signifikansi = 0,000 = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan
peraturan, pemahaman peraturan, persepsi efektivitas dan kualitas layanan membayar pajak berpengaruh secara
bersama-sama terhadap kemauan membayar pajak.
Uji R
2
Hasil perhitungan untuk nilai R
2
diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien
determinasi dengan adjusted-R
2
sebesar 0,651 Hal ini berarti bahwa 65,1 variasi variabel kemauan membayar
pajak dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan, pemahaman peraturan,
persepsi efektivitas dan kualitas layanan membayar pajak, sedangkan sisanya yaitu 34,9 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain diluar model yang diteliti.
F. Pembahasan
1. Kesadaran membayar pajak mempunyai pengaruh
terhadap kemauan membayar pajak pasca PP No 46 di KPP Pati
Variabel kesadaran membayar pajak diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 4,197 lebih besar dari t
tabel
2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil
dari = 0,05, berarti Ho ditolak, yang artinya bahwa
variabel kesadaran membayar pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan membayar pajak.
2. Pengetahuan perpajakan mempunyai pengaruh terhadap
kemauan membayar pajak pasca PP No 46 di KPP Pati Variabel pengetahuan peraturan diketahui bahwa
nilai t
hitung
sebesar 0,032 lebih kecil dari t
tabel
2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,975 lebih besar dari
= 0,05, berarti Ho diterima, yang artinya bahwa variabel pengetahuan peraturan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kemauan membayar pajak. 3.
Pemahaman peraturan
perpajakan mempunyai
pengaruh terhadap kemauan membayar pajak pasca PP No 46 di KPP Pati
Variabel pemahaman peraturan diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 2,105 lebih besar dari t
tabel
2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,041 lebih kecil dari =
0,05, berarti Ho ditolak, yang artinya bahwa variabel pemahaman
peraturan mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap kemauan membayar pajak. 4.
Persepsi efektifitas sistem perpajakan mempunyai pengaruh terhadap kemauan membayar pajak pasca PP
No 46 di KPP Pati Variabel persepsi efektivitas diketahui bahwa nilai
t
hitung
sebesar 0,428 lebih kecil dari t
tabel
2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,671 lebih besar dari = 0,05,
berarti Ho diterima, yang artinya bahwa variabel persepsi efektifitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kemauan membayar pajak. 5.
Kualitas layanan mempunyai pengaruh terhadap kemauan membayar pajak di KPP Pati
Variabel kualitas layanan membayar pajak diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 2,119 lebih kecil dari t
tabel
2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,040 lebih kecil dari = 0,05, berarti Ho ditolak, yang artinya
bahwa variabel
kualitas layanan
membayar pajak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan membayar pajak.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil analisis uji t diperoleh variabel kesadaran
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap kewajiban
membayar pajak,variabel
pemahaman mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
kewajiban membayar pajak dan variabel pelayanan mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
kewajiban membayar pajak. 2.
Hasil analisis uji F diperoleh F
hitung
19,251 lebih besar dari t
tabel
2,61 dan nilai signifikansi = 0,000 = 0,05, maka Ho ditolak, sehingga variabel kesadaran
membayar pajak, pengetahuan peraturan, pemahaman peraturan, persepsi efektivitas dan kualitas layanan
membayar pajak berpengaruh secara bersama-sama terhadap kemauan membayar pajak.
3. Hasil perhitungan untuk nilai R
2
diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R
2
sebesar 0,651 Hal ini berarti bahwa 65,1 variasi variabel kemauan
membayar pajak dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan,
pemahaman peraturan, persepsi efektivitas dan kualitas layanan membayar pajak, sedangkan sisanya yaitu
34,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti
Daftar Pustaka
Devano, Sony dan Siti Rahayu, 2006. Perpajakan : Konsep Teori, dan Isu, Kencana, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi 5. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Indriantoro dan Supomo, 2002. Metodologi Penelitian
Bisnis Untuk Akuntansi Manajemen . BPFE.
Yogyakarta. Intan Yuningtyas Anggraeni, Naili Farida, dan Saryadi.
2013. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Semarang Tengah Satu. Diponegoro Journal Of Social And Politic Tahun 2013.
Jatmiko Nugroho Agus. 2006. Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota
semarang. Strata-2, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Penerbit Andi. Yogyakarta. Mohammad Zain. 2003. Manajemen Perpajakan. Edisi
Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo. 2008. Pengaruh
Kesadaran dan Persepsi Tentang Sanksi, Dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik JAMBSP ISSN 1829
– 9857. Vol. 5 No. 1
– Oktober. 34-50. Nuroctaviani, Yeyen Rumi dan Budi, Y. Agus Bagus. 2012.
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Studi Kasus Di Kantor
Pelayanan Pajak di Jakarta Kelapa Gading. Jurnal
Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik. Vol, 7 No. 1, Januari Hal 61-72.
Pancawati Hardiningsih,
2011. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak The
Factors That Influence The Willingness To Pay The Tax. Dinamika Keuangan dan Perbankan,
Nopember, Hal : 126-142 ISSN: 1979-4878.
Prasetyo, Fery Dwi. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil Menengah
Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Daerah Jogjakarta. Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Indoensia. Yogyakarta.
Resmi, Siti. 2005. Perpajakan : Teori dan Kasus. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Sevilla, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Penerbit Universitas Indonesia. UI-Press
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D
. Penerbit Alfabeta. Bandung. Suryadi, 2006. Model Kausal Kesadaran, Pelayanan,
Kepatuhan Wajib
Pajak, dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survey
Diwilayah Jatim. Jurnal Keuangan Publik. Volume 4. No. 1: 105-121.
Sutari, Dewi Kusuma Wardani. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Mempengaruhi Kemauan
Membayar Pajak Sebagai Perwujudan Masyarakat Madani. Proseding Seminar Nasional. Menuju
Masyarakat Madani dan Lestari. ISBN : 978-979- 98438-8-3.
Tambunan, Rustam,
2002.Ketentuan Terbaru
Pajak Penghasilan Atas UMKM: Sederhana Tapi Tidak
Adil. Diakses Senin, 18 Maret 2014 14:08 WIB. Vanessa dan Hari, 2009. Dampak Sunset Policy Terhadap
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Makalah Simposium Nasional
Indonesia Perpajakan II.
Widaningrum, Dwi. 2007. Identifikasi Kemampuan dan Kemauan Membayar Masyarakat Berpenghasilan
Menengah Rendah.
www.sappk.tb.ac.idppkimagesstoriespdfringkas an_dwi.pdf. diunduh tanggal 20 Juni 2014.
Widayati dan
Nurlis, 2010.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menjalankan
Pekerjaan Bebas. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Internet Diunduh Senin, 16 Desember 2013 14:08 wib Tambunan,
2013 tentang Pajak UMKM, Sederhana Tapi Tidak Adil. Dipublikasikan.
Diakses pada
tanggal 18
Maret 2014
http:www.pajak.go.idblogskp2kpsukadana. Diakses
pada tanggal
05 Juli
2014 http:www.pajak.go.idblogsacademia.edu.4567321sosiali
sasi_eksternal_PP_46_2013edit.