P.K. Ojong Para Pendiri Kompas

64 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013 mana partai politik dan pers yang dianggap menyimpang dari tujuan revolusi akan ditutup atau dibreidel. G 30 SPKI telah mengakhiri era orde lama ini dan membuka jalan untuk dimulainya demokrasi pancasila. Miriam Budiardjo, 2009:130.

2. Para Pendiri Kompas

Kompas didirikan oleh dua orang yakni P.K. Ojong dan Jakob Oetama. Merupakan tokoh terkemuka di bidang media massa yang sama-sama berlatar- belakang golongan Katolik.

a. P.K. Ojong

Petrus Kanisius Ojong, atau Auwjong Peng Koen, lebih dikenal dengan nama P.K. Ojong, merupakan satu dari dua orang yang disebut sebagai pendiri harian Kompas. Ojong adalah seorang keturunan keluarga perantauan dari Cina. Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 25 Juli 1920. Ojong dikenal sebagai seorang jurnalis yang berwatak terpuji. Pandangan hidupnya mewarnai nilai-nilai yang diusung oleh Kompas Gramedia, Hidup sederhana, berpikir mulia. Ojong sebagai seorang tokoh jurnalistik adalah seorang yang piawai berbisnis dan terkenal memiliki kecerdasan intelejensia yang mumpuni. Terlahir dari sebuah keluarga pedagang tembakau yang berkecukupan di daerah payakumbuh, Ojong kecil terbiasa dididik untuk hidup irit dan bekerja keras. Masa belajarnya dijalani dengan menempuh pendidikan di Hollandsch Chineseesche School, HCS, Payakumbuh. Di sekolah dasar khusus warga keturunan Tionghoa ini Ojong mulai menampakkan dirinya sebagai seseorang yang berwatak serius dan berdisiplin diri yang tinggi. Sebelum merantau ke Jakarta Ojong menamatkan pendidikan dasar dan sekolah Mulo di Payakumbuh dan Padang. Kemudian Ojong melanjutkan pendidikannya di Sekolah Guru Atas Negeri di Jatinegara. Ojong pada akhirnya mendapatkan gelar S1 Sarjana Hukumnya di Universitas Indonesia pada tahun 1951. Ojong pernah menjadi guru SD Budi Mulia di Mangga Besar Jakarta sebelum menjalani karir panjang di bidang pendidikan, kewartawanan, hukum, sosial, dan budaya. Beberapa di antaranya adalah wartawan Harian Keng Po dan Mingguan Star Weekly, Direktur Perusahaan Penerbitan PT Saka Widya, bendahara Pengurus Pusat Serikat Penerbit Surat Kabar, bendahara Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah kebudayaan Horison, bendahara Lingkaran Seni Jakarta, anggota Dewan Kurator lembaga Bantuan Hukum Lembaga Pembela Umum Jaya. Ojong juga tercatat pernah menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Tarumanegara yang menyelenggarakan Universitas Tarumanegara. Dalam kalangan Katolik, Ojong pernah menjadi anggota Badan P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 65 Pimpinan Pusat Partai Katolik, koordinator Serikat Pers Katolik Internasional wilayah Indonesia dan turut mendirikan serta menjadi direktur Kantor Berita Katolik Asia di Hongkong. Di bidang sosial, pernah mengetuai Yayasan Retino Blastoma di Jakarta tahun 1979 yang menyantuni para penderita cacat retina mata. P.K. Ojong dan Jakob Oetama