DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Siswa
39 Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Observasi Guru Pada Siklus I
43 Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I
44 Tabel 4.3. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar I
47 Tabel 4.4. Data ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar I
47 Tabel 4.5. Hasil Yang Diperoleh Pada Siklus I
52 Tabel 4.6 : Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II 56
Tabel 4.7 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II 57
Tabel 4.8. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar II 59
Tabel 4.9. Data ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar II 59
Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II 60 Tabel 4.11. Hasil Yang Diperoleh Pada Siklus II
65
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kubus
20 Gambar 2.2. Diagonal-diagonal sisi kubus
21 Gambar 2.3. Bidang diagonal kubus ABCD.EFGH
22 Gambar 2.5. Balok
22 Gambar 2.6. Model Rangka Kubus dan Balok
24 Gambar 2.7. Jaring-jaring kubus
25 Gambar 2.8. Jaring-jaring balok
25 Gambar 2.9. Kubus dan jaring-Jaringnya
26 Gambar 2.10.Balok dan Jaring-Jaringnya
26 Gambar 2.11.Bentuk-Bentuk Kubus dengan Ukuran Berbeda
27 Gambar 2.12.Bentuk-Bentuk Balok dengan Ukuran Berbeda
28 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
34
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 74
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 82
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 90
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 98
Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 107
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 113
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 118
Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 123
Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 128
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar I 129
Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 130
Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 133
Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 134
Lampiran 14. Tes Hasil Belajar II 135
Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 136
Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 139
Lampiran 17. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 140
Lampiran 18. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 141
Lampiran 19. Nama-nama Validator 142
Lampiran 20. Lembar Observasi Guru I 143
Lampiran 21. Lembar Observasi Siswa I 145
Lampiran 22. Lembar Observasi Guru II 147
Lampiran 23. Lembar Observasi Siswa II 149
Lampiran 24. Lembar Observasi Guru III 151
Lampiran 25. Lembar Observasi Siswa III 153
Lampiran 26. Lembar Observasi Guru IV 155
Lampiran 27. Lembar Observasi Siswa IV 157
Lampiran 28. Analisis Tes Hasil Belajar I 159
Lampiran 29. Analisis Tes Hasil Belajar II 161
Lampiran 30. Analisis Hasil Observasi Guru Siklus I 163
Lampiran 31. Analisis Hasil Observasi Guru Siklus II 164
Lampiran 32. Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus I 165
Lampiran 33. Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus II 166
Lampiran 34. Hasil Wawancara Siklus I 167
Lampiran 35. Dokumentasi 170
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu
dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dipelajari dan
diketahui siswa. Penguasaan ilmu matematika akan sangat berperan dalam penguasaan ilmu pengetahuan secara global, sebab dengan belajar matematika
siswa dilatih untuk mampu mengembangkan cara berpikir yang logis, kritis, kreatif, sistematis, bertanggung jawab dan memiliki kepribadian yang baik serta
keterampilan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari
tingkatan SD hingga SMA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius dalam
Abdurrahman 2009:253 mengemukakan : “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya”.
Sedangkan Soedjadi 2009:2 : “Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik secara aspek terapan
maupun aspek penalarannya menpunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini berarti bahwa sampai
batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap warga bangsa Indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya”.
Namun, pembelajaran terhadap Matematika bagi kebanyakan pelajar tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian,
visualisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini menciptakan sugesti buruk terhadap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan
juga menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus
2
berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa ‘Matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan’.
Anggapan tersebut juga dapat disimpulkan dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013. Observasi di mulai dengan sesi
wawancara terhadap siswa kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan. Dari 30 siswa yang ada, hanya 3 orang yang menyatakan suka terhadap mata pelajaran
matematika. Selebihnya, siswa tidak menyukai matematika dengan alasan yang beragam, mulai dari materi yang susah dipahami, membosankan, ribet,
menyebalkan, susah konsentrasi ketika belajar matematika, sampai tidak mengerti cara dan proses mengerjakannya.
Selanjutnya observasi dilakukan lebih dalam melalui tes. Tes yang diberikan kepada siswa yaitu siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal
yang berhubungan dengan materi kubus dan balok. Hasil yang diperoleh dari tes tersebut sangatlah diluar harapan kita semua.
Banyak siswa yang salah pengertian terhadap penyelesaian soal cerita seperti: Dodo akan memberi kado ulang tahun buat Desi. Agar nampak menarik,
kotak kado itu akan dibungkus dengan kertas kado. Agar kertas kado yang dibutuhkan cukup, Dodo perlu mengetahui berapa cm
2
luas sisi kotak kado itu. Berapakah luas sisi kotak kado itu, bila panjangnya 25 cm, lebar 20
cm, dan tingginya 15 cm? Hampir 90 siswa tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, bahkan
mereka bingung apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita tersebut. Disini tampak bahwa kemampuan siswa untuk menganalisa masalah
nyata dalam bentuk soal cerita pada pokok bahasan kubus dan balok sangatlah lemah. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah.
Padahal materi ini sudah mulai dipelajari pada kelas V SD. Banyak siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit
dan menakutkan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdurrahman 2009:252 bahwa:
“dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik
yang tidal berkesulitan belajar, dan lebih – lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”