Tingkat Pendidikan ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. BAKRIE Analisis Sistem Ijin Kerja (Sika) Terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Di Pt. Bakrie Construction Serang Banten.

5 Analisis Univariat 1. Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan tabel 2 kejadian kecelakaan kerja tahun 2004-2006 sebelum sistem ijin kerja, terbanyak karena kontak panas sebanyak 29 kasus 21,01, kontak zat kimia 18 kasus 13,04 dan kontak listrik 17 kasus 12,3. Kejadian kecelakaan terendah karena terbakar sebanyak 1 kasus 0,7. Berdasarkan tabel 3, kejadian kecelakaan kerja tahun 2007-2014 setelah sistem ijin kerja terbanyak karena kontak panas 24 kasus 23,7 dan terendah karena terbakar 0 kasus. Tabel 2. Distribusi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab Kecelakaan Kerja Tahun 2004 – 2006 Sebelum Sistem Ijin Kerja No Penyebab 2004 2005 2006 Total 1 Kontak zat kimia 6 7 5 18 13,04 2 Kontak panas 11 8 10 29 21,01 3 Kontak listrik 6 8 3 17 12,3 4 Kejatuhan benda 3 2 5 3,6 5 Terjepit 4 5 1 10 7,2 6 Tertusuk 6 6 4,3 7 Terpeleset 3 2 4 9 6,5 8 Terpukul 2 1 4 7 5 9 Jatuh 5 4 1 10 7,2 10 Percikan api 5 6 3 14 10,4 11 Ledakan 2 3 2 7 5,07 12 Terbakar 1 1 0,7 13 Terpotong 3 1 1 5 3,6 Total 56 45 37 138 100 6 Tabel 3. Distribusi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab Kecelakaan Kerja Tahun 2007-2014 Setelah Sistem Ijin Kerja. No Penyebab 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total 1 Kontak zat kimia 2 1 3 1 2 2 11 10,8 2 Kontak panas 9 5 3 2 3 1 1 24 23,7 3 Kontak listrik 5 1 1 1 2 2 1 1 14 13,8 4 Kejatuhan benda 1 1 0,9 5 Terjepit 2 3 1 1 1 1 2 11 10,8 6 Tertusuk 1 1 2 4 3,9 7 Terpeleset 1 1 1 3 2,9 8 Terpukul 2 1 3 2 1 9 8,9 9 Jatuh 1 1 2 1 5 4,9 10 Percikan api 5 4 2 1 2 14 3,8 11 Ledakan 1 1 1 3 2,9 12 Terbakar 13 Terpotong 1 1 2 1,9 Total 26 19 10 10 11 9 10 6 101 100

2. Sistem Ijin Kerja

Tipe ijin kerja yang ada di PT. Bakrie construction meliputi: a. Ijin kerja panas. Diperlukan untuk pekerjaan yang menyebabkan atau memiliki potensi menimbulkan sumber api di daerah yang mudah terbakar termasuk bahan penyimpanan kimia berbahaya dan stasiun pengisian bahan bakar minyak. Aktivitas kerja panas meliputi: 1 Pengelasan pemotongan dan pembakaran. 2 Penggerindaan. 3 Bekerja melibatkan api terbuka. b. Ijin kerja dingin. Diperlukan untuk setiap pekerjaan yang harus dilakukan yang tidak diidentifikasi sebagai pekerjaan pemeliharaan rutin dengan potensi bahaya rendah, misalnya pelepasan handrail dan pengujian tekanan semua kondisi.