KESIMPULAN DAN SARAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA AL WASHLIYAH 1 MEDAN T.A 2012/2013.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Siswa 39 Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Observasi Guru Pada Siklus I 43 Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I 44 Tabel 4.3. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar I 47 Tabel 4.4. Data ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar I 47 Tabel 4.5. Hasil Yang Diperoleh Pada Siklus I 52 Tabel 4.6 : Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran Pada Siklus II 56 Tabel 4.7 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II 57 Tabel 4.8. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar II 59 Tabel 4.9. Data ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar II 59 Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II 60 Tabel 4.11. Hasil Yang Diperoleh Pada Siklus II 65 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Kubus 20 Gambar 2.2. Diagonal-diagonal sisi kubus 21 Gambar 2.3. Bidang diagonal kubus ABCD.EFGH 22 Gambar 2.5. Balok 22 Gambar 2.6. Model Rangka Kubus dan Balok 24 Gambar 2.7. Jaring-jaring kubus 25 Gambar 2.8. Jaring-jaring balok 25 Gambar 2.9. Kubus dan jaring-Jaringnya 26 Gambar 2.10.Balok dan Jaring-Jaringnya 26 Gambar 2.11.Bentuk-Bentuk Kubus dengan Ukuran Berbeda 27 Gambar 2.12.Bentuk-Bentuk Balok dengan Ukuran Berbeda 28 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 34 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 74 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 82 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 90 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 98 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 107 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 113 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 118 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 123 Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 128 Lampiran 10. Tes Hasil Belajar I 129 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 130 Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 133 Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 134 Lampiran 14. Tes Hasil Belajar II 135 Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 136 Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 139 Lampiran 17. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 140 Lampiran 18. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 141 Lampiran 19. Nama-nama Validator 142 Lampiran 20. Lembar Observasi Guru I 143 Lampiran 21. Lembar Observasi Siswa I 145 Lampiran 22. Lembar Observasi Guru II 147 Lampiran 23. Lembar Observasi Siswa II 149 Lampiran 24. Lembar Observasi Guru III 151 Lampiran 25. Lembar Observasi Siswa III 153 Lampiran 26. Lembar Observasi Guru IV 155 Lampiran 27. Lembar Observasi Siswa IV 157 Lampiran 28. Analisis Tes Hasil Belajar I 159 Lampiran 29. Analisis Tes Hasil Belajar II 161 Lampiran 30. Analisis Hasil Observasi Guru Siklus I 163 Lampiran 31. Analisis Hasil Observasi Guru Siklus II 164 Lampiran 32. Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus I 165 Lampiran 33. Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus II 166 Lampiran 34. Hasil Wawancara Siklus I 167 Lampiran 35. Dokumentasi 170 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dipelajari dan diketahui siswa. Penguasaan ilmu matematika akan sangat berperan dalam penguasaan ilmu pengetahuan secara global, sebab dengan belajar matematika siswa dilatih untuk mampu mengembangkan cara berpikir yang logis, kritis, kreatif, sistematis, bertanggung jawab dan memiliki kepribadian yang baik serta keterampilan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius dalam Abdurrahman 2009:253 mengemukakan : “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”. Sedangkan Soedjadi 2009:2 : “Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik secara aspek terapan maupun aspek penalarannya menpunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini berarti bahwa sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap warga bangsa Indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya”. Namun, pembelajaran terhadap Matematika bagi kebanyakan pelajar tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian, visualisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini menciptakan sugesti buruk terhadap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan juga menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus 2 berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa ‘Matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan’. Anggapan tersebut juga dapat disimpulkan dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013. Observasi di mulai dengan sesi wawancara terhadap siswa kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan. Dari 30 siswa yang ada, hanya 3 orang yang menyatakan suka terhadap mata pelajaran matematika. Selebihnya, siswa tidak menyukai matematika dengan alasan yang beragam, mulai dari materi yang susah dipahami, membosankan, ribet, menyebalkan, susah konsentrasi ketika belajar matematika, sampai tidak mengerti cara dan proses mengerjakannya. Selanjutnya observasi dilakukan lebih dalam melalui tes. Tes yang diberikan kepada siswa yaitu siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal yang berhubungan dengan materi kubus dan balok. Hasil yang diperoleh dari tes tersebut sangatlah diluar harapan kita semua. Banyak siswa yang salah pengertian terhadap penyelesaian soal cerita seperti: Dodo akan memberi kado ulang tahun buat Desi. Agar nampak menarik, kotak kado itu akan dibungkus dengan kertas kado. Agar kertas kado yang dibutuhkan cukup, Dodo perlu mengetahui berapa cm 2 luas sisi kotak kado itu. Berapakah luas sisi kotak kado itu, bila panjangnya 25 cm, lebar 20 cm, dan tingginya 15 cm? Hampir 90 siswa tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, bahkan mereka bingung apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita tersebut. Disini tampak bahwa kemampuan siswa untuk menganalisa masalah nyata dalam bentuk soal cerita pada pokok bahasan kubus dan balok sangatlah lemah. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah. Padahal materi ini sudah mulai dipelajari pada kelas V SD. Banyak siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdurrahman 2009:252 bahwa: “dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidal berkesulitan belajar, dan lebih – lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 7 40

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS III SD NEGERI 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 5

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 TANJUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 50

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK

0 0 8

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8