Tata Cara Pengisian Daftar-RPHTPH
Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016 9
Rincian 7: Nama Lengkap RPHTPH
Tuliskan nama lengkap Rumah Potong HewanTempat Pemotongan Hewan secara jelas menggunakan huruf balok.
Contoh: Nama Lengkap RPHTPH :
MUNJUL JAYA, RPH
Rincian 8: Alamat Lengkap RPHTPH
Tuliskan alamat lokasi RPHTPH secara lengkap dan jelas, kode pos, nomor telepon dan nomor faksimili.
Contoh: Alamat Lengkap RPHTPH :
Kp. Munjul RT.018, RW.06 Munjul Jaya Purwakarta
Rincian 9: Klasifikasi RPHTPH
Lingkari kla sifikasi RPH atau TPH. Jika RPH isikan kode “1” pada kotak yang
tersedia. Jika TPH, isikan kode “2” pada kotak yang tersedia.
BLOK II. CATATAN
Blok II disediakan untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu sebagai tambahan informasi dalam pengisian daftar.
BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG DI RPHTPH
Blok III digunakan untuk mencatat ternak yang dipotong di RPHTPH selama triwulan laporan menurut jenis ternak.
Kolom 1: Jenis ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Kode
Isikan kode rumpun sapi potong di kolom 2 yang dapat dilihat pada bagian bawah Daftar RPHTPH.
Kolom 3: Jenis rumpun
Isikan jenis rumpun sapi potong di kolom 3 yang sesuai dengan kode rumpun sapi potong yang terisi pada kolom 2.
Khusus untuk sapi perah yang dipotong, is ikan kode “13” pada Kolom 2 dan
isikan jenis rumpun “Lainnya jenis sapi perah” pada kolom 3. Jenis rumpun sapi perah adalah Friesian Holstein atau Fries Holland FH, Sahiwal Cross, dan
Jersey.
Bagi kabupatenkota yang tidak memiliki RPHTPH maka isikan kode “3” pada kotak yang tersedia. Kemudian langsung ke
10 Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016
Contoh: 01
Bali 13
Lainnya FH 13
Lainnya Sahiwal
Kolom 4, 5: Jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH pada bulan pertama triwulan pelaporan
Isikan jumlah ternak jantan yang dipotong di RPHTPH pada bulan pertama triwulan pelaporan di kolom 4 dan betina di kolom 5.
Kolom 6, 7: Jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH pada bulan kedua triwulan pelaporan
Isikan jumlah ternak jantan yang dipotong di RPHTPH pada bulan kedua triwulan pelaporan di kolom 6 dan betina di kolom 7.
Kolom 8, 9: Jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH pada bulan ketiga triwulan pelaporan
Isikan jumlah ternak jantan yang dipotong di RPHTPH pada bulan ketiga triwulan pelaporan di kolom 8 dan betina di kolom 9.
Kolom 10, 11: Jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH pada triwulan pelaporan
Isikan jumlah ternak jantan yang dipotong di RPH TPH selama 3 bulan di kolom 10 dan betina di kolom 11.
Kolom 10 merupakan penjumlahan dari kolom 4 + kolom 6 + kolom 8 dan kolom 11 merupakan penjumlahan dari kolom 5 + kolom 7 + kolom 9.
Kolom 12: Jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH pada triwulan pelaporan
Isikan jumlah ternak seluruhnya yang dipotong di RPHTPH di kolom 12. Kolom 12 merupakan penjumlahan kolom 10 + kolom 11.
BLOK IV. RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL
PEMOTONGAN PADA RPHTPH
Blok IV digunakan untuk mencatat rata-rata berat ternak hidup, karkas, daging, jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per ekor menurut jenis ternak.
Kolom 1: Jenis ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Kode
Isikan kode rumpun sapi potong di kolom 2 yang dapat dilihat pada bagian bawah Daftar RPHTPH.
Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016 11
Kolom 3: Jenis rumpun
Isikan jenis rumpun sapi potong di kolom 3 yang sesuai dengan kode rumpun sapi potong yang terisi pada kolom 2.
Khusus untuk sapi perah yang dipotong, isikan kode “13” pada Kolom 2 dan isikan jenis rumpun “Lainnya jenis sapi perah” pada kolom 3. Jenis rumpun
sapi perah adalah Friesian Holstein atau Fries Holland FH, Sahiwal Cross, dan Jersey.
Contoh: 01
Bali 13
Lainnya FH 13
Lainnya Sahiwal
Kolom 4: Berat Ternak Hidup
Isikan rata-rata berat tiap jenis ternak ketika masih hidup dalam satuan Kg.
Kolom 5: Berat Karkas
Isikan rata-rata berat karkas per ekor setiap jenis ternak dalam satuan Kg. Karkas adalah seluruh daging dan tulang dari ternak yang dipotong tanpa
kepala, jeroan, dan kaki bagian bawah.
Kolom 6: Berat Daging
Isikan rata-rata berat daging per ekor setiap jenis ternak dalam satuan Kg. Daging adalah seluruh daging dari ternak yang dipotong, baik yang berasal dari
karkas maupun bagian yang dapat dimakan edible offal dari kepala, ekor, atau kaki bagian bawah.
Kolom 7: Berat Jeroan
Isikan rata-rata berat jeroan per ekor setiap jenis ternak dalam satuan Kg. Jeroan adalah organ tubuh bagian dalam dari ternak yang dipotong serta
dimanfaatkan.
Kolom 8: Berat Kulit Basah
Isikan rata-rata berat kulit basah per ekor setiap jenis ternak dalam satuan Kg. Kulit basah adalah organ tubuh bagian luar kecuali babi dari ternak yang
dipotong dalam keadaan basah.
Kolom 9: Berat Produksi Lainnya
Isikan rata-rata berat produksi lain per ekor dari setiap jenis ternak yang dipotong dalam satuan Kg.
Produksi lain meliputi kepala, tanduk, darah, kaki bagian bawah, dll.
12 Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016
BLOK V. RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL
PEMOTONGAN PADA RPHTPH Blok V digunakan untuk mencatat rata-rata harga ternak hidup per ekor, karkas,
daging, jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per Kg menurut jenis ternak.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Kode
Isikan kode rumpun sapi potong di kolom 2 yang dapat dilihat pada bagian bawah Daftar RPHTPH.
Kolom 3: Jenis rumpun
Isikan jenis rumpun sapi potong di kolom 3 yang sesuai dengan kode rumpun sapi potong yang terisi pada kolom 2.
Khusus untuk sapi perah yang dipotong, isikan kode “13” pada Kolom 2 dan isikan jenis rumpun “Lainnya jenis sapi perah” pada kolom 3. Jenis rumpun
sapi perah adalah Friesian Holstein atau Fries Holland FH, Sahiwal Cross, dan Jersey.
Contoh: 01
Bali 13
Lainnya FH 13
Lainnya Sahiwal
Kolom 4: Harga Ternak Hidup
Isikan rata-rata harga per ekor setiap jenis ternak ketika masih hidup dalam satuan rupiah Rp.
Kolom 5: Harga Karkas
Isikan rata-rata harga karkas per Kg dari setiap jenis ternak dalam satuan rupiah Rp.
Kolom 6: Harga Daging
Isikan rata-rata harga daging per Kg dari setiap jenis ternak dalam satuan rupiah Rp.
Kolom 7: Harga Jeroan
Isikan rata-rata harga jeroan per Kg dari setiap jenis ternak dalam satuan rupiah Rp.
Kolom 8: Harga Kulit Basah
Isikan rata-rata harga kulit basah per Kg dari setiap jenis ternak dalam satuan rupiah Rp.
Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016 13
Kolom 9: Harga Produksi Lainnya
Isikan rata-rata harga produksi lain per Kg dari setiap jenis ternak yang dipotong dalam satuan rupiah Rp.
BLOK VI. JUMLAH SAPI DAN KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT ALASAN PEMOTONGAN
Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong karena tidak produktif, positif brucellosis, dan lainnya.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi dan kerbau betina.
Kolom 2: Tidak produktifMajir
Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena sudah tidak produktif.
Tidak produktifmajir adalah ternak yang tidak dapat memperoleh keturunan, baik secara alami atau buatan.
Kolom 3: Positif Brucellosis
Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena positif brucellosis.
Positif brucellosis adalah jenis penyakit kelamin pada ternak yang dapat menular serta dapat mengakibatkan kemandulan pada ternak yang diserang.
Kolom 4: Lainnya
Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena sakit mendadak, keracunan, dan sebagainya.
Kolom 5: Jumlah
Kolom 5 merupakan penjumlahan dari kolom 2 + kolom 3 + kolom 4. Jumlah sapi dan kerbau betina di kolom 5 harus sama dengan jumlah sapi dan
kerbau betina pada blok III kolom 11.
BLOK VII. KETERANGAN ASAL TERNAK YANG DIPOTONG
Blok VII digunakan untuk mencatat jumlah dan asal ternak yang dipotong di RPHTPH selama triwulan laporan menurut jenis ternak. Ternak dapat berasal dari
kabupatenkota yang sama atau dari kabupatenkota lain.
Kolom 1: Jenis ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
14 Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016
Kolom 2: Berasal dari dalam Provinsi ekor
Isikan jumlah ternak yang berasal dari provinsi tempat RPHTPH berada.
Kolom 3, 4, 5: Berasal dari provinsi lain I ekor
Isikan jumlah ternak yang berasal dari provinsi lain wilayah I di kolom 3, nama
provinsi lain di kolom 4, dan kode provinsi di kolom 5. Kolom 6, 7, 8:
Berasal dari provinsi lain II ekor
Isikan jumlah ternak yang berasal dari provinsi lain wilayah II di kolom 6,
nama provinsi lain di kolom 7, dan kode provinsi di kolom 8. Kolom 9, 10, 11: Berasal dari provinsi lain III ekor
Isikan jumlah ternak yang berasal dari provinsi lain wilayah III di kolom 9, nama provinsi lain di kolom 10, dan kode provinsi di kolom 11.
Kolom 12, 13, 14: Berasal dari provinsi lain IV ekor
Isikan jumlah ternak yang berasal dari provinsi lain wilayah IV di kolom 12,
nama provinsi di kolom 13, dan kode provinsi di kolom 14. Kolom 15: Jumlah
Isikan penjumlahan kolom 2 + kolom 3 + kolom 6 + kolom 9 + kolom 12 untuk masing-masing rincian.
BLOK VIII. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG MENURUT KEPEMILIKAN TERNAK
Blok VIII digunakan untuk mencatat kepemilikan ternak yang dipotong di RPHTPH selama triwulan laporan menurut kepemilikan ternak. Ternak yang dipotong
bisa milik rumah tangga usaha peternakan, rumah tangga bukan usaha peternakan rumah tangga biasa, perusahaan peternakanfeedloter, pedagang, atau milik lainnya
milik RPH, Yayasan, Pesantren, dsb.
Kolom 1: Jenis ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Milik Rumah Tangga Usaha Peternakan ekor
Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH yang merupakan milik rumah tangga usaha peternakan.
Kolom 3: Milik Rumah Tangga Bukan Usaha Peternakan ekor
Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH yang merupakan milik rumah tangga bukan usaha peternakan rumah tangga biasa.
Kolom 4: Milik Perusahaan PeternakanFeedloter ekor
Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH yang merupakan milik perusahaan peternakanfeedloter. Perusahaan peternakan adalah perusahaan
Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016 15
peternakan berbadan hukum berupa PTCV, Firma, Koperasi Peternakan, Yayasan Peternakan.
Kolom 5: Milik Pedagang ekor
Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH yang merupakan milik pedagang.
Kolom 6: Milik Lainnya milik RPH, Yayasan, Pesantren, dsb ekor
Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPHTPH yang merupakan milik RPH itu sendiri, Yayasan selain yayasan peternakan, pesantren, dsb.
Kolom 7: Jumlah
Isikan penjumlahan kolom 2 + kolom 3 + kolom 4 + kolom 5 + kolom 6 + untuk masing-masing rincian.
BLOK IX. JUMLAH PEMOTONGAN TERNAK DI LUAR RPHTPH
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA
Blok IX digunakan untuk mencatat jumlah ternak yang dipotong di luar RPHTPH selama triwulan laporan menurut jenis ternak. Pemotongan di luar RPHTPH adalah
pemotongan yang dilakukan di luar RPHTPH, seperti di masjid, pesantren, kantor, rumah khususnya pada saat hari keagamaan atau pesta. Blok IX diisi melalui
wawancara dengan Petugas RPH atau Pegawai dinas bukan petugas RPH pada dinas yang menangani fungsi peternakan.
Jika pada suatu kabupatenkota terdapat RPHTPH maka isian Blok ini dapat
ditanyakan kepada petugas RPH bila petugas tersebut mempunyai tangung jawab mencatat pemotongan di luar RPH atau kepada dinas yang menangani fungsi
peternakan. Pencacahan dilakukan oleh salah satu petugas pengumpul data di kabupatenkota dengan menggunakan Daftar RPHTPH dari salah satu RPHTPH.
Jika pada suatu kabupatenkota tidak terdapat RPHTPH maka isian Blok ini
dapat ditanyakan kepada Dinas yang menangani fungsi peternakan.
Kolom 1: Nama Bulan sesuai Triwulan
Isikan nama bulan sesuai triwulan. Untuk Triwulan I diisikan Januari, Februari, Maret. Untuk Triwulan II diisikan April, Mei, Juni. Untuk Triwulan III diisikan Juli,
Agustus, September. Untuk Triwulan IV diisikan Oktober, November, Desember.
Kolom 2: Sapi Potong Jantan ekor
Isikan jumlah ternak sapi potong jantan yang dipotong di luar RPHTPH.
Kolom 3: Sapi Potong Betina ekor
Isikan jumlah ternak sapi potong betina yang dipotong di luar RPHTPH.
Kolom 4: Kerbau ekor
Isikan jumlah ternak kerbau yang dipotong di luar RPHTPH.
16 Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016
Kolom 5: Kuda ekor
Isikan jumlah ternak kuda yang dipotong di luar RPHTPH.
Kolom 6: Kambing ekor
Isikan jumlah ternak kambing yang dipotong di luar RPHTPH.
Kolom 7: Domba ekor
Isikan jumlah ternak domba yang dipotong di luar RPHTPH.
Kolom 8: Babi ekor
Isikan jumlah ternak babi yang dipotong di luar RPHTPH.
Rincian 4. Sumber Informasi Blok IX
Isikan pemberi informasi isian Blok IX. Lingkari kode “1” jika pemberi informasi
Blok IX adalah Petugas RPHTPH, atau Lingkari kode “2” jika pemberi informasi Blok IX adalah Pegawai dinas bukan petugas RPHTPH pegawai Dinas yang
menangani fungsi peternakan. Pindahkan angka kode yang dilingkari ke kotak yang disediakan.
Jika isian Klasifikasi RPHTPH pada Blok I Rincian 9 adalah RPH Kode 1 atau TPH kode 2 maka Sumber informasi Blok IX bisa Petugas RPHTPH kode 1
atau Pegawai Dinas bukan Petugas RPH Kode 2. Tetapi jika isian Klasifikasi RPHTPH pada Blok I Rincian 9 adalah Kode 3 maka Sumber informasi Blok IX
adalah Pegawai Dinas bukan Petugas RPH Kode 2. Blok IX Rincian 1-3 bisa tidak terisi, jika memang tidak ada pemotongan di luar
RPHTPH. Namun, Blok IX Rincian 4 sumber informasi harus tetap diisikan.
BLOK X. KETERANGAN RESPONDEN
Blok X digunakan untuk mencatat keterangan mengenai responden.
BLOK XI. KETERANGAN PETUGAS
Blok XI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai petugas, baik petugas pencacah maupun pengawaspemeriksa.
Tuliskan nama pencacah, tanggal pencacahan, dan tanda tangan pencacah pada rincian 1 sampai dengan 3, serta nama pengawaspemeriksa, tanggal
pengawasan pemeriksaan, dan tanda tangan pengawas pada rincian 4 sampai dengan 6.
Tuliskan nama dan jabatanNIP petugas RPHTPH dengan lengkap dan jelas menggunakan huruf balok, kemudian bubuhkan tanda tangan dan stempel RPH.
Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak 2016 17
TATA CARA PENGOLAHAN DATA
BAB