Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik Peternakan

(1)

BAB

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan kontribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional. Selain itu ketersediaan produk peternakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan kalori dan protein hewani. Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Peranan data dan informasi sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan pembangunan. Sesuai Undang-Undang RI Tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertangungjawabkan.

Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalui pendekatan perusahaan, RPH dan keurmaster. Pengumpulan data perusahaan peternakan bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan. Sedangkan pengumpulan data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan ternak.

Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei. Pengumpulan data melalui sensus dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Pelaksanaan sensus yang terakhir adalah Sensus Pertanian 2003. Sensus Pertanian menghasilkan jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark survei-survei peternakan berikutnya.

Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia. Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional (SPN) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak. Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah tangga pada waktu yang akan datang.

Hasil pengumpulan data perusahaan dan pemotongan ternak yang dipadukan dengan hasil SPN akan diperoleh data peternakan (populasi) secara menyeluruh dan


(2)

lengkap. Agar data yang dihasilkan akurat dan up to date sebagai bahan perencanaan dan dasar kebijakan di bidang peternakan, diperlukan suatu pedoman yang mengatur tata cara pengumpulan, pengolahan, dan penyajian statistik peternakan.

1.2 LANDASAN HUKUM

Pelaksanaan pendataan perusahaan peternakan dan pemotongan ternak oleh Badan Pusat Statistik dilandasi:

a. Undang-Undang No.16 tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. c. Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

1.3 TUJUAN

Tujuan pengumpulan data peternakan:

a. Mendapatkan populasi, produksi dan struktur ongkos usaha peternakan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan.

b. Mendapatkan produksi hasil pemotongan ternak dari RPH dan keurmaster .

c. Mendapatkan estimasi populasi dan produksi yang diusahakan rumah tangga di wilayah.

1.4 RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN

Pengumpulan data perusahaan peternakan dan pemotongan ternak dari RPH dan

keurmaster dilaksanakan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia. Perusahaan

peternakan yang dicakup adalah perusahaan peternakan berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak. RPH yang dicakup adalah seluruh RPH baik milik pemerintah maupun swasta. Keurmaster yang dicakup adalah

keurmaster yang tidak bertugas di RPH.

1.5 PETUGAS

Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan peternakan, RPH dan keurmaster adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan atau Staf BPS


(3)

1.6 JENIS DOKUMEN

Jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu: a. Daftar-LTT

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) dan ternak kecil (kambing, domba, dan babi).

b. Daftar-LTU

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan unggas (ayam pedaging, ayam petelur, dan unggas lainnya).

c. Daftar-LTS

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan sapi perah. d. Daftar-RPH

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari RPH.

e. Daftar-Keurmaster

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari

keurmaster yang tidak bertugas di RPH.

1.7 METODOLOGI

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan peternakan adalah pencacahan lengkap (sensus) terhadap seluruh perusahaan peternakan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Yayasan) baik usaha pembibitan maupun budidaya ternak. Periode data yang dikumpulkan adalah tahunan dengan referensi waktu setahun yang lalu.

Periode pengumpulan data pemotongan ternak yang dikumpulkan dari RPH dan

keurmaster adalah triwulanan. Metode pengumpulan data RPH dan keurmaster dilakukan

dengan pencacahan lengkap di seluruh Indonesiadengan menggunakan dua pendekatan, yaitu:

a. RPH, milik pemerintah maupun swasta dengan responden adalah petugas RPH setempat atau keurmaster yang bertugas di RPH tersebut.

b. Keurmaster, yaitu aparat Dinas Peternakan/Pemda setempat khususnya yang tidak

langsung menangani/tidak bertugas di RPH.


(4)

1.8 KONSEP DAN DEFINISI

Perusahaan peternakan adalah unit usaha yang mengusahakan ternak baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan status badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau Yayasan.

Pembibitan ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembibitan/pengembangbiakan ternak.

Budidaya ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembesaran/penggemukan ternak.

PT adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar pemegang saham.

CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula. Koperasiadalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.

Yayasan adalah sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha-usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan.

PMA (Penanaman Modal Asing) adalah nilai investasi yang disetujui pemerintah terdiri atas saham peserta Indonesia, saham peserta asing, dan modal pinjaman pemerintah yang diinvestasi untuk proyek di sektor tertentu dan diatur oleh pemerintah.


(5)

Tahun mulai operasional adalah tahun dimana perusahaan pertama kali melakukan kegiatan operasional perusahaan secara komersial.

Pekerja tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap termasuk pemilik atau pekerja keluarga.

Pekerja tidak tetap (Honorer) adalah pekerja yang menerima upah/gaji berdasarkan banyaknya waktu kerja.

Pekerja harian lepas adalah pekerja yang bekerja secara harian dimana pembayaran upahnya dihitung secara harian/banyaknya hari bekerja.

Pekerja borongan adalah pekerja yang bekerja atas dasar kontrak yang disepakati menyangkut jenis pekerjaan yang harus diselesaikan dan upah yang akan dibayarkan. Jumlah hari-orang (mandays) adalah perkalian antara jumlah hari kerja pekerja harian dengan rata-rata jumlah pekerja per hari kerja.

Sediaan Biologik adalah obat ternak/unggas yang meliputi vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik.

Sediaan Farmasetik adalah obat ternak/unggas antara lain vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa, anti diare, obat pencernaan.

Sediaan Premixadalah obat ternak/unggas berupa imbuhan pakan dan pelengkap pakan yang dicampurkan pada pakan atau minuman.

Pemeliharaan barang modal adalah pengeluaran rutin untuk memelihara atau memperbaiki agar tetap dapat bekerja/berfungsi seperti biasa.

Barang modal tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang seperti tanah, gedung, mesin, kendaraan, dan sebagainya.

Barang modal baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali tanah). Barang modal bekas dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru. Barang modal bekas dalam negeri adalah barang modal yang pernah dipakai pihak lain di dalam negeri (kecuali tanah).

Perbaikan besar barang modal adalah perbaikan barang modal sehingga memperbesar kapasitas atau menambah usia barang modal tersebut.

RPH (Rumah Potong Hewan) adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan disain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan selain unggas bagi konsumsi masyarakat.


(6)

Keurmaster adalah tenaga paramedik pemerintah yang telah mengikuti pelatihan tentang uji daging, dan bertugas di Rumah Potong Hewan (RPH), serta ditunjuk oleh Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi peternakan atas nama bupati/walikota yang selanjutnya memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji daging.

1.9 JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan pengumpulan data statistik perusahaan peternakan dan RPH. Contoh: Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data pada Tahun 2010

Kegiatan

RPH/Keurmaster Perusahaan

Peternakan (LTT/LTS/LTU)

Triw I Triw II Triw III Triw IV

Periode Data Jan –Mar „10 Apr –Juni „10 Juli –Sept „10 Okt –Des „10 Jan –Des „09 Pencacahan Apr –Mei „10 Juli –Agust „10 Okt –Nop „10 Jan –Feb „11 Jan –Feb „10 Pengiriman Mei –Juni „10 Agust –Sept „10 Nop –Des „10 Feb –Mar „11 Feb –Mar „10 Pengolahan Mei –Juli „10 Agust –Okt „10 Nop 10 –Jan „11 Feb –Apr „11 Mar –April „10

Publikasi Mei – Juni 2011 Mei –Juni „10

1.10 TAHAP KEGIATAN

a. Persiapan

Dalam tahapan persiapan kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pemutakhiran direktori untuk menentukan jumlah perusahaan, RPH dan keurmaster yang akan digunakan sebagai target pencacahan dan alokasi dokumen. Langkah pemutakhiran direktori dilakukan sebagai berikut:

1) Menambahkan nama dan alamat perusahaan, RPH dan keurmaster yang baru berdiri atau baru ditemui di lapangan dan belum tercantum dalam direktori serta menghapus nama dan alamat yang telah tutup atau tidak ada kegiatan.

2) Selanjutnya dilakukan matching direktori dengan instansi terkait atau sumber lain. Jumlah perusahaan hasil pemutakhiran direktori digunakan sebagai target


(7)

set untuk pertinggal di perusahaan dan dua set untuk dikirim kembali ke BPS Provinsi melalui BPS Kabupaten/Kota dan selanjutnya1 (satu) set dikirim ke BPS.

b. Pelaksanaan

Pengumpulan data dilakukan terhadap semua perusahaan peternakan yang berbadan hukum dengan mengisi kuesioner sesuai catatan administrasi yang ada di perusahaan dan atau dengan mewawancarai penanggung jawab perusahaan peternakan.

Pengumpulan data pemotongan ternak dilakukan secara lengkap terhadap seluruh RPH dan keurmaster. Daftar-RPH diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak di RPH atau mewawancarai pengelola RPH/keurmaster yang bertugas di RPH. Sedangkan Daftar-Keurmaster untuk laporan pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas di RPH, diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak dari keurmaster tersebut di seluruh wilayah tugasnya.


(8)

(9)

BAB

LAPORAN TAHUNAN

PERUSAHAAN TERNAK BESAR

DAN KECIL (DAFTAR-LTT)

2.1 PENDAHULUAN

2.1.1 Tujuan

Daftar-LTT digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan ternak besar dan kecil. Ternak besar meliputi sapi potong, kerbau, dan kuda, sedangkan ternak kecil meliputi kambing, domba dan babi. Keterangan yang dikumpulkan adalah keterangan umum perusahaan, jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, jumlah dan mutasi ternak, produksi ternak dan pendapatan lain, pemakaian bahan bakar, pengeluaran perusahaan, serta pembentukan modal selama setahun. Satu Daftar-LTT digunakan untuk mencacah satu perusahaan peternakan.

Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu: PT/CV, Firma, Koperasi, BUMN, dan Yayasan.

2.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTT dikelompokkan menjadi delapan blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja Blok III : Jumlah Ternak yang Diusahakan

Blok IV : Pendapatan/Penerimaan Usaha Peternakan Selama Tahun (t) Blok V : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t) Blok VI : Pengeluaran untuk Pakan Ternak, Obat-obatan, dan Lainnya

Blok VII : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar (000 Rp)

Blok VIII : Catatan

II


(10)

2.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR - LTT

KETERANGAN TEMPAT

Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat identitas perusahaan yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor urut perusahaan, nama lengkap perusahaan, lokasi perusahaan, dan alamat kantor pusat.

Rincian 1 s.d. 4: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan.

Tuliskan nama provinsi pada rincian 1, kabupaten/kota pada rincian 2, kecamatan pada rincian 3, dan desa/kelurahan pada rincian 4, sesuai dengan lokasi perusahaan. Untuk provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan tuliskan juga kodenya pada kotak yang tersedia. Rincian 5: Nomor Urut Perusahaan

Rincian ini dikosongkan dan hanya diisi oleh petugas BPS. Rincian 6: Nama Lengkap Perusahaan

Tuliskan nama perusahaan secara lengkap, berikut bentuk badan hukumnya. Contoh:

6. Nama Lengkap Perusahaan : PT. GREAT GIANT LIVESTOCK

Rincian 7: Lokasi Perusahaan

Tuliskan alamat lokasi perusahaan secara lengkap dan jelas, dengan kode pos, nomor telepon dan nomor Fax.

7. Lokasi Perusahaan:...

... Kode Pos

Tel.(...)... Fax. (...)...

Rincian 8: Alamat Kantor Pusat

Tuliskan alamat kantor pusat secara lengkap dan jelas, dengan kode pos, nomor telepon, dan nomor Fax.

3 4 1 6 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah


(11)

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Blok I digunakan untuk mencatat mengenai kegiatan utama perusahaan, cara pemeliharaan ternak, bentuk badan hukum, asal izin usaha, status permodalan, dan tahun mulai operasional.

Rincian 1:Kegiatan Utama Perusahaan

Lingkari kode yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan. Rincian 2: Cara Pemeliharaan Ternak

Lingkari kode cara pemeliharaan ternak, meliputi:

Dikandangkan -1 Dilepas -2 Dikandangkan & dilepas -3 Rincian 3: Bentuk Badan Hukum

Lingkari kode bentuk usaha sesuai yang dimiliki oleh perusahaan. Kode bentuk badan hukum/usaha, meliputi :

PT/CV/Firma -1 Koperasi -2

BUMN -3 Yayasan -4

Rincian 4: Asal Izin Usaha

Lingkari kode izin usaha sesuai yang diperoleh perusahaan. Kode izin usaha meliputi:

BKPM -1 BKPMD -2

Ditjennak -3 Pemda Prov/Kab/Kota -4

Rincian 5: Status Permodalan

Lingkari kode status permodalan sesuai yang dimiliki oleh perusahaan. Kode status permodalan perusahaan meliputi:

PMA -1 PMDN -2 Lainnya -3

Rincian 6: Tahun Mulai Operasional Isikan tahun mulai operasional perusahaan.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap, pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk pekerja selama tahun (t).

A. Jumlah Pekerja pada Juni tahun (t)

Isikan jumlah pekerja perusahaan pada bulan Juni tahun (t) menurut tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan status pekerja di kolom (2) s.d. (5).


(12)

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Blok II B digunakan untuk mencatat pengeluaran yang dibayarkan kepada pekerja selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud mencakup pengeluaran untuk pekerja tetap dan tidak tetap (bukan pekerja harian/borongan). Jenis pengeluaran pekerja meliputi upah/gaji, upah lembur, bonus, hadiah, dan lainnya dalam bentuk uang maupun barang. Pengeluaran yang berupa barang dinilai sesuai harga pasar.

Rincian 1: Upah dan Gaji

Isikan pengeluaran perusahaaan untuk upah dan gaji pekerja berupa uang di kolom (2), barang di kolom (3), dan jumlah di kolom (4).

Rincian 2: Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

Isikan pengeluaran perusahaan untuk upah lembur, bonus, hadiah, dan lainnya yang berupa uang di kolom (2), barang di kolom (3), dan jumlah di kolom (4).

Rincian 3: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 dan 2.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

Isikan jumlah hari kerja selama tahun (t) pada rincian 1, rata-rata jumlah pekerja harian per hari kerja pada rincian 2, jumlah hari-orang (mandays) dalam tahun (t) pada rincian 3, dan jumlah upah untuk pekerja harian selama tahun (t) di rincian 4.

BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN

Blok III digunakan untuk mencatat jumlah ternak besar dan kecil yang diusahakan berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin.

A. Jumlah Ternak yang Diusahakan pada Juni Tahun (t)

Berisi keterangan mengenai jumlah ternak yang sedang diusahakan pada bulan Juni tahun (t). Pada bagian ini setiap ternak dikelompokkan berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin.

Golongan umur ternak besar:

Anak adalah ternak yang berumur kurang dari 1 tahun.

Muda adalah ternak yang berumur antara 1-2 tahun dan belum pernah beranak. Dewasa adalah ternak yang berumur 2 tahun atau lebih atau pernah beranak.


(13)

Blok III A digunakan untuk mencatat tiga jenis ternak yang diusahakan perusahaan peternakan.

Kolom (2), (3), (4):

Digunakan untuk mencatat ternak pertama yang diusahakan. Kolom (5), (6), (7):

Digunakan untuk mencatat ternak kedua yang diusahakan. Kolom (8), (9), (10):

Digunakan untuk mencatat ternak ketiga yang diusahakan. Rincian 1: Anak

Isikan jumlah ternak jantan dan betina anak yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun (t).

Rincian 2: Muda

Isikan jumlah ternak jantan dan betina muda yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun (t).

Rincian 3: Dewasa

Isikan jumlah ternak jantan dan betina dewasa yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun (t).

Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

B. Mutasi Ternak Selama Tahun (t)

Berisi keterangan tentang mutasi ternak (stok awal tahun, pembelian, kelahiran, penambahan lain, penjualan, pemotongan, kematian, pengurangan lain, dan stok akhir) selama tahun (t).

Rincian 1: Stok Awal Januari Tahun (t)

Isikan banyaknya ternak pada bulan Januari tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 2: Pembelian

Isikan banyaknya ternak yang dibeli selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 3: Kelahiran

Isikan banyaknya ternak yang dilahirkan selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.


(14)

Rincian 4: Penambahan lain

Isikan banyaknya penambahan ternak selain dari pembelian dan kelahiran selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 5: Penjualan

Isikan banyaknya ternak yang dijual selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 6: Pemotongan

Isikan banyaknya ternak yang dipotong selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 7: Kematian

Isikan banyaknya ternak yang mati selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga. Mati karena dipotong tidak termasuk dalam kategori kematian, tetapi dimasukkan pada rincian 6.

Rincian 8: Pengurangan Lain

Isikan banyaknya ternak yang berkurang selain karena penjualan, pemotongan, dan kematian selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 9: Stok Akhir Desember tahun (t)

Isikan banyaknya ternak pada akhir bulan Desember tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Berisi keterangan tentang jumlah ternak yang dibeli/dijual dari/ke suatu daerah. Daerah pembelian/penjualan ternak dapat berasal dari kab/kota yang sama, kab/kota dalam satu provinsi, provinsi yang berbeda maupun luar negeri.

Kolom (2), (3), (4), (5):

Digunakan untuk mencatat data pembelian dan penjualan dari ternak pertama. Kolom (6), (7), (8), (9):

Digunakan untuk mencatat data pembelian dan penjualan dari ternak kedua. Kolom (3), (5), (7), (9):


(15)

Rincian 1: Dalam Kabupaten/Kota Ini

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan ternak di kolom (5) dan (9) yang berasal dari kab/kota yang sama.

Rincian 2: Luar Kab/Kota dalam Provinsi

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan ternak di kolom (5) dan (9) yang dibeli/dijual dari kab/kota dalam satu provinsi.

Rincian 3: Luar Provinsi Ini

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak yang di kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan ternak di kolom (5) dan (9) yang dibeli/dijual dari provinsi lain.

Rincian 4: Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan ternak di kolom (5) dan (9) yang diimpor/diekspor dari luar negeri.

BLOK IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN USAHA PETERNAKAN SELAMA TAHUN (t) Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi ternak dan pendapatan lain perusahaan selama tahun (t). Pada blok IV terdiri dari tiga halaman, masing-masing halaman digunakan untuk satu jenis ternak.

A. Produksi Ternak: ... yang Diusahakan

Blok IV A digunakan untuk mencatat mutasi ternak dan nilainya, yang dikelompokkan menurut triwulan I, II, III, IV, dan total. Mutasi jumlah ternak diisikan di kolom (2), (4), (6), (8), (10) untuk nilai mutasi ternak diisikan di kolom (3), (5), (7), (9), (11).

Rincian 1: Stok Akhir (jumlah ternak dan perkiraan nilai ternak pada saat pencacahan)

Isikan jumlah ternak dan nilainya pada saat pencacahan menurut triwulan pada kolom yang sesuai. Nilai yang diisikan adalah nilai perkiraan jika ternak itu dijual.

Rincian 2: Penjualan

Isikan jumlah ternak yang dijual dan nilai saat transaksi menurut triwulan pada kolom yang sesuai.

Rincian 3: Pemotongan


(16)

Rincian 4: Kematian

Isikan jumlah ternak dan perkiraan nilai ternak pada saat ternak masih hidup menurut triwulan pada kolom yang sesuai.

Rincian 5: Pengurangan lain

Isikan jumlah ternak karena pengurangan lain dan nilainya menurut triwulan pada kolom yang sesuai.

Rincian 6: Jumlah rincian 1 s.d. 5

Penjumlahan rincian 1 sampai dengan rincian 5 untuk kolom (10) dan (11). Rincian 7: Pembelian

Isikan jumlah ternak yang dibeli dan nilai saat transaksi menurut triwulan pada kolom yang sesuai.

Rincian 8: Kelahiran

Isikan jumlah ternak yang dilahirkan menurut triwulan pada kolom jumlah. Kolom nilai tidak perlu diisi.

Rincian 9: Penambahan lain

Isikan jumlah ternak karena penambahan lain dan nilainya menurut triwulan pada kolom yang sesuai.

Rincian 10: Stok Awal [Kolom (10) = Rincian (6-7-8-9), sedangkan Kolom (11) Nilai Perkiraan]

Kolom jumlah diisi dengan rumus rincian (6-7-8-9), sedangkan kolom nilai diperkirakan.

B. Pendapatan dan Penerimaan Lainnya (000 Rp)

Pendapatan dan Penerimaan Lainnya adalah pendapatan/penerimaan perusahaan selain yang diperoleh dari nilai tambah ternak yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan dan penerimaan lain perusahaan dapat berasal dari penerimaan jasa peternakan, penerimaan bersih dari penjualan kotoran ternak, keuntungan penjualan barang dalam bentuk yang sama, pendapatan dan penerimaan lainnya.

Rincian 1: Penerimaan Bersih dari Jasa Peternakan

Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari jasa peternakan yang diberikan kepada pihak lain dalam satuan ribuan rupiah.

Rincian 2: Penerimaan Bersih dari Penjualan Kotoran Ternak


(17)

Rincian 3: Keuntungan dari Barang-barang yang Dijual dalam Bentuk yang Sama Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari keuntungan penjualan barang dalam bentuk yang sama, misalnya penjualan kembali bahan bakar, pakan, dan lain-lain tanpa mengubah bentuk dan kualitas, dalam satuan ribuan rupiah.

Rincian 4: Pendapatan dan Penerimaan

Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari pendapatan dan penerimaan lainnya, misalnya penerimaan dari jasa angkutan atau yang belum tercakup sebelumnya dalam satuan ribuan rupiah.

Rincian 5: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 4

BLOK V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar, pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat pada blok ini adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3) digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2). Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan rupiah.

Rincian 1: Bensin

Isikan banyaknya pemakaian bensin di kolom (3) dan nilainya di kolom (4). Rincian 2: Solar

Isikan banyaknya pemakaian solar di kolom (3) dan nilainya di kolom (4). Rincian 3: Minyak Tanah

Isikan banyaknya pemakaian minyak tanah di kolom (3) dan nilainya di kolom (4). Rincian 4: Pelumas

Isikan banyaknya pemakaian pelumas di kolom (3) dan nilainya di kolom (4). Rincian 5: Bahan Bakar/Minyak Lainnya

Isikan nilai pemakaian bahan bakar lainnya di kolom (4). Rincian 6: Jumlah {Rincian (1+2+3+4+5)}

Isi dengan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 5. Rincian 7: Listrik Dibangkitkan Sendiri

Isikan banyaknya pemakaian listrik yang dibangkitkan sendiri di kolom (3) dalam satuan kWh.


(18)

Rincian 8: Listrik Dibeli dari PLN

Isikan banyaknya pemakaian listrik yang dibeli dari PLN di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 9: A i r

Isikan banyaknya pemakaian air yang dibeli dari PAM atau pihak lain di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 10: Jumlah {Rincian (8+9)} Isi dengan penjumlahan rincian 8 dan 9.

BLOK VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT- OBATAN, DAN LAINNYA

Blok VI digunakan untuk mencatat jumlah pengeluaran untuk pembelian pakan dan obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah yang betul-betul habis digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli untuk persediaan).

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)

Blok VI A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak selama tahun (t). Isikan banyaknya pakan yang dikeluarkan untuk ternak di kolom (2) dan nilainya di kolom (3) berdasarkan jenis pakan dalam ribuah rupiah.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun (t)

Blok VI B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan. Rincian a: Sediaan Biologik

Isikan pemakaian sediaan biologik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di kolom (4) yang meliputi vaksin, serum dan bahan diagnostika biologik.

Rincian b: Sediaan Farmasetik

Isikan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di kolom (4) antara lain vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa, anti diare. Rincian c: Sediaan Premix

Isikan pemakaian sediaan premix di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di kolom (4) berupa imbuhan pakan (feed additive) dan pelengkap pakan (feed suplement). Rincian d: Lainnya


(19)

C. Pengeluaran Lainnya

Blok VI C digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas seperti: suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos perbaikan dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa peternakan yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak tidak langsung, penyusutan, bunga atas pinjaman, hadiah, sumbangan, dan sebagainya.

BLOK VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan modal tetap perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama tahun (t).

Kolom (1): Jenis Barang Modal

Jenis barang modal adalah barang modal tetap, yaitu barang untuk pemakaian jangka panjang yang terdiri atas tanah, gedung/konstruksi lainnya, mesin-mesin dan perlengkapan, kendaraan angkutan, dan kandang. Apabila ada jenis barang modal lain selain rincian 1 s.d. 5, tuliskan nama barang modal tersebut di kolom (1) dan isikan nilainya di kolom (2) s.d. (5).

Kolom (2): Pembelian Barang Modal Baru

Isikan nilai pembelian barang modal baru untuk setiap jenis barang modal dalam satuan ribuan rupiah di kolom (2).

Kolom (3): Pembelian Barang Modal Bekas Dalam Negeri

Isikan nilai pembelian barang modal bekas dalam negeri untuk setiap jenis barang modal dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Kolom (4): Perbaikan Besar Barang Modal

Isikan nilai perbaikan besar barang modal untuk setiap jenis barang modal di kolom (4) dalam satuan ribuan rupiah jika ada perbaikan besar barang modal.

Kolom (5): Pengurangan Barang Modal

Isikan nilai pengurangan barang modal untuk setiap jenis barang modal dalam satuan ribuan rupiah jika ada pengurangan/penjualan barang modal. Pendapatan yang berasal dari penjualan barang dalam bentuk yang sama dengan pada waktu membeli, dapat positif atau negatif.

Rincian 10: Jumlah


(20)

BLOK VIII. CATATAN

Blok VIII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan informasi dalam pengisian daftar ini.

Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTT ini, maka harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,


(21)

2.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTT

 Periksa nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan apakah sudah benar.

 Beri nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori. Sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada direktori.

 Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

1. Periksa apakah rincian 1 sampai dengan rincian 5 sudah dilingkari sesuai dengan kondisi perusahaan.

2. Periksa apakah rincian 6 sudah terisi.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)

1. Rincian 5 = rincian (1+2+3+4) untuk masing-masing kolom.

2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).

1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian. 2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.

2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.

3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah pekerja harian lepas/borongan per hari.


(22)

BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN

Jika Blok III A terisi maka blok III B dan III C harus terisi. Jenis ternak yang terisi di blok III A dan blok III B harus sama. Jika jenis ternak pada blok III A dan III B lebih dari dua maka blok III C hanya terisi dua jenis ternak yang utama.

A. Jumlah Ternak yang Diusahakan pada Juni Tahun (t)

Rincian 4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 untuk masing-masing kolom. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk setiap rincian.

Kolom (7) = kolom (5) + kolom (6) untuk setiap rincian. Kolom (10) = kolom (8) + kolom (9) untuk setiap rincian. B. Mutasi Ternak Selama Tahun (t)

Rinc. 9 = rinc. 1 + rinc. 2 + rinc. 3 + rinc. 4 – rinc. 5 - rinc. 6 - rinc. 7 - rinc. 8 untuk masing-masing kolom.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

1. Periksa apakah jenis ternak yang diperjualbelikan sudah terisi dengan benar. 2. Periksa apakah jumlah ternak dan nama wilayah pembelian/penjualan untuk

setiap rincian sudah terisi dengan benar.

BLOK IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN USAHA PETERNAKAN SELAMA TAHUN (t) A. Produksi Ternak: ... yang Diusahakan

1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ternak.

2. Rincian 6 kolom (10) dan (11) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + rincian 5.

3. Rincian 10 kolom (10) = rincian 6-rincian 7-rincian 8-rincian 9. B . Pendapatan dan Penerimaan Lainnya (000 Rp)

Rincian 5 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 untuk masing-masing kolom.

BLOK V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

1. Periksa kewajaran harga bahan bakar, pelumas, listrik, dan air per satuan yang ada di kolom (2) selama tahun (t).


(23)

BLOK VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)

Rincian 14 kolom (3) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + ... + rincian 13c.

B. Pengeluaran untuk Obat-Obatan Selama Tahun (t)

Jumlah = rincian a + rincian b + rincian c + rincian d.

C. Pengeluaran Lainnya

Rincian 11 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + ... + rincian 10.

BLOK VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN DAN

PERBAIKAN BESAR (000 Rp) 1. Periksa isian blok VII.

2. Rinc.10 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 + rinc.9 untuk masing-masing kolom.

BLOK VIII. CATATAN

Periksa isian catatan blok VIII yang berkaitan dengan pengisian daftar.

2.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-LTT

Hasil pengumpulan data dari Daftar-LTT akan disajikan dalam bentuk buku (publikasi) Statistik Perusahaan Ternak Besar dan Kecil. Dalam publikasi disajikan tabel-tabel sebagai berikut:

1. Jumlah perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

2. Jumlah Pekerja perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

3. Pengeluaran upah pekerja perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi. 4. Jumlah stok ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut

provinsi.

5. Mutasi ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut provinsi. 6. Nilai mutasi ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut

provinsi.

7. Jumlah ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) yang dibeli dan dijual menurut wilayah.

8. Pemakaian bahan bakar, listrik dan air perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.


(24)

9. Pengeluaran perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi. 10. Pendapatan perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.


(25)

2.5 CONTOH KUESIONER LTT

. . . . . . . . . . . . . . . . Diisi BPS

Kode Pos

Telp: ( ) . . . Fax. ( ) . . .

Kode Pos

Telp: ( ) . . . Fax. ( ) . . .

*). Coret yang tidak sesuai

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik ▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

LAPORAN TAHUNAN PERUS AHAAN PETERNAKAN TERNAK BES AR/KECIL TAHUN 2009

: . . . . 1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan

4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan 6. Nama Lengkap Perusahaan

8. Alamat Kantor Pusat

: . . . . . . . .

Perhatian: Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun dari responden . . . . : . . . .

▼ Tujuan ▼ Dasar Hukum ▼ Kerahasiaan 7. Lokasi Perusahaan

Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi : Subdirektorat Statistik Peternakan, Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710 Telp. (021) 3810291-5, 3841195 ext. 5210, E-mail: peternakan@bps.go.id


(26)

2

-1 -2

-4 -5

-8 -11

-1 -2 -3

PT/CV/Firma -1 Koperasi -2 -3 Yayasan -4

-1 BKPMD -2

-3

-1 -2

4. Akademi/ S. Peternakan Universitas

Perusahaan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan)

* Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang menerima upah menurut jumlah hari ia masuk kerja * Upah/Gaji bruto adalah upah/gaji sebelum dipotong pajak pendapatan, termasuk nilai fasilitas perumahan, kendaraan Babi Babi Domba Kuda Kambing

Dikandangkan Dilepas Dikandangkan & Dilepas

(5) Pekerja Honorer BUMN BKPM PMA Perempuan -3 Sapi Potong -3 -6 -9 -12 Kuda Kambing Domba

(2) (3) (4)

1. Upah dan Gaji

Jumlah (000 Rp) (000 Rp) (000 Rp) Berupa Uang Berupa Barang

Jenis Pengeluaran 3. SLTA SNakMA

(4)

dr. Hewan Lainnya 2. SLTP

3. Bentuk Badan Hukum

5. Status Permodalan

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA A. Jumlah Pekerja pada Juni 2009

4. Asal Izin Usaha

6. Tahun Mulai Operasional ……….

* Pekerja Tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap, termasuk pemilik

* Pekerja Honorer adalah pekerja tidak tetap yang dibayar secara bulanan, tidak tergantung jumlah hari ia bekerja 2. Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

* Perusahaan Peternakan yang dicakup dalam survei ini adalah: 3. J u m l a h

(1)

Lainnya

6. Bila R.5 terisi WNA

B. Pengeluaran Untuk Pekerja Selama Tahun 2009 WNI

5. Jumlah

-4 Ditjenak Pemda/Dinas Prov/Kab/Kota

PMDN Lainnya

Perempuan Pekerja Tetap

Laki-laki 1. Sampai dengan SD

Tingkat Pendidikan

(1)

Laki-laki

(2) (3)

2. Cara Pemeliharaan Ternak

I. KETERANGAN UMUM

1. Kegiatan Utama Perusahaan

Pembibitan: Sapi Potong Kerbau Kerbau -7 -10 Budidaya:


(27)

: . . . Hari : . . . Orang : . . . (000 Rp)

Ternak . . . Ternak . . . Ternak . . . . Jantan Betina Jumlah Jantan Betina Jumlah Jantan Betina Jumlah

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

. . . . . . . . . .

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Kolom (2) dan kolom (6) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 2 (untuk jenis ternak yang sesuai)

Kolom (4) dan kolom (8) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 5 (untuk jenis ternak yang sesuai)

Ternak ……….. Ternak ……….

Jumlah Nama Jumlah Nama Jumlah Nama Jumlah Nama (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Dalam Kabupaten/Kota Ini 2. Luar Kab/Kota dalam Provinsi 3. Luar Provinsi Ini

4. Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Anak Muda

Berumur < 1 tahun Berumur 1-2 tahun dan belum pernah beranak

Berumur < 2 bulan Berumur 2-6 bulan dan belum pernah beranak

3. Jumlah Upah yang Dibayarkan untuk Pekerja Harian Selama Setahun III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN A. Jumlah Ternak Yang Diusahakan pada Juni 2009

Sapi, Kerbau, Kuda Golongan Umur (1) 1. Anak 2. Muda 3. Dewasa

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA (LANJUTAN)

1. Jumlah Hari Kerja dalam Setahun

2. Rata-rata Jumlah Pekerja Harian per Hari Kerja C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun 2009

4. J u m l a h

B. Mutasi Ternak Selama Tahun 2009

Ternak Ternak Ternak U r a i a n

Jumlah (ekor) Jumlah (ekor) Jumlah (ekor)

(1) (2) (3) (4)

1. Stok Awal Januari 2009 2. Pembelian

3. Kelahiran 4. Penambahan Lain 5. Penjualan 6. Pemotongan

* Golongan Umur Ternak (anak, muda, dewasa) 7 Kematian

Penjualan

Dewasa

Berumur > 2 tahun atau Jenis Ternak

8. Pengurangan Lain 9. Stok Akhir Desember 2009

Pembelian Uraian (1) Penjualan Pembelian pernah beranak Kambing, Domba, Babi

pernah beranak Berumur > 2 bulan atau


(28)

(29)

(30)

(31)

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun 2009

a. . . . b. . . . c. . . .

Pemakaian Air adalah air yang dibeli dari PDAM atau dari pihak lain

Pengeluaran Pakan adalah jumlah dan nilai pakan yang telah benar-benar dipakai selama tahun 2009

14. J u m l a h {(Rincian 1 s.d 13c)}

V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN 2009

U r a i a n Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)

(1) (2) (3) (4)

10. Umbi-umbian 11. Tepung Olahan

12. Konsentrat (bahan olahan pabrik) 13. Pakan Lainnya:

6. Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, dll. 7. Ampas Tahu, Ampas Kelapa, dll. 8. Biji-bijian (beras, jagung, dll.) 9. Kacang-kacangan

2. Daun-daunan (daun pisang, daun nangka, dll.) 3. Jerami (jerami padi, jerami jagung, dll.) 4. Katul/Bekatul

5. Dedak

(1) (2) (3)

1. Rumput Hijau (rumput gajah, alang-alang, dll.)

10. J u m l a h {Rincian (8+9)}

VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA

Jenis Pakan Jumlah (Kg) Nilai (000 Rp)

8. Listrik Dibeli dari PLN Kwh

9. A i r M3

5. Bahan Bakar/Minyak Lainnya 6. Jumlah {Rincian (1+2+3+4+5)}

7. Listrik Dibangkitkan Sendiri Kwh

3. Minyak Tanah liter

4. Pelumas liter

1. Bensin liter

2. Solar liter


(32)

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun 2009

5. . . . . 6. . . .

5. . . . 6. . . . 7. . . . 8. . . .

1. . . .

3. . . . 4. . . .

1. . . .

3. . . . 4. . . .

tahun 2009

Sediaan Biologik, meliputi vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik untuk hewan/unggas Sediaan Farmasetik, meliputi vitamin, antibiotik, hormon, mineral, anti bakteri, anti protozoa, dsb. Sediaan Premix, meliputi imbuhan pakan (feed aditive) dan pelengkap pakan (feed suplement) Sediaan Lainnya, meliputi obat-obatan selain tersebut diatas

. . . . . . (e). J u m l a h {Rincian (a) s.d (d)}

Pengeluaran Obat-obatan yang Dicatat adalah jumlah dan nilai obat-obatan yang telah digunakan selama (d). Lainnya

. . . 2. . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . (c). Sediaan Premix

. . . 4. Vitamin B kompleks/B 12 . . . . . . . . .

2. Tetrasiklin ml/cc

3. Penisilin ml/cc

. . . . . . (b). Sediaan Farmasetik

1. Teramicin ml/cc

3. Vaksin Broceulus ml/cc 4. Vaksin Antrax ml/cc (a). Sediaan Biologik

1. Vaksin SE ml/cc

2. Vaksin Kolera ml/cc

(1) (2) (3) (4)

VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA (LANJUTAN)

Jenis/Merk Obat-obatan Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)


(33)

dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru

modal tersebut

* Perbaikan Besar adalah perbaikan barang modal sehingga menambah kapasitas atau memperpanjang umur barang * Barang Modal Baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali tanah), barang modal bekas

VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA (LANJUTAN) C. Pengeluaran lainnya

U r a i a n N i l a i (000 Rp)

(1) (2)

1. Suku Cadang dan Bahan untuk Pemeliharaan/Perbaikan Barang Modal 2. Ongkos Perbaikan dan Pemeliharaan Barang Modal

3. Bahan-bahan untuk Keperluan Kantor

4. Jasa Peternakan yang Dibayarkan Kepada Pihak Lain 5. Sewa Tanah, Gedung, dan Alat-alat

6. Pajak Tidak Langsung 7. Penyusutan

8. Bunga Atas Pinjaman 9. Hadiah, Sumbangan, dsb. 10. Pengeluaran Lainnya 11. J u m l a h (Rincian 1 s.d 10)

Pajak tidak langsung, meliputi segala jenis pajak yang dikenakan atas kegiatan produksi, penjualan, macam-macam bea, dan sebagainya kecuali pajak pendapatan dan pajak perseroan

VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR ( 000 Rp)

Jenis Barang Modal Pembelian Barang Modal Perbaikan Besar Pengurangan Baru Bekas Dlm Negeri Barang Modal Barang Modal

(5)

1. Tanah

2. Gedung/Konstruksi Lainnya 3. Mesin-mesin & Perlengkapan

(1) (2) (3) (4)

4. Kendaraan Angkutan 5. Kandang

6. ……….. 7. ……….. 8. ……….. 9. Lainnya: ………..

10. Jumlah

* Barang Modal Tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya


(34)

10

Bila Ada yang Kurang Jelas, Nama Pejabat/Karyawan Nama : Perusahaan yang Dapat Dihubungi : NIP :

Nama : Jabatan :

Jabatan : Telepon :

Fax :

E-mail :

Hasil Laporan Perusahaan Peternakan Ternak Besar/Kecil 2002 - 2006

Partisipasi anda dalam melengkapi data ini membantu perencanaan pembangunan VIII C A T A T A N

Tanda Tangan :

SERTIFIKASI PENGISIAN KUESIONER KETERANGAN PETUGAS

Tanggal Pencacahan : . . . 2010

Milyar

0 50 100 150 200

2002 2003 2004 2005 2006


(35)

BAB

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN

TERNAK UNGGAS (DAFTAR-LTU)

3.1 PENDAHULUAN

3.1.1 Tujuan

Daftar-LTU digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan peternakan unggas. Keterangan yang dikumpulkan adalah keterangan umum perusahaan, jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, mutasi unggas, pemakaian bahan bakar, pengeluaran pakan ternak, obat-obatan, pengeluaran lain yang berhubungan dengan usaha peternakan, pembentukan modal tetap, produksi dan pendapatan lain selama setahun. Satu Daftar-LTU digunakan untuk mencacah satu perusahaan peternakan.

Perusahaan peternakan unggas yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu: PT/CV, Firma, Koperasi, BUMN, dan Yayasan.

3.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTU meliputi 8 (delapan) blok, yaitu : Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja Blok III : Mutasi Unggas

Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t) Blok V : Pengeluaran untuk Pakan, Obat-obatan, dan Lainnya Selama Tahun (t)

Blok VI : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar (000 Rp)

Blok VII : Produksi dan Pendapatan Lain Selama Tahun (t) Blok VIII : Catatan

3.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-LTU

III

Tata cara pengisian Daftar LTU sama dengan tata cara

pengisian Daftar LTT pada bab II


(36)

KETERANGAN TEMPAT

Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat identitas perusahaan yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor urut perusahaan, nama lengkap perusahaan, lokasi perusahaan, dan alamat kantor pusat.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Blok I digunakan untuk mencatat mengenai kegiatan utama perusahaan, bentuk badan hukum, izin usaha, status permodalan, dan tahun mulai operasional.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap, pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk pekerja selama tahun (t).

BLOK III. MUTASI UNGGAS

Blok III digunakan untuk mencatat jumlah unggas yang diusahakan menurut golongan produktivitas, golongan umur, dan mutasi unggas selama tahun (t).

A. Jumlah Ayam Bibit (GPS/PS/PL) Menurut Golongan Produktivitas pada Juni Tahun (t)

Jumlah ayam bibit yang diisikan adalah jumlah ayam bibit pada akhir bulan Juni tahun (t). Ayam bibit terdiri atas:

1. Ayam bibit galur murni atau ayam bibit dasar (Pure Line/PL), yang memproduksi ayam bibit nenek.

2. Ayam bibit nenek atau Grand Parent Stock (GPS), yang memproduksi ayam bibit induk.

Cara pengisian lihat halaman 11

Cara pengisian lihat halaman 10


(37)

Rincian 1: Belum Berproduksi

Isikan jumlah ayam bibit yang berumur kurang dari 6 bulan dan belum pernah berproduksi di kolom (2).

Rincian 2: Sudah Berproduksi

Isikan jumlah ayam bibit yang sudah berproduksi di kolom (2), rata-rata produksi di kolom (3), dan jumlah siklus di kolom (4).

Rincian 3: Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)

Isikan jumlah ayam bibit yang tidak berproduksi lagi (tua/afkir) di kolom (2). Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

B. Jumlah Ayam Petelur Menurut Golongan Produktivitas Pada Juni Tahun (t)

Ayam petelur adalah ayam ras petelur (layer), baik yang belum, sedang, atau tidak berproduksi lagi. Jumlah ayam petelur yang diisikan adalah jumlah pada akhir bulan Juni tahun (t).

Rincian 1: Belum Berproduksi (< 6 bulan)

Isikan jumlah ayam petelur yang berumur kurang dari 6 bulan dan belum pernah berproduksi di kolom (2).

Rincian 2: Sudah Berproduksi

Isikan jumlah ayam petelur yang sudah berproduksi selama tahun (t) di kolom (2), rata-rata produksi telur/ekor di kolom (3), dan jumlah produksi telur selama setahun di kolom (4). Rincian 3: Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)

Isikan jumlah ayam petelur yang tidak berproduksi lagi (tua/afkir) di kolom (2). Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

C. Mutasi Ayam Ras Petelur Selama Tahun (t)

Blok III C berisi keterangan mengenai mutasi dari ayam ras petelur yang diusahakan selama tahun (t). Mutasi ayam petelur dikelompokkan berdasarkan umur yaitu:

1. Day Old Chick (DOC) adalah ayam ras petelur yang berumur 0 sampai < 1 bulan.

2. Ayam muda (pulet)adalah ayam ras petelur yang berumur 1 sampai < 6 bulan.

3. Ayam sedang produksi adalah ayam ras petelur yang berumur 6 bulan sampai dengan berproduksi secara ekonomis.

4. Ayam afkir adalah ayam ras petelur yang tidak berproduksi lagi (tua). Kolom (2), (3):


(38)

Kolom (4), (5):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur muda. Kolom (6), (7):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur yang sedang berproduksi.

Kolom (8), (9):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur afkir. Rincian 1: Stok Awal Tahun (t)

Isikan jumlah stok awal ayam ras petelur sesuai kelompok umur pada tanggal 1 Januari tahun (t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 2: Pembelian

Isikan jumlah pembelian ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 3: Penetasan

Jika selama tahun (t) memproduksi DOC, isikan jumlahnya di kolom (2) dan nilainya dikosongkan.

Rincian 4: Penambahan Lain

Isikan jumlah penambahan lain ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 5: Penjualan

Isikan jumlah penjualan ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) dalam di kolom (2), (4), (6), (8) satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 6: Pemotongan

Isikan jumlah pemotongan ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di kolom (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (5), (7), (9).


(39)

Rincian 8: Pengurangan Lain

Isikan jumlah pengurangan dari ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) yang bukan disebabkan pemotongan, penjualan, dan kematian di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 9: Stok Akhir 2009

Isikan jumlah stok akhir ayam ras petelur sesuai kelompok umur pada 31 Desember tahun (t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

D. Mutasi Ayam Ras Pedaging dan Unggas Lainnya Selama Tahun (t)

Blok III D berisi keterangan mengenai jumlah ayam ras pedaging dan unggas lainnya (ayam buras/ayam kampung, itik, itik manila, burung puyuh, burung dara, dll).

BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN (t)

Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar, pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat pada blok IV adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3) digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2). Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan rupiah.

BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN, OBAT- OBATAN, DAN LAINNYA

SELAMA TAHUN (t)

Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah pengeluaran untuk pembelian pakan dan obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah yang betul-betul habis digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli untuk persediaan).

A. Pengeluaran Untuk Pakan

Blok V A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak selama tahun (t). Berikut ini adalah jenis-jenis pakan untuk ternak unggas:

1. Petelur starter adalah jenis pakan pada ayam petelur yang berumur < 2 bulan.

Cara pengisian blok III D sama dengan cara pengisian blok III C


(40)

2. Petelur grower adalah jenis pakan pada ayam petelur yang berumur 2-6 bulan.

3. Petelur layer adalah jenis pakan pada ayam petelur yang sudah mulai bertelur atau berumur > 6 bulan.

4. Broilerstarter adalah jenis pakan pada ayam potong yang berumur 0-4 minggu.

5. Broiler finisher adalah jenis pakan pada ayam potong dewasa atau berumur > 4

minggu.

6. Semi complete feed adalah bahan makanan setengah jadi.

Rincian 1a: Petelur Starter

Isikan jumlah pakan petelur starter dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1b: Petelur Grower

Isikan jumlah pakan petelur grower dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1c: Petelur Layer

Isikan jumlah pakan petelur layer dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1d: Broiler Starter

Isikan jumlah pakan broiler starter dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1e : Broiler Finisher

Isikan jumlah pakan broilerfinisher dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 2: Semi Complete Feed

Isikan jumlah pengeluaran bahan makanan setengah jadi dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 3a: Jagung

Isikan jumlah pakan jagung dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 3b: Gabah

Isikan jumlah pakan gabah dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).


(41)

Rincian 3d: Pakan Lainnya

Isikan nama pakan selain jagung, gabah, dan bungkil di kolom (1), jumlahnya dalam satuan kilogram di kolom (2), dan nilainya dalama satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan

Blok V B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan. Rincian 1: Sediaan Biologik (Vaksin, Serum)

Isikan satuan pemakaian sediaan biologik di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan nilainya di kolom (4) sesuai jenis vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik.

Rincian 2: Sediaan Farmasetik (Vitamin, Hormon, Mineral)

Isikan satuan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan nilainya di kolom (4) sesuai jenis vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa, anti diare.

Rincian 3: Sediaan Premix

Isikan satuan pemakaian sediaan premix di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan nilainya di kolom (4) sesuai jenis imbuhan pakan dan pelengkap pakan yang masih dicampurkan pada pakan atau minuman.

Rincian 4: Lainnya

Isikan satuan pemakaian obat lainnya di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Jumlah (Rincian 1 s.d 4)

Isi dengan penjumlahan nilai dari rincian 1 s.d. 4.

C. PENGELUARAN LAINNYA

Blok V C digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas seperti: suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos perbaikan dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa peternakan yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak tidak langsung, penyusutan, bunga atas pinjaman, hadiah, sumbangan, dan sebagainya.


(42)

BLOK VI. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR SELAMA (000 Rp)

Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan modal tetap perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama tahun (t).

BLOK VII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN (t)

Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi ayam, unggas lainnya, pendapatan/penerimaan perusahaan dari jasa peternakan, keuntungan penjualan barang, penerimaan lainnya, dan pemasaran.

A. Produksi Menurut Jenis Usaha

Rincian 1: Ayam Bibit Induk (PS)

Isikan jumlah produksi ayam bibit induk di kolom (4) dan nilainya di kolom (5). Rincian 2: Ayam Bibit Nenek (GPS)

Isikan jumlah produksi ayam bibit nenek di kolom (4) dan nilainya di kolom (5). Rincian 3: Ayam Bibit Galur Murni (PL)

Isikan jumlah produksi ayam bibit galur murni di kolom (4) dan nilainya di kolom (5). Rincian 4: Ayam Pedaging

Isikan jumlah produksi ayam pedaging di kolom (4) dan nilainya di kolom (5). Rincian 5: Ayam Petelur

Isikan jumlah produksi ayam petelur di kolom (4) dan nilainya di kolom (5). Rincian 6: Unggas Lainnya

Isikan nama unggas lainnya di kolom (1), jenis produksi di kolom (2), satuannya di kolom (3), jumlahnya di kolom (4), dan nilainya di kolom (5).

Rincian 7: Produksi Lainnya

Isikan produksi lainnya di kolom (1), jenis produksi di kolom (2), dan nilainya di kolom (5). Rincian 8: Jumlah

Isikan penjumlahan nilai produksi rincian 1 s.d. 7 di kolom (5).

Cara pengisian blok VI lihat halaman 19


(43)

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

Blok VII B berisi keterangan mengenai penerimaan dari jasa peternakan, keuntungan penjualan barang dalam bentuk yang sama waktu membeli serta pendapatan/penerimaan lain.

Rincian 1: Penerimaan dari Jasa Peternakan

Isikan nilai penerimaan perusahaan yang berasal dari jasa peternakan yang diberikan kepada pihak lain dalam satuan ribuan rupiah di kolom (2).

Rincian 2: Keuntungan Penjualan Barang dalam Bentuk yang Sama Waktu Membeli Isikan nilai keuntungan perusahaan yang didapat dari penjualan barang dalam satuan ribuan rupiah di kolom (2).

Rincian 3: Pendapatan/Penerimaan lain

Isikan nilai pendapatan/penerimaan lain yang belum tercakup sebelumnya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (2).

Rincian 4: Jumlah

Isikan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 3.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Blok VII C digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemasaran DOC, yaitu daerah asal DOC yang dibeli serta daerah tujuan penjualan DOC. Daerah asal/tujuan penjualan/pembelian DOC meliputi di dalam kabupaten/kota, di luar kabupaten, di luar provinsi dan di luar negeri (ekspor/impor).

Kolom (2), (3):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nama wilayah pembelian. Kolom (4), (5):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nama wilayah penjualan. Rincian 1: Dalam Kabupaten/Kota Ini

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3), jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang dibeli/dijual dari kab/kota yang sama.

Rincian 2: Luar Kabupaten/Kota dalam Provinsi

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3), jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang dibeli/dijual dari kab/kota dalam satu provinsi.


(44)

Rincian 3: Luar Provinsi Ini

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3), jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang dibeli/dijual dari provinsi lain.

Rincian 4: Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3), jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang diimpor/diekspor dari luar negeri.

BLOK VIII. CATATAN

Blok VIII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan informasi dalam pengisian daftar ini.

Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTU ini, maka harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,


(45)

3.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTU

 Periksa nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan apakah sudah benar.

 Beri nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori. Sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada direktori.

 Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

1. Periksa apakah rincian 1 s.d rincian 4 sudah dilingkari sesuai dengan kondisi perusahaan.

2. Periksa apakah rincian 5 sudah terisi.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)

1. Rincian 5 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 untuk masing-masing kolom. 2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).

1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian. 2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.

2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.

3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah pekerja harian lepas/borongan per hari.


(46)

BLOK III. MUTASI UNGGAS

A. Jumlah Ayam Bibit (GPS/PS/PL) Menurut Golongan Produktivitas pada

Juni tahun (t)

Rincian 4 kolom (2) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3. Rincian 4 kolom (3) = rincian 2 kolom (3).

Rincian 4 kolom (4) = rincian 2 kolom (4).

B. Jumlah Ayam Petelur Menurut Golongan Produktivitas pada Juni tahun (t) Rincian 4 kolom (2) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

Rincian 4 kolom (3) = rincian 2 kolom (3). Rincian 4 kolom (4) = rincian 2 kolom (4).

C. Mutasi Ayam Ras Petelur Selama Tahun (t)

1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ayam ras petelur. 2. Rincian 9 = (rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4) – (rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8).

D. Mutasi Ayam Ras Pedaging dan Unggas Lainnya Selama Tahun (t)

1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ayam ras petelur. 2. Rincian 9 = (rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4) – (rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8).

BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN (T)

1. Periksa kewajaran harga bahan bakar, pelumas, listrik, dan air per satuan yang ada di kolom (2) selama tahun (t).

2. Rincian 1f kolom (4) = rincian 1a + rincian 1b + rincian 1c + rincian 1d + rincian 1e. 3. Rincian 4 kolom (4) = rincian 1f + rincian 2b + rincian 3.

BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN

LAINNYA SELAMA TAHUN (T)

A. Pengeluaran untuk Pakan

Rinc.4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan


(47)

BLOK VI. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

1. Periksa isian blok VI.

2. Rinc.9 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 untuk masing-masing kolom.

BLOK VII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN (t)

B. Produksi Menurut Jenis Usaha

Rincian 8 kolom (5) = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

Rincian 4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan (DOC)

Periksa apakah jumlah DOC dan nama wilayah pembelian/penjualan untuk setiap rincian sudah terisi dengan benar.

BLOK VIII. CATATAN

Periksa isian catatan blok VIII yang berkaitan dengan pengisian daftar.

3.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-LTU

Hasil pengumpulan data dari Daftar-LTU akan disajikan dalam bentuk buku (publikasi) Statistik Perusahaan Peternakan Unggas. Dalam publikasi disajikan tabel-tabel sebagai berikut:

1. Jumlah perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

2. Jumlah pekerja perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

3. Pengeluaran upah pekerja perusahaan peternakan unggas menurut provinsi. 4. Jumlah unggas perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

5. Pemakaian bahan bakar, listrik, dan air perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

6. Pengeluaran perusahaan peternakan unggas menurut provinsi. 7. Pendapatan perusahaan peternakan unggas menurut provinsi. 8. Jumlah unggas yang dibeli dan dijual menurut wilayah.


(48)

3 3.5 CONTOH KUESIONER LTU

. . . . . . . . . . . . . . . . Diisi BPS

Kode Pos

Telp. ( ) . . . Fax. ( ) . . .

Kode Pos

Telp. ( ) . . . Fax. ( ) . . . .

*). Coret yang tidak sesuai

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik ▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

Perhatian : Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun dari responden . . . .

▼ Tujuan ▼ Dasar Hukum ▼ Kerahasiaan

: . . . . 5. Nomor Urut Perusahaan

6. Nama Lengkap Perusahaan

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

LAPORAN TAHUNAN PERUS AHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *)

7. Lokasi Perusahaan : . . . . . . . .


(49)

2

Pure Line (PL) -1Pure Line (PL) -4 -7 Grand Parent Stock (GPS) -2Grand Parent Stock (GPS) -5 -8 Parent Stock (PS) -3Parent Stock (PS) -6 -9 2. Bentuk Badan PT/CV/Firma -1 BUMN -2

Hukum Koperasi -3 Yayasan -4

3. Izin Usaha BKPM -1 BKPMD -2 Ditjenak -3

Berasal dari Pemda/Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota -4 Lainnya -5 4. Status Permodalan PMA -1 PMDN -2 Lainnya -3

. . .

1. Sampai dengan SD 2. SLTP

3. SLTA SNakMA Lainnya 4. Akademi/ S. Peternakan Universitas dr. Hewan

Lainnya 5. Jumlah

WNA WNI

Perusahaan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan) 6. Bila Rincian 5 terisi

* Pekerja Tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap termasuk pemilik

kendaraan 3. J u m l a h

* Perusahaan Peternakan yang dicakup dalam survei ini adalah:

* Pekerja Honorer adalah pekerja tidak tetap yang dibayar secara bulanan, tidak tergantung jumlah hari ia bekerja * Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang menerima upah menurut jumlah hari ia masuk kerja * Upah/Gaji bruto adalah upah/gaji sebelum dipotong pajak pendapatan, termasuk nilai fasilitas perumahan, 1. Upah dan Gaji

2. Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

(1) (2) (3) (4)

Jumlah (000 Rp) (000 Rp) (000 Rp) B. Pengeluaran Untuk Pekerja Selama Tahun 2009

Jenis Pengeluaran Berupa uang Berupa Barang

(5)

(1) (2) (3) (4)

A. Jumlah Pekerja Pada Juni Tahun 2009

Tingkat Pendidikan Pekerja Tetap Pekerja Honorer Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 1. Kegiatan Utama

Perusahaan

5. Tahun Mulai Operasional

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Petelur (Final Stock) Pedaging (Final Stock) Lainnya I. KETERANGAN UMUM


(1)

penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh rumah tangga umumnya masih di lingkup

provinsi. Dapat dikatakan penjualan dan pembelian ternak oleh rumah tangga tidak

mencerminkan penambahan dan pengurangan ternak di provinsi (kecuali untuk ayam ras pedaging).

Tabel 5. Parameter Penjualan dan Pembelian Ternak (%)

Jenis Ternak Penjualan Pembelian

SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sapi Potong 21.88 31.54 19.10 15.10 26.09 13.67

Sapi Perah 21.22 31.10 18.21 7.58 11.63 7.03

Kerbau 12.31 15.56 14.24 5.05 9.48 7.34

Kambing 27.38 33.92 27.75 9.80 20.29 11.17

Domba 28.63 35.02 31.04 6.46 10.39 30.98

Babi 45.32 51.26 58.89 22.08 22.43 23.41

Kuda 11.34 11.73 14.69 4.31 5.06 6.81

Ayam Buras 35.02 99.80 104.51 5.21 11.08 22.00

Ayam Petelur 11.57 16.72 23.52 22.04 25.72 30.45

Ayam Pedaging 210.70 93.57 89.39 166.58 0.00 0.00

Itik

39.08 41.04 48.70 41.18 47.18 54.43

Itik Manila 78.94 50.17

Tabel 6. Hasil Uji Kesamaan Variabel Penjualan dan Pembelian Selama Tiga Tahun

Jenis Ternak

Nilai Kritis Uji Parameter Penjualan Nilai Kritis Uji Parameter Pembelian 2006 vs 2007 2007 vs 2008 2006 vs 2008 2006 vs 2007 2007 vs 2008 2006 vs 2008

Kerbau 0,940 0,324 0,303 0,032 0,414 0,052

Kuda 0,034 0,483 0,038 0,763 0,033 0,036

Sapi Potong 0,651 0,001 0,216 0,000 0,006 0,000 Sapi Perah 0,134 0,424 0,282 0,969 0,871 0,871

Babi 0,996 0,068 0,044 0,058 0,776 0,012

Domba 0,411 0,182 0,034 0,430 0,010 0,003

Kambing 0,345 0,777 0,397 0,095 0,157 0,686

Ayam Buras 0,000 0,723 0,000 0,021 0,388 0,010 Ayam Pedaging 0,002 0,532 0,002 0,004 0,168 0,006 Ayam Petelur 0,038 0,108 0,257 0,861 0,086 0,409

Itik 0,750 0,060 0,059 0,705 0,048 0,017


(2)

Tabel 7. Parameter Penjualan Menurut Tempatnya (%) Jenis Ternak

Tempat Penjualan

Dalam Provinsi Luar Provinsi

(1) (2) (3)

Sapi Potong 14,03 0,21

Sapi Perah 14,63 0,00

Kerbau 19,30 0,14

Kambing 18,92 0,16

Domba 58,16 0,12

Babi 31,16 0,12

Kuda 27,29 0,12

Ayam Buras 106,30 0,45

Ayam Petelur 75,98 13,66

Ayam Pedaging 23,78 0,24

Itik 50,09 0,28

Itik Manila 76,73 0,43

d. Parameter Penambahan dan Pengurangan Lain

Parameter penambahan adalah ternak yang diperoleh karena pemberian dari pihak lain sedangkan pengurangan lain adalah ternak yang hilang atau diberikan pada pihak lain.

Parameter penambahan dan pengurangan dalam rumah tangga dapat dikatakan sangat kecil sekali persentasenya, dan tidak terjadi secara rutin setiap tahun. Dapat dikatakan parameter penambahan dan pengurangan tidak mencerminkan penambahan pengurangan populasi di suatu wilayah.


(3)

Tabel 8. Parameter Penambahan dan Pengurangan Ternak (%)

Jenis Ternak Penambahan Lain Pengurangan Lain

SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sapi Potong 2.95 3.19 1.50 0.86 1.88 5.60

Sapi Perah 0.71 1.31 0.68 1.29 1.86 1.16

Kerbau 1.80 3.02 0.64 0.67 1.58 0.77

Kambing 1.71 3.47 1.03 1.43 4.94 5.07

Domba 2.01 2.72 1.09 1.04 1.18 3.54

Babi 1.86 12.15 2.60 2.90 5.78 7.02

Kuda 4.49 3.96 1.58 4.25 2.76 1.52

Ayam Buras 0.63 1.72 0.76 5.48 7.58 9.88

Ayam Petelur 0.19 0.09 0.05 0.10 0.13 0.32

Ayam Pedaging 3.19 0.16 0.27 1.15 0.79 0.41

Itik

0.87 1.64 0.26 1.68 2.76 1.90

Itik Manila 1.24 4.85

e. Parameter Pemotongan Ternak

Parameter pemotongan hasil SPN hanya menggambarkan pemotongan ternak oleh rumah tangga peternakan, tidak mewakili parameter pemotongan di suatu wilayah. Parameter pemotongan di suatu wilayah adalah parameter pemotongan tercatat dan tidak tercatat. Parameter pemotongan tercatat di suatu wilayah diperoleh dari RPH dan Keurmaster (Survei triwulanan BPS). Parameter pemotongan tidak tercatat oleh rumah tangga dapat terwakili oleh parameter pemotongan tidak tercatat hasil SPN.

Tabel 9. Parameter Pemotongan Hasil SPN (%)

Jenis Ternak

Pemotongan di RPH/TPH Pemotongan di Luar RPH/TPH

SPN06 SPN07 SPN08

Dilaporkan ke Keurmaster

Tidak Dilaporkan ke Keurmaster SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Sapi Potong 0.03 0.10 1.60 0.06 0.15 0.05 0.69 0.63 0.58

Sapi Perah 0.00 0.05 0.66 0.20 0.03 0.01 0.27 0.18 0.21

Kerbau 0.01 0.01 1.70 0.27 0.10 0.09 0.51 1.44 0.71

Kambing 0.02 0.06 2.67 0.12 0.03 0.03 2.43 4.80 2.21

Domba 0.01 0.07 0.73 0.40 0.02 0.05 0.95 2.08 1.80


(4)

Tabel 10. Estimasi Pemotongan Ternak Suatu Wilayah

Jenis Ternak

Pemotongan Ternak Tidak Tercatat

Oleh Rumah Tangga Peternakan

(Estimasi dari

Parameter SPN X Populasi)

Dari Laporan di RPH & Keurmaster

(Survei

Triwulanan BPS)

Tidak Tercatat Selain Rumah Tangga dan Laporan RPH

(?)

Jumlah

Kol (2 + 3 + 4)

(1) (2) (3) (4) (5)

Sapi Potong 8.851 1.194.474 ? 1.203.325

Sapi Perah 1.109 0 ? 1.109

Kerbau 10.247 91.159 ? 101.406

Kambing 281.569 636.515 ? 918.084

Domba 100.988 272.917 ? 373.905

Babi 493.947 777.478 ? 1.271.425

Kuda 1.908 3.420 ? 5.328

7.5 ESTIMASI POPULASI TERNAK SUATU WILAYAH

Populasi ternak di satu wilayah tidak hanya berasal dari ternak yang ada di rumah tangga melainkan termasuk juga ternak yang diusahakan selain oleh rumah tangga yaitu dari perusahaan, yayasan, pesantren, dan lainnya. Untuk itu dalam melakukan estimasi populasi ternak di satu wilayah tidak hanya melakukan estimasi ternak di rumah tangga tetapi juga perlu melakukan estimasi ternak selain yang ada di rumah tangga. Untuk ternak yang diusahakan oleh perusahaan dalam satu wilayah maka dapat dimanfaatkan data populasi ternak hasil survei tahunan perusahaan peternakan yang dilakukan BPS.

Demikian pula untuk jumlah ternak yang dipotong sangat mempengaruhi populasi ternak yang ada. Estimasi pemotongan ternak dapat dilakukan dengan memanfaatkan parameter pemotongan SPN08 dan laporan triwulanan pemotongan ternak pada RPH dan

Keurmaster .

Dengan memanfaatkan parameter hasil SPN08, hasil Survei Perusahaan

Peternakan, RPH, dan Keurmaster maka estimasi populasi ternak di satu wilayah dapat


(5)

Estimasi populasi ternak di wilayah:

1. Estimasi populasi ternak di rumah tangga.

Populasi ini dapat digunakan sebagai Populasi Awal (Pt) pada rumus estimasi populasi ternak di rumah-tangga dengan parameter mutasi untuk tahun berikutnya. Penggunaan Populasi Awal (Pt) dari SPN08 dapat diganti dengan angka populasi yang diperoleh dari hasil survei yang lebih lengkap dan terkini dari hasil SPN08, contohnya: untuk Provinsi NAD Populasi Awal (Pt) dapat menggunakan data populasi dari hasil Pendataan Lengkap Usaha Tani 2009 (PLUT09).

2. Estimasi populasi selain rumah tangga

a. Survei perusahaan peternakan untuk ternak yang diusahakan perusahaan

b. Selain perusahaan seperti asrama, pesantren dan lainnya dapat dilakukan pencacahan tersendiri karena jumlah dan sebarannya tidak besar yaitu dari asrama, pesantren, dll.).

3. Estimasi Pemotongan Ternak Wilayah

a. Survey RPH dan keurmaster untuk pemotongan tercatat

b. Data pemotongan ternak tidak tercatat di rumah tangga hasil SPN c. Data pemotongan ternak tidak tercatat selain di rumah tangga

3. Keluar dan masuk ternak dalam satu wilayah yaitu memanfaatkan produk administrasi (pencatatan yang dilakukan) di setiap wilayah.

Dengan telah dilakukannya pengumpulan data peternakan melalui survei rumah

tangga maupun survey perusahaan peternakan, RPH dan Keurmaster, maka data

peternakan sudah masuk dalam sistem perstatistikan nasional dan merupakan statisik dasar yang pengumpulan datanya menjadi tanggungjawab BPS.

Tabel 11. Formulasi Estimasi Populasi Ternak di Suatu Wilayah

Oleh Ruta (SPN)

Selain Ruta

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

Jumlah Provinsi/ Kab/Kota Keluar Masuk Lainnya Tercatat (RPH+ Keur-master)

Estimasi Populasi (t+1) Populasi Tahun 2008

Lainnya Jumlah Ruta (Pt+ Lahir+ Mati) Peru-sahaan Tak Tercatat Perpindahan Populasi Kolom (9+10+11-12-13-14-15+16) Kela-hiran Kema-tian Pemo-tongan (tercatat) Ruta (SPN08) Pt Peru-sahaan Populasi Pemotongan Parameter SPN08


(6)

Dalam menetapkan angka populasi dan produksi dengan menggunakan parameter, maka diperlukan faktor koreksi untuk parameter yang digunakan. Disamping itu BPS sebagai penanggungjawab kegiatan survei perlu melakukan pembahasan dalam penetapan angka estimasi populasi. Penetapan angka dilakukan dua tahap yaitu pada awal tahun sebagai angka sementara dan pertengahan tahun sebagai angka tetap. Pembahasan dilakukan antara BPS Provinsi dengan dinas yang menangani fungsi peternakan di provinsi. Hasil estimasi populasi dan produksi akan menjadi angka tetap setelah dilakukan verifikasi dan validasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian.

Parameter mutasi ternak yang berasal dari SPN08 perlu dikoreksi setiap waktu. Hal ini dilakukan supaya faktor eksternal yang mempengaruhi usaha peternakan dapat diakomodir. Koreksi parameter dilakukan dengan mengambil sampel mutasi ternak terhadap rumah tangga usaha peternakan pada setiap desa/kelurahan. Jumlah sampel diusahakan dapat memperoleh semua angka dari komponen mutasi ternak. Kuesioner

dapat menggunakan Daftar PAR‟10-S berikut ini:

Dengan tersedianya data peternakan secara kontinyu, pemerintah dapat mengembangkan dengan lebih tepat sasaran. Data yang disajikan tetap harus dijaga

kualitasnya, salah satu alat yang dapat digunakan adalah supply and used table