Mengapa penghematan energi di bangunan itu penting? Rangkaian Tahapan Kerja

3.1 Mengapa penghematan energi di bangunan itu penting? Sektor bangunan menyerap sebesar 40 sumber energi dunia, bahkan di Indonesia, sektor ini bertanggung jawab terhadap 50 dari total pengeluaran energi, dan lebih dari 70 konsumsi listrik secara keseluruhan EECCHI, 2012. Dari besarnya penggunaan energi tersebut, sektor bangunan berkontribusi terhadap 30 emisi Gas Rumah Kaca GRK di Indonesia. Program penghematan energi yang dilakukan di Gedung Pemerintah merupakan bentuk awal dari manajemen energi yang dapat membantu tercapainya penurunan biaya energi di Gedung secara keseluruhan. Kesuksesannya dapat menjadi motivasi baik bagi Gedung Pemerintah lain maupun gedung swasta dalam satu wilayah pemerintahan, ataupun sebagai pendorong munculnya inisiatif serupa di wilayah yang lain. Oleh karena itu, penting untuk dapat menyusun perencanaan program penghematan energi yang terorganisir dan sistematik.

3.2 Rangkaian Tahapan Kerja

Pada prinsipnya, kegiatan penghematan energi merupakan rangkaian tahapan kerja yang bersifat kontinyu dan dinamis, yang terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut: Gambar 1 Rangkaian Tahapan Kerja Program Penghematan Energi 1. Membentuk Tim Gugus Tugas 2. Mengetahui Kondisi Saat Ini 3. Perencanaan Program Penghematan Energi 5. Pengawasan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Hasil 4. Pelaksanaan Program Penghematan Energi 3 Panduan Menggunakan Buku Ini 8 Seperti halnya Program Kebijakan Pemerintah yang lain, Program Penghematan Energi perlu diawali dengan adanya komitmen dari pimpinan lembaga atau institusi terkait. Merujuk pada Inpres No. 13 Tahun 2011 dan Permen ESDM No. 13 Tahun 2012, pembinaan dan pengawasan kegiatan penghematan energi di daerah berada di bawah tanggung jawab Sekretaris Daerah Provinsi atau Sekretaris Daerah KabupatenKota. Termasuk di dalamnya tanggung jawab terhadap pelaksanaan Manajemen Energi di Gedung Pemerintah. Manajemen energi adalah kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif dan eisien untuk menghasilkan keluaran yang maksimal. Hal ini dilaksanakan melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis untuk meminialisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan meminimalisasi bahan baku dan bahan pendukungnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, Sekretaris Daerah dibantu oleh Gugus Tugas, yang terdiri dari staf pemerintah di setiap Satuan Kinerja Perangkat Daerah SKPD yang nantinya akan melaksanakan dan mengawasi kegiatan penghematan energi dalam lingkup wilayah pemerintahannya. Lebih lanjut, setiap SKPD juga perlu membentuk Gugus Tugas yang akan mengawasi pelaksanaan penghematan energi secara internal. Idealnya, keanggotaan gugus tugas ini sedapat mungkin terdiri dari perwakilan seluruh divisi yang ada, guna mempermudah pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu, komitmen pimpinan SKPD atau lembaga terkait dapat ditunjukkan melalui pembentukan tim Gugus Tugas di institusinya masing- masing. Gugus Tugas di Kota Makassar terbentuk dengan dikeluarkannya Keputusan Walikota Makassar No. 679800KepIV2013 pada 16 April 2013. Salinan surat Keputusan Walikota tersebut diberikan pada LAMPIRAN B. Keputusan Walikota memuat struktur personel gugus tugas Kota Makassar serta tugas-tugas yang akan diemban antara lain: 1. penyusunan program kerja, 2. sosialisasi penghematan listrik, air dan BBM, 3. evaluasi pencapaian target dan pelaporan periodik sekali dalam tiga bulan. Format dalam SK Gugus Tugas dapat mengacu pada format seperti berikut: Gugus Tugas Sebagai Bentuk Komitmen 4 9 10 Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah Tabel 2 Contoh format lampiran SK Gugus Tugas Nama Jabatan dalam Organisasi Kedudukan dalam Tim Gugus Tugas Tugas 5.1 Mengapa penting untuk mengetahui kondisi saat ini?