Indang Purwani, 2015 FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH PADA MASYARAKAT NELAYAN DESA PABEAN UDIK
KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.3.2 Khusus
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, peneliti
memberikan tujuan secara khusus diadakannya penelitan, yaitu:
a. Mendeskripsikan kondisi anak putus sekolah di Desa Pabean Udik
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu b.
Mendeskripsikan faktor-faktor internal dan eksternal penyebab anak putus sekolah
c. Mendeskripsikan hal-hal apa saja yang ditimbulkan dari
permasalahan anak putus sekolah di Desa Pabean Udik
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan serta bermanfaat untuk mengembangkan ilmu sosiologi dan khususnya sosiologi
pendidikan yang mengkaji berbagai permasalahan sosial yang terjadi dalam dunia pendidikan. Permasalahan tersebut salah satunya yang diakibatkan
karena anak putus sekolah. Penelitian ini sebagai bentuk usaha memperbaiki Sumber Daya Manusia.
1.4.2 Secara Praktis
a. Bagi Pemerintah setempat
Memberikan gambaran tentang kondisi anak putus sekolah kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Dinas Pendidikan setempat,
sehingga menjadi dasar untuk mengatasi permasalahan putus sekolah khususnya di Desa Pabean Udik dan umumnya di Kabupaten Indramayu.
b. Bagi masyarakat setempat
Memberikan sumbangsih pemikiran bagi masyarakat setempat mengenai kondisi anak putus sekolah, dan membantu masyarakat untuk memahami
pentingnya pendidikan melalui gambaran faktor penyebab anak putus sekolah.
Indang Purwani, 2015 FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH PADA MASYARAKAT NELAYAN DESA PABEAN UDIK
KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Agar skripsi ini dapat mudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan, skripsi ini disajikan ke dalam lima bab yang disusun berdasarkan
struktur penulisan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II : Kajian Pustaka. Pada bab ini diuraikan berbagai definisi dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.
BAB III : Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, partisipan dan
tempat penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan untuk
menganalisis hasil penelitian yang diperoleh peneliti di lapangan.
BAB IV : Temuan dan
pembahasan. Dalam
bab ini
penulis mendeskripsikan hasil temuan pada masyarakat mengenai
kondisi anak putus sekolah, faktor-faktor penyebab putus sekolah serta hal-hal yang ditimbulkan dari adanya masalah
anak putus sekolah dan dianalisis menggunakan teori yang sesuai.
BAB V : Simpulan, Implikasi dan rekomendasi. Dalam bab ini penulis memberikan simpulan dari hasil penelitian berdasarkan
permasalahan yang telah diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi. Penulis juga memberikan implikasi, yaitu pemecahan masalah
setelah peneliti melakukan penelitian dan melihat fakta yang terdapat di lapangan. Adapun rekomendasi ditujukkan bagi
beberapa pihak, terkait permasalahan anak putus sekolah.
Indang Purwani, 2015 FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH PADA MASYARAKAT NELAYAN DESA PABEAN UDIK
KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami secara mendalam mengenai faktor penyebab anak putus sekolah. Penelitian ini bersifat fleksibel,
peneliti akan mengarahkan penelitian ini sesuai dengan temuan selama proses penelitian.Sugiyono 2011, hlm. 15 mengemukakan karakteristik penelitian
kualitatif secara rinci, yaitu: a.
Dilakukan pada kondisi alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumenkunci;
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif;
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau
outcome; d.
Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif; e.
Penelitian kualitatif lebih menekankan makna data dibalik yang teramati. Dalam melakukan penelitian kualititatif, peneliti akan terjun langsung dalam
masyarakat, karena pada kenyataanya permasalahan yang menjadi pokok penelitian ini sangat fundamental. Fundamental karena menyangkut masa depan
pendidikan bangsa yang menurut peneliti sangatlah penting untuk pengkajian mendalam.Oleh karena itu penelitian ini membutuhkan data lapangan yang
bersifat aktual. Merriam dalam Creswell 1994, hlm. 145 lebih jauh menjelaskan mengenai
penelitian kualitatif melalui beberapa asumsinya, yaitu: a.
Peneliti kualitatif lebih memiliki perhatian pada proses daripada hasil atau produk;
b. Peneliti kualitatif tertarik pada makna, yaitu bagaimana orang berusaha
memahami kehidupan, pengalaman, dan struktur lingkungan mereka; c.
Peneliti kualitatif merupakan instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Data diperoleh melalui instrumen manusia daripada melalui
inventarisasi inventories, kuesioner, ataupun melalui mesin; d.
Penelitian kualitatif sangat berkaitan dengan fieldwork. Artinya, peneliti secara fisik terlibat langsung dengan orang, latar setting, tempat, atau
institusi untuk mengamati atau mencatat perilaku dalam latar alamiahnya; e.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dalam arti peneliti tertarik pada proses, makna, dan pemahaman yang diperoleh melalui kata-kata atau
gambar-gambar;
Indang Purwani, 2015 FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH PADA MASYARAKAT NELAYAN DESA PABEAN UDIK
KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
f. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif dalam arti peneliti membangun
abstraksi, konsep, hipotesis, dan teori. Penting bagi penelitian ini untuk menggunakan penelitan kulitatif, agar data
yang didapat dan dihasilkan mampu menjelaskan permasalahan anak putus sekolah lebih rinci dan nyata.Masyarakat merupakanpemilik realitas yang ingin
diteliti oleh sebab itu peneliti harus mengerahkan seluruh kemampuannya agar tujuan penelitian dapat tercapai dan penelitian kulitatif merupakan pendekatan
yang tepat untuk menjawab masalah dalam penelitian ini.
3.2 Metode Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini termasuk ke dalam metode penelitian deskriptif analitis.Penelitian ini dikatakan metode deskriptif analitis
karena peneliti ingin menggambarkan kondisi anak putus sekolah di Desa Pabean Udik, dan berupaya menarik realita tersebut ke permukaan sebagai suatu
gambaran kondisi pendidikan. Peneliti terlebih dahulu akan menggali mengenai informasi tentang pendidikan di desa tersebut dan banyaknya anak putus sekolah.
Peneliti menggunakanmetode penelitian deskriptif analitis, karena ingin menggambarkan kondisi anak putus sekolah dan menggali faktor-faktor penyebab
anak putus sekolah.Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Nazir 2003, hlm. 63 yaitu:
Metode deskriptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas
peristiwa pada masa sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Peneliti membutuhkan sejumlah data lapangan untuk mengungkapkan fenomena anak putus sekolah pada masyarakat nelayan. Oleh sebab itu peneliti memilih
metode deskriptif analitiskarenasesuai dengan tujuan penelitian.Narbuko dan Achmadi 2007,hlm. 44 mengemukakan bahwa
“penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpreta
si”. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa alasan penulis
menggunakan metode deskriptif analitis yaitu, peneliti ingin memberikan