6
Tabel 3. Distribusi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab Kecelakaan Kerja Tahun 2007-2014 Setelah Sistem Ijin Kerja.
No Penyebab
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total 1
Kontak zat kimia 2
1 3
1 2
2 11
10,8 2
Kontak panas 9
5 3
2 3
1 1
24 23,7
3 Kontak listrik
5 1
1 1
2 2
1 1
14 13,8
4 Kejatuhan benda
1 1
0,9 5
Terjepit 2
3 1
1 1
1 2
11 10,8
6 Tertusuk
1 1
2 4
3,9 7
Terpeleset 1
1 1
3 2,9
8 Terpukul
2 1
3 2
1 9
8,9 9
Jatuh 1
1 2
1 5
4,9 10
Percikan api 5
4 2
1 2
14 3,8
11 Ledakan
1 1
1 3
2,9 12
Terbakar 13
Terpotong 1
1 2
1,9 Total
26 19
10 10
11 9
10 6
101 100
2. Sistem Ijin Kerja
Tipe ijin kerja yang ada di PT. Bakrie construction meliputi: a.
Ijin kerja panas. Diperlukan untuk pekerjaan yang menyebabkan atau memiliki potensi
menimbulkan sumber api di daerah yang mudah terbakar termasuk bahan penyimpanan kimia berbahaya dan stasiun pengisian bahan
bakar minyak. Aktivitas kerja panas meliputi:
1 Pengelasan pemotongan dan pembakaran.
2 Penggerindaan.
3 Bekerja melibatkan api terbuka.
b. Ijin kerja dingin.
Diperlukan untuk setiap pekerjaan yang harus dilakukan yang tidak diidentifikasi sebagai pekerjaan pemeliharaan rutin dengan potensi
bahaya rendah, misalnya pelepasan handrail dan pengujian tekanan semua kondisi.
7
c. Ijin kerja bekerja di ruang terbatas.
Diperlukan untuk memasuki ruang yang memiliki ventilasi yang tidak memadai, atau mungkin mengandung cairan yang mudah terbakar
seperti : gas, uap, debu atau kandungan oksigen tidak cukup. d.
Ijin kerja listrik. Diperlukan untuk pekerjaaan yang mengandung sumber listrik.
e. Ijin kerja pengangkatan.
Diperlukan untuk melakukan pekerjaan mengangkat benda dengan menggunakan alat berat seperti crane, yang dikategorikan dalam non
standart lifting dan critical lifting. f.
Ijin kerja bekerja di ketinggian Diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan ketinggian lebih dari
1,8 meter.
B. Analisis Bivariat
1. Incidence Rate
Berdasarkan tabel 4, terlihat angka incidence rate di semua bagian pekerjaan mulai tahun 2004-2006 sebelum sistem ijin kerja dan tahun
2007-2014 setelah ada sistem ijin kerja mengalami penurunan. Penurunan angka incidence rate secara signifikan terjadi pada bagian
pekerjaan panas yaitu mulai dari tahun 2004-2014 sebesar 21,25.
2. Frequency Rate
Berdasarkan tabel 5, terlihat angka frequency rate di semua bagian pekerjaan mulai tahun 2004-2006 sebelum sistem ijin kerja dan tahun
2007-2014 setelah ada sistem ijin kerja mengalami penurunan. Penurunan angka frequency rate secara signifikan terjadi pada bagian
pekerjaan panas yaitu mulai dari tahun 2004-2014 sebesar 106,25.
3. Severity Rate
Berdasarkan tabel 6, terlihat angka severity rate di semua bagian pekerjaan yang memerlukan ijin kerja mulai tahun 2004-2014 sebelum sistem ijin
8
kerja dan tahun 2007-2014 setelah ada sistem ijin kerja mengalami
penurunan sebesar 187,5.
Tabel 4. Angka Incidence Rate di Semua Bagian Pekerjaan Mulai Tahun 2004- 2006 Sebelum Ada Sistem Ijin Kerja dan tahun 2007-2014