29
Bila lalu lintas tidak padat, maka sebagian besar waktu token akan hanya digunakan untuk berkeliling didalam ring saja. Biasanya stasiun akan mengambil
token, mentransmisikan token, mentransmisikan frame dan kemudian baru akan mengeluarkan output token yang baru. Akan tetapi lain halnya bila lalu lintas
sedang padat sehingga akan terdapat antrian pada masing-masing stasiun, maka untuk itu, setelah sebuah stasiun menyelesaikan transmisinya dan meregenerasi
token, maka stasiun berikutnya yang berada di bawah akan melihat dan memindahkan token tersebut. Tentu saja dalam hal ini, izin untuk mengirimkan
dilakukan secara bergilir dengan mengelilingi ring.
3.4.2 Standar IEEE 802.5 Token Ring
Jaringan topologi ring telah lama di pakai oleh jaringan LAN maupun MAN untuk melakukan hubungan komunikasi antar jaringan. Topologi ring pada
umumnya bukanlah merupakan medium broadcast, tetapi merupakan kumpulan link point-to-point individual yang membentuk seperti lingkaran. Link point-to-
point ini menggunakan teknologi yang dapat digunakan pada kabel coaxial, twisted pair, dan serat optik. Jaringan ring juga memiliki akses saluran yang baik
dan lebih adil, dan untuk itulah dengan alasan-alasan ini, maka IBM memilih jaringan ring sebagai LAN-nya dan IEEE pun telah memasukkan standar token
ring sebagai 802.5[4]. Yang menjadi masalah dalam rancangan dan analisis jaringan ring adalah
panjang fisik sebuah bit. Jika diasumsikan laju data ring sama dengan R mbps, dan sebuah bit diemisikan setiap 1R detik. Dengan kecepatan propagasi sinyal
Universitas Sumatera Utara
30
sekitar 200 m detik, maka setiap bit akan menempati 200R meter pada ring. Ini berarti bahwa ring 1Mbps yang kelilingnya 1000 meter dapat berisi hanya 5 bit
pada suatu saat. Ring juga merupakan kumpulan dari interface ring yang terhubung dengan
saluran point-to-point. Dan setiap bit yang tiba di interface kemudian akan di salin ke dalam buffer 1 bit dan kemudian akan di salin kembali ke ring. Ketika di dalam
buffer, bit telah dapat di periksa dan mungkin juga di modifikasi sebelum bit tersebut di tulis. Langkah dari penyalinan ini akan menimbulkan delay yaitu 1 bit
di setiap interface.
3.4.3 Parameter Kinerja Token Ring
Dalam melakukan kinerjanya, token ring mempunyai parameter-parameter sebagai berikut:
1. Delay propagasi
Dalam hal ini delay merupakan waktu dari ketika data dikirimkan oleh stasiun menuju stasiun penerima dan setelah data sampai ketujuan kemudian
stasiun penerima memberikan informasi bahwa data telah di terima. Sebuah dampak dari rancangan token ring adalah bahwa ring-nya sendiri
harus memiliki delay yang cukup untuk mengisi token lengkap yang bersikulasi pada saat semua stasiun sedang berada dalam keadaan idle. Delay ini memiliki
dua buah komponen yaitu delay 1 bit yang disebabkan oleh setiap stasiun dan delay propagasi sinyal.
Universitas Sumatera Utara
31
Delay propagasi merupakan lamanya waktu perjalanan token untuk mengelilingi ring di dalam jaringan. Untuk menghitung delay propagasi
digunakan persamaan 3.2; t =
3.2 Dimana;
t = delay propagasi τ
X = jarak panjang V = cepat rambat gelombang elektromagnetik 2 · 10
8
ms Untuk menghitung delay total digunakan persamaan 3.3;
Delay total = latency ring + Latency ring delay + Delay propogasi 3.3
2. Latency Ring
Latency ring adalah pemrosesan antara bit dan paket di sekitar ring dalam mode sinkron, untuk memperoleh sinkronisasi misalnya dengan menggunakan
manchester encoding. jika semua stasiun berada pada sebuah jaringan, token beredar di sekitar ring dalam waktu yang sama dengan jumlah delay propagasi
ditambah jumlah latency stasiun. Untuk menghitung latency ring maka dapat digunakan persamaan 3.4 [1];
τ
’
= τ +
∙
3.4 Dimana;
τ
’
= latency ring τ = delay propagasi
M = jumlah stasiun
Universitas Sumatera Utara
32
B = latency stasiun R = channel bit rate
Untuk menghitung latency ring delay-nya digunakan persamaan 3.5 [1]:
a’ =
τ ’
∙
3.5
Dimana: a’ = latency ring delay
τ
’
= latency ring R = channel bit rate
= panjang paket 3.
Throughput Dalam hal ini throughput yaitu kecepatan rata-rata dari data yang telah di
terima oleh suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu ketika terjadi transmisi data di dalam jaringan.
Untuk menghitung throughput digunakan persamaan 3.6 [1]: S =
∙ ∙
3.6 Dimana;
S = throughput M = jumlah stasiun
= rata-rata waktu kedatangan paketdetik = panjang paket
R = channel bit rate
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV ANALISIS DATA METODE AKSES TOKEN RING