TUJUAN METODE PENELITIAN ANALISIS SPASIAL KONDISI HIGIENE SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA ipi200978

JURNAL ILMU BERBAGI Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan, Agustus 2014 83 | P a g e kematian 239 orang CFR 2,94. Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang CFR 1,74, sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah pen- derita 4204 dengan kematian 73 orang CFR 1,74 . Kemenkes RI, 2011 Salah satu faktor yang diduga menyebabkan diare pada balita adalah higiene makanan dan minuman. Higiene sanitasi makanan dan minuman ada- lah upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kera- cunan makanan. Kualitas hygiene dan sanitasi dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor penjamah makanan dan faktor lingkungan dimana maka- nan tersebut diolah, termasuk fasilitas pengolahan makanan yang tersedia. Dalam hal ini, kedua faktor tersebut berperan sangat penting dalam sanitasi makanan. Depkes RI, 2004 Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Depok, angka keja- dian diare masih tinggi yaitu 11,20 per 1000 penduduk pada tahun 2007 dan meningkat pesat pada tahun 2008 menjadi 22,44 per 1000 penduduk. Sedangkan di Kecamatan Pancoran Mas, Kampung Lio Kota Depok, ditemu- kan banyak kasus diare pada balita. Data dari Pengendalian Penyakit dan Pe- nyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok, mengatakan, sepanjang Januari sampai Mei 2010 penderita diare mencapai 6.989 yang kebanyakan berusia satu sampai lima tahun. Di Kecamatan Pancoran Mas penderita men- capai 484 orang. Dinkes Depok,2011.

2. TUJUAN

Saat ini belum diketahui dengan jelas mengenai gambaran higiene dan sanitasi makanan pada penderita diare di Kecamatan Pancoran Mas, Kampung Lio, Kota Depok. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kondisi higiene dan sanitasi makanan, khususnya pada variabel cara membersihkan bahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, sumber air minum, dan keberadaan hewan atau serangga di tempat masak pada penderita diare di Kecamatan Pancoran Mas, Kampung Lio, Kota Depok.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan studi case control yaitu suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari den- gan menggunakan pendekatan retrospective dengan membandingkan kelom- pok kasus dan kelompok control Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini dilaku- kan di Kampung Lio Kelurahan Depok, Jawa Barat pada bulan Desember 2011. Populasi penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di wi- layah kerja Puskesmas Pancoran Mas. Populasi targetnya adalah penduduk balita Kampung Lio Kelurahan Depok. Populasi studinya adalah balita laki- JURNAL ILMU BERBAGI Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan, Agustus 2014 84 | P a g e laki dan perempuan yang tinggal di kampung Lio dengan kriteria inklusi untuk kelompok kasus berupa data penduduk yang melakukan registrasi di Puskesmas Pancoran Mas dan tercatat sebagai pasien diare dalam kurun wak- tu 6 bulan terakhir Mei s.d. Oktober 2011, sedangkan untuk kelompok kontrol yaitu penduduk yang tinggal satu rumah atau berdekatan rumah den- gan kasus. Unit analisis dalam penelitian ini adalah balita yang bertempat tinggal di kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non random non proba- bility sampling teknik quota sampling . Teknik ini dilakukan dengan mene- tapkan jumlah anggota sampel secara quotum atau jatah. Pada penelitian ini jumlah quotum sampel yang digunakan adalah 21 kasus dan 21 kontrol. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder didapat dari registrasi pasien diare Puskesmas Pancoran Mas, yang selanjutnya digunakan sebagai data kasus. Sedangkan data kontrol adalah data primer yang dicari setelah alamat kasus berhasil ditemukan. Data higiene makanan adalah data primer yang didapat dengan cara wawancara untuk menjawab kuesioner. Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pengumpulan data primer antara lain: 1survei pendahuluan;2Penyusunan Kuesioner; 3Pelatihan enumerator; 4 Perlengkapan observasi lapangan dan wawancara berupa kuesioner, alat tulis, dan GPS; dan 5Perizinan kepada Ketua RW dan RT setempat. Setelah semua data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan melakukan editing, koding, entri data dan pembersihan data atau klining. Data dianalisis menggunakan program SPSS versi 13 . Dilakukan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan peta.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN