan sangat memainkan peranan penting dalam
penciptaan keunggulan kompetitif dari industri manufaktur, dan karena itu akan mempengaruhi formulasi dari strategi-strategi bisnis dalam industri
manufaktur. Vincent Gaspersz, 2005: 32-33 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem inventory perusahaan
adalah sistem pemasukan, pengeluaran, pemeriksaan stok dan pembuatan laporan. Sedangkan untuk pencarian tempat yang tepat untuk barang yang
akan diinventori adalah dengan menggunakan algoritma backtracking, yaitu penelusuran kemungkinan satu persatu sampai didapat solusi yang paling baik.
Berikut adalah penjelasan sistem inventory yang berlaku dalam gudang secara umum serta penjelasan algoritma backtracking secara terperinci.
Untuk sistem inventory, yang akan ditekankan pada proses pemasukan barang, pengeluaran barang serta pemeriksaan stok barang. Berikut akan
dijabarkan lebih detail lagi mengenai ketiga proses tersebut. •
Pemasukan barang Pemasukan barang merupakan proses penambahan inventori barang.
Proses pemasukan barang dalam perusahaan terjadi setelah adanya pembelian dari supplier. Jika terjadi retur penjualan, barang tidak akan
disimpan sebagai inventori barang baru tetapi akan disimpan sebagai barang rusak.
• Pengeluaran barang
Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan pesanan ataupun pengiriman
barang ke distributor pelanggan. Pengeluaran barang sesuai dengan nota
commit to user
penjualan yang sudah dibuat dan dibuat juga surat jalan untuk barang yang sudah dikeluarkan.
• Pemeriksaan stok
Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per triwulan namun bisa juga dilakukan tidak secara periodik. Pemeriksaan stok tidak selalu
dilakukan secara keseluruhan, tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang dianggap memiliki penjualan yang baik.
Backtracking merupakan bentuk algoritma yang banyak dan sering digunakan dalam memecahkan permasalahan yang bersifat kombinasi. Cara
kerja dari backtracking adalah mencoba satu demi satu kemungkinan cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Backtracking
memiliki keunggulan dalam kemampuannya untuk memperoleh hasil kombinasi yang terbaik karena mencoba semua kemungkinan yang ada. Di sisi
lain algoritma ini tidak efisien sebab proses pencarian membutuhkan waktu yang lama karena pengujian dilakukan satu demi satu untuk semua
kemungkinan. b. Fungsi dan Tujuan persediaan
Fungsi-Fungsi Persediaan : 1. Fungsi Declouping
Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi perrmintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
2. Fungsi Economic Lot Sizing Persediaan
lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan-
penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.
3. Fungsi Antisipasi Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat
commit to user
mengadakan persediaan musiman seasional inventories. Freddy Rangkuti, 2002: 15
Tujuan mengadakan persediaan antara lain : 1. Memenuhi kebutuhan normal;
2. Memenuhi kebutuhan mendadak; 3. Memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis.
c. Macam-macam barang persediaan Secara fisik, item pesediaan dapat dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu
sebagai berikut : 1. Bahan mentah raw materials, yaitu barang-barang berwujud seperti baja,
kayu, tanah liat, atau bahan-bahan mentah lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari pemasok, atau diolah sendiri oleh
perusahaan untuk digunakan perusahaan dalam proses produksinya sendiri. 2. Komponen, yaitu barang-barang yang terdiri atas bagian-bagian parts
yang diperoleh dari perusahaan lain atau hasil produksi sendiri untuk digunakan dalam pembuatan barang jadi atau barang setengah jadi.
3. Barang setengah jadi work in process yaitu barang-barang keluaran dari tiap operasi produksi atau perakitan yang telah memiliki bentuk lebih
kompleks daripada komponen, namun masih perlu proses lebih lnjut untuk menjadi barang jadi.
4. Barang jadi finished goods adalah barang-barang yang telah selesai diproses dan siap untuk di distribusikan ke konsumen.
5. Bahan pembantu supplies material
adalah barang-barang yang diperlukan dalam proses pambuatan atau perakitan barang, namun bukan
merupakan komponen barang jadi. Termasuk bahan penolong adalah bahan bakar, pelumas, listrik dan lain-lain.
d. Biaya – biaya dalam persediaan Yang dimaksud dengan biaya pengelolaan barang ialah semua biaya yang
tersangkut atau yang dikeluarkan dalam seluruh kegiatan pengelolaan barang. Biaya – biaya tersebut yaitu :
commit to user
1. Biaya penyimpanan holding cost atau inventory carrying cost Biaya penyimpanan disebut juga inventory hidden cost karena merupakan
biaya atas kehilangan kesempatan opportunity cost. Biaya ini meliputi seluruh biaya yang menyangkut penyimpanan barang di tempat
penyimpanan akhir di tempat pembeli, maupun ditempat transit perjalanan, yaitu :
• Bervariasi langsung dengan kuntitas pesediaan, terdiri dari : biaya
fasilitas penyimpanan. •
Biaya Modal •
Biaya keusangan •
Biaya asuransi persediaan •
Biaya pajak persediaan •
Biaya perhitungan fisik dan konsolidasi laporan •
Biaya kecurian, rusak dan perampokan •
Biaya asuransi •
Biaya penanganan persediaan 2. Biaya pemesanan ordering cost atau procurement cost
Adalah biaya yang dikeluarkan yang berkaitan dengan pengeluaran surat pesanan atau kontrak pembelian. Dalam perusahaan manufaktur, biaya
pemesanan ini biasanya terdiri dari beberapa komponen yaitu : •
Biaya pengawasan produksi •
Biaya penghentian dan pemasangan kembali •
Biaya kehilangan kapsitas •
Biaya pemrosesan surat pesanan 3. Biaya penyimpanan atau pemasangan set-up cost
• Biaya mesin yang menganggur
• Biaya persiapan tenaga kerja langsung
• Biaya penjadwalan
• Biaya ekspedisi
commit to user
4. Biaya kehabisan stok shortage cost Adalah biaya kerugian yang timbul karena pada waktu barang dibutuhkan
ternyata tidak ada persediaan. Biaya tersebut misalnya : •
Biaya kehilangan penjualan •
Biaya kehilangan pelanggan •
Biaya pemesanan khusus •
Selisih harga •
Biaya terganggunya operasi •
Biaya tambahan pengeluaran kegiatan manajerial e. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian
persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan
karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan.
Pada dasarnya terdapat tiga tujuan utama dari pngendalian produksi dan inventory, yaitu :
1. memaksimumkan tingkat pelayanan pelanggan customer service level, di mana sasaran untuk tingkat pelayanan service levels harus ditetapkan dan
performansi diukur untuk menjamin bahwa pelayanan telah diberikan secara tepat.
2. Meminimumkan investasi inventori inventory investment, di mana pengendalian yang baik akan mencapai aliran produksi yang mulus
smooth production flow dengan inventori minimum dalam pabrik dan waktu tunggu yang pendek short lead times.
3. Efisiensi operasi operating efficiencies, di mana ongkos-ongkos manufakturing harus diminimumkan guna memperoleh harga kompetitif.
Pengendalian ongkos-ongkos membutuhkan opersi yang efisien dari keseluruhan organisasi. Vincent Gaspersz, 2005: 227 .
commit to user
B. Pengertian Rekapitulasi