METODE PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surak
6 berada pada peringkat 64 dari 65 negara dengan skor rata-rata 375. Berdasarkan data survey tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi matematika siswa Indonesia sangat rendah. Penyebab hal tersebut terjadi salah satunya diduga karena pemahaman konsep siswa yang rendah.
Faktor penyebab rendahnya pemahaman konsep siswa diantaranya berasal dari guru yaitu kurang bervariasinya strategi pembelajaran yang digunakan sehingga kurang menarik perhatian siswa untuk tetap fokus pada proses pembelajaran
yang berlangsung. Salah satu strategi pembelajaran yang paling sering digunakan yaitu strategi pembelajaran ekspositori. Pembelajaran dengan strategi ini tidak memberi kesempatan siswa untuk mengeksplorasi materi secara mandiri dan kreatif.
Sedangkan akar penyebab yang berasal dari siswa yaitu rendahnya kemampuan komunikasi matematis. Kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan untuk menjelaskan atau menyajikan solusi dari suatu masalah matematika yang
sedang dihadapi dalam berbagai bentuk representasi seperti grafik, gambar, diagram dan lain-lain.
Ada banyak alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran Creative Problem Solving CPS. Menurut Pepkin Muslich, 2007: 224 Creative Problem
Solving CPS adalah suatu strategi pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah
yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Sehingga ketika dihadapkan pertanyaan esai, siswa dapat memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak seperti menghafal, Creative Problem Solving CPS mampu memperluas keterampilan
berpikir. Langkah-langkah strategi pembelajaran Creative Problem Solving CPS menurut Pepkin 2000: 3 adalah 1 klarifikasi
masalah, guru memberikan penjelasan tentang masalah yang diajukan agar siswa memahami penyelesaian seperti apa yang diharapkan, 2 pengungkapan pendapat, guru mendorong siswa untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin dan selanjutnya
dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat berbagai macam strategi penyelesaian masalah, 3 evaluasi dan pemilihan, anggota kelompok akan mendiskusikan dari setiap saran dan jika perlu akan di modifikasi atau dihilangkan sehingga akan
menghasilkan strategi yang cocok untuk menyelesaikan masalah, 4 implementasi, siswa akan mengembangkan rencana untuk mengimplementasikan strategi pilihan mereka.
Hasil penelitian Pujiadi dkk 2015 menyimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving CPS berbantuan CD interaktif membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya yaitu berupa peningkatan kemampuan
pemecahan masalah, baik pada kelompok atas, tengah maupun bawah. Hasil penelitian Sumanah dkk 2014 menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan Creative Problem Solving CPS lebih baik dari siswa dengan pembelajaran model
konvensional. Sedangkan hasil penelitian Eviana dkk 2013 menyimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis berpengaruh terhadap pemahaman konseptual matematis siswa yang berusia 13 sampai 14 tahun dalam materi bangun ruang
kategori rendah. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli tersebut belum mampu memberikan alternatif solusi dalam penelitian ini. Sehingga peneliti merasa perlu untuk menerapkan strategi Creative Problem Solving CPS dalam pembelajaran matematika di
tingkat SMP untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pemahaman konsep ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis.
Hipotesis penelitian ini yaitu : 1 Ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika; 2 Ada pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep dalam
pembelajaran matematika; 3 Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1 pengaruh strategi
pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika; 2 pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika; 3 interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.