commit to user
68
dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.
5. Unit pengadaan bahan bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan
generator.
4.1.1 Unit Pengadaan Air
Air konsumsi umum dan sanitasi yang digunakan adalah air yang diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri PT. KTI. Sedangkan untuk air
pendingin dan air pemadam kebakaran menggunakan air dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik.
4.1.1.1 Air Pendingin dan Air Pemadam Kebakaran
Air pendingin dan air pemadam kebakaran yang digunakan adalah air laut yang diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya
air laut sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut : a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
d. Tidak terdekomposisi. e. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena air laut langsung dibuang lagi
ke laut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai
pendingin adalah :
commit to user
69
a. Partikel-partikel besarmakroba makhluk hidup laut dan konstituen lain
b. Partikel-partikel kecilmikroba laut ganggang dan mikroorganisme laut yang dapat menyebabkan fouling pada alat-alat proses.
4.1.1.2 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari PT. KTI. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor,
perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis.
Syarat fisik : Suhu di bawah suhu udara luar
Warna jernih Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau
Syarat kimia : Tidak mengandung zat organik
Tidak beracun Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri–bakteri, terutama bakteri yang pathogen.
4.1.1.3 Pengolahan Air
Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik meliputi pengolahan secara fisik dan kimia, maupun penambahan desinfektan.
commit to user
70
Pengolahan air laut
Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat-alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan
secara fisis dan kimia. Pengolahan secara fisis adalah dengan screening dan secara kimia adalah dengan penambahan chlorine. Tahapannya
adalah sebagai berikut : Air laut dihisap dari kolam yang langsung berada di pinggir laut
dengan menggunakan pompa, dalam pengoprasian digunakan dua buah pompa, satu service dan satunya standby. Sebelum masuk pompa, air
dilewatkan pada traveling screen untuk menyaring partikel dengan ukuran besar. Pencucian dilakukan secara kontinyu. Setelah dipompa
kemudian dialirkan ke strainer yang mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm dan mengalami pencucian balik secara periodik. Air laut
kemudian dialirkan ke pabrik. Di dalam kolam diinjeksikan Sodium hipoklorit
untuk menjaga kandungan klorin minimum 1 ppm. Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1 ppm. Sodium
hipoklorit dibuat di dalam Chloropac dengan bahan baku air laut dengan cara elektrolisa. Klorin diinjeksikan secara kontinyu dalam
kolam dan secara intermitten di pipa pengaliran.
commit to user
71
5 4
3 2
1 Air
Laut Ke Pabrik
Keterangan : 1. Saringan Awal
2. Kolam Penampungan 3.
Traveling Screen 4. Pompa
5. Strainer, untuk diameter 0.4 mm 6. Chloropac
6 Injeksi secara
kontinyu Injeksi secara
intermitten
Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Laut
Pengolahan air baku dari KTI
Air baku treated water yang diambil dari PT. KTI dialirkan ke clarifier untuk mengurangi materi yang mengendap. Air yang mengalir
berlebihan over flow dari clarifier dialirkan secara gravitasi ke filter yang berjenis gravity sand filter dengan menggunakan pasir kasar dan
halus, untuk menghilangkan sisa-sisa materi yang terendap dalam jumlah kecil. Air yang telah disaring selanjutnya ditampung ke bak
penampung air untuk kemudian dipompakan ke tangki air konsumsi dan sanitasi umum.
commit to user
72
Gambar 4.2 Skema Pengolahan Air KTI
4.1.1.4 Kebutuhan Air