Amirudin: Peranan Guru Pkn terhadap Pembentukan Moral Siswa di SMP Negeri 10 paLu , 14 April 2013
PERANAN GURU PKn TERHADAP PEMBENTUKAN MORAL SISWA DI SMP NEGERI 10 PALU
Oleh: AMIRUDDIN
A 321 07 045
“Program studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan , Jurusan pendidikan ilmu pngetahuan sosial Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan , Universitas tadulako”
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Palu dengan fokus utama penelitian adalah bagaimana peran guru PKn dalam pembentukan moral siswa dan apa faktor penghambatnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peranan guru PKn terhadap pembentukan moral siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam bentuk observasi, wawancara, penyebaran angket dan pengumpulan data dokumen
sekolah. Data yang diambil dari penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data diperoleh dari hasil observasi aktifitas guru dan siswa wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilasanakan dengan
jumlah sampel 66 orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa dalam pembelajaran PKn guru selalu memberikan contoh moral yang baik kepada siswa untuk diteladani sebagai suatu moral
yang baik. Contoh dari moral yang ditunjukan oleh guru PKn dalam pembelajaran diantaranya adalah guru selalu disiplin, selalu memberi nasehat kepada siswa, memperlihatkan cara berpakaian yang baik,
menekankan saling menghargai sesama siswa dan menghargai kepada guru dan lain sebagainya. Dengan contoh moral seperti tersebut yang dipraktekan dan ditekankan guru PKn dalam pembelajaran, maka
siswa menjadi terbentuk moralnya. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan guru PKn yang menjelaskan bahwa siswa di SMP Negeri 10 Palu sudah memiliki moral yang baik walaupun belum
secara keseluruhan namun sudah sebagian besar. Dengan demikian hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa guru PKn dalam pembelajaran di dalam kelas memiliki peranan dalam pembentukan
moral siswa di SMP Negeri 10 Palu.
Kata Kunci: Peran Guru PKn, dan Pembentukan Moral.
A. Latar Belakang
Penetapan pendidik dalam hal ini guru sebagai tenaga profesional telah dirumuskan dalam undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II, Pasal 3, yaitu:
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak yang muliah, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratif dan bertanggung jawab”.
Konteks inilah sehingga pelajaran Pendidikan Kewarganegaran PKn sesungguhnya tidak hanya berorentasi pada pemberian pengetahuan semata melainkan berupaya pula memberikan penanaman
Amirudin: Peranan Guru Pkn terhadap Pembentukan Moral Siswa di SMP Negeri 10 paLu , 14 April 2013
nilai-nilai moral. Hal ini sangat penting karena mata pelajaran PKn berisikan materi yang diharapkan dapat menjadikan siswa lebih memiliki nilai dan moral yang tinggi. Oleh karena itu, suatu kegiatan
belajar mengajar sangat bergantung kepada kemampuan guru dalam menyampaikan dan mengorganisasikan bahan pelajaran dan pengelolaan kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di
kelas pada dasarnya merupakan keberhasilan belajar siswa yang didukung oleh keberhasilan mengajar guru.
Menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa merupakan tanggung jawab semua guru di sekolah, hal ini perlu ditegaskan karena sering kali muncul anggapan yang paling berperan dan bertanggung
jawab dalam menanamkan nilai-nilai moral pada siswa adalah guru Agama dan guru PKn. Memang tidak dipungkiri bahwa mata pelajaran Agama dan PKn banyak mengandung materi nilai-nilai moral,
namun menyangkut penanaman nilai-nilai moral pada siswa tidak hanya dibebankan pada guru tertentu saja melainkan harus dilaksanakan oleh semua guru, sebab tanggung jawab menanamkan nilai-nilai
moral merupakan tanggung jawab bersama, semua guru, keluarga, dan masyarakat dituntut menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa.
Selain guru, peran orang tua sangat penting dalam membentuk moral anaknya. Secara umum, dikenal bahwa yang memiliki disiplin yang tinggi di sekolah berasal dari orang tua yang demokratis dan
otoriter, sedangkan siswa yang memiliki disiplin yang rendah dari orang tua yang permisif. Akan tetapi hal tersebut tidak selamanya benar karena ada juga beberapa siswa memiliki moral yang tinggi di
sekolah, padahal ia berasal dari orang tua yang permisif serta ada pula beberapa siswa yang memiliki moral yang rendah padahal ia berasal dari orang tua otoriter dan demokratis.
Peran guru dalam membentuk moral siswa SMP Negeri 10 Palu di harapkan mampu memahami keadaan jiwa peserta didiknya dan dapat membantunya dalam mengatasi berbagai kesulitan yang
dialami sehingga kualitas belajar dan hasil belajarnya meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan judul peranan guru PKn terhadap
pembentukan moral siswa di SMP Negeri 10 Palu. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut, bagaimana peran guru PKn terhadap pembentukan
moral siswa di SMP
Negeri 10 Palu? Dan apa yang menjadi faktor penghambat guru PKn terhadap pembentukan moral siswa di SMP Negeri 10 Palu?
B. Tugas dan Tanggung Jawab Guru