Masa Kerja ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. BAKRIE Analisis Sistem Ijin Kerja (Sika) Terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Di Pt. Bakrie Construction Serang Banten.

6 Tabel 3. Distribusi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab Kecelakaan Kerja Tahun 2007-2014 Setelah Sistem Ijin Kerja. No Penyebab 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total 1 Kontak zat kimia 2 1 3 1 2 2 11 10,8 2 Kontak panas 9 5 3 2 3 1 1 24 23,7 3 Kontak listrik 5 1 1 1 2 2 1 1 14 13,8 4 Kejatuhan benda 1 1 0,9 5 Terjepit 2 3 1 1 1 1 2 11 10,8 6 Tertusuk 1 1 2 4 3,9 7 Terpeleset 1 1 1 3 2,9 8 Terpukul 2 1 3 2 1 9 8,9 9 Jatuh 1 1 2 1 5 4,9 10 Percikan api 5 4 2 1 2 14 3,8 11 Ledakan 1 1 1 3 2,9 12 Terbakar 13 Terpotong 1 1 2 1,9 Total 26 19 10 10 11 9 10 6 101 100

2. Sistem Ijin Kerja

Tipe ijin kerja yang ada di PT. Bakrie construction meliputi: a. Ijin kerja panas. Diperlukan untuk pekerjaan yang menyebabkan atau memiliki potensi menimbulkan sumber api di daerah yang mudah terbakar termasuk bahan penyimpanan kimia berbahaya dan stasiun pengisian bahan bakar minyak. Aktivitas kerja panas meliputi: 1 Pengelasan pemotongan dan pembakaran. 2 Penggerindaan. 3 Bekerja melibatkan api terbuka. b. Ijin kerja dingin. Diperlukan untuk setiap pekerjaan yang harus dilakukan yang tidak diidentifikasi sebagai pekerjaan pemeliharaan rutin dengan potensi bahaya rendah, misalnya pelepasan handrail dan pengujian tekanan semua kondisi. 7 c. Ijin kerja bekerja di ruang terbatas. Diperlukan untuk memasuki ruang yang memiliki ventilasi yang tidak memadai, atau mungkin mengandung cairan yang mudah terbakar seperti : gas, uap, debu atau kandungan oksigen tidak cukup. d. Ijin kerja listrik. Diperlukan untuk pekerjaaan yang mengandung sumber listrik. e. Ijin kerja pengangkatan. Diperlukan untuk melakukan pekerjaan mengangkat benda dengan menggunakan alat berat seperti crane, yang dikategorikan dalam non standart lifting dan critical lifting. f. Ijin kerja bekerja di ketinggian Diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan ketinggian lebih dari 1,8 meter.

B. Analisis Bivariat

1. Incidence Rate

Berdasarkan tabel 4, terlihat angka incidence rate di semua bagian pekerjaan mulai tahun 2004-2006 sebelum sistem ijin kerja dan tahun 2007-2014 setelah ada sistem ijin kerja mengalami penurunan. Penurunan angka incidence rate secara signifikan terjadi pada bagian pekerjaan panas yaitu mulai dari tahun 2004-2014 sebesar 21,25.

2. Frequency Rate

Berdasarkan tabel 5, terlihat angka frequency rate di semua bagian pekerjaan mulai tahun 2004-2006 sebelum sistem ijin kerja dan tahun 2007-2014 setelah ada sistem ijin kerja mengalami penurunan. Penurunan angka frequency rate secara signifikan terjadi pada bagian pekerjaan panas yaitu mulai dari tahun 2004-2014 sebesar 106,25.

3. Severity Rate

Berdasarkan tabel 6, terlihat angka severity rate di semua bagian pekerjaan yang memerlukan ijin kerja mulai tahun 2004-2014 sebelum sistem ijin 8 kerja dan tahun 2007-2014 setelah ada sistem ijin kerja mengalami penurunan sebesar 187,5. Tabel 4. Angka Incidence Rate di Semua Bagian Pekerjaan Mulai Tahun 2004- 2006 Sebelum Ada Sistem Ijin Kerja dan tahun 2007-2014