Prinsip Kerja Token Ring

25 akan dikirimkan tersebut akan ditempelkan kepada token yang akan membawa data tersebut ke penerima.

3.4.1 Prinsip Kerja Token Ring

Metode akses dari token ring mempunyai prinsip kerja yaitu token akan lewat di dalam sebuah jaringan lingkaran seperti cincin. Di dalam jaringan ini, komputer dan workstation akan saling dihubungkan membentuk seperti sebuah jalur cincin. Sinyal token ini akan bergerak berputar dalam lingkaran cincin di dalam jaringan yang semua stasiunnya dalam keadaan idle dan bergerak dari komputer yang satu kekomputer lainnya. Jika pada salah satu komputer yang dilewati token ada yang ingin mentransmisikan data, maka token yang sedang berkeliling tersebut akan diambil atau di pesan oleh komputer yang ingin mengirimkan data tersebut dan kemudian data tersebut akan ditumpangkan ke dalam token yang telah di ambil sebelumnya dan kemudian token tersebut akan dipindahkan kembali atau ditransmisikan kembali ke dalam jaringan untuk kemudian dikirimkan kepada komputer yang dituju. Adapun prinsip kerja dari metode akses token ring dapat di lihat pada Gambar 3.4. Universitas Sumatera Utara 26 Gambar 3.4 Metode Akses Token Ring Ada cara untuk mengeluarkan token yaitu ketika stasiun pemancar menerima pesannya kembali lagi setelah mengelilingi ring sekali. Ada dua cara yang mungkin di sini, yaitu[2] : 1. Menunggu sampai seluruh pesan telah di terima dan di hapus, dan 2. Mengeluarkan token baru ketika token sebelumnya telah di terima. Kedua cara ini memungkinkan hanya satu token saja yang berada di dalam ring pada satu waktu. Kedua cara ini dapat dikurangi kinerjanya sedikit karena ditambahkan delay. Pada kasus pertama waktu transmisi frame akan meningkat secara efektif dengan latency cincin. Dan pada kasus kedua memberikan Universitas Sumatera Utara 27 perbaikan atas kasus pertama jika frame yang lebih pendek dari latency cincin, dalam hal ini waktu pelayanan yang efektif didalam stasiun adalah latency cincin. Terutama untuk mempertimbangkan rata-rata waktu transfer t f yang dibutuhkan untuk mentransfer data dari stasiun sumber ke stasiun tujuan yang berubah-ubah disepanjang jaringan cincin, maka persamaan resultan atas keterlambatan transfer untuk stasiun N di sepanjang cincin, diberikan oleh persamaan 3.1 [2]. 3.1 Dimana : t f = waktu transfer data dari sumber ke tujuan L = panjang ring N = jumlah stasiun = kepadatan traffik yang datang ke ring λ = total rata-rata traffik jumlah paket yang datang atau ditransmisikan m = rata-rata panjang frame dalam satuan waktu = momen kedua dari distribusi panjang frame Interface-interface ring memiliki dua mode operasi yaitu mendengar dan mengirim. Pada mode mendengar, bit input cukup di salin ke output dengan delay 1 bit, dan pada mode mengirim yang hanya akan dimasuki setelah token diperoleh, interface akan memotong koneksi antara input dan output masukan Universitas Sumatera Utara 28 datanya ke dalam ring. Untuk dapat berpindah dari mode mendengar ke mode mengirim dalam waktu 1 bit, biasanaya interface memerlukan untuk membufferkan sebuah atau lebih frame-nya sendiri daripada harus mengambilnya dari stasiun. Setelah bit-bit yang telah berpropogasi mengelilingi ring kembali, bit-bit tersebut dipindahkan dari ring oleh pengirim. Stasiun pengirim dapat menyimpannya untuk membandingkan dengan data yang asli bagi keperluan pengawasan realibilitas ring atau membuangnya. Karena secara keseluruhan frame tidak pernah muncul pada ring pada suatu waktu tertentu, arsitektur ring ini tidak mempunyai batas untuk ukuran frame. Setelah stasiun selesai melakukan transmisi bit terakhir dari frame terakhirnya, maka stasiun tersebut harus membuat token kembali. Jadi pada saat bit terakhir dari frame telah berkeliling dan datang kembali, maka token tersebut harus dihilangkan dan interface harus kembali ke mode mendengar dengar segera. Hal ini tentu saja dilakukan untuk menghindari dibuangnya token berikutnya bila tidak ada stasiun yang membuangnya. Pada token ring cara penanganan informasi acknowledgment di lakukan secara langsung. Format frame hanya perlu melibatkan satu bit field acknowledgment yang pada awal mulanya nol. Pada saat stasiun tujuan telah menerima frame, maka stasiun tersebut akan menyetel bit. Tentu saja acknowledgment telah menyatakan bahwa checksum telah di verifikasi, kemudian maka bit harus mengikuti checksum dan interface ring harus mampu melakukan verifikasi checksum setelah bit terakhir tiba. Bila frame merupakan broadcast ke sejumlah stasiun, maka harus di lakukan mekanisme acknowledgment yang lebih rumit. Universitas Sumatera Utara 29 Bila lalu lintas tidak padat, maka sebagian besar waktu token akan hanya digunakan untuk berkeliling didalam ring saja. Biasanya stasiun akan mengambil token, mentransmisikan token, mentransmisikan frame dan kemudian baru akan mengeluarkan output token yang baru. Akan tetapi lain halnya bila lalu lintas sedang padat sehingga akan terdapat antrian pada masing-masing stasiun, maka untuk itu, setelah sebuah stasiun menyelesaikan transmisinya dan meregenerasi token, maka stasiun berikutnya yang berada di bawah akan melihat dan memindahkan token tersebut. Tentu saja dalam hal ini, izin untuk mengirimkan dilakukan secara bergilir dengan mengelilingi ring.

3.4.2 Standar IEEE 802.5 Token Ring