8
2. Sebagai bahan studi banding penelitian yang relevan dikemudian hari.
1.7Defenisi Operasional
Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Kubus dan
Balok Di Kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan”. Istilah-istilah yang memerlukan penjelasan adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika realisitik merupakan pembelajaran matematika yang
berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan merupakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan realistik menuntut
kreatifitas guru dalam upaya memunculkan kreatifitas siswa selama
pembelajaran.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa berupa pengetahuan,
sikap, keterampilan setelah melalui kegiatan belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku dalam diri siswa tersebut dengan tujuan mendapat
hasil yang baik. Hasil belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil belajar siswa melalui tes yang diberikan.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan :
1. Peningkatan hasil belajar matematika siswa berdasarkan hasil tes siklus I
dan siklus II diperoleh sebesar 0,6 dengan kategori peningkatan sedang. Sehingga pendekatan matematika realistik pada materi kubus dan balok
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Swasta Swasta Al Washliyah 1 Medan.
2. Pelaksanaan pembelajaran realistik pada materi kubus dan balok dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa termasuk kategori sangat baik. Adapun langkah
– langkah yang digunakan dengan pembelajaran realistik adalah sebagai berikut:
a. Guru memberikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan
materi kubus dan balok yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari. b.
Guru meminta siswa memahami masalah kontekstual tersebut secara individu.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa menanyakan masalah soal
yang belum dipahami, dan guru hanya memberikan petunjuk seperlunya terhadap bagian-bagian situasi dan kondisi masalahsoal
yang belum dipahami siswa. d.
Guru meminta siswa menyelesaikan soal kontekstual yang diberikan sesuai dengan caranya sendiri berdasarkan pengetahuan awal yang
dimilikinya, sehingga dimungkinkan adanya perbedaan penyelesaian siswa yang satu dengan yang lainnya.
e. Guru mengamati, memotivasi, dan memberi bimbingan terbatas,
sehingga siswa dapat memperoleh penyelesaian terhadap masalah- masalah tersebut.
71
f. Guru membentuk kelompok siswa, bekerja sama mendiskusikan
penyelesaian masalah-masalah yang telah diselesaikan secara individu.
g. Guru mengamati kegiatan yang dilakukan siswa, dan memberi
bantuan jika dibutuhkan. h.
Dari hasil diskusi kelas, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan suatu rumusan konsepprinsip dari masalah yang dihadapi.
3. Pada pemberian tindakan di siklus I dari 30 siswa terdapat 18 orang mencapai ketuntasan belajar dan 12 orang siswa yang tidak mencapai
tingkat ketuntasan belajar. Pada siklus II dari 30 siswa terdapat 26 orang siswa mencapai ketuntasan belajar dan 4 orang siswa yang tidak mencapai
tingkat ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar klasikal pada sklus II sebesar 86,67.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran rekomendasi yang diajukan adalah :
1. Bagi guru matematika khususnya guru matematika SMP Swasta Al
Washliyah 1, disaranakan memperhatikan hasil belajar siswa dan melibatkan siswa dalam proses mengajar dan menggunakan pendekatan
pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu alternatif pendekatan pembelajaran.
2. Bagi siswa SMP Swasta Al Washliyah 1 disarankan lebih berani dalam
menyampaikan ide-ide, dapat mempergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
sama agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dan supaya memperhatikan kelemahan-
kelemahan yang ada pada penelitian ini sehingga di harapkan kedepannya akan lebih baik.