Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Produksi Ikan di Desa Pagirikan dan Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat

KETERKAITAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN
PRODUKSI IKAN DI DESA PAGIRIKAN DAN PABEAN ILIR,
KECAMATAN PASEKAN, INDRAMAYU, JAWA BARAT

MERRY RIZKY OKTAVIANDA

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keterkaitan Ekosistem
Mangrove dengan Produksi Ikan di Desa Pagirikan dan Pabean Ilir, Kecamatan
Pasekan, Indramayu, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.


Bogor, Juli 2014

Merry Rizky Oktavianda
NIM C24100005

ABSTRAK
MERRY RIZKY OKTAVIANDA. Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan
Produksi Ikan di Desa Pagirikan dan Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Indramayu,
Jawa Barat. Dibimbing oleh ISDRAJAT SETYOBUDIANDI.
Mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir memegang
peranan yang cukup penting, baik di dalam memelihara produktifitas perairan
pesisir maupun di dalam menunjang kehidupan penduduk di wilayah pesisir
tersebut. Di Kabupaten Indramayu, penurunan luasan mangrove masih terjadi
sampai sekarang. Menurunnya luasan mangrove berarti menurunnya kualitas
habitat yang akan berakibat pada menurunnya produksi ikan. Penelitian ini
bertujuan menentukan pengaruh perubahan ekosistem mangrove terhadap
produksi ikan pada kawasan mangrove di pesisir Indramayu. Metode analisis data
yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional dengan menggunakan
pendekatan kuantitaif. Data produksi dari kedua desa tersebut dibandingkan nilai

rata-rata dan standar deviasinya (α = 5%) (Barnard et al. 1993). Data penelitian
yang dikumpulkan berupa data produksi ikan dari kedua desa dan data kondisi
mangrove di kedua desa. Hasil pengamatan menunjukkan produksi rata-rata dari
kedua desa berbeda nyata sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan
antara kondisi ekosistem mangrove dengan produksi ikan.
Kata kunci: ikan, mangrove, Pabean Ilir, Pagirikan, produksi

ABSTRACT
MERRY RIZKY OKTAVIANDA. The Linkage Between Mangrove Ecosystem
and Fish Production in Desa Pagirikan and Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan,
Indramayu, Jawa Barat. Supervised by ISDRAJAD SETYOBUDIANDI.
As one component of the coastal ecosystem, mangrove plays fairly roles,
both in maintaining the productivity of coastal waters and in the life-sustaining
population in the coastal areas. In Indramayu district, the decline of mangrove
area is still going on until now. The deforestation of mangroves means the
declining quality of habitat that would result in a decrease in fish production. This
study aims to determine the effect of changes in mangrove ecosystems on the
production of fish in the coastal mangrove area in Indramayu. Data analysis
method used is descriptive correlational method using a quantitative approach.
Production data from both villages compared to the average value and standard

deviation (α = 5%) (Barnard et al. 1993). The research data were collected in the
form of fish production data from both villages and mangrove condition data in
both villages. The results showed an average yield of the two villages, which is
significantly different so it can be concluded that there is a link between the
condition of the mangrove ecosystem with fish production.
Keywords : Fish, Mangrove, Pabean Ilir, Pagirikan, Production

KETERKAITAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN
PRODUKSI IKAN DI DESA PAGIRIKAN DAN PABEAN ILIR,
KECAMATAN PASEKAN, INDRAMAYU, JAWA BARAT

MERRY RIZKY OKTAVIANDA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul skripsi : Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Produksi Ikan di Desa
Pagirikan dan Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa
Barat
Nama
: Merry Rizky Oktavianda
NIM
: C24100005
Program Studi : Manajemen Sumber Daya Perairan

Disetujui oleh

Dr Ir Isdradjad Setyobudiandi, MSc
Pembimbing

Diketahui oleh


Dr Ir M Mukhlis Kamal, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas segala
karunia-Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Produksi Ikan di Desa Pagirikan dan
Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat. Hasil penelitian ini
diajukan untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan kesempatan untuk studi.
2. Beasiswa BIDIK MISI yang telah memberikan dana pendidikan selama
perkuliahan di Institut Pertanian Bogor.
3. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan atas biaya penelitian melalui Biaya Operasional Perguruan
Tinggi Negeri (BOPTN), KODE Max: 2013.089.521219.

4. Dr Ir Isdrajad Setyobudiandi, MSc sebagai komisi pembimbing yang telah
memberi arahan dan masukan dalam penulisan karya ilmiah ini.
5. Ir Agustinus M Samosir, MPhil selaku penguji tamu dan Dr Ir Achmad
Fahrudin, MSi sebagai penguji perwakilan program studi Manajemen
Sumber Daya Perairan.
6. Dr Ir Yunizar Ernawati MS sebagai dosen pembimbing akademik.
7. Keluarga: Babeh Dadang Tarmiadi, Mama Djuariah SHR, atas kasih
sayang, doa, dan dukungan baik moril ataupun materil.
8. Teman-teman penelitian Indramayu: Kak Pay (MSP 45), Kak Reiza (MSP
44), Anggun, Rizham, dan Rana yang selalu memberikan kebersamaan
dan kerjasama selama penelitian lapang berlangsung.
9. Bang Rifi (MSP 41), Bang Aries (MSP 40), Bang Prawira (MSP 41), Bang
Zahid (MSP 35), dan Bapak Ruslan yang telah banyak memberikan
bantuan dan masukan bagi penulis.
10. Teman-teman MSP 47 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima
kasih atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan.
Saran dan kritik atas skripsi penelitian ini sangat diharapkan demi kebaikan dan
kesempurnaan skripsi penelitian ini.

Bogor, Juli 2014

Merry Rizky Oktavianda

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii
vii
vii
1
1
2
2
2
2
2
2
3
5
5

11
13
13
14
14
16
18

DAFTAR TABEL
1
2
3
4

Produksi total hasil tangkapan ikan
Produksi ikan bulanan pada tahun 2013
Produksi total ikan yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove
Kerapatan mangrove Desa Pagirikan dan Pabean Ilir tahun 2013

7

7
9
11

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Lokasi penelitian
Kondisi ekosistem mangrove Desa Pagirikan (A dan B) dan Desa
Pabean Ilir (C dan D)
Perbandingan produksi total dirinci per bulan di Desa Pagirikan,
Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Perbandingan produksi total dirinci per bulan di Desa Pabean Ilir,
Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Produksi total ikan yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove

(1) dibandingkan dengan produksi total ikan (2)
Produksi rata-rata berdasarkan tahun di Desa Pagirikan dan Pabean
Ilir

3
6
8
8
9
10

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Produksi total tangkapan ikan per bulannya di Desa Pagirikan pada
tahun 2010-2013
Produksi total tangkapan ikan per bulannya di Desa Pabean Ilir
pada tahun 2010-2013
Hasil uji Kruskal-Wallis 2010
Hasil uji Kruskal-Wallis 2011
Hasil uji Kruskal-Wallis 2012
Hasil uji Kruskal-Wallis 2013

16
16
17
17
17
17

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ekosistem mangrove adalah tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai
yang selalu atau secara teratur digenangi air laut atau dipengaruhi pasang surut air
laut, daerah pantai dengan kondisi tanah berlumpur, berpasir, atau lumpur berpasir
(Indriyanto 2006). Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekonomis dan ekologis.
Fungsi ekonomis ekosistem mangrove, antara lain sebagai penghasil keperluan
rumah tangga, penghasil keperluan indistri, dan penghasil bibit.
Fungsi
ekologisnya, antara lain sebagai pelindung garis pantai, pencegah intrusi air laut,
tempat tinggal (habitat), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan
dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi
aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro (Rochana 2006).
Ekosistem mangrove menopang kekayaan plasma nutfah dan produktifitas
yang tinggi di daerah sekitarnya. Produktifitas yang tinggi dimungkinkan oleh
bekerjanya mekanisme penjebak unsur hara, sehingga terdapat hubungan positif
antara ekosistem mangrove dengan produksi perikanan laut. Menurut Sudarmono
(2005), sekitar 30% produksi perikanan laut tergantung pada eksistensi hutan
mangrove. Ekosistem mangrove menjadi tempat perkembangbiakan berbagai
biota laut, termasuk beberapa jenis ikan tertentu. Daun mangrove yang jatuh
menjadi detritus yang dapat menambah kesuburan kawasan, sehingga menjadikan
tempat ini disukai oleh beberapa biota laut, seperti ikan, udang, dan kerang.
Hutan mangrove di beberapa wilayah di Indonesia telah mengalami
degradasi secara sistematis dari tahun ke tahun akibat banyaknya kepentingan
manusia. Degradasi hutan mangrove rata-rata mencapai 14% per tahun (Walhi
2006). Penurunan luasan mangrove masih terjadi sampai sekarang di Kabupaten
Indramayu. Hutan mangrove di wilayah tersebut sudah banyak berkurang akibat
kerusakan yang disebabkan oleh alam maupun aktivitas manusia. Hutan
mangrove banyak mengalami kerusakan dan penurunan luasan akibat adanya
peralihan fungsi dari hutan mangrove tersebut. Hutan mangrove telah banyak
dialih fungsikan oleh masyarakat setempat menjadi tambak untuk udang dan
bandeng. Salah satu penyebab utama peralihan fungsi hutan mangrove adalah
tingkat ekonomi masyarakat yang rendah, sehingga hutan mangrove dijadikan
sebagai nilai tambah untuk masyarakat setempat tanpa menghiraukan akibat yang
akan terjadi kedepannya (Marcello 2012).
Menurunnya luasan mangrove berarti telah terjadi penurunan terhadap
kualitas habitat, sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi perikanan
laut, terutama produksi ikan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian untuk
mengetahui hubungan ekosistem mangrove dengan hasil produksi ikan yang
terdapat di ekosistem mangrove Desa Pagirikan dan Pabean Ilir, Kecamatan
Pasekan, Indramayu, Jawa Barat.

Perumusan Masalah
Mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir memegang
peranan yang cukup penting, baik di dalam memelihara produktifitas perairan

pesisir maupun di dalam menunjang kehidupan penduduk di wilayah pesisir
tersebut. Keberadaan mangrove diindikasikan dapat mempengaruhi kondisi
lingkungan dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas perairan di
daerah tersebut.
Di Kabupaten Indramayu, penurunan luasan mangrove masih terjadi sampai
sekarang. Menurunnya luasan mangrove berarti menurunnya kualitas habitat
yang akan berakibat pada menurunnya produksi ikan. Berdasarkan hal tersebut,
dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan ekosistem mangrove dengan
hasil produksi ikan yang terdapat di ekosistem mangrove Desa Pagirikan dan
Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghitung produksi ikan di Desa Pagirikan dan
Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, serta menentukan
pengaruh perubahan ekosistem mangrove terhadap produksi ikan di kawasan
mangrove pesisir Indramayu.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemerintah,
masyarakat, dan akademisi dalam rencana pengelolaan terhadap ekosistem
mangrove di Kabupaten Indramayu yang perlu dilakukan agar manfaat yang
diberikan ekosistem mangrove tersebut dapat terjaga.

METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli hingga November 2013. Penelitian
dilakukan pada ekosistem mangrove Desa Pagirikan dan Pabean Ilir, Kecamatan
Pasekan, Indramayu, Jawa Barat. Gambar 1 merupakan peta lokasi penelitian.
Pengumpulan Data
Penentuan stasiun pengambilan contoh
Ekosistem mangrove yang menjadi lokasi penelitian adalah mangrove di
Desa Pagirikan dan Pabean Ilir, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penentuan
lokasi penelitian didasarkan atas tingkat abrasi yang terjadi di kedua desa tersebut.

3

Gambar 1 Lokasi Penelitian
Pengambilan data vegetasi mangrove
Pengumpulan data vegetasi mangrove dilakukan dengan metode observasi
lapangan dengan cara mengamati vegetasi mangrove dominan. Kemudian setelah
diketahui jenis pohon mangrove dominan di kawasan tersebut, hitung jumlah
tegakan di tiap plot pengamatan. Vegetasi mangrove tingkat pohon, diamati pada
luasan 10x10 m2 dengan ciri diameter batang ≥10 cm dan tinggi ≥1,5 m. Vegetasi
mangrove tingkat anakan, diamati pada luasan 5x5 m2 dengan diameter batang